17 research outputs found

    Pendekatan Ekologis dalam Pemahaman Masalah Biologi

    Full text link
    Banyak kendala yang dihadapi dalam ·memahami masalahBiologi sesuai dengan normatif pendekatannya., Di sisi lain,Indonesia memiliki kekayaan laboratorium alamiah yang dapatmemberi informasi ekologis yang beragam.Perrdekatan ekologisdiharapkan dapat mengatasi hambatan .sarana, memaksimalkanpemanfaatan lingkungan daJ:l merrib~ri pengalamanpemahaman masalah bioJogi yang bersi{at retikuler dankomprehensif.Pendekatan ini dapat dilakukan roehilui; (1) pemahamanobjek-persoalan tingkat organisasi kehidupan. (2.) memahamikonsep dasar kajian ekosistem. (3) memahami dan merumuskanpersoalan biologi sesuai dengan kons~psi".ekologis, dan (4)membuat model kajian untuk berbagai"'p~rsoalan biologi.Persoalan ekologis paling esensial adalah adanya kesatuankomponen struktur pendukung, interaksi fungsional antarkomponenstruktur dan adanya sistem pengatul\. ,Kajian ini diharapkan dapat memberi alter;-oatif dalammengat~si hambatan sarana, memaksimaikar{pemanfaatanlingkung'an Indonesia yang bersifat khas, merriberikan pengalaman~,'dalam memecahkan persoalan biologi·~secara. lebihkomprehensif. Dip~rlukan tindak lanjut pengkajian secaramolekuler ataupun seluler, untuk menghindari pemahamanyang c~nderung bersifat makro dan superfisiat

    Pengembangan Model Pembelajaran IPA SD Pendekatan Analogi Budaya Lokal Papua (MPI-ABLP) untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Konsep.

    Get PDF
    Tujuan penelitian : (a) menghasilkan prototype model pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) berbasis analogi budaya lokal Papua untuk peningkatan minat dan pemahaman konsep IPA pada siswa, (b) menghasilkan model pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) berbasis analogi budaya lokal Papua menurut pendapat dan penilaian ahli dan praktisi untuk peningkatan minat dan pemahaman konsep IPA pada siswa,(c) menghasilkan model pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) berbasis analogi budaya lokal Papua yang efektif sesuai dengan kharakteristik sekolah berdasarkan cluster (wilayah) dalam peningkatan minat dan pemahaman konsep IPA pada siswa. Penelitian ini merupakan jenis Research and Development (R and D) model pengembangan 4-D (Four D) dari Thiagarajan dan Melvyn, yang terdiri atas 4 tahap utama yaitu : Define, Design, Develop dan Disseminate. Subjek penelitian adalah siswa dan guru Kelas IV dan Kelas V SD di distrik Muara Tami Kota Jayapura Papua, yaitu SD N Inpres 2 Koya Barat (cluster 1), SD N Inpres Skouw Sae (cluster 2) dan SD N Inpres Skouw Mabo (cluster 3). Metode pengumpulan data melalui instrumen angket, observasi, dan wawancara. Instrumen pengumpulan data divalidasi oleh ahli dan praktisi untuk mendapatkan kelayakan sebelum diimplementasi. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data keefektifan model pembelajaran dikumpulkan dengan angket dan lembar observasi dan dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial. Adapun beberapa temuan dari penelitian ini adalah (1) Prototype model pembelajaran yang dihasilkan berupa model pembelajaran IPA IPA SD pendekatan analogi budaya lokal Papua (MPI-ABLP) memiliki memiliki komponen (a) pendahuluan, (b) landasan teori, (c) isi model, terdiri atas komponen konsep dasar model, prinsip dasar pengembangan model, dan prosedur pembelajaran (sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak pembelajaran dan pengiring), (d) penutup, yang berisi : keunggulan MPI-ABLP, dan implikasi pelaksanaan MPI-ABLP di sekolah/ kelas. Di samping komponen substansi tersebut, model yang dikembangkan juga menyertakan contoh penerapan dalam bentuk perangkat pembelajaran dan instrument penilaian yang digunakan. Sintaks model yang dikembangkan terdiri atas lima fase: pendahuluan, fokus, aksi, refleksi dan penutup. (2) model pembelajaran dan perangkat pembelajarannya mempunyai kelayakan yang sangat baik menurut penilaian ahli dan praktis; (3) model pembelajaran IPA IPA SD pendekatan analogi budaya lokal Papua (MPI-ABLP) yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA pada sekolah cluster 3 yang sekolahnya homogen putra asli Papua, sedangkan untuk peningkatan minat belajar IPA, model yang dihasilkan sangat efektif untuk sekolah pada cluster 2 yaitu sekolah yang siswanya heterogen dari aspek suku dan sekolah cluster 1 yaitu sekolah yang siswanya sebagian besar siswa Non-Papua

