12 research outputs found

    Pengaruh Sipermetrin Pada Jambal Rotiterhadap Kadaru Reum Dan Kreatinin Tikus Wistar (Rattus Norvegicus)

    Full text link
    Sipermetrin pada dasarnya digunakan untuk mengendalikan hama, penyakit dan gulma pengganggu pada kegiatan pertanian. Tetapi oleh pengolah Jambal Roti digunakan untuk mencegah pembusukan sehingga daya simpan produk lebih lama dan kerugian bisa dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sipermetrin terhadap kadar ureum dan kreatininTikus Wistar (Rattus norvegicus). Tikus diberi perlakuan paparan sipermetrin dengan dosis 0.00 mg/kg (K-), 0.05 mg/kg, 0.60 mg/kg, 1.10 mg/kg, 1.60 mg/kg, 2.15 mg/kg dan daging ikan yang mengandung sipermetrin 1.73 mg/kg (kontrol positif : K+). Kadar ureum dan kreatinin darah tikus ditetapkan berdasarkan metode Enzymatic Photometric. Hasil menunjukkan bahwa sipermetrin berpengaruh terhadap peningkatan kadar ureum dan kreatinin Tikus Wistar. Kadar ureum sudah melewati normal pada hari ke-7 pemeliharaan untuk perlakuan sipermetrin dosis 2.15 mg/kg. Rata-rata kadar kreatinin pada hari ke-14 semua perlakuan sudah melewati batas kadar normal, kecuali pada perlakuan K- dan 0.05 mg/kg. Kadar ureum dan kreatinin tertinggi yaitu 27.7±0.98 mg/dL dan 1.03±0.018 mg/dL diperoleh pada perlakuan sipermetrin dosis 2,15 mg/kg

    Subtitusi Tepung Beras Pada Pembuatan Cookies Makanan Balita Dari Residu Daging Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus)

    Get PDF
    Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar yang memiliki manfaat antara lain meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan pasca-operasi dan mempercepat penyembuhan luka. Untuk mendapatkan albumin, dilakukan dengan mengekstraknya dengan menggunakan ekstraktor vakum. Hasil akhir dari ekstraksi ini menghasilkan residu, salah satunya daging yang tidak dapat diekstrak kembali albuminnya namun masih memiliki kandungan gizi. Salah satu upaya untuk pemanfaatan residu adalah dengan mengolahnya menjadi cookies ikan gabus fungsional khusus Balita. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan subtitusi residu daging ikan gabus dan tepung beras yang optimum serta untuk mengetahui pengaruhnya sehingga menghasilkan kualitas cookies yang terbaik. Perlakuan dalam penelitian ini adalah perbandingan antara proporsi daging ikan dan tepung beras sebagai berikut 35 : 315 (A), 70 : 280 (B), 105 : 245 (C), 140 : 210 (D), dan 175 : 175 (E)(gram). Hasil penelitian diolah menggunakkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi residu daging ikan gabus dengan tepung beras berpengaruh nyata terhadap kualitas cookies yang dihasilkan. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan B, yakni perbandingan residu daging ikan gabus dan tepung beras yaitu 70 : 280 (gram) atau 20% : 80% dengan nilai kadar albumin sebesar 2,6576; kadar protein 5,0791; kadar lemak 2,9069; kadar air 2,8426; kadar abu 1,6500; kadar karbohidrat 87,5214; nilai organoleptik aroma 4,0000; rasa 4,3333; warna 4,2667 dan tekstur 4,3333

    Pengaruh Suhu Pengukusan Terhadap Kandungan Gizi Dan Organoleptik Abon Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus

    Get PDF
    Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang diketahui memiliki manfaat yang dapat meningkatkan kandungan albumin dan daya tahan tubuh. Untuk mendapatkan albumin, dilakukan dengan mengekstraknya dengan menggunakan ekatraktor vakum. Hasil akhir dari ekstraksi ini menghasilkan residu, salah satunya daging yang tidak dapat diekstrak kembali albuminnya namun masih memiliki kandungan gizi. Salah satu upaya untuk pemanfaatan residu adalah dengan mengolahnya menjadi abon ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengukusan terhadap kandungan gizi dan organoleptik abon ikan gabus dan untuk mendapatkan suhu optimum untuk menghasilkan abon dengan kandungan gizi dan organoleptik terbaik. Perlakuan dalampenelitian ini adalah variasi suhu pengukusan, kemudian dilakukan analisis pada abon yang dihasilkan terhadap kadar albumin, kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu dan uji organoleptik (aroma, rasa, warna, tekstur). Hasil penelitian diolah menggunakkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengukusan yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan gizi dan organoleptik abon ikan. Perlakuan terbaik diperoleh pada suhu pengukusan 50 oC (A) dengan rata-rata nilai kadar albumin 1,1254%; kadar protein 8,5181%; kadar lemak 1,9731%; kadar air 5,3228%; kadar abu 3,6290%; nilai organoleptik aroma 8,7333; nilai organoleptik rasa 8,6111; nilai organoleptik warna 8,9222 dan nilai organoleptik tekstur 8,4000

    Pengaruh Suhu Pengeringan Vakum Terhadap Kualitas Serbuk Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus)

