13 research outputs found

    EVALUASI SISTEM DRAINASE KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO

    Get PDF
    Ponorogo berada pada ketinggian antara 90-199 m dengan kondisi lahan 90% landai atau datar. Kemiringan rata-rata yaitu 0,001 ke arah barat. Wilayah Kota Ponorogo terdapat daerah genangan sementara dengan luas 205,5 ha, dengan kedalaman genangan berkisar 30-50 cm dan lama genangan 0,5-1 hari, permasalahan pada daerah tersebut adalah keadaan saluran drainase primer dan saluran drainase sekunder yang tidak dapat menampung debit rancangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas saluran primer dan saluran sekunder dengan debit rancangan yang dihitung menggunakan analisis hujan rancangan metode distribusi frekuensi Log Pearson Type III kala ulang 25 tahun. Hasil analisa saluran eksisting yang tidak mampu menampung debit rancangan dilakukan rehabilitasi saluran. Saluran yang diteliti meliputi saluran Primer Kali Kategan, Primer Kali Mungkungan dan Sekunder Kali Tambak Kemangi. Hasil penelitian menunjukkan Primer Kali Kategan ruas P29-P40 kapasitas salurannya 22,9974538 m3/det, debit rancangan 23,5890426 m3/det, debit pengamatan 23,2974239 m3/det. Primer Kali Mungkungan ruas P16-P21 kapasitas salurannya 4,0992344 m3/det, debit rancangan 5,0005503 m3/det, debit pengamatan 4,7272755 m3/det. Primer Kali Mungkungan ruas P29-P35 kapasitas salurannya 9,6469072 m3/det, debit rancangan 10,1457773 m3/det, debit pengamatan 10,8816255 m3/det. Sekunder Kali Tambak Kemangi ruas P32-P40 kapasitas salurannya 1,8081730 m3/det, debit rancangan 1,8382242 m3/det, debit pengamatan 2,8138916 m3/det. Penyempitan juga menyebabkan efek back water. Rekomendasi yang dilakukan menggunakan perencanaan kapasitas dimensi saluran 25 tahun. Kata Kunci       : Sistem Drainase, Debit Rancangan, Kapasitas Saluran Primer, Kapasitas Saluran Sekunder, Drainase Kota Ponorogo   EVALUATION SYSTEM DRAINAGE DISTRICT PONOROGO DISTRICT PONOROGO  Heri Suryaman Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya [email protected]   Prof. Dr. Ir. H. Kusnan, SE., MM.,MT.   Abstract            Ponorogo is located at an altitude of between 90-199 m with the condition 90% gently sloping land or flat. Average slope - the average is 0,001 to the west. Ponorogo city areas while there is a pool area with an area 205,5 ha, with inundation depths ranging from 30-50 cm long and puddles 0,5 to 1 day, the problem in the region is the state of the primary drainage and secondary drainage channels can not accommodate discharge draft. This study aimed to evaluate the capacity of the primary channel and secondary channel with a design discharge calculated using precipitation analysis design distribution method Log Pearson Type III frequency when the 25-year anniversary. Results of analysis of existing channels are not able to accommodate the design discharge channel rehabilitated. Channel under study include the river channel Kategan Primer, Primer river Mungkungan farms and Basil Secondary river. Primary results showed Kategan river segment P29-P40 channel capacity m3/sec 22,9974538, discharge plan 23,5890426 m3/sec, discharge observations 23,2974239 m3/sec. Primary Mungkungan river segment P16-P21 4,0992344 m3/sec channel capacity, the design discharge 5,0005503 m3/sec, discharge observations 4,7272755 m3/sec. Primary Mungkungan river segment P29-P35 channel capacity 9,6469072 m3/sec, the design discharge 10,1457773 m3/sec, discharge observations 10,8816255 m3/sec. Basil Secondary Pond river segment P32-P40 channel capacity 1,8081730 m3/sec, the design discharge 1,8382242 m3/sec, discharge observations 2,8138916 m3/sec. Constriction also cause back water effect. Recommendations are made ​​using capacity planning 25-year dimensional channel. Keywords         :  Drainage System, Debit Plan, Capacity Primary Channel, Secondary Channel Capacity, Ponorogo Town Drainag

    PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MENGGUNAKAN SKETCHUP PADA MATA PELAJARAN SISTEM UTILITAS BANGUNAN GEDUNG KELAS XII KGSP SMK NEGERI 5 SURABAYA.

