2 research outputs found

    PENGARUH DOSIS DAN LAMA PERENDAMAN LARUTAN LENGKUAS TERHADAP JUMLAH BAKTERI IKAN BANDENG

    Get PDF
    ABSTRACT Background. Fish is easy food materials experiences of damage until need special handling to maintain its quality. One of way maintains its quality by give preservative to pursue bacterium growth that is give preservative experiences of like alpine galanga. Objective. To analyze influence of various  doses and long of the soaking alpine galanga to amount of bandeng fish bacterium. Methods. This study is a true Experiment  with research design is pretest-post test. Independent variable is alpine galanga doses and long of the soaking, dependent variable is amount of bandeng fish bacterium. Research unit is 39  bandeng fish that bought in TPI Rejomulyo. Results. Mean of amount bacterium maximum of bandeng fish bacterium before treatment at dose 15% that is 1,20x106 colony/gr and minimum 1,08x106 colony/gr at dose 0% whereas after treatment maximum of bacterium are 1,29x106 colony/gr at dose 0% and minimum 4,07x105 colony/gr at dose 15%. Conlusion. 1)There is influence of alpine galanga doses  to amount of fish bacterium bandeng. 2)There is long of the soaking influence 2 hours, 4 hours and 6 hours to amount of fish bacterium bandeng. 3)There is influence of dose interaction and long of the soaking alpine galanga sollution to amount of fish bacterium bandeng. Keyword. Alpine galanga dose, long of the soaking, a amount of bandeng fish bacterium.   ABSTRAK Latar Belakang. Ikan merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan sehingga memerlukan penanganan yang khusus untuk mempertahankan mutunya. Salah satu cara mempertahankan mutunya dengan memberi bahan pengawet untuk menghambat pertumbuhan bakteri yaitu memberikan pengawet alami seperti lengkuas. Tujuan. Mengetahui pengaruh berbagai dosis lengkuas dan lama perendaman lengkuas terhadap jumlah bakteri ikan bandeng. Metode. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan rancangan penelitian pretest-post test with control group. variabel bebas dosis lengkuas dan lama perendaman sedangkan variabel terikat jumlah bakteri ikan bandeng. unit penelitian 38 ekor ikan bandeng yang dibeli di TPI Rejomulyo. Hasil. Rerata jumlah bakteri tertinggi pada ikan bandeng sebelum perlakuan pada dosis 15% yaitu 1,20x106 koloni/ml dan terendah 1,08x106  koloni/ml pada dosis 0% sedangkan sesudah perlakuan jumlah bakteri tertinggi 1,29x106 koloni/ml pada dosis 0% dan terendah 4,07x105 koloni/ml pada dosis 15%. Kesimpulan. 1) Ada pengaruh dosis lengkuas terhadap jumlah bakteri ikan bandeng. 2) Ada pengaruh lama perendaman 2 jam, 4 jam dan 6 jam terhadap jumlah bakteri ikan bandeng. 3) Ada pengaruh interaksi dosis dan lama perendaman larutan lengkuas terhadap jumlah bakteri ikan bandeng. Kata Kunci. dosis lengkuas, lama perendaman, jumlah bakteri ikan bandeng

    PEMBERDAYAAN KADER AISYIYAH DAN NASYIATUL ASYIYAH DALAM PENCEGAHAN INFEKSI BAKTERI MULTIDRUGS RESISTANT

    Get PDF
    Abstrak: Antibiotika diperlukan pada penyakit infeksi dan banyak digunakan masyarakat, 40-62% antibiotik digunakan tidak tepat berakibat mikroorganisme Multiresisten. Asyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Kecamatan Ngawen beranggotakan 200 orang dan 60 orang. Infeksi merupakan masalah kesehatan di Klaten, diperlukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Tujuan meningkatkan pemberdayaan kader Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah tentang penggunaan antibiotika rasional dan infeksi bakteri Multiresisten. Metode meliputi Sosialisasi tentang antibiotika, bakteri multiresisten. Pembentukan Kelompok Peduli Bakteri Multiresisten (KP-BM), melakukan focus group discussion dan survey penggunaan antibiotika di masyarakat. Terdapat peningkatan pengetahuan kader sebelum dan sesudah sosialisasi, rata-rata nilai pre-test 57,5 dan nilai post-test 82,5. Terbentuk KP-BM terdiri dari 10 orang kader NA dan Asyiyah, hasil pemantauan penggunaan antibiotika dilakukan pada 10 KK. Kesimpulan Pemberdayaan Kader Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah tentang pengetahuan Antibiotika dan Bakteri Mutiresisten meningkat dengan kegiatan sosialisasi. Keberlanjutan kegiatan dilakukan KP-BM dengan melakukan kegiatan pendampingan beberapa KK dan melakukan survey pemantauan penggunaan antibiotika sesuai KK pendampingannya.Abstract: Infectious diseases need antibiotics, widely used by community, 40- 62% antibiotics used inappropriately resulting multiresistant microorganisms. Asyiyah and Nasyiatul Aisyiyah, Ngawen consist of 200 and 60 members. Infection is Klaten’s health problem, education is needed to increase public knowledge. The aim to increase empowerment of Aisyiyah and NA cadres regarding rational antibiotics used and multiresistant bacterial infections. Methods: socialization about antibiotics, multiresistant bacteria. Multiresistant Bacteria Care Group (KP-BM) formation, conducting FGD and surveying community antibiotics used. There was an increase cadres knowledge before and after socialization, the average pretest score was 57.5 and posttest score was 82.5. A KP-BM was formed consisting 10 NA and Asyiyah cadres, the results of monitoring antibiotics used were carried out in 10 families. Conclusion Empowerment of Aisyiyah and NA Cadres regarding knowledge of Antibiotics and Multiresistant Bacteria increases. The activity continuation was carried out by KP-BM by mentoring activities for several families and conducting surveys to monitor antibiotics used of accompanying families
    corecore