    Get PDF
    Ikan gabus (Ophiocephalus striatus) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai kandungan albumin cukup tinggi. Albumin sangat diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka. Belakang ini, albumin dari ikan gabus banyak diminati oleh masyarakat sebagai sumber alternatif pengganti Human Serum Albumin (HSA) yang harganya sangat mahal. Kemampuan ekstrak albumin dari ikan gabus telah terbukti dapat menggantikan serum albumin impor tersebut. Namun albumin merupakan jenis protein yang mudah rusak oleh panas. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan mutu dari serbuk albumin adalah dengan perlakuan suhu pengeringan vakum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan suhu pengeringan vakum. Kemudian dilakukan analisis pada serbuk albumin yang dihasilkan terhadap kadar albumin, kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu. Hasil penelitian diolah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan suhu pengeringan vakum dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas serbuk albumin ikan gabus. Kualitas serbuk albumin ikan gabus terbaik diperoleh pada suhu pengering vakum 49 oC dengan kadar albumin sebesar 4,71%; kadar protein sebesar 15,92%; rendemen 37,21%; kadar air 4,23%, kadar lemak 2,07% dan kadar abu 1,30% serta terdapat 16 asam amino yang tersusun didalamnya

    Pemanfaatan Residu Daging Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus) Dalam Pembuatan Kerupuk Ikan Beralbumin

    Get PDF
    Ikan gabus (Ophiocephalus striatus) merupakan ikan air tawar yang memiliki protein cukup tinggi. Disamping itu ikan ini memiliki kandungan albumin yang cukup tinggi pula. Albumin berguna untuk membantu proses penyembuhan luka pasca operasi. Sehingga ikangabus ini sangat potensial untuk penyembuhan luka pasca operasi. Kerupuk ikan adalah salah satu produk olahan dengan ikan sebagai bahan tambahan utama selain tepung tapioka. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui kandungan gizi dan albumin residu daging ikan gabus (Ophiocephalus striatus), mengetahui pengaruh penambahan residu daging ikan gabus (Ophiocephalus striatus) terhadap gizi dan albumin kerupuk serta untuk mengetahui konsentrasi residu daging yang dapat menghasilkan kerupuk ikan gabus (Ophiocephalus striatus) dengan kualitas gizi dan albumin terbaik. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan perlakuan perbedaan konsentrasi residu daging ikan gabus yang diberikan dengan 5 level (110%, 130%, 150%, 170% dan 190%). Uji yang dilakukan meliputi uji kimia, uji fisik dan uji organoleptik Dari hasil Penelitian didapatkan bahwa konsentrasi residu daging ikan gabus yang berbeda memberi pengaruh yang nyata terhadap kadar albumin, kadar protein, lemak, abu, air, karbohidrat (serat kasar) daya kembang, daya patah dan organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur) kerupuk ikan gabus. Konsentrasi residu daging ikan gabus yang terbaik terdapat pada Perlakuan C (penambahan daging 150%). Nilai rata-ratanya adalah kadar albumin 1,96 %, kadar protein 5,22 %, kadar lemak 1,03 2%, kadar air 3,48 %, kadar abu 1,37 %, kadar karbohidrat 88,90 %, kerenyahan 14,63 N, daya kembang 610,93 %, kesukaan terhadap rasa 6,80 (menyukai), warna 5,76 (agak menyukai), aroma 6,08 (menyukai) dan tekstur 5,92 (agak menyukai)

    Kajian pencemaran ekosistem mangrove jenis Rhizophora mucronata di perairan Desa Kalianyar Bangil Pasuruan Jawa Timur

    Get PDF
    Salah satu program utama Pemerintah saat ini adalah mewujudkan Indonesia sebagai poros Maritim dunia antara lain melalui rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran beberapa logam berat pada tanaman mangrove, perairan dan sedimen di desa Kalianyar Bangil Jawa Timur. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal oleh Pemerintah Daerah setempat maupun pihak-pihak yang berhubungan dengan penggunaan wilayah laut untuk pelestarian tanaman mangrove secara terpadu dan berkelanjutan. Lokasi Desa Kalianyar dekat dengan muara sungai dimana aliran sungai tersebut berhubungan dengan pembuangan lumpur lapindo. Di wilayah tersebut terdapat habitat mangrove, sehingga dampak pembuangan tersebut diperkirakan dalam jangka waktu tertentu dapat mempengaruhi kehidupan ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kandungan Pb, Cu, Cd, Hg dan Fe di perairan sudah melebihi ambang batas yang diijinkan. Kandungan Pb dan Cd pada sedimen umumnya masih di bawah ambang batas, sedangkan Cu dan Hg sedimen sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan. Kandungan logam berat Cu, Cd pada sampel buah mangrove melewati ambang batas, sedangkan Pb dan Hg sampel buah di bawah ambang batas yang ditetapkan Dirjen POM No. 03725/B/SK/VII/89 tentang toleransi logam berat pada makanan. Hasil pengamatan kualitas air yaitu suhu, pH, kecerahan, DO, BOD, COD, umumnya masih dalam kisaran yang dipersyaratkan, sedangkan amonia melebihi ambang batas untuk kegiatan budidaya perikanan sesuai PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kata kunci : Bangil, lingkungan, logam berat, mangrove, pencemara
    corecore