13 research outputs found

    STUDI KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK CAMPURAN PASIR PANTAI DAN AIR LAUT SONGKA KOTA PAALOPO PADA PEMBUATAN MORTAR

    Get PDF
    STUDI KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK CAMPURAN PASIR PANTAI DAN AIR LAUT SONGKA KOTA PAALOPO PADA PEMBUATAN MORTA

    STUDI PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE YANG TERKANDUNG PADA MASKER MEDIS TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

    Get PDF
    STUDI PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE YANG TERKANDUNG PADA MASKER MEDIS TERHADAP KUAT TEKAN MORTA

    Experimental study on compressive strength and infiltration rate of pervious concrete containing recycled coarse aggregate and seawater

    Get PDF
    In this study, pervious concrete specimens were created containing 100 percent of Recycled Coarse Aggregate (RCA) as a replacement for Natural Coarse Aggregate (NCA) and seawater as a replacement for Fresh Water (FW). Eighteen specimen tests in total were prepared which consisted of nine specimens containing Recycled Coarse Aggregate Seawater (RCAS) concrete and nine specimens containing Recycled Coarse Aggregate Fresh-water (RCAF) as control concrete. Both water to cement ratio of 0.45 and RCA to cement ratio of 0.25 is determined and the mix design is calculated. Fresh concrete was cast on the cylindrical mold of 150 x 300mm in a porous formation. Then the compressive strength and infiltration rate tests were conducted to understand the performance of RCA mixed seawater (SW) at curing times of 3, 7, and 28 days. The results show that the compressive strength of RCAS can reach a peak of around 8.98 MPa compared with RCAF just around 7.27 MPa in maximum curing of 28 days and the value of RCAS samples shows that the infiltration rate is increasing linearly as compressive strength is from three days to 28 days

    STUDI KUAT TEKAN BETON RECYCLE AGREGAT DENGAN CAMPURAN AIR LAUT

    Get PDF
    The aim of this research is to investigate the compressive strength of recycled aggregate concrete (RAC) mixedwith seawater during such periods of times . This will mainly benefit the new constructions from footprint concretematerials and seawater utilization. The experimental analysis was performed by using compressive machine to total ofthirty six cylinder specimens, cast with various levels of recycled coarse aggregate (RCA) replacement (0, 50, 100%) andcuring periods (7, 28, 56, and 90 days). Water to cement ratio (w/c) was decidedly careful about 0.45 and targetedcompressive load of 250 kg/cm2. The results show that compressive strength was decreased with the percentage levels ofRCA replacements combined with seawater (B-50 and B-100), but it has reached the targeted compressive strength of250 kg/cm² from 28 day to 90 day curing periods

    EVALUASI KUAT TEKAN BETON RECYCLE AGREGAT DENGAN CAMPURAN AIR LAUT DAN PREDIKSI MODULUS ELASTISITASNYA

    No full text
    Produksi beton dengan konsumsi air tawar yang cukup tinggi menjadi fokus utama oleh pemerintah dan insinyur akhir-akhir ini untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.  Ditambah, agregat normal (AN) yang semakin hari semakain berkurang jumlahnya dari sumber-sumber alamiahnya merupakan hal yang krusial untuk mencari alternatif pengganti. Oleh karena itu, penelitian ini memaparakan secara eksplisit sifat kuat tekan beton recycle agregat dengan air laut sebagai campuran dalam pembuatan beton sebagai material bangunan struktur dan prediksi modulus elastisitasnya. Pengujian eksperimen laboratorium dilakukan terhadap total tiga puluh spesimen uji berbentuk silinder (15x30cm) untuk mengevaluasi durabilitas beton dibawah pengaruh beban tekan dengan target sebesar 300 kg/cm² (29 MPa). Dua komposisi campuran yang berbeda disiapkan dimana campuran pertama adalah 100% air laut dan 100% agregat recycle dan kedua adalah campuran 100% air tawar dan 100% agregat recycle sebagai kontrol beton dengan faktor air semen sebesar 0.45. Kemudian spesimen uji diletakkan kedalam bak perendaman yang menggunakan air tawar dengan perbedaan waktu perawatan yaitu 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa kombinasi antara beton agregat recycle dengan campuran air laut (BAR-AL) memiliki kuat tekan awal tinggi pada umur 3 hari perawatan dan dicapai perbedaan kuat tekan sebesar 21% jika dibandingkan beton agregat recycle dengan campuran air tawar (BAR-AT) pada umur 28 hari. Oleh karena iu, diperlukan metode pendekan tertentu untuk meningkatkan kuat tekan BAR-AL agar setara bahkan lebih besar dari kuat tekan BAR-AT. Prediksi modulus elastisitas beton recycle dilakukan dengan menggunakan empat pendekatan matematis. Dari hasil analisis, persamaan empiris modulus elastisitas yang lebih mendekati real adalah dengan menggunakan pers.5 untuk BAR-AL dan persamaan matematis ACI318-14 untuk BAR-A

