92 research outputs found
EVALUATION AND IMPLEMENTATION STRATEGY OF SLUM HANDLING CASE STUDY LOMBOK DISTRICT EAST NUSA TENGGARA BARAT
The Uninhabitable Houses Program (RTLH) is a DPRRI Commission VIII program in partnership with the Ministry of Social Affairs. The RTLH processing that will be carried out in 2021 will be divided into several sub-districts in East Lombok Regency, namely Sakra, East Sakra, West Sakra, Keruak and Jerowaru Districts. However, due to budget constraints, especially the Covid 19 outbreak in 2021, the proposal could not be completed, so it was rescheduled in 2022 to complete the RTLH in East Lombok Regency which is in several of the same sub-districts. The purpose of this research is to determine the priorities for the construction of infrastructure for uninhabitable housing (RTLH) and to determine the weight of the criteria that influence decisions in determining where assistance is prioritized. Evaluation of the management of the 2021 RTLH in several districts/cities is carried out on the development process of RTLH both from the inhibiting factors and the supporting factors. The evaluation of the Uninhabitable Houses Reconstruction Program (RTLH) includes determining the target beneficiaries, the process of implementing the RTLH program, evaluating the reporting of the results of the implementation of the RTLH program. Internally, the inhibiting factor for the implementation of the RTLH program is the lack of competent staff to prepare reports, while externally there is a shortage of construction workers. An uninhabitable house, hereinafter referred to as RTLH, is a place to live that does not meet health, safety and social requirements. Therefore, East Lombok Regency requires special treatment in building uninhabitable houses to overcome the problem of slum settlement
Optimalisasi Pertumbuhan Balita Usia 12-36 Bulan: Peran Asi Eksklusif dan Faktor BBLR
Pertumbuhan dan perkembangan balita dengan riwayat BBLR perlu terus dipantau, hal ini untuk mencegah penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, peningkatan risiko penyakit degeneratif dan perkembangan di masa mendatang. Pada kasus BBLR jarang diberikan ASI secara eksklusif hal ini karena keinginan ibu untuk menaikan berat badan bayi secara cepat. Berbagai faktor dapat mempengaruhi keputusan ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Selain keinginan ibu untuk menaikkan berat badan bayi dengan cepat, kondisi medis pada ibu atau bayi dapat menjadi hambatan. Masalah kesehatan seperti infeksi atau luka pada ibu, atau masalah kesehatan yang memerlukan perawatan khusus pada bayi BBLR, dapat membuat proses menyusui menjadi sulit. Keterbatasan produksi ASI juga dapat menjadi faktor, di mana ibu mungkin mengalami kesulitan dalam memproduksi jumlah ASI yang cukup. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara ASI eksklusif dengan tumbuh kembang pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat BBLR di Puskesmas Menganti Kabupaten Gresik Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Data penelitian yang diambil merupakan data primer dengan menggunakan metode wawancara melalui kuesioner penelitian pada variabel ASI eksklusif. Pemeriksaan pertumbuhan dilakukan oleh petugas gizi dari puskesmas. Sedangkan untuk pemeriksaan perkembangan dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan setempat yang terlatih SDIDTK. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 46 responden, pemberian ASI eksklusif pada balita dengan riwayat BBLR sebesar (73.9%). Balita yang diberikan ASI eksklusif menunjukan pertumbuhan normal dan perkembangan sesuai usia. Berdasarkan hasil uji Chi-Square antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat BBLR didapatkan nilai signifikansinya 0.023 (<0.05) sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Menganti Gresik. Sedangkan berdasarkan hasil uji Chi-Square antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat BBLR didapatkan nilai signifikansinya 0.013 (<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Menganti Gresik
KARAKTERISTIK DASAR ANAK DENGAN SPEECH DELAY DI POLI TUMBUH KEMBANG RSUD DR.SOETOMO SURABAYA PADA PERIODE JANUARI 2017 HINGGA DESEMBER 2017
Speech and language skills are important in all developments in children. Dr. Soetomo Surabaya is a Hospital reference in handling speech delay cases but there is no complete and detailed data, especially in child growth and development divition. This study uses descriptive studies in a cross-sectional way. The subject used is the data of children's medical records with the final diagnosis of speech delay in growing and development divition dr. Soetomo Surabaya January 2017 to December 2017 period . That meets the criteria by consecutive sampling. The result , most children with speech delay in growth and developmental divition RSUD Dr.Soetomo Surabaya January 2017 to December 2017 period with male domination gender 73.4%, middle age 33 months 34.4%, the last education of mothers high rate 59.4%, parent jobs private employees 56.2% , the order of the 2nd child 43.8%, came with a major complaint can not speak 42.2%. The most demographic aspects of the male gender, the middle grade of 33 months of age, the work of private employees parents, highly educated parents, the order of the second and dominated children come with complaints of not being able to speak.Keywords : Children, Characteristic , Speech dela
