12 research outputs found

    Preparation of Calcium Phosphate Bioceramic Powders Synthesized in Simulated Body Fluid Media

    Get PDF
    In this study, calcium phosphate bioceramics powders were synthesized using Ca(NO3)2.4H2O and (NH4)2HPO4 as the precursor by a biomimetic process. The condition of the synthesizing process is set mimicking the human physiological environment. The synthesized samples then were dried and calcined at several temperatures. The samples were studied after characterized by XRD, FT-IR, EDS and SEM. The process in this study was successful in synthesizing various types of calcium phosphate bioceramics

    Penggunaan Tio2 Partikel Nano Hasil Sintesis Berbasis Air Menggunakan Metoda Sol-gel Pada Bahan Kapas Sebagai Aplikasi Untuk Tekstil Anti Uv

    Full text link
    Partikel nano TiO2 berbasis air dengan pH basa telah berhasil disintesis dengan menggunakan metode sol-gel dan diimobilisasi pada kain kapas dengan menggunakan kitosan sebagai zat pengikat silang. Sintesis dilakukan dengan prekursor TiCl4 pada konsentrasi 0,3 M, 0,5 M dan 1 M, dan menggunakan templat kanji dengan proses kalsinasi pada suhu 500ËšC selama 2 jam. Partikel nano TiO2 diaplikasikan ke kain kapas dengan metoda pad-dry-cure dan menggunakan kitosan sebagai crosslinking agent. Berdasarkan hasil Scanning Electron Microscope (SEM),diketahui bahwa morfologi partikel TiO2 berbentuk spherical dengan ukuran nano (kurang dari 100 nm). Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan adanya tiga tipe struktur kristal utama, yaitu (100), (101) dan (102) dengan fasa kristal yang terbentuk adalah anatase dan rutile. Pada karakterisasi menggunakan SEM terhadap serbuk dari TiO2 yang telah diaplikasikan ke permukaan kain kapas, terlihat adanya imobilisasi partikel nano TiO2 melalui ikatan hidrogen silang dengan kitosan pada kain kapas. Hasil analisa tersebut kemudian dikonfirmasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red) yang hasilnya memperlihatkan puncak serapan pada bilangan gelombang 3495 cm-1, 2546 cm-1, dan 511 cm-1, yang masing-masing diasumsikan sebagai adanya vibrasi gugus fungsi O-H, N-H dan Ti-O-Ti. Hasil SEM menunjukkan pula bahwa kristal nano yang terbentuk diantaranya adalah fasa rutile , yang berdasarkan literatur terbukti dapatberfungsi sebagai anti UV

    Persiapan, Pembuatan dan Karakterisasi Paduan Ingat Bentuk Cu-al-ni

    Full text link
    PERSIAPAN, PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PADUAN INGAT BENTUK Cu-Al-Ni. Paduan Ingat Bentuk (PIB) sistemCu–14%Al–3-4%Ni berhasil dibuat dalam skala kecil dengan metode metalurgi serbuk dalam tungku pemanas listrik. Serbuk Cu, Al, Ni dengan kemurnian 99%, berukuran 63μm, dicampur secara mekanik, dimampatkan dengan gaya 50 kN menjadi silinder (tablet) dengan diameter 3 cm dan tebal 5mm, kemudian dilebur pada suhu di atas titik leburnya (1.100 oC) di atmosfer terbuka selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Empat sampel dengan massa awal 10 g dibentuk dengan dimensi yang hampir sama, tetapi bervariasi massa jenisnya, dari 5,44 g/cm3 sampai dengan 6,82 g/cm3. Hasil difraksi sinar-X memastikan keberadaan martensite 18R (fasa β1') pada dua sampel. Pengamatan mikroskop optik menunjukkan terbentuknya struktur martensite (fasa γ1') dari fasa induk austenite (β1). Pada sampel #4 terbentuk martensite padat dan tidak berpori. Pengujian efek ingat bentuk dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC) memberi hasil positif. Suhu transformasi sampel yang diuji sesuai perhitungan teoretis. Reaksi endotermal yang menunjukkan proses pembentukan austenite tampak pada kurva DSC

    Preparasi dan Karakterisasi Kalsium Ferit dari Keramik Biogelas Menggunakan Simulated Body Fluid (Sbf) Ringer untuk Aplikasi Identifikasi Sel Kanker

    Full text link
    PREPARASIDANKARAKTERISASIKALSIUMFERITDARIKERAMIKBIOGELAS MENGGUNAKANSIMULATEDBODYFLUID(SBF)RINGERUNTUKAPLIKASIIDENTIFIKASI SEL KANKER. Adanya kebutuhan akan penyembuhan penyakit yang lebih baik dan lebih cepat telah meningkatkan kebutuhan teknologi biomaterial terutama biomedis khususnya pada terapi kanker. Penggunaan biomaterial di dalamtubuh sangat berguna untukmemperbaiki kualitas hidupmanusia sekaligusmenyelamatkan nyawa banyak orang tiap tahunnya. Pertumbuhan sel kanker sangat cepat dan mudah menempel di jaringan tubuh karena sifat hidrofiliknya sehingga perlumengidentifikasi sel kanker lebih cepat dan selanjutnya dilakukan terapi untukmemusnahkannya. Penelitian ini bertujuanmelihat terbentuknya senyawa Calciumferrite (CaFe4O7) dan hematite (α-Fe2O3)serta tingkat kompatibilitas keramik biogelas di dalamtubuh. Calciumferrite (CaFe4O7) adalah senyawa yang Fasanya menyerupai tulang sehingga sangat mungkin untuk digunakan sebagai bahan dalamperbaikan tulang. Sedangkan hematite (α-Fe2O3)digunakan sebagai biogelas aktif yang berfungsi sebagai bahan magnetik yang tidak stabil untuk mendeteksi adanya sel kanker yang juga bersifat tidak stabil. Karakter morfologi strukturmikro apatite di permukaan diinvestigasi dengan XRDdan SEMuntukmengetahui bioaktivitas dari keramik biogelas sebelumdiaplikasikan dalamidentifikasi sel kanker