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) menerapkan media pembelajaran berbasis video tutorial pada mata pelajaran sistem utilitas bangunan gedung khususnya pada materi sistem instalasi pipa air bersih; (2) untuk menguji kevalidan; (3) menguji keefektifan media pembelajaran berbasis video tutorial. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimental One Shot Case Study tahapnya penerapan terdiri dari mulai, observasi, pembuatan media, perangkat dan instrumen, validasi, revisi desain, penerapan 1 dan penerapan 2, analisis, kesimpulan hasil penelitian, selesai. Instrumen yang digunakan berupa soal post test untuk mengukur kemampuan ranah kognitif, lembar penilaian pengamatan sikap, rubrik sebagai sikap spiritual serta penilaian sikap sosial sebagai ranah afektif, lembar penilaian kinerja dan lembar penilaian kinerja ranah psikomotorik. Penelitian ini menggunakan subjekpenerapan siswa kelas XII KGSP SMK Negeri 5 Surabaya. Pada penelitian ini diterapkan media pembelajaran menggunakan media video sketchup pada materi menggambar saluran air bersih. Didapatkan data yang meliputi hasil validasi serta perbaikan dengan diperoleh nilai rata-rata 82,69 dari hasil belajar peserta didik. Dari jumlah siswa kelas XII 2 KGSP SMK Negeri 5 Surabaya sebanyak 31 hanya terdapat26 jawaban dikarenakan ada siswa yang tidak hadir. Sehingga pada penerapan media pembelajaran berbasis video tutorial ini dianggap lebih efektif karena siswa lebih paham cara menggambar sistem instalasi pipa air bersih

    Profile of Online Learning in Building Engineering Education Study Program During the COVID-19 Pandemic

    Get PDF
    This study attempts to discuss the profile of brave learning during the COVID-19 pandemic: (1) validity and reliability of instrument; (2) interesting learning for students; (3) implementation of learning; (3) strengths and weaknesses of learning; and (4) application that matches the learning profile and the condition of the existing internet network. The participant of this study were students and lecturers supporting courses in the Building Engineering Education study program. Data collection uses quantitative and qualitative methods. The questionnaire was given by online to 67 students and 6 lecturers. The result of this research shows that (1) questionnaire instruments have been tested as valid and reliable; (2) online learning is not all interesting; (3) online learning has been implemented, but some lecturers have problems when making corrections, the condition of the internet network in some regions is not smooth enough to be an obstacle for students to access applications; (4) using of the application adjusts the online learning profile and the condition of the internet network in the area. The conclusion reveals that applications of online learning must be easily accessible, used, interesting, and needs to be combined with several applications to provide the perfection of delivery and acceptance of material in teaching and learning activities

    Validitas Perangkat Pembelajaran Berbantuan Media 3D SketchUp pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di UPT SMK Negeri 1 Kota Mojokerto

    Get PDF
    Pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kota Mojokerto, Siswa cenderung terfokus kepada guru yang mana guru lebih aktif berperan dalam proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena kurangnya inovasi dalam proses belajar mengajar, seperti kurangnya media dan kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Validitas media pembelajaran 3d Sketchup di SMK Negeri 1 Kota Mojokerto (2) Validitas perangkat pembelajaran di SMK Negeri 1 Kota Mojokerto (3) Validitas tes hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Kota Mojokerto. Hasil Validasi menunjukkan untuk perangkat pembelajaran mencapai skor 85% untuk silabus dengan predikat “Sangat Layak” karena berada pada rentang persentase skor 81%-100%, untuk RPP mendapatkan persentase sebesar 84% dengan predikat “Sangat Layak” karena berada pada rentang persentase skor 81%-100%, dan untuk media 3D Sketchup mendapatkan persentase sebesar 91% dengan predikat “Sangat Layak” karena berada pada rentang persentase skor 81%-100%. Dengan demikian perangkat pembelajaran berbantuan media 3D SketchUp ini layak untuk dipergunakan dalam proses belajar mengajar

    Pengembangan Media Pembelajaran Animasi menggunakan Power Point pada Kompetensi Perhitungan Volume Pekerjaan Pondasi

    Get PDF
    Penelitian ini mengacu pada kegiatan pembelajaran pada era pandemi dimana dibutuhkan media pembelajaran yang layak dan dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan tujuan menghasilkan media pembelajaran yang layak sehingga dapat meningkatkan  minat dan daya paham siswa dalam memahami materi di era pembelajaran daring saat pandemi. Metode penelitian pengembangan yang diaplikasikan pada penelitian ini adalah Research and Development yang dimodifikasi menjadi delapan tahapan pengembangan, yaitu: (1) Potensi dan masalah; (2) Mengumpulkan informasi; (3) Pengembangan model; (4) Validasi desain; (5) Revisi desain; (6) Uji coba terbatas; (7) Revisi produk; (8) Uji coba lebih luas. Hasil uji validitas untuk perangkat pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali dengan instrumen lembar validasi. Hasil validasi pertama memperoleh kategori baik sedangkan hasil untuk validasi perangkat yang kedua memperoleh kategori sangat baik. Penelitian ini dilakukan selama dua minggu di SMKN 3 Surabaya dengan satu kelas XI jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan dimana diberlakukan dua kali proses pengujian produk Media Pembelajaran dengan jumlah sample yang berbeda untuk tahap uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Uji coba dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar respon siswa. Hasil kuisioner respon siswa pada uji coba terbatas tergolong dalam kategori baik dan pada uji coba lebih luas tegolong dalam kategori sangat baik. Perolehan hasil dari pengembangan Media Pembelajaran animasi menggunakan Power Point pada perhitungan volume pekerjaan pondasi jenis batu kali dapat dikatakan layak untuk digunakan dan mampu diimplementasikan.&nbsp