    Efektivitas Penggunaan LKPD Melalui Model Guided Inquiry untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains pada Materi Ekosistem Kelas X IPA SMA.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) keefektifan model guided inquiry disertai LKPD terhadap pemahaman konsep peserta didik pada materi ekosistem, dan (2) keefektifan model guided inquiry disertai LKPD terhadap keterampilan proses sains peserta didik pada materi ekosistem. Jenis penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pretest- posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh sisawa SMA Negeri 1 Temon sebagai populasi hipotetiknya. Sampel penelitian adalah 61 yang terbagi pada kelas eksperimen terdiri dari 29 peserta didik dan kelas kontrol terdiri dari 32 peserta didik, pengumpulan data pemahaman konsep menggunakan tes pilihan ganda, sedangkan pengumpulan data keterampilan proses sains menggunakan tes uraian. Validasi instrumen pemahaman konsep dan keterampilan proses sains meliputi validasi isi dan kontruks yang melibatkan penilaian dari seorang ahli materi dan seorang ahli model, dengan uji hipotesisnya menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran guided inquiry efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada materi ekosistem kelas X di SMA Negeri 1 Temon dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 50,79 (pretest) dan 78,59 (posttest), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 51,06 (pretest) dan 64,97 (posttest) dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05; (2) model pembelajaran guided inquiry efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik pada materi ekosistem kelas X di SMA Negeri 1 Temon dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 34,66 (pretest) dan 84,48 (posttest), sedangkan pada kelas kontrol adalah 36,44 (pretest) dan 77,63 (posttest) dengan nilai signifikansi 0.002 < 0.05

    Pengembangan E-Modul Pengayaan Ekosistem Mangrove Indramayu untuk Meningkatkan Kemandirian dan Literasi Sains Siswa SMA Kelas X.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) e-modul pengayaan layak digunakan peserta didik kelas X MIPA dalam pembelajaran pengayaann;(2) pengaruh penggunaan e-modul pengayaan ekosistem mangrove Indramayu dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di SMA N 1 Sindang dan (3) pengaruh penggunaan e-modul pengayaan ekosistem mangrove Indramayu dalam meningkatkan literasi sains peserta didik di SMA N 1 Sindang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Research and Developmet (R&D) dengan model penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dan desain non equivalent control grup design. Produk e-modul pengayaan divalidasi oleh dosen ahli, guru biologi dan diujicobakan secara terbatas pada 23 orang peserta didik kelas XI. Subjek uji coba lapangan sebanyak 42 peserta didik (sebanyak 20 orang peserta didik kelas X MIPA 8 sebagai kelas eksperimen, dan 20 orang peserta didik kelas X MIPA 7 sebagai kelas kontrol). Instrumen yang digunakan adalah angket kemandirian belajar peserta didik dan tes kemampuan literasi sains. Data hasil penelitian dianalisis melalui uji normalitas, homogenitas, analisis Mann Whitney dan perhitungan Normalized Gain Score (N-Gain Score). Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) E-modul pengayaan dikategorikan sangat layak untuk digunakan oleh peserta didik kelas X MIPA dalam pembelajaran pengayaan berdasarkan penilaian para reviewer; (2) E-modul pengayaan berbasis ekosistem mangrove Indramayu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian belajar peserta didik yang dibuktika dengan nilai signifikansi 0.077> 0.05 dan kategori peningkatan rendah dari hasil perhitungan N-Gain Score sebesar 0.20; (3) E-modul pengayaan berbasis ekosistem mangrove Indramayu berpengaruh secara signifikan terhadap literasi sains peserta didik yag dibuktikan dengan nilai signifikansi 0.024< 0.05 dan kategori peningkatan sedang dari hasil perhitungan N-Gain Score sebesar 0.51

