2 research outputs found

    Asupan Asam Lemak Jenuh dan Serat Larut Air Sebagai Faktor Determinan Profil Lipid Penderita Dislipidemia Rawat Jalan Studi Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sambas Kalimantan Barat)

    Get PDF
    Latar Belakang : Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Asupan Asam lemak yang terdiri dari asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal, asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak trans, serta serat larut air merupakan salah satu faktor dapat memberikan efek terhadap profil lipid dalam darah. Tujuan : Mengetahui asupan asam lemak jenuh dan serat larut air sebagai faktor determinan profil lipid penderita dislipidemia rawat jalan. Metoda : Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 39 orang yang terdiri dari pasien rawat jalan RSUD Sambas. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Analisis bivariat dengan uji korelasi Pearson product moment dan uji rank spearman. Analisis multivariat dengan uji regresi linier berganda. Hasil : Terdapat hubungan asupan SFA, TFA dan serat larut air dengan kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida, sedangkan MUFA dan PUFA hanya berhubungan dengan kolesterol total dan kolesterol LDL. Tidak ada hubungan antara asupan MUFA dan PUFA dengan kolesterol HDL dan trigliserida. Analisis multivariat faktor determinan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol adalah serat larut air (R2 Adjusted = 0,771 dan R2 Adjusted = 0,814), kadar kolesterol HDL adalah serat larut air dan asam lemak jenuh (R2Adjusted = 0,889), sedangkan faktor determinan kadar trigliserida adalah SFA (R2Adjusted = 0,77) Kesimpulan : Asupan SFA sebagai faktor determinan kadar kolesterol HDL dan trigliserida, sedangkan asupan serat larut air sebagai faktor determinan kolesterol total, kolesterol LDL dan kolesterol HDL

    PENGARUH JUS ALOE VERA SESUDAH MAKAN TERHADAP PENURUNAN TRIGLISERIDA PASIEN DMT2

    Get PDF
    Satu dari sebelas orang dewasa diseluruh dunia sekarang menderita diabetes mellitus dan 90% diantaranya diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Aloe vera adalah spesies lidah buaya digunakan sebagai pangan fungsional mencakup lebih dari 75 bahan aktif seperti enzim, vitamin, gula, mineral, lignin, asam amino, asam salisilat dan serat. Kandungan aktif antihiperglikemik aloe vera adalah polisakarida acemannan dan glucomannan, glikoprotein, antioksidan, flavonoid, berbagai vitamin dan mineral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jus aloe vera sesudah makan terhadap penurunan trigliserida pasien DMT2. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan studi eksperimental randomisasi. Rancangan penelitian Pre-post Test Control Group Design dengan pembutaan ganda (Randomized Double Blind). Desain eksperimen dengan pemberian jus aloe vera setelah makan siang. Subjek penelitian ditentukan secara simple random sampling. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi 0,432 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh jus aloe vera pada pasien DMT2 yang diberikan sesudah makan siang terhadap kadar trigliserida. Sebagai bahan rekomendasi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian jus aloe vera sebelum makan terhadap gula darah dan profil lipid
    corecore