    Application of Learning Model: Problem-based Learning to Increase Learning Outcomes in Budget Plan Subject

    Get PDF
    This study aims to describe instrument validity, learning outcomes using conventional learning models, learning outcomes using Problem Based Learning models, and differences in learning outcomes between the two learning models on the subject of Budget Plan at SMKN 1 Glagah Banyuwangi. This type of research is quantitative with a quasi-experimental method. The experimental design refers to the Non-equivalent Control Group Design model. The sample involved was 60 students taken from class XI DPIB SMKN 1 Glagah Banyuwangi and divided into 2 classes, namely the experimental and control classes. The number of students per class is 30 students. Data collection in this study was carried out through instrument validation questionnaires and post-tests. Data analysis was carried out through normality test as a prerequisite test and paired samples test as hypothesis testing. This study shows the results in the form of the validity of the instruments used, which are in very good agreement with the syllabus validation of 87%, lesson plans of 85%, and post-test questions of 85%. The learning outcomes of the control class were categorized with an average of 84.33, while the experimental class was 90 which was included in the good category. The application of the Problem Based Learning learning model that was carried out in the experimental class got a higher score with a difference of 5.67. Paired samples test through SPSS software showed a significance result of 0.002 or less than 0.005. Based on the results of hypothesis testing, it can be concluded that Ha is accepted which indicates a significant influence between the implementation of Problem Based Learning and conventional learnin

    Wastafel Portabel Sistem Injak Sebagai Piranti Pendukung Protokol Kesehatan Di Masa Adaptasi Baru

    Get PDF
    Penyebaran pandemi COVID-19 dapat diminimalisir dengan melakukan upaya non medis seperti social distancing dan Gerakan Masyakat Sehat (GERMAS). Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan gerakan hidup sehat adalah dengan membersihkan area tangan (telapak tangan). Terdapat dua metode yang disarankan oleh WHO untuk membersihkan area tangan yakni rutin mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah terbatasnya tempat cuci tangan yang mudah dijangkau. Oleh karena itu, tujuan pengabdian ini adalah untuk mengadakan dan mendistribusikan wastafel portabel dengan sistem injak ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mudah digunakan, dapat meminimalisir kontak, dan mudah dipindahkan. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat diharapkan mampu mendorong masyarakat agar lebih rajin untuk membersihkan area tangan sehingga resiko terjangkit COVID-19 dapat dikurangi. Pengabdian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2, 3, 5, dan 7 Surabaya. Pelaksanaan PKM dimulai dari survey dan koordinasi dengan mitra. Selanjutnya adalah menyiapkan wastafel portabel yaitu pembuatan atau perakitan. Kegiatan selanjutnya adalah distribusi wastafel portabel ke SMK

    STUDENT'S PERCEPTION ANALYSIS OF THE APPLICATION OF THE SELF-LEARNING LEARNING MODEL IN LEARNING

    Get PDF
    The purpose of the following research is to obtain student perceptions of the application of the Self-Regulated Learning learning model in class XI DPIB at SMKN 1 Kediri. Self-Regulated Learning in this study with three main factors according to Zimmerman, namely individual factors that have a relationship with student self-efficacy, behavioral factors that have a relationship with self-observation, self-reaction, and environmental factors. This type of quantitative descriptive research uses survey methods. The data collection technique was carried out using a questionnaire instrument. The data analysis technique was descriptive statistics using the percentage formula. The population in this study was 71 students through the use of the Proportional Random Sampling technique. Certainty of the number of tests, i.e. if the population is small, below 100, is considered a population study because the entire population is taken as a test-test. The findings of the study indicate that the perceptions of students in class XI DPIB are in the very positive category 0%, the positive category 50.70%, the medium category 23.94%, the negative category 18.31%, and the very negative category 7.04%. The positive results are given the conclusion that most of the students of class XI DPIB at SMK Negeri 1 Kediri have high Self-Regulated Learning and can self-regulate to achieve learning goals