    Evaluasi Kuat Tekan Beton Recycle Agregat dengan Campuran Air Laut dan Prediksi Modulus Elastisitasnya

    Full text link
    Produksi beton dengan konsumsi air tawar yang cukup tinggi menjadi fokus utama oleh pemerintah dan insinyur akhir-akhir ini untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Ditambah, agregat normal (AN) yang semakin hari semakain berkurang jumlahnya dari sumber-sumber alamiahnya merupakan hal yang krusial untuk mencari alternatif pengganti. Oleh karena itu, penelitian ini memaparakan secara eksplisit sifat kuat tekan beton recycle agregat dengan air laut sebagai campuran dalam pembuatan beton sebagai material bangunan struktur dan prediksi modulus elastisitasnya. Pengujian eksperimen laboratorium dilakukan terhadap total tiga puluh spesimen uji berbentuk silinder (15x30cm) untuk mengevaluasi durabilitas beton dibawah pengaruh beban tekan dengan target sebesar 300 kg/cm² (29 MPa). Dua komposisi campuran yang berbeda disiapkan dimana campuran pertama adalah 100% air laut dan 100% agregat recycle dan kedua adalah campuran 100% air tawar dan 100% agregat recycle sebagai kontrol beton dengan faktor air semen sebesar 0.45. Kemudian spesimen uji diletakkan kedalam bak perendaman yang menggunakan air tawar dengan perbedaan waktu perawatan yaitu 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa kombinasi antara beton agregat recycle dengan campuran air laut (BAR-AL) memiliki kuat tekan awal tinggi pada umur 3 hari perawatan dan dicapai perbedaan kuat tekan sebesar 21% jika dibandingkan beton agregat recycle dengan campuran air tawar (BAR-AT) pada umur 28 hari. Oleh karena iu, diperlukan metode pendekan tertentu untuk meningkatkan kuat tekan BAR-AL agar setara bahkan lebih besar dari kuat tekan BAR-AT. Prediksi modulus elastisitas beton recycle dilakukan dengan menggunakan empat pendekatan matematis. Dari hasil analisis, persamaan empiris modulus elastisitas yang lebih mendekati real adalah dengan menggunakan pers.5 untuk BAR-AL dan persamaan matematis ACI318-14 untuk BAR-A

    STUDI KUAT TEKAN BETON RECYCLE AGREGAT TERHADAP LINGKUNGAN AIR LAUT

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi kekuatan tekan beton agregat recycle (BAR) terhadap pengaruh rendaman air laut. Total tiga puluh benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran (f150 x 300 mm) diproduksi dari dua jenis campuran yang berbeda. Jenis pertama beton agregat normal (BAN) adalah beton normal terdiri atas campuran semen portland, normal agregat kasar (NAK), pasir sungai dan air tawar. Adapun jens kedua (BAR) adalah beton recycle aggregate yang terdiri dari campuran semen Portland, recycle agregat kasar (RAK), pasir sungai dan air tawar. Adapun rencana target kuat tekan beton benda uji adalah sebesar 250 kg/cm2 dengan nilai faktor air semen (fas) sebesar 0.45. Benda uji yang telah dibentuk kemudian dilakukan proses perendaman air laut secara langsung mulai umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Tiba saat waktu pengujian, benda uji dikeluarkan dari tempat perawatan dan selanjutnya diangin-anginkan untuk beberapa saat hingga material mengalami kering permukaan. Selanjutnya, pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan mesin kompresi tes sesuai prosedur SNI 1947:2011. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa Pengaruh rendaman air laut tidak signifikan menurunkan kuat tekan beton BAR setelah membandingkan nilai kuat tekan beton BAN yang melampaui rencana mutu beton

    ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR DARI MATERIAL PASIR PUTIH DAN PASIR BIASA SUNGAI MASAMBA

    No full text
    Sumber utama pasir berasal dari sungai atau daerah pantai yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik  kekuatan tekan maupun tampak warna fisiknya. Perlu diketahui perbandingan sifat kekuatan material mortar dengan menggunakan campuran pasir putih (CPP) dan biasa (CPB) sungai masamba dan