14 research outputs found

    ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA BUNDARAN 1001 AI KOTA SINGKAWANG

    Get PDF
    Bundaran 1001 AI Kota Singkawang melayani penting yaitu keluar masuk ke Kota Singkawang, dimana sekitarnya terdapat lembaga pendidikan, perkantoran, pusat lalu lintas, pusat perbelanjaan dan pasar. Peningkatan jumlah penduduk, volume kendaraan yang akan melintas juga akan bertambah maka diperkirakan bahwa kedepannya akan memiliki arus lalu lintas yang padat, sehingga diperlukan analisis kinerja bundaran. Jika hasil kinerja dari bundaran tersebut buruk maka perlu dilakukann evaluasi untuk bundaran tersebut. Analisis kinerja bundaran dihitung menggunakan MKJI (1997) dan VISSIM. Analisis pada kondisi eksisting menghasilkan nilai DS = 0,403 dengan tingkat pelayanan LOS B, untuk perkiraan tahun 2026 hasil DS = 0,497 dengan tingkat pelayanan LOS C, dan perkiraan tahun 2031 hasil DS = 0,759 dengan tingkat pelayanan LOS D. Berdasarkan hasil analisis, alternatif yang ada pada penelitian ini yaitu perbaikan untuk bundaran dengan mengubah parameter geomterik pada bagian jalinan. Hasil analisis MKJI 1997 perkiraan tahun 2026 hasil DS = 0,373 dengan tingkat pelayanan LOS B, dan perkiraan tahun 2031 hasil DS = 0,569 dengan tingkat pelayanan LOS C. Hasil simulasi VISSIM perkiraan tahun 2026 tundaan bundaran = 7.680 detik dengan tingkat pelayanan LOS A, dan perkiraan tahun 2031 nilai tundaan bundaran = 12.450 detik dengan tingkat pelayanan LOS B

    Analisis Kebutuhan Infrastruktur di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya

    Full text link
    Kecamatan Rasau Jaya merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kubu Raya yang terletak tidak jauh dari ibukota provinsi Kalimantan Barat. Dengan luas wilayah 111,07 km2. Kecamatan Rasau Jaya terbagi menjadi 6 desa yang terdiri dari : Desa Rasau Jaya Umum, Desa Bintang Mas, Desa Rasau Jaya III, Desa Rasau Jaya I, Desa Rasau Jaya II dan Desa Pematang Tujuh. Kecamatan Rasau Jaya merupakan wilayah yang sedang berkembang dan merupakan wilayah yang sangat berpotensi karena merupakan wilayah yang dilalui jalur transportasi dari berbagai kecamatan menuju ibukota provinsi KalBar, Kota Pontianak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sektor-sektor yang diprioritaskan sebagai fasilitas pelayanan, menghitung nilai aksesibilitas dengan metode Integrated Rural Accessibility Planning ( IRAP ), serta menentukan pendekatan penanganan/perbaikan akses penduduk desa. Dalam penelitian ini dilakukan suatu pengkajian mengenai perencanaan aksesibilitas pedesaan dengan menggunakan metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP) yang dikembangkan oleh International Labour Organization (ILO). Pengumpulan data untuk metode IRAP ini dengan menggunakan kombinasi pengumpulan data berbasis interview/wawancara, warta berita terkini,observasi lapangan, dan pengisian kuisioner. Adapun sektor yang ditinjau dalam kuisioner ini antara lain : Sumber Tenaga Listrik, Sumber Air Bersih, Pendidikan, Kesehatan, Pasar, Komunikasi, Pemukiman, Pertanian dan Perkebunan. Hasil analisa penelitian menyimpulkan bahwa tingkatan nilai aksesibilitas pada sektor - sektor aksesibilitas Desa Rasau Jaya Umum, Desa Bintang Mas, Desa Rasau Jaya III, Desa Rasau Jaya I, Desa Rasau Jaya II dan Desa Pematang Tujuh untuk sembilan sektor yang di teliti memiliki nilai aksesibilitas yang bervariasi. Sektor prioritas suatu desa didapat dari hasil analisa yang ditentukan dari nilai aksesibilitas yang terbesar. Nilai aksesibilitas sektor prioritas di Kecamatan Rasau Jaya meliputi sektor pertanian di Desa Rasau Jaya Umum sebesar 11,679, sektor pertanian di Desa Bintang Mas sebesar 9,724, sektor pertanian di Desa Rasau Jaya III sebesar 11,143, sektor pertanian di Desa Rasau Jaya I sebesar 11,548, sektor pertanian di Desa Rasau Jaya II sebesar 13,123 dan sektor pendidikan di Desa Pematang Tujuh sebesar 10,329. Hasil analisis terbagi atas tiga klasifikasi, yaitu aksesibilitas fasilitas, aksesibilitas sarana transportasi dan aksesibilitas prasarana transportasi. Berdasarkan perbandingan nilai aksesibilitas antara komponen fasilitas, sarana dan prasarana transportasi untuk semua sektor maka pada 6 desa tersebut di ketahui bahwa memprioritaskan perbaikan/penanganan prasarana transportasi