    Pengembangan E-Modul Pengayaan Ekologi (Hutan Adat) Berbasis Android untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dan Pemahaman Konsep Mahasiswa Pendidikan Biologi.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan e-modul ekologi hutan adat yang layak untuk mata kuliah pengetahuan lingkungan, (2) menghasilkan e-modul ekologi hutan adat yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian belajar mahasiswa, dan (3) mengetahui korelasi antara pemahaman konsep dan kemandirian belajar. Penelitian adalah research and development dengan tahapan pengembangan ADDIE, yaitu (Analysis), (Design), (Development), (Implementation) dan (Evaluation). Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Tanjungpura. Tes beta dengan 10 mahasiswa semester IV, kelas penelitian 25 mahasiswa kelas kontrol dan 29 mahasiswa kelas eksperimen. Pengumpulan data menggunakan lembar penilaian kelayakan produk, observasi kemandirian belajar dan tes pemahaman konsep. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan independent sample test dan korelasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) E-modul ekologi hutan adat layak digunakan untuk mahasiswa pendidikan biologi Untan. (2)E-modul ekologi hutan adat efektif meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian belajar mahasiswa pendidikan biologi Untan. (3) Ada korelasi antara pemahaman konsep dan kemandirian belajar

    Petunjuk kegiatan biologi umum : disertasi teks sebagai sumber bacaan

    No full text
    63 p.; 31 cm

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Bermuatan Potensi Lokal Batik Sendang Lamongan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Environmental Literacy.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) kelayakan dan (2) keefektifan perangkat pembelajaran IPA bermuatan potensi lokal Batik Sendang Lamongan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan environmental literacy peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan 4D Thiagarajan dan Sammel. Pengujian terhadap produk perangkat pembelajaran IPA dilakukan melalui dua tahapan yaitu melalui uji terbatas dan uji empiris. Uji kelayakan produk perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan dilakukan oleh validator yang terdiri dari dua dosen ahli. Uji kepraktisan dilakukan oleh dua guru IPA. Uji terbatas dilakukan oleh 15 peserta didik dengan kemampuan akademis yang berbeda (rendah, sedang, dan tinggi). Uji coba empiris dilakukan pada satu kelas eksperimen yang terdiri dari 30 peserta didik dan satu kelas kontrol yang terdiri dari 32 peserta didik. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah (1) lembar validasi produk perangkat pembelajaran IPA, (2) lembar keterlaksanaan pembelajaran, (3) lembar soal pretest dan posttest keterampilan berpikir kritis, (4) lembar observasi environmental literacy, (5) lembar angket respon peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan environmental literacy peserta didik dengan kategori sangat baik dengan skor akhir perangkat pembelajaran IPA yang terdiri dari silabus sebesar 15 dari skor total 15, RPP sebesar 14 dari skor total 14, LKPD sebesar 13 dari skor total 13, dan instrumen penilaian sebesar 18 dari skor total 18. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan environmental literacy peserta didik, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (α = 0,05). Perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk SMP/MTs di sekitar daerah Kabupaten Lamongan dan dapat dilakukan modifikasi sesuai daerah masing-masing dengan memperhatikan topik yang sesuai

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Nested Berbasis Kearifan Lokal Perahu Phinisi untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi dan Pengetahuan Konseptual Peserta Didik SMP.

