50 research outputs found

    Penggunaan Data Surveilans Gabungan dan Meteorologi untuk Memprediksi Demam Berdarah Dengue di YOGYAKARTA

    Full text link
    Use of a combined surveillance and meteorological data for predicting dengue hemorrhagic fever in YogyakartaPurposeThis study aimed to predict the incidence of dengue hemorrhagic fever using meteorological data such as rainfall, rainy days, air temperature, humidity, and dengue hemorrhagic fever surveillance data month by month in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) through 2010-2016.MethodThis research was a descriptive study with a predictive design with temporal approach. This research processed secondary data of DHF incidence from Yogyakarta Municipality Health Office and climate variables from Meteorology Climatology and Geophysics Agency (BMKG) Yogyakarta from 2010 to 2016. Data were analyzed with univariate tests and presented in frequency distribution, bivariate analysis was performed using Pearson/ Spearman correlation tests, and multivariate analysis used Poisson regression, negative binomial regression, and generalized poisson regression tests.ResultsDHF incidence in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) was associated with meteorological factors in the same month up to 3 months earlier. Predictors of DHF case were dengue incidence of previous month, rainfall 2 months earlier, current temperature, and relative humidity of the previous month.ConclusionThe best prediction model of DHF incidence in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) was a combination of surveillance and meteorological data. It is necessary to develop an awareness system of DHF incidence with meteorological database and surveillance in order to control the incidence of DHF in Yogyakarta Municipality

    Partnership Program as a Midwife and Healer Good Governance Innovation Accelerator Achieving the Millennium Development Goals (Mdgs)

    Full text link
    Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is still high, especially at Trenggalek District. There were 22 maternal and 164 infant deaths from 10.993 live births in 2001 and still 1.653 births attended by traditional birth attendants (TBA). The number of TBAs in Trenggalek District is still quite high, twice the number of midwives (449 TBAs and 186 midwives in 2001). The existence of TBAs at Trenggalek District is still very respected by the community. Meanwhile, in average midwives are still young and not yet wellknown by the public. This study was conducted using a case study design with references study,questionnaires,and interviews. This study aims to identify the Partnership Program between Midwives and TBAs at Trenggalek District. The Partnership Program between Midwives and TBAs in Trenggalek District is a collaboration between midwives and TBAs to improve access for mothers and their babies to quality maternity services. The program succeeded in reducing MMR and IMR at Trenggalek District from 200,13 in 2001 to 103 in 2010 for MMR and from 183 in 2001 to 111 in 2011 for IMR. In conclusion, the Partnership Program between Midwives and TBAs can accelerate the accomplishment of MDGs at Trenggalek District, East Java

    PROGRAM KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN SEBAGAI GOOD GOVERNANCE INNOVATION AKSELERATOR PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)

    Get PDF
    Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di Kabupaten Trenggalek. Terdapat 22 kematian ibu dan 164 kematian bayi dari 10.993 kelahiran hidup pada tahun 2001 dan masih terdapat 1.653 kelahiran yang ditolong dukun bayi. Jumlah dukun bayi di Kabupaten Trenggalek masih cukup banyak, yakni dua kali lebih banyak dari jumlah bidan (449 dukun bayi dan 186 bidan tahun 2001). Sementara itu, keberadaan dukun bayi masih sangat dihormati. Sebaliknya, keberadaan bidan rata-rata masih muda dan belum dikenal masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek. Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerjasama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan bayi terhadap pelayanan kebidanan yang berkualitas. Program ini berhasil menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Trenggalek dari 200,13 pada tahun 2001 menjadi 103 pada tahun 2010, untuk AKI dan dari 183 pada tahun 2001 menjadi 111 pada tahun 2011 untuk AKB. Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi dapat mempercepat pencapaian MDGs di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

    Penggunaan data surveilans gabungan dan meteorologi untuk memprediksi demam berdarah dengue di Yogyakarta