    Penataan Lahan Parkir di Pasar Melati Puring Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya

    Full text link
    Kubu Raya district territory is quite a strategic place because it is adjecent with Pontianak City (South east pontianak). Kubu raya District is really potent in the field of trade, with the growth of the economy, comes the need of physical tools in kubu raya district mount up which directly or indirectly cause the use of spacial terrain including physical embodiment and vessel of kubu raya distric, where providing infrastructures should be in line towards the the development of the region in kubu raya district. Sungai Raya subsistrict is the capital region of Kubu Raya which is developing especially in the field of trade with that field itself growing, it makes the population in sungai raya grow accordingly to the daily needs. Thus, a place for trading we know as traditional market is needed for the citizens of sungai raya. As for the purpose of writing this thesis is to know is the parking space that is available able to to accomodate the amount of vehicle that is parked, and to structure the parking space in Melati puring parit baru traditional market. In this research the data that is got is aquired aquired from a couple of firm, that is the BPS and Bappeda of Kubu raya district. The aquirred data are from survei\u27s that is done on sundays (6 April 2014) and mondays (7 April 2014) from 05.00-17.00 Indonesia Local Time with division points as mich as 3. The research wil be calulated an analysed so the need of parking space will be found out. Based on the result of the research, the total of vehicle movement that comes in to the parking location is, for motorcycles its 1787 vehicles, and cars its 135 vehicles. obtained from the calculation is the time duration between 30-60 minute has an intensity that is quite high, so we can conclude that the duration for parking in the research area is approximatly = 1 hour. and for the requirement space in the melati puring parit baru traditional market in kubu raya district obtained at the first point is 4 spaces for cars, and 81 spaces for motorcycle, at the second point is 2 spaces for cars and and 10 spaces for motorcycles and at the third point is 3 spaces for cars and 14 spaces for motorcycles. concluded rom the needed parking space available is the lack of parking space for cars at point 1 is three parking space, at point 2 one parking space, and point 3 two parking space. To meet the shortage of car parking space the empty motorcycles spaces are used

    Analisis Kinerja Simpang Tiga pada Jalan Komyos Sudarso – Jalan Umuthalib Kota Pontianak