    PELATIHAN MICROSOFT PROJECT BAGI GURU-GURU SMK DI WILAYAH KERJA 4 PROVINSI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Guru wajib dan mampu berkembang menghadapi perkembangan teknologi. Pola pengajaran yang mampu mengubah peserta didik dari tidak bisa menjadi bisa memang baik. SMK di wilayah kerja 4 Jawa Timur telah bersepakat memerlukan pelatihan secara rutin untuk meningkatkan skill baik dalam hal materi bidang studi. Tujuan kegiatan pelatihan Microsoft project ini yaitu : (1) Peningkatan kompetensi professional bagi guru; dan (2) Peningkatan kerja sama antara SMK dengan Universitas Negeri Surabaya. Metode pelaksanaan kegiatan pada pelatihan yaitu pembuatan kurva “S” yang lebih detail menggunakan program Microsoft Project bagi guru-guru di SMK di Wilayah Kerja 4 Provinsi Jawa Timur. Kegiatan pelatihan Microsoft Project, meliputi: (1) Ceramah / penjelasan, Tanya jawab  secara daring; (2) Diskusi dengan menuangkan pokok pikiran berkaitan dengan pembelajaran materi dan praktek Rencana Anggaran Belanja (RAB); (3) Praktek mengoperasikan Microsoft Project dipandu oleh Tim PKM; dan (4) Evaluasi hasil kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan Microsoft Project secara daring ini sebagai alternative solusi pelaksanaan PKM di masa pandemic Covid-19. Capaian keberhasilan setiap peserta pelatihan sebanyak 38 guru rata-rata sebesar 82%. Terjadi peningkatan kompetensi professional bagi guru setelah mengikuti pelatihan. Selain itu juga, dengan terselenggaranya pelatihan ini dapat memberikan peningkatan kerja sama SMK se-wilayah kerja 4 Provinsi Jawa Timur dan Universitas Negeri Surabaya

    ANALISIS MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-1%Sn-(0,1%;1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo DENGAN VARIASI Mo

    Get PDF
    ABSTRAK ANALISIS MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-1%Sn-(0,1;1%%)Fe-1%Nb-(x%)Mo DENGAN VARIASI Mo. Untuk memenuhi persyaratan derajat bakar yang tinggi dari elemen bakar maka harus diikuti peningkatan unjuk kerja kelongsong bahan bakar sehingga perlu dilakukan pengembangan material kelongsong berbasis Zr. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan Mo terhadap mikrostruktur dan kekerasan paduan Zr-1%Sn-(0,1%;1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo. Analisis dilakukan pada sampel paduan Zr-1%Sn-0,1%Fe-1%Nb dan Zr-1%Sn-1%Fe-1%Nb serta kedua paduan yang masing-masing sudah ditambah dengan Mo dengan variasi antara 0,1% - 1,0%. Pengamatan mikrostruktur dengan alat mikroskop optik dan uji kekerasan menggunakan Micro Vickers Hardness. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah diameter butir paduuan  Zr-1%Sn-(0,1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo terhadap perubahan komposisi Mo menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar Mo menyebabkan penurunan diameter butir dan peningkatan kekerasan. Penambahan Mo diatas 0,3% peningkatan kekerasannya rendah dan cenderung stabil sehingga penambahan Mo diatas 0,3% kurang efektif. Pada paduan Zr-1%Sn-(1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo, penambahan Mo yang paling efektif adalah maksimum 0,5%. Kata kunci : mikrostruktur, kekerasan , kekuatan mekanik, paduan Zr-Sn-Fe-Nb. ABSTRACT MICROSTRUCTURE AND HARDNESS ANALYSIS OF Zr-1%Sn-(0,1%;1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo INGOT WITH VARIATION OF Mo. To meet the requirements of high burnup of the fuel element, it must be followed by the increase performance of fuel cladding material. So , the development of Zr-based cladding materials should be done. The purpose of this research is to study the influence of Mo addition on the microstructure and hardness of Zr-1%Sn-(0,1%;1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo alloy. Analyses were performed on   Zr-1%Sn-0.1%Fe-1%Nb and Zr-1%Sn-1%Fe-1%Nb alloy. Mo was added to both of the samples with variations between 0, 1% - 1.0% and each sample was also analyzed. Microstructural observations were done using optical microscopy and hardness test using Vickers Micro Hardness Tester. The results of the experiment show that the grain diameter of  Zr-1%Sn-(0.1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo alloy is changing along with the changes of Mo composition. The more addition of Mo cause decrease in grain diameter and increase the alloy hardness. It is also observed that the addition of Mo above average 0.3%, the increase in hardness is not significant and tend to be stable. The addition of Mo above 0.3% is not effective. As for the    Zr-1%Sn-(1%)Fe-1%Nb-(x%)Mo alloy, the most effective amount of Mo addition is 0.5%. Keywords: microstructure, hardness, mechanical strength, Zr-1%Sn-(0,1%;1%)Fe-1%Nb- (x%)Mo Alloy
    corecore