23 research outputs found

    Pola Distribusi dan Margin Pemasaran Gabah di Kabupaten Karawang

    Get PDF
    Penelitian ini untuk menganalisis perbedaan biaya pokok produksi padi dengan harga pembelian pemerintah dan non pemerintah, menganalisis pola distribusi gabah dan menganalisis margin pemasaran gabah di Kabupaten Karawang. Manfaat penelitian untuk merancang dan mengefisienkan pendistribusian gabah di Kabupaten Karawang dan dapat digunakan sebagai acuan bagi praktisi dan stakeholder dalam pengambilan kebijakan harga gabah. Metode yang digunakan adalah metode survei. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive. Penentuan jumlah responden ditentukan menggunakan metode snowball sampling dengan jumlah petani 57 responden, tengkulak 14 responden dan penggiling 11 responden. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif, statistik One sample t-test dan paired sample t - test, perhitungan biaya pokok budidaya padi, persentase pola dan perhitungan margin pemasaran.Terdapat perbedaan secara signifikan antara biaya pokok produksi padi (Rp.3.068) dengan harga gabah pembelian pemerintah (Rp.3.700) dan non pemerintah (Rp. 4.347). Terdapat dua pola pemasaran gabah yaitu pola I (pola pendek) terdiri dari petani – penggiling dan pola II (pola panjang) terdiri dari petani – tengkulak – penggiling. Pola II sebesar 66% lebih besar dari pada pola I sebesar 33%. Nilai margin pada pola II sebesar Rp. 250 per kilogram berbeda dengan pola I Rp.0 per kilogram secara sifnifikan. Kata kunci: Usahatani, biaya pokok produksi padi, pola distribusi dan margin pemasaran gabah

    ANALISIS NILAI TAMBAH KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU TEMPE DI DESA ANGKATAN LOR, KECAMATAN TAMBAKROMO, KABUPATEN PATI

    Get PDF
    Abstrak Agroindustri merupakan kegiatan pengolahan hasil pertanian yang masih berupa produk primer menjadi produk sekunder atau tersier yang penting untuk dikembangkan. Pengembangan agroindustri diharapkan mampu menyerap hasil pertanian dari petani. Hasilpertanian yang masih berupa produk primer akan diolahmenjadi produk sekunderatau tersier sehingga akanmenghasilkan nilai tambah. Nilai tambah suatu produksangat penting untuk meningkatkan harga jual produktersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1)menghitung dan menganalisis nilai tambah tempe dari proses pengolahan sampai ke tangan konsumen,(2)menganalisis pengaruh jumlah kedelai, harga tempe dansumbangan input lain terhadap nilai tambah tempe.Penelitian ini menggunakan metode sensus. Pengambilansampel dilakukan dengan mengambil semua responden yang berjumlah 34 pengrajin tempe melalui wawancara dengan bantuan kuisioner. Nilai tambah dianalisis menggunakan metode Hayami. Uji perbedaan rasio nilai tambah tempe menggunakan one sample t test. Pengaruh jumlah kedelai, harga tempe dan sumbangan input terhadap nilai tambah diuji dengan analisisregresi linear berganda. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kedelai menjadi tempe secara nyata tergolong sedang yaitu sebesar 34,65%. Harga tempe dan sumbangan input lain berpengaruh secara nyata terhadap besarnya nilai tambah tempe, sedangkan jumlah kedelai tidak berpengaruh secara nyata. Besarnya nilai tambah yang dihasilkan menunjukkan bahwa usaha tempe tersebut dapat dikembangkan. Dalam rangka meningkatkan nilai tambah tempe disarankan pengrajin tempe menurunkan biaya sumbangan input lain terutama pada biaya bahan bakar dan menaikkan harga jual tempe. Kata Kunci: Kedelai, nilai tambah, temp

    ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PASAR MURAH BULOG DALAM MENJAGA STABILITAS HARGA BERAS DI DKI JAKARTA

    Get PDF
    Abstract The purpose of this research was to analyze : (1) the effectivity of Pasar Murah in terms of its rice quantity management; (2) the effectivity of Pasar Murah in terms of its rice quality management; (3) the effectivity of Pasar Murah in terms of its selling location; (4) the effectivity of Pasar Murah in terms of its implementation time; (5) the effectivity of Pasar Murah in terms of rice price management. The survey method was used to conduct this research and was distributed to 96 respondents from 6 villages in the Administration City of South Jakarta. This research used One sample t-test to analyze rice quantity management, chi-square test to analyze rice quality management, selling location, and also rice price management. Pasar Murah's implementation time was analyzed descriptively. The results showed that fourth-five Pasar Murah's management (80%) succeeded to meet the Perum Bulog expectation. Rice quantity management (20%) did not succeed in meeting Perum Bulog expectation. Based on this result, it can be concluded that in general, Pasar Murah Bulog has been implemented effectivel

