232 research outputs found

    PELESTARIAN SUMBER AIR SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT CIBIRU UTARA KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Keberadaan sumber air di Kawasan Cibiru Utara Kota Bandung ditengahketerbatasan sumber-sumber air, di wilayah tersebutmasih ada sumber air yang terpelihara dengan baik, hal ini menjadi menarik untuk dikaji. Penelitian bertujuan menggali bentuk-bentuk kearifan lokal dalam pelestarian sumber air. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif-verifikatif dengan pendekatan fenomenologi berusaha mengungkap makna dibalik fakta. Proses pengumpulan data dengan teknik triangulasi,bersumber dari sebelas informan dengan latar belakang yang beragam seperti: Tetua kampung (tokoh setempat), aparat RT/RW, penanggungjawab sumber air/kuncen (juru kunci), ketua DKM dan tokoh pemuda. Fenomena pelestarian sumber air,ada sebagian penduduk yang masih memegang papagon (kearifan) yang telah diwariskan dari karuhun (leluhur). Pikukuh yang masih bisa diidentifikasi kemudian disandingkan dengan petuah yang sudah berlaku secara umum di Tatar Sunda. Fenomena ini bisa ditelusuri sisanya dalam bentuk nilai-nilai pelestarian berupa: nilai adaptasi, nilai integrasi teknologi, nilai integrasi keruangan, nilai religi, nilai sosial-budaya, nilai praktis, nilai keseimbangan lingkungan, dan nilai sustainability. Kearifan lokal yang masih nampak dalam ujud struktur ruang merupakan suatu fenomena etika berprilaku hasil dari interaksi penduduk dengan lingkungannya untuk melindungi keberadaan sumber air. Maka fenomena kearifan lokal terbukti menunjukan keampuhan dalam mengatasi tantangan perubahan lingkungan berupa fungsi perlindungan, pelestarian, pengendalian dan pengawetan sumber air di masyarakat. Keberadaan sumber air di Kawasan Cibiru Utara tidak lepas dari adanya gangguan dan ancaman. Kondisi ini solusinya dengan titik berat pada pemberdayaan kearifan lokal masyarakat dalam bentuk musyawarah, gotong royong dan pembinaan generasi muda. Sehingga langkah pemberdayaan kearifan lokal dalam pelestarian sumberdaya alam mampu menjaga keselarasan interaksi manusia dengan lingkungannya dalam pelestarian sumber air. Pengintegrasian nilai-nilai hasil penelitian dimaknai sebagai pengembangan dan memperkaya muatan materi pembelajaran geografi yang bersumber dari lingkungan sekitar sekolah. Upaya ini memiliki arti yang strategis karena peserta didik dihadapkan pada dunia nyatayang mengandung nilai-nilai positif bagi pengembangan karakter, berupaupaya membangun pemahaman etika lingkungan tentang keselarasan dan keseimbangan dalam pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya air di lingkungannya. Maka fenomena ini menjadi hal yang pentinguntuk direkomendasikansupaya diinventarisasi dengan melibatkan peran serta pemerintah dan masyarakat setempat sehingga nilai-nilai kearifan lokal tersebut mampu diakses oleh masyarakat melalui dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran geografi. The existence of water sources in the area ofNorth Bandung Cibiru, amid limited water resources in the region, is still well maintained, and it becomes interesting to study. The study aims to explore the forms of local knowledge in conservation of water resources. The method in this study is qualitative-verification with the phenomenological approach which seeks to uncover the meaning behind the facts. The process of collectingdata bytriangulationtechniques, sourcedfromeleveninformantswithdiversebackgroundssuch as: Elders ofthe village(local leaders), RT/RW official, kuncen(person in charge of water resource), the chief ofmasjid board ofdirestorsandyouth leaders. The phenomenon of preservation of water resources, there are some people who still uphold papagon (wisdom) which has been inherited from karuhun(ancestor). Pikukuh which can still be identified and then interpreted with the advice that has been applied generally in Tatar Sunda.This phenomenoncan betraced tothe rest inthe form ofconservationvalues: the value ofadaptation, the valueof technologyintegration, spatialintegrationvalue, religious value, socio-cultural value, practical value, the environmental balance and the sustainability value.The local wisdom which is still visible in the form of the structure of space is a phenomenon resulting from the interaction of ethics behave population with its environment to protect the existence of water sources. Thus the phenomenon of local knowledge proved to show efficacy in addressing the challenges of changing environment protection function, preservation, control and preservation of water resources in the community. The existence of water sources in the area ofNorth Cibiru can notentirely be apart from the interferences and threats. The solution this condition is by emphasizing on the empowerment of indigenous communities in the form of consultation, mutual assistance and coaching youth. So the empowerment of local wisdom in the conservation of natural resources is able to maintain the harmony of human interaction with the environment in the preservation of water resources. The integration of valuesinterpreted as the result of research and development charge riches geography teaching materials sourced from around the school environment. This effort has strategic significance because students are connected to the real world that contains positive valuesfor character development, which is an effort to build an understanding towards the ethical environment of harmony and balance in the utilization and conservation of water resources in the environment. Sothis phenomenonbecomes importantto be recommendedin order tobe inventoriedby involvingthe governmentandlocal communities,so thatthe values oflocal wisdomproficiency levelcan be accessedbythe public through education, especially inlearninggeography

