224 research outputs found

    Analisa Dan Perancangan Ssistem Informasi Sekolah Di Kabupaten Kudus Berbasis Web

    Full text link
    Laporan penelitian dengan judul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sekolah di Kabupaten Kudus Berbasis Web. Kudus untuk pengolahan data sekolah di Kabupaten Kudus melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus. Sistem ini dirancang dengan menggunakan pemodelan dengan UML. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database MYSQL. Hasil dari perancangan ini adalah Aplikasi Sistem Informasi yang menyajikan informasi-informasi yang dimiliki oleh setiap sekolah Tingkat SMP di Kudus dengan tujuan agar calon siswa, orang tua siswa dan masyarakat dapat mengetahui informasi sekolah pada Disdikpora Kudus

    Aplikasi Metode Elemen Hingga Untuk Perhitungan Perambatan Panas Pada Kondisi Tunak

    Full text link
    Jika suatu benda terdapat gradient suhu, maka akan terjadi perpindahan energi dari bagian bersuhutinggi ke bagian bersuhu rendah (proses perambatan panas). Proses perhitungan Perubahan panas tidak hanyadapat dilakukan melalui pengamatan langsung, tetapi dapat juga melalui perhitungan numeris. Bentuk modelmatematika perambatan panas adalah bentuk persamaan diferensial parsiil. Untuk menyelesaikan persamaandiferensial parsiil bentuk parabola, para peneliti maupun praktisi saat ini banyak yang masih menggunakanmetode beda hingga (Finite Difference Method). Ada kelemahan penggunaan metode beda hingga, yaitudiskritisasi domain yang akan dihitung perambatan panasnya hanya berbentuk segi empat. Sehingga untukdomain yang tidak berbentuk segi empat akan banyak menimbulkan galat. Salah satu metode penyelesaian yangsaat ini sedang dikembangkan adalah penggunaan metode elemen hingga (Finite Element Method). Adapunkelebihan metode elemen hingga adalah proses diskretisasi elemennya dapat berbentuk segi tiga, segi empat,segi lima, dsb. Sehingga untuk domain yang tidak berbentuk segi empat, bentuk elemennya dapat menyesuaikanbentuk domainnya. Akibatnya tingkat galatnya menjadi rendah. Perhitungan dengan metode elemen hingga,komputasinya banyak yang berbentuk matriks dan banyak menggunakan iterasi, sehingga diperlukan teknikpemrograman yang efektif dan efisien. Dalam Penelitian ini dibatasi untuk domain yang berkondisi tunak danbentuk elemennya adalah elemen segitiga. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metodeelemen hingga perhitungan Perubahan panas galatnya lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan metodebeda hingga. Perangkat lunak yang dibangun juga dapat untuk menghitung perambatan panas untuk banyakelemen seberapapun

    Urgenitas Pemahaman Bahasa Figuratif Dalam Peningkatan Kemampuan Apresiasi Puisi Siswa

    Get PDF
    The ability of appreciation of poetry is a person's ability and skill in recognizing and understanding poetry seriously, both the physical structure and the inner structure , so that the resulting understanding, appreciation, sensitivity of critical thinking, and feeling good sensitivity to enjoy the beauty of poetry including existing aesthetic in it. Many factors affect the ability of appreciation of poetry, including the understanding of figurative language. The ability to understand figurative language is one skill in understanding the language used by the poet to say anything unusual way, ie, it does not directly reveal the meaning of words or language are metaphors or meaningful emblem. The ability to understand figurative language has an important role in enhancing the ability of the student 's appreciation of poetry, because poetry is inseparable from figurative language. Figurative language (figurative language) causing poetry becomes attracted attention , causing freshness, life, and especially lead wishful picture clarity. Thus, in order to have the ability to better appreciation of poetry required considerable understanding figurative language because it includes figurative meaning or symbolism. Kemampuan apresiasi puisi merupakan kesanggupan dan kecakapan seseorang dalam mengenal dan memahami puisi secara sungguh–sungguh, baik struktur fisik maupun struktur batinnya, sehingga timbul pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, serta kepekaan perasaan yang baik terhadap puisi termasuk menikmati keindahan estetik yang ada di dalamnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan apresiasi puisi, diantaranya adalah pemahaman terhadap bahasa figuratif. Kemampuan memahami bahasa figuratif merupakan kecakapan seseorang dalam memahami bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa,yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna kata atau bahasa bermakna kias atau bermakna lambang. Kemampuan memahami bahasa figuratif mempunyai peran penting dalam meningkatkan kemampuan apresiasi puisi siswa, dikarenakan puisi tidak terlepas dari bahasa figuratif. Bahasa kiasan (figurative language) menyebabkan puisi menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan. Dengan demikian agar memiliki kemampuan apresiasi puisi dengan baik diperlukan pemahaman bahasa figuratif yang cukup karena mencakup makna kias atau makna lambang

    Menulis Karya Ilmiah Bagian dari Upaya Pemantapan Kompetensi Pendidik

    Full text link
    Pendidik merupakan tenaga profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidik tinggi. Untuk itu, semua pendidik harus memiliki bekal dan kompetensi mengorganisir dan mengelola pembelajaran yang inovatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kompetensi yang harus dimiliki antara lain; kemampuan melakukan inovasi pembelajaran melalui lesson study, pengembangan pembelajaran, mengembangan media, menulis buku ajar, penelitian tindakan, pengembangan model dan menulis berbagai karya ilmiah lainny