    No full text
    Penelitian ini memiliki tujuan: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran IPA terpadu model nested berbasis kearifan lokal perahu phinisi yang valid untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran IPA, fokus materi klasifikasi makhluk hidup, (2) menentukan tingkat kepraktisan pembelajaran IPA terpadu model nested berbasis kearifan lokal perahu phinisi bagi guru dan peserta didik (3) menentukan keefektifan pembelajaran IPA terpadu model nested berbasis kearifan lokal perahu phinisi dalam memfasilitasi dan menggiring peningkatan kemampuan komunikasi dan pengetahuan konseptual peserta didik. Penelitian yang dilakukan merupakan kategori penelitian Research and Development (R&D) dengan mengadaptasi kerangka pengembangan Dick and Carey. Kerangka acuan pengembangan, meliputi: (1) indentifikasi tujuan pembel- ajaran(s), (2) melakukan analisis pembelajaran, (3) mengidentifikasi karakteristik peserta didik, (4) merumuskan tujuan performansi, (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan material pembelajaran, (8) mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) merevi bahan pembelajaran, dan (10) mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif. Penelitian ini diaplikasikan pada 73 peserta didik kelas VII SMPN 32 Bulukumba yang berfungsi sebagai subjek penelitian. Subjek Penelitian dibagi menjadi 2 kelompok: subjek uji coba terbatas dan subjek uji coba lapangan. Subjek uji coba terbatas terdiri dari 15 peserta didik Kelas VII-1. Subjek uji coba lapangan terdiri dari 58 peserta didik dengan perincian 29 peserta didik Kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen dan 29 peserta didik kelas VII-3 sebagai kelas kontrol. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini berasal dari instrumen penilaian kemampuan komunikasi, pengetahuan konseptual, dan keterampilan merangkai peta konsep, dan respon pendidik serta peserta didik melalui penyajian angket. Teknik analisis data penelitian menggunakan deskriptif kuantitif dan kualitatif, uji N-Gain, dan uji MANOVA. Hasil penelitan ini berupa: (1) perangkat pembelajaran IPA terpadu model nested berbasis kearifan lokal perahu phinisi dinyatakan valid melalui penilaian teoritik oleh ahli dan hasil uji empiric, (2) pembelajaran IPA terpadu model nested memiliki nilai praktis diimplenetasikan dalam pembelajaran melalui penilaian guru dan peserta didik. (3) Pembelajaran IPA terpadu model nested efektif dalam memfasilitasi dan menggiring peningkatan kemampuan komunikasi dan pengetahuan konseptual peserta didik

    Pengembangan Model Pembelajaran Biologi IDEAL Etnosains Suku Tidung untuk Meningkatkan Environmental Attitude dan Literasi Sains Mahasiswa.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk Model Pembelajaran IDEAL Etnosains Suku Tidung yang: 1) layak untuk meningkatkan environmental attitude dan literasi sains mahasiswa calon guru biologi; 2) praktis diterapkan untuk meningkatkan environmental attitude dan kemampuan literasi sains mahasiswa; 3) efektif untuk meningkatkan environmental attitude dan literasi sains mahasiswa. IDEAL merupakan akronim dari tahapan pembelajaran, yaitu: Identify the problem and related ethnoscience - Define goals - Explore ethnoscience possible strategies - Act using ethnoscience - Look back and connect with science. Produk yang dihasilkan yaitu Model Pembelajaran Biologi IDEAL Etnosains Suku Tidung. Produk tersebut dijabarkan dalam bentuk Buku Model, Buku Panduan Penerapan Model, SAP, Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Buku Materi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan pendekatan Dick, Carey & Carey. Data yang dikumpulkan yaitu data kelayakan model, kepraktisan model, dan keefektifan penerapan Model Pembelajaran Biologi IDEAL Etnosains Suku Tidung dalam meningkatkan environmental attitude dan literasi sains mahasiswa. Subjek uji coba yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Borneo Tarakan berjumlah 90 orang. Uji keefektifan menggunakan independent sample t test. Karakteristik utama Model Pembelajaran IDEAL Etnosains Suku Tidung adalah adanya integrasi antara tahapan I-D-E-A-L sebagai langkah pemecahan masalah dengan keunikan Etnosains Tidung dan aspek literasi sains. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Biologi IDEAL Etnosains yang dihasilkan masuk dalam kategori sangat layak dan memiliki tingkat kepraktisan pada kategori sangat praktis. Model yang dihasilkan tersebut efektif dalam meningkatkan environmental attitude dan kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi. Hal tersebut dilihat dari hasil independent sample t test dengan nilai signifikansi (2-tailed) kurang dari 0,05

    PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK DALAM BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

    No full text
    Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) yang berbentuk pelatihan ini diperuntukan bagi ibu-ibu PKK di Dusun Kasuran Desa Margodadi Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Tujuan PPM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan menanam TOGA. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengolah TOGA pada para ibu-ibu PKK Dusun Kasuran, serta menyebarluaskan informasi dalam bentuk media tertulis tentang TOGA yang berkhasiat obat. Metode yang digunakan yaitu active learning dan parcipatory learning, yang meliputi ceramah, praktek penanaman TOGA dan dilanjutkan dengan diskusi hasil pelatihan ini. Hasil pelatihan ini menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan budidaya TOGA ibu-ibu “PKK” meningkat dari 56% menjadi 70,9%;pengetahuan dan ketrampilan pengolahan TOGA meningkat dari 61% . Informasi tentang TOGA telah diterima 100% peserta pelatihan. Kata Kunci : Budidaya, Pengolahan, Tanaman Obat Keluarga / TOG
    corecore