    PERBANDINGAN UNSUR INTRINSIK DALAM NOVEL MARIPOSA KARYA LULUK HF DAN FILM MARIPOSA SUTRADARA FAJAR BUSTOMI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan unsur intrinsik dalam novel Mariposa karya Luluk HF dan film Mariposa sutradara Fajar Bustomi. Novel Mariposa diterbitkan oleh Coconut Books pada Desember 2018 dengan tebal buku 482 halaman dan film Mariposa dengan produser Frederica dan Chand Parwez Servia, rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision Plus tanggal rilis 12 Maret 2020 dengan durasi film 118 menit. Masalah yang diangkat di dalam penelitian ini adalah perbandingan unsur intrinsik pada novel dan film Mariposa. Penelitian ini menggunakan pendekatan intertekstual yaitu membandingkan persamaan dan perbedaan terhadap unsur intrinsik berupa tema, alur, tokoh dan penokohan, sudut pandang, dan amanat. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kualitatif karena penelitian ini berupa kutipan kata-kata, frasa, kalimat dan bukan angka. Sumber data berupa novel Mariposa karya Luluk HF dan film Mariposa sutradara Fajar Bustomi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka atau studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan intertekstual yaitu membandingkan unsur intrinsik pada novel dan film Mariposa berupa persamaan dan perbedaan bervariasi pada tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang dan amanat. Secara keseluruhan persamaan yang dilakukan pada tema, sudut pandang dan amanat masih relevan secara keseluruhan. Adapun perbedaan peristiwa pada tokoh dan penokohan, latar dan alur telah mengalami perubahan yang dianggap tidak mempengaruhi cerita yang dituliskan dalam novel.Kata Kunci: unsur intrinsik, novel, film, intertekstua

    PENGGUNAAN STRUKTUR MIKRO KAJIAN SEMANTIK DALAM BERITA POLITIK PADA HARIAN SUMATERA EKSPRESS EDISI JANUARI 2019 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan struktur mikro kajian semantik dalam berita politik pada harian Sumatera Ekspress edisi Januari 2019. Penelitian ini berkaitan dengan penggunaan struktur mikro semantik yang digunakan dalamĀ  proses penulisanĀ  pada berita politik harian Sumatera Ekspress edisi Januari 2019. Penelitian ini fokus dalam menentukan dan menganalisis beritaĀ  berdasarkan elemen-elemen yang dikemukakan oleh teori Van Djik. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah dokumentasi, untuk teknik analisis data menggunakanĀ  tehnikĀ  Content Analysis. Hasil penelitian ini berupa struktur mikro kajian semantik yang terdapat pada harian Sumatera Ekspress edisi Januari 2019, berdasarkan teori Van Dijk struktur mikro semantik dibagi menjadi lima elemen yaitu latar, detil, maksud, praanggapan dan nominalisasi. Hasil analisis peneliti menemukan penggunaan elemen detil dan maksud lebih dominan dibandingkan elemen latar, praanggapan, danĀ  nominalisasi. Penggunaan elemen latar sebanyak 75%, penggunaan elemen detil sebanyak 100%, penggunaan elemen maksud sebanyak 100%, penggunaan elemen praanggapan sebanyak 71,42%, dan penggunaan elemen nominalisasi sebanyak 71,42% pada harian Sumatera Ekspress edisi Januari 2019.Kata Kunci: struktur mikro semantik,Ā  Sumatera Ekspres