Penggunaan Gadget pada Anak: Hubungan Pengawasan dan Interaksi Orang Tua terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak
Lack of supervision on gadgets can affect children's speech and language development, especially without interaction with parents. This study aimed to analyze the relationship between parental supervision and interaction with gadgets in children aged 4-5 years with the risk of speech and language development delays. The method used in this research is observational analytic. In analyzing the data, this study uses non-parametric statistical test Chi Square. The results of this study found that most respondents with speech and language development results are at risk of being late, rarely get supervision from their parents when using gadgets, namely, 23 respondents (79.31%), and most of the respondents' parents also said they did not interact when their children were using gadgets. gadgets as many as 23 respondents (79.31%). So that we get the results that there is a relationship between supervision (p value 0.001 < 0.05) and interaction (p value 0.000 < 0.05) of parents and children when using gadgets with children's speech and language development. Supervision and parental interaction on the use of gadgets in children are very important, considering the age of 4-5 years is included in the golden age where this period is a very sensitive developmental period because it will affect the future development of children. The findings in this study are expected to provide implications for parents to be able to increase supervision and interact with the use of gadgets in children
Perkembangan Otak dan Kognitif Anak: Peran Penting Sistem Imun pada Usia Dini
Perkembangan kognitif anak merupakan cerminan dari kompleksitas kerja sirkuit otak yang terbentuk sejak usia dini dan harus melewati periode kriitis pada tahun-tahun pertama awal kehidupan anak. Semakin kompleks sirkuit otak yang terbentuk, maka semakin besar kapasitas anak untuk belajar mengembangkan kemampuan kognitif. Saat ini berbagai studi mengkaitkan antara perkembangan otak dengan perkembangan sistem imun anak pada usia dini. Sistem imun selama ini lebih dikenal peranannya dalam sistem pertahanan tubuh untuk melawan organisme patogen, ternyata terbukti juga mempunyai peran khusus dalam proses perkembangan otak, baik dalam kondisi yang normal atau sehat, maupun pada kondisi patologis. Proses perkembangan otak dan sistem imun melibatkan berbagai sel dan molekul-molekul mediator yang sama, seperti protein dan sitokin. Keterkaitan perkembangan otak dan sistem imun terjadi secara dua arah dengan konsep mekanisme yang terprogram sejak usia dini, dimana aktivasi di usia dini akan berdampak jangka panjang terhadap kedua sistem tersebut. Berbagai studi saat ini juga membuktikan bahwa mikrobiota saluran cerna juga berperan khusus dalam sistem imun dan perkembangan otak. Memahami aktivasi sistem imun selama periode kritis perkembangan otak anak merupakan langkah yang strategis untuk dapat mengungkap patogenesis berbagai gangguan perkembangan, perilaku, dan kognitif pada anak dan juga terhadap berbagai cara dan metode terapi di masa depan
Pengaruh Financial Attitude, Financial Socialization dan Financial Experience Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan
This study aimed to examine the effect of financial attitudes, financial socialization, financial literacy and financial experience on financial management behavior. This study uses respondents with individual criteria aged 20-30 years and worked in the Greater Jakarta area. Respondents were selected using non-probability sampling methods and purposive sampling techniques. The data collection method was carried out using an online survey. Data were analyzed using the exploratory factor analysis (EFA) method to test the validity and look at Cronbach's alpha value for the reliability test. The general method variance test is intended to measure the bias or error that is owned in this research test. The structural equation model (SEM) was used to test this study's hypothesis. The results showed that financial attitudes and financial literacy had a significant effect on financial management behavior, financial socialization had a significant effect on financial literacy and financial experience had no significant impact on financial management behavior
- …