    Kemampuan Mengembangkan Profesionalisme Penilik Pendidikan Nonformal Di Indonesia

    Full text link
    This study is aimed at describing the profile and efforts of developing non-formal education supervisor\u27s profession. In achieving the objective, survey in the form of questionnaire is assigned and incidental sampling towards all participants on five national trainings for trainer candidates of non-formal education supervisor are applied. The result shows that the number of supervisors with experience in non-formal education is smaller than which with experience in formal education. In the activities of developing profession, they demonstrate very low performance whether in writing scientific articles, composing supervisory manual, or designing proper educational technology. It is recommended that a training program and a system of advisory are built to help non-formal education supervisors able to develop their own supervisory professio

    Optimalisasi Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Peningkatan Penguasaan Struktur Kalimat

    Get PDF
    The ability of reading comprehension is an ability, skill, and dexterity to empower the reader in cognitive function/ mental to understanding the emblem/ symbol written language such as words, phrases, sentences contained in the passage, either expressly (literal comprehension) or implied (comprehension interpretive, critical, creative) appropriately. Many possible factors that affect the ability to read one\u27s understanding , such is its mastery of sentence structure. In other words, an increase in the ability of reading comprehension can be done through increasing mastery of sentence structure. In this case the control structure of the sentence is the person\u27s level of mastery of the rules, the use of the term or phrase analysis contained in the passage, either on the form of the sentence , the meaning of the phrase , and sentence patterns. Through mastery strktur adequate sentence readers have the potential to quickly and accurately understand the emblem/ symbol written language contained in the passage either expressed or implied, as he has mastered the rules, the use of the term or phrase analysis contained in the passage , both regarding form of the sentence, the meaning of the phrase, and sentence patterns . Keywords : reading comprehension, sentence structur

    Tingkat Ketahanan 70 Aksesi Plasma Nutfah Kenaf Terhadap Fusarium Oxysporum Schletch

    Full text link
    Salah satu penyakit penting yang sangat merugikan tanaman kenaf adalah penyakit layu Fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum Schlecht. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat ketahanan aksesi kenaf terhadap jamur Fusarium oxysporum. Penelitian dilakukan di laboratorium dan rumah kasa Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Malang menggunakan rancangan acak lengkap) yang diulang tiga kali. Dalam evaluasi ini digunakan 70 aksesi dan 1 aksesi tahan (BG-52-135) yang digunakan sebagai kontrol. Inokulasi dilakukan pada 7 hari setelah tanam (HST) menggunakan suspensi spora dengan kerapatan105/ml sebanyak 100 ml setiap bak. Pengamatan intensitas serangan dilakukan mulai 10–40 hari setelah inokulasi (HSI) dengan interval pengamatan lima hari. Pengamatan persentase diskolorisasi batang dilakukan sekali pada 50 HSI. Hasil pengujian memperoleh 1 aksesi (FJ/017) sangat tahan dengan intensitas serangan terrendah (0,83%) dan 14 aksesi tahan dengan intensitas serangan <10%, 28 aksesi dengan ketahanan moderat, dan 27 aksesi yang rentan terhadap infeksi F. oxysporum. Aksesisi FJ/017 (aksesi yang sangat tahan) dan 14 aksesi yang tahan: 1064(SUC/012), 1061(SRB/082), 1035(FJ/005), 839(PARC/2709), 955(FJ/003), 842(PARC/2712), 1095(SUC/003), 838(PARC/2708), 957(FJ/ 007), 1065(SUC/023), 1042(CHN/056), 145(BL/118), 1036(FJ/006), dan 778(PARC/2466) dapat digunakan sebagai sumber ketahanan pada perakitan varietas baru. One of the important disease that very detrimental to kenaf is Fusarium wilt caused by Fusarium oxysporum Schlecht. The purpose of this study was to evaluate the response of 70 kenaf germplasms accessions against F. oxysporum. The study was conducted at the Phytopatology Laboratory and screen house of Indonesian Sweetener and Fiber Crops Research Institute, Malang using completely randomized design with three replicates. Seventy accessions and one resistant accession as control (1267 (BG-52-135) were used in this study. Inoculation of Fusarium was done 7 days after sowing (das) by sprinkling 100 ml of spore suspension into the soil. Observation of disease intensity started at 10–40 days after inoculation (dai) and repeated every five days. Percentage of stalk discolorization was estimated at 50 dai. The results showed that accession 1040 (FJ/017) had the lowest disease intensity (0.83%), hence was categorized as a highly resitant accession. Fourteen accessions were categorized as resistant with disease intensity below or equal to 10%; 28 accessions were moderate resistant; and 27 accessions were susceptible. FJ/017 (the highset resistant accession) and 14 resis-tant accessions (1064(SUC/012), 1061(SRB/082), 1035(FJ/005), 839(PARC/2709), 955(FJ/003), 842(PARC/ 2712), 1095(SUC/003), 838PARC/2708), 957(FJ/007), 1065(SUC/023), 1042(CHN/056), 145(BL/118), 1036 (FJ/006), dan 778(PARC/2466)) could be used as resistant genetic sources in developing new varieties
    • …
    corecore