    LAJU INFILTRASI PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA PAK MAYAM KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK

    Get PDF
    ABSTRAKĀ Konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan penggunaan lahan lainnya turut menyebabkan rendahnya peresapan air ke dalam tanah sehingga mempengaruhi laju infiltrasi. Pada daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, semakin rendah infiltrasi tanah maka semakin besar aliran permukaan yang dihasilkan, dengan demikian potensi terjadinya erosi dan banjir meningkat. Perubahan penggunaan lahan juga terjadi di Desa Pak Mayam oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi pada hutan sekunder, semak belukar, kebun karet dan kebun sawit di Desa Pak Mayam Kecamatan Ngabang kabupaten Landak. Pengambilan sampel pada empat penggunaan lahan masing-masing 3 titik. Parameter penelitian meliputi sifat fisika tanah seperti laju infiltrasi tanah, tekstur, bobot isi, kadar air kapasitas lapangan, porositas total dan permeabilitas. Parameter pendukung seperti profil tanah, struktur, muka air danĀ  kematangan tanah. Hasil penelitian menunjukan laju infiltrasi awal (t= 0,25 jam) tertinggi sampai terendah yaitu kebun sawit laju infiltrasi awal sebesar 141,69 cm/jam, hutan sekunder 103,30 cm/jam, semak belukar 75,19 cm/jam, dan Kebun Karet 52,45 cm/jam. Laju infiltrasi konstan tertinggi sampai terendah adalah hutan sekunder 50,89 cm/jam (kriteria sangat cepat), kebun sawit 44,98 cm/jam (kriteria sangat cepat), semak belukar 25,89 cm/jam (kriteria cepat) dan kebun karet 17,22 cm/jam (kriteria cepat). Rata-rata laju infiltrasi tertinggi sampai terendah adalah kebun sawit sebesar 78,97 cm/jam, hutan sekunder 68,42 cm/jam, semak belukar 43,13 cm/jam dan kebun karet 29,87 cm/jam. Perbandingan laju infiltrasi pada hutan sekunder, semak belukar, kebun karet dan kebun sawit. Laju infiltrasi hutan sekunder dan kabun sawit (tergolong sangat cepat) dibandingkan dengan laju infiltrasi semak belukar dan kebun karet (tergolong cepat). Perbandingan laju infiltrasi aktual dengan laju infiltrasi Horton menunjukan adanya hubungan yang sangat nyata dan memiliki kecendrungan yang positif.Ā Ā Kata kunci : Laju Infiltrasi, Penggunaan Laha

    KEEFEKTIFAN TEKNIK PEMETAAN PIKIRAN PADA KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MADANG SUKU II KABUPATEN OKU TIMUR

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektif atau tidaknya teknik pemetaan pikiran (mind map) dalam pembelajaran pada keterampilan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Madang Suku II Kabupaten OKU Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Madang Suku II Kabupaten OKU Timur yang berjumlah 5 kelas, jumlah keseluruhan siswa 177 orang. Sampel penelitian ini, terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X.3 (kelas eksperimen) berjumlah 35 siswa, memperoleh pembelajaran menggunakan teknik pemetaan pikiran (mind map) dan kelas X.5 (kelas kontrol) berjumlah 35 siswa, menggunakan model pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (1) Ha yang berbunyi teknik pembelajaran peta pikiran lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional dalam pembelajaran menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Madang Suku II Kabupaten OKU Timur;(2) Ho yang berbunyi teknik pembelajaran peta pikiran tidak lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional dalam pembelajaran menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Madang Suku II Kabupaten OKU Timur. Untuk menyatakan bahwa hipotesis ditolak dan diterima, hipotesis diuji dengan uji-t (t-test), dengan tarap signifikasi ?=0,05. Apabila ā€œtā€ hitung lebih dari ā€œtā€ tabel (nilai titik t) pada <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat diketahui bahwa siswa kelompok eksperimen nilai rata-rata pretes 52. Pada saat postes nilai rata-rata 77,96. Untuk siswa kelas kontrol nilai rata-rata pretes 48,86. Pada saat postes nilai rata-rata 61,5. Dari hasil analisis data tes terbukti bahwa hasil belajar siswayang diajar dengan teknik peta pikiran (mind map) lebih efektif daripada siswa yang diajar dengan model konvesional pada pembelajaran menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Madang Suku II Kabupaten OKU Timur (taraf signifikan 95%)