    Get PDF
    Latar Belakang: Demam berdarah dengue merupakan salah satu vector borne disease yang penting dan menjadi perhatian di dunia. Insiden demam berdarah dengue meningkat secara pesat beberapa dekade terakhir di seluruh dunia. Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki jumlah kasus DBD masih tinggi adalah Kota Yogyakarta. Sebagaimana kondisi kejadian DBD di wilayah lain, tingginya kejadian DBD di Kota Yogyakarta terkait dengan variabilitas iklim yang terjadi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kejadian demam berdarah dengue menggunakan data meteorologis berupa  curah hujan, hari hujan, suhu udara, dan kelembapan, serta data surveilans berupa kasus demam berdarah dengue per bulan di Kota Yogyakarta bagian utara tahun 2010-2016.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian prediksi menggunakan pendekatan temporal. Penelitian ini mengolah data sekunder berupa time series kejadian DBD dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan variabel iklim dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mulai tahun 2010-2016. Data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam distribusi frekuensi, analisis bivariat dilakukan menggunakan korelasi (Pearson/Spearman), dan analisis multivariat untuk mendapatkan model prediksi dilakukan menggunakan regresi Poisson, regresi binomial negatif, dan regresi generalized poisson.Hasil: Kejadian DBD di Kota Yogyakarta bagian utara (Zona Musim 138) berasosiasi dengan faktor meteorologis pada bulan yang sama hingga 3 bulan sebelumnya. Prediktor kejadian DBD adalah kejadian DBD bulan sebelumnya, curah hujan 2 bulan sebelumnya, suhu udara pada bulan yang sama, dan kelembapan bulan sebelumnya.Kesimpulan: Model prediksi terbaik kejadian DBD di Kota Yogyakarta bagian utara (Zona Musim 138) merupakan kombinasi data surveilans dan data meteorologis. Perlu dikembangkan sistem kewaspadaan ini kejadian DBD dengan basis data meteorologis dan surveilans dalam rangka pengendalian kejadian DBD di Kota Yogyakarta.Kata Kunci: Dengue, Prediksi, Data Meteorologis, Zona MusimUse of a combined surveillance and meteorological data for predicting dengue hemorrhagic fever in YogyakartaPurposeThis study aimed to predict the incidence of dengue hemorrhagic fever using meteorological data such as rainfall, rainy days, air temperature, humidity, and dengue hemorrhagic fever surveillance data month by month in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) through 2010-2016.MethodThis research was a descriptive study with a predictive design with temporal approach. This research processed secondary data of DHF incidence from Yogyakarta Municipality Health Office and climate variables from Meteorology Climatology and Geophysics Agency (BMKG) Yogyakarta from 2010 to 2016. Data were analyzed with univariate tests and presented in frequency distribution, bivariate analysis was performed using  Pearson/ Spearman correlation tests, and multivariate analysis used Poisson regression, negative binomial regression, and generalized poisson regression tests.ResultsDHF incidence in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) was associated with meteorological factors in the same month up to 3 months earlier. Predictors of DHF case were dengue incidence of previous month, rainfall 2 months earlier, current temperature, and relative humidity of the previous month.ConclusionThe best prediction model of DHF incidence in Northern Yogyakarta Municipality (Climatic Zone 138) was a combination of surveillance and meteorological data. It is necessary to develop an awareness system of DHF incidence with meteorological database and surveillance in order to control the incidence of DHF in Yogyakarta Municipality

    PROGRAM KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN SEBAGAI GOOD GOVERNANCE INNOVATION AKSELERATOR PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)

    Get PDF
    Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di Kabupaten Trenggalek. Terdapat 22 kematian ibu dan 164 kematian bayi dari 10.993 kelahiran hidup pada tahun 2001 dan masih terdapat 1.653 kelahiran yang ditolong dukun bayi. Jumlah dukun bayi di Kabupaten Trenggalek masih cukup banyak, yakni dua kali lebih banyak dari jumlah bidan (449 dukun bayi dan 186 bidan tahun 2001). Sementara itu, keberadaan dukun bayi masih sangat dihormati. Sebaliknya, keberadaan bidan rata-rata masih muda dan belum dikenal masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek. Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerjasama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan bayi terhadap pelayanan kebidanan yang berkualitas. Program ini berhasil menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Trenggalek dari 200,13 pada tahun 2001 menjadi 103 pada tahun 2010, untuk AKI dan dari 183 pada tahun 2001 menjadi 111 pada tahun 2011 untuk AKB. Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi dapat mempercepat pencapaian MDGs di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

    Sertifikat Pencatatan Ciptaan Modul MPASI

    Get PDF
    Sertifikat Pencatatan Ciptaan Modul MPASI hasil Pengabdian Masyarakat tahun 202

    Panduan Praktikum Aplikasi Statistik Kehidupan

    Get PDF
    Buku panduan praktikum ini berisi 7 acara kegiatan praktikum yaitu proses komputasi statistik menggunakan perangkat lunak STATA, analisis data deskriptif tabulasi silang dan ukuran asosiasi, analisis data kategorik multivariabel, model regresi Poisson untuk data diskrit, reliabilitas dan validitas pengukuran, dan penyajian hasil analisis data
    corecore