    Analisis Pendapatan Usahatani Tebu Rakyat Di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati (Analysis of Sugar Cane is Farmer’s Farm Income in Trangkil District Pati Regency)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menganalisis pendapatan bersih usahatani tebu rakyat di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, menganalisis pendapatan tenaga kerja usahatani tebu rakyat di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati dan menganalisis pendapatan mencapai Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau tidak. Lokasi penelitian ditentukan karena Kecamatan Trangkil memiliki produksi tebu rakyat terbanyak di Kabupaten Pati. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survai. Penentuan lokasi penelitian secara purposive. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Pemilihan sampel ditentukan dengan metode random sampling adalah 40 responden petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi rata-rata tebu petani di Kecamatan Trangkil sebesar 136,3275 kg/musim tanam, dengan jumlah produksi tebu adalah 8179,65 kg/musim tanam, sehingga didapatkan penerimaan sebanyak Rp 69.527.025. Pendapatan bersih petani tebu di Kecamatan Trangkil dalam satu kali musim panen adalah Rp 46.801.988 atau dalam pendapatan bersih perbulan adalah Rp 4.680.198. Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Pati tahun 2018 adalah sebesar Rp 1.585.000/bulan sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani tebu di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati sebesar Rp 46.801.988/musim tanam. Rata-rata pendapatan petani tebu dalam satu bulan yaitu Rp 4.680.198. Kata Kunci: Pendapatan, Produksi, Tebu Rakyat, Upah Minimum Kabupaten (UMK), Usahatan

    ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JERUK SIAM (Citrus nobilis) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KELOMPOK TANI SRI MULYO DESA TANGGEL KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA

    Get PDF
    ABSTRACT The study aimed to analyzed the Citrus nobilis farm enterprise income, compared the Citrus nobilis farm enterprise income with the minimum wage of Blora Regency and also outside income from Citrus nobilis farm enterprise and determined the contribution of Citrus nobilis farm enterprise to the household farm income. The method that used in this study was survey method and the respondents that was taken by this method was 35 Citrus nobilis’s farmer household. The analysis method was used one sample t-test and wilxocon. The results showed that the net income of Citrus nobilis farm enterprise was IDR 2,697,100.75/month larger than the UMK of Blora Regency was IDR 1,438,100.00 and other farming, was corn farm enterprice was IDR 1,532,461.29/month and rice farm enterprice was IDR 1,012, 329.29/month. The gross revenues of Citrus nobilis farm enterprise was IDR 3,177,741.19/month significantly larger than the outside gross income IDR 212,142.86/month. The contribution of gross revenue amounted to 50.76% of the total gross domestic product of middle-income farmers. Keywords: Citrus nobilis, contribution income, househol

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN SEMARANG TENGAH

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras dan elastisitas permintaan telur ayam ras di Kecamatan Semarang Tengah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2017 di Kecamatan Semarang Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey. Metode pengambilan sampel menggunakan metode Multistage Cluster Sampling. Jumlah responden yang diambil sebanyak 120 responden. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa secara serempak harga telur ayam ras, harga telur bebek, pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan selera berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan telur ayam ras ( P<0,01). Secara parsial harga telur ayam ras, harga telur bebek, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam ras. Sedangkan pendapatan dan selera tidak berpengaruh terhadap permintaan telur ayam ras. Elastisitas harga telur ayam ras bersifat inelastis dengan nilai -0,247. Elastisitas pendapatan memiliki nilai 0,044 dan dikategorikan sebagai barang normal. Elastisitas silang menunjukkan bahwa telur bebek merupakan barang subtitusi bagi telur ayam ras dengan nilai 0,279. Kata Kunci : telur, ayam ras, permintaan, elastisita

    ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan rumah tangga terhadap cabai merah keriting; untuk mengetahui elastisitas permintaan cabai merah keriting di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan November sampai Desember 2016. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan mengambil lokasi di Perumahan Nasional Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Penelitian menggunakan metode survey dengan jumlah responden sebesar 100 orang yang diambil secara quota sampling. Data Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata – rata permintaan cabai merah keriting sebesar 0,9349 kg/bulan. Faktor harga cabai merah keriting, harga cabai rawit hijau, harga bawang merah, harga tomat, pendapatan konsumen rumah tangga, jumlah anggota keluarga, dan selera secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap permintaan cabai merah di Kota Semarang. Terdapat empat variabel yang signifikan terhadap permintaan cabai merah keriting yaitu harga cabai merah keriting, harga cabai rawit hijau, jumlah pendapatan konsumen rumah tangga, dan jumlah anggota keluarga sedangkan harga tomat, harga bawang merah, dan selera tidak menunjukkan nilai signifikan yang lebih dari 0,05. Elastisitas permintaan cabai merah keriting bersifat inelastis. Cabai rawit hijau merupakan barang substitusi dengan elastisitas 2,995. Bawang merah dan tomat merupakan barang komplementer dengan elastisitas -0,1613 dan -0,0006192. Elastisitas pendapatan sebesar 0,2883 dan cabai merah keriting merupakan barang kebutuhan pokok. Kata kunci : cabai merah keriting, konsumsi, elastisitas, permintaan, rumah tangg

    ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI TANAMAN TEMBAKAU DI DESA SUMBEREJO, KECAMATAN MRANGGEN, KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian adalah menganalisis efisiensi teknis dan ekonomis usahatani tanaman tembakau di Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2016 sampai dengan Januari 2017. Responden dalam penelitian ini adalah petani tembakau yang tinggal di empat dusun Desa Sumberejo. Metode penelitian menggunakan survei, penentuan responden menggunakan metode Proportionate Random Sampling dengan jumlah responden sebanyak 87 petani tembakau. Analisis efisien teknis dan ekonomis menggunakan regresi linier berganda dengan fungsi model produksi Cobb-Douglas dan Uji one sample T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor produksi yaitu luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk NPK, pestisida dan tenaga kerja tidak efisien secara teknis. Faktor produksi luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida dan tenaga kerja tidak efisien secara ekonomis. Faktor produksi pupuk ZA belum efisien secara ekonomis. Kata Kunci : tembakau, efisiensi, usahatani, faktor produksi, cobb-douglas

    ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI MINAPADI DI KABUPATEN SUKOHARJO

    Get PDF
    Permintaan terhadap komoditas padi tinggi, sehingga produktivitas padi perlu ditingkatkan. Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan produktivitas adalah diversifikasi lahan melalui minapadi. Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu lokasi pengembangan minapadi. Peralihan dari sistem monkultur padi ke minapadi memberikan perubahan bagi petani baik dari input, biaya dan pendapatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pendapatan minapadi dan monokultur padi, profitabilitas minapadi dan monokultur padi, perbedaan pendapatan bersih minapadi dan monokultur padi, perbedaan profitabilitas minapadi dan monokultur padi serta perbedaan profitabilitas minapadi dengan suku bunga deposito bank. Metode penelitian yang digunakan adalah sensus dengan 33 responden yang menerapkan minapadi dan sebelumnya menerapkan budidaya monokultur padi. Penelitian dilaksanakan pada November-Desember 2018 di Desa Geneng Kecamatan Gatak dan Desa Dalangan Kecamatan Tawangasari Kabupaten Sukoharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan bersih dan analisis profitabilitas. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji beda paired sample t test dan one sample t test. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan bersih minapadi (Rp 11.417.133/musim/ 4.152 m2) lebih besar dari pendapatan bersih monokultur padi (Rp7.564.842/musim/4.152m2),profitabilitas minapadi(77.69%) dan profitabilitas monokultur padi (142.86%) berbeda secara signifikan. Profitabilitas minapadi lebih besar dari pada suku bunga deposito bank (5,5%). Kata Kunci:minapadi, padi, pendapatan bersih,usahatani

    Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usaha Ternak Sapi Potong Induk-Anak Di Kabupaten Blora

    Get PDF
    ABSTRAK Efisiensi diartikan sebagai upaya penggunaan masukan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya.. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi (jumlah induk, curahan tenaga kerja, service per conception, jumlah pakan hijauan, jumlah pakan lain dan obat ) terhadap hasil produksi sapi potong; menganalisis skala usaha ternak sapi potong induk-anak; menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan menganalisis pendapatan peternak Penelitian dilakukan di Kabupaten Blora, ditentukan secara purposive sampling berdasarkan populasi sapi potong Responden peternak ditentukan dengan metode quota sampling, dengan jumlah 40 responden. Data dianalisis dengan analisis Regresi linear berganda dan analisis efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap produksi ternak sapi potong induk-anak adalah jumlah induk, curahan waktu kerja, service perconception, jumlah pakan hijauan dan jumlah obat. Usaha ternak sapi potong induk-anak berada pada kondisi decreasing return to scale. Faktor produksi jumlah induk berada pada kondisi efisien. Curahan waktu kerja, service per conception, jumlah pakan tambahan dan jumlah obat berada pada kondisi yang belum efisien, sedangkan pakan hijauan berada pada kondisi tidak efisien. Pendapatan peternak sapi potong induk anak dalam satu tahun sebesar Rp 2.466.918,44,-/tahun/2,98UT atau Rp 205.576,54/bulan/2,98UT. Kata Kunci : Efisiensi, faktor produksi, pendapatan, sapi potong induk-anak, skala usah
    corecore