    PENGELOLAAN KONSERVASI TANAH BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI KEBUN RAYA SAMBAS

    Get PDF
    ABSTRAKKebun Raya Sambas memiliki topografi yang bervariasi dan kemiringan lereng yang curam beresiko terjadinya degradasi lahan. Upaya untuk mengurangi degradasi lahan maka perlu dilakukan konservasi tanah berdasarkan dengan kelas kemampuan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik tanah, menentukan sub-kelas kemampuan lahan, dan menentukan pengelolaan konservasi tanah berdasarkan kelas kemampuan lahan di Kebun Raya Sambas. Lokasi Penelitian di Kebun Raya Sambas Kecamatan Subah Kabupaten Sambas dengan luas 151,84 Ha. Metode yang digunakan adalah analisis kemampuan lahan berdasarkan Arsyad (2006). Hasil penelitian menunjukan karakteristik tanah di lokasi penelitian Kebun Raya Sambas memiliki iklim yang sangat basah, bentuk lahan yang bervariasi dari datar hingga curam, penggunaan lahan merupakan hutan sekunder (hutan lahan rendah), jenis tanah Typic Kandiudult, Typic Hapludults, Typic Udipsamments, dan Typic Endoaquepts. Terdapat 4 kelas kemampuan dengan subkelas : IIIs, IVs, IVe, VIws, VIe, dan dan VIIIs. Pengelolaan konservasi tanah pada kelas kemampuan lahan III dapat dilakukan konservasi secara vegetatif dengan penamaman menurut strip crroping. Pada kelas kemampuan lahan IV dan VI dapat dilakukan denganĀ  pembuatan teras dan saluran bervegetasi. Pada kelas kemampuan lahan VIII didaerah yang tergenang dapat menerapkan saluran bervegetasi akan tetapi lebih baiknya kelas kemampuan lahan VIII dibiarkan dalam keadaan alami untuk menjaga ciri khas Kebun Raya Sambas sebagai daerah riparian.Ā Kata Kunci : Kelas Kemampuan Lahan, Konservasi Tanah, Kebun Raya Samba

    UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS IB SDI AL ALIFAH PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FONETIS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metodeĀ fonetisĀ kemampuan membaca siswa kelas 1.B SDI Al Alifah Palembang dapat meningkat. Metode yang digunakan yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini siswa kelas 1.B SDI Al Alifah Palembang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 21 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi. Data yang dikumpulkan berupa visual, lisan, mendengarkan, menulis, dan emosi siswa dalam membaca. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis observasi dan analisis tes dengan menggunakan rumusan ketuntasan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) kemampuan membaca siswa dengan menggunakan metodeĀ fonetisĀ dapat meningkat. Hal ini terlihat bahwa setelah dilakukan penelitian tindakan kelas siswa dapat membaca dengan lancar tidak merasa takut, dan lebih berani membaca di depan kelas tanpa terbata-bata dengan baik dan benar. (2) Melalui metodeĀ fonetisĀ ini kemampuan membaca siswa kelas 1.B SDI Al Alifah Palembang mengalami peningkatan. Terlihat dari hasil analisis data, nilai rata-rata tes awal (T0) sebesar 58,02% (28,57%), nilai rata-rata siklus satu (T1) sebesar 64,28% (42,85%), nilai rata-rata siklus dua (T2) sebesar 72,57% (66,66%), dan nilai rata-rata siklus tiga (T3) sebesar 85,47% (100%). Berdasarkan hasil analisis data tes awal yang dilakukan samapai dengan tes siklus akhir, 21 siswa telah mencapai batas ketuntasan minimal 75. Dengan demikian, hasil penelitian tersebut dinyatakan berhasil.Kata Kunci: membaca cepat; metode foneti
    • ā€¦
    corecore