    Full text link
    Jalan raya merupakan salah satu prasarana bagi kelancaran lalu-lintas baik disuatu kota maupun pedesaan atau daerah lainnya. Semakin pesatnya pembangunan suatu daerah atau kota semakin ramai pula lalu-lintasnya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya pendapatan penduduk sehingga mampu mempunyai kendaraan sendiri. Persimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya, Hal ini disebabkan karena pada persimpangan sering menimbulkan berbagai hambatan lalu lintas juga disebabkan karena persimpangan merupakan sumber konflik lalu lintas salah satunya kemacetan. Dengan memperhatikan hal tersebut dan perkembangan lalu lintas yang terjadi pada waktu yang akan datang maka persimpangan pada Jalan Komyos Sudarso dan Jalan Umuthalib ini dirasakan perlu mendapatkan pengaturan lalu lintas yang lebih baik dan efesien, Untuk menjawab permasalahan penanganan alternatif lalu lintas persimpangan sebagaimana diuraikan di atas, diperlukan analisis pada persimpangan agar kebijakan tersebut dapat meminimalisir tingkat kecelakaan lalu lintas bagi pengguna jalan raya yang akan berdampak bagi wilayah itu sendiri.Data volume lalu lintas diperoleh dengan melakukan survey dan mencatat secara manual jumlah kendaraan yang melewati lokasi tinjauan. Survey lalu lintas ini dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 25 Maret 2017 sampai dengan tanggal 27 Maret 2017 yaitu pada hari Sabtu, Minggu dan Senin .Waktu Survey dilakukan pada pukul 06.00 – 18.00 WIB dengan interval satu maka didapat Volume Jam Puncak (VJP) pada hari senin jam 06.00 - 07.00 sebesar 4153 kend/jam. setelah data diperoleh ,selanjutnya dilakukan analisis kinerja lalu lintas simpang serta perencanaan bundaran dan lampu lalu lintas (traffic light). Pada analisis persimpangan diperoleh derajat kejenuhan pada jam sibuk yang sangat tinggi yaitu pada tahun 2017 = 1,0. Dari analisa DS telah melebihi angka 0,80 artinya tidak terlalu efektif dan sering terjadi kemacetan dan untuk mengatasinya dilakukan pengaturan fase sinyal dan bundaran. Pada perencanaan dengan bundaran didapatkan Derajat Kejenuhan untuk bagian jalinan A-B = 0,662, bagian jalinan B-C = 0,508 dan bagian jalinan C-A = 0,613 dan pada perencanaan dengan lampu lalu lintas didapatkan Derajat Kejenuhan untuk bagian pada Jl.Umuthalib = 0,7 Jl.Komyos Sudarso(A) = 0,8 dan Jl.Komyos Sudarso(B) = 0,8 .dari hasil perencaanaan bundaran dan pengaturan lampu lalu lintas dapat dibandingkan berdasarkan kinerja nya , maka dapat direkomendasikan bahwa pada perencanaan simpang tersebut lebih mengarah kepada perencanaan bundaran

    THE IMPACT OF EXCESS CARGO LOADED ON THE SERVICE LIFE OF THE PAVEMENT PLAN ON JALAN KHATULISTIWA, SIANTAN HILIR, SUB-DISTRICT PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    This study aims to review the impact of overload vehicle overload, vehicle damage capacity (VDF) on flexible pavement and decrease the service life of flexible pavement on Jalan Khatulistiwa. The method used is to analyze the service life of pavement based on the cumulative ESAL results for each change in load weight. The survey was conducted on Jalan Khatulistiwa in 2022. The data on vehicle weighing results was obtained from UPPKB Siantan using data in 2021. LHR data was obtained from the Pontianak P2JN office in 2020 and 2021. The study was carried out using the 1993 AASHTO method and the 2017 Highways. From the calculation results in the 20th year, the W18 value for the plan is 96,974,719.09 ESAL and the W18 overload in the 20th year is 110,929,554.2 ESAL. The increase in the value of W18 resulted in a decrease in the service life in the 19th year, namely the Ri value of -1.341% and in the 20th year the value of Ri was -14.390% whereas under normal conditions the value of Ri in the 20th year was 0%.  Meanwhile, the remaining life of the plan caused by the addition of a 5% simulation load is the remaining 18,556 years and 100% of the remaining plan life is 9,297 years
    corecore