    Sintesis dan Karakterisasi Γ-Alumina Nanopartikel dari Garam Nitrat dengan dan tanpa Penambahan Polietilen Glikol (PEG)

    Full text link
    Gamma alumina (γ-Al2O3) merupakanoksida alumina yang terbentukmelaluidehidrasitermal (kalsinasi) padatemperatur 500 – 750 oCdari prekursor amorf maupun kristalin, yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai adsorben, katalis temperatur tinggi, support katalis dan sebagai membran filtrasi karena memiliki karakteristik luas permukaan yang besar, bersifat mesopori, serta memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, termal dan mekanik. Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan sintesis material gamma alumina (γ-Al2O3) dengan prekursor aluminum nitrat (Al(NO3)3.9H2O) dengan dan tanpa penambahan surfaktan polietilen glikol (PEG) 6000 sebagai dispersan dan pengarah struktursatudimensi (templat), dengan proses aging menggunakan ultrasonic bath selama 4 jam pada temperatur ruang. Sebagianbesarpartikelγ-Al2O3+PEG memiliki morfologi berbentuk bulat dan sebagian lagi cenderung berbentuk rod dengan ukuran panjang sekitar 40-70 nm dan diameter 10-20 nm. Material γ-Al2O3+PEG yang dihasilkan berupa serbuk berwarna putih, memiliki luas permukaan yang lebih besar serta ukuran dan volume pori yang lebih kecil dibandingkan dengan γ-Al2O3 tanpa templat, dengan luas permukaan326,26 m2/g, volume pori total 0,10 cm3/g dan diameter pori rata-rata 2.10 n

    Pengaruh Bi2O3 terhadap Struktur Kristal dan Morfologi Barium Titanat yang Disintesis melalui Dekomposisi BaTi-Sitrat

    Full text link
    Karakteristik barium titanat dapat berubah dari isolator menjadi semikonduktor tipe n melalui penambahan ion dopan. Pada penelitian ini, Bi2O3 dipilih sebagai dopan untuk barium titanat yang disintesis melalui metode dekomposisi BaTi-Sitrat. Prekursor yang digunakan adalah larutan BaCl2, titanium isopropoksida dan asam sitrat yang direaksikan menjadi BaTi-sitrat, dengan dan tanpa 0,4 mol% Bi2O3 sebagai dopan. Serbuk yang dihasilkan dari kedua proses dikarakterisasi dengan Thermogravimetry-Differential Thermal Analysis (TG-DTA), X-ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Penambahan dopan tersebut menyebabkan pembentukan Fasa kubik BaTiO3 lebih banyak dan terbentuk morfologi BaTiO3 platelet submikron dengan panjang sekitar 0,8 mm dan lebar 0,2 mm

    Zirkonia untuk Aplikasi Material Restorasi Gigi

    Full text link
    Dalam paparan ini akan diulas perkembangan zirkonia sebagai material restorasi gigi beserta prospeknya untuk masa depan

    Addition of Rice Husk Nanocellulose to the Impact Strength of Resin Base Heat Cured

    Full text link
    Background: One of the materials for denture bases is heat-cured acrylic resin (PMMA). This material still lacks impact strength as a mechanical strength property. The addition of reinforcing material is known to increase the mechanical strength of PMMA. One of the reinforcing materials added to PMMA is nano cellulose from rice husks, one of the wastes from agricultural products. Purpose: This study aims to determine rice husk nano cellulose's addition to the PMMA denture base's impact strength. Method: The research sample consisted of six groups, each group consisting of 8 samples selected by simple random. The PI, P2, P3, P4, P5, and K groups were PMMA with 1%, 2%, 3%, 4%, 5% nano cellulose, and without nano cellulose. Result: Mean impact strength test results were 41.50 x 10-3 ± 3.891 J / mm2 for P1, 44.13 x 10-3 ± 3,980 J / mm2 for P2, 45.63 x 10-3 ± 4,438 J / mm2 for P3, 46.87 x 10-3 ± 4,824 J / mm2 for P4, 49.12 x 10-3 ± 4.016 J / mm2 for P5 and 36.25 x 10-3 ± 1.982 J / mm2 for K. One way Anova test results with p-value of 0.000 indicates differences in the six groups (p<0.05). Conclusion: This study concludes that the impact strength value of PMMA with the addition of rice husk nano cellulose has increased compared to the control group without the addition of rice husk nano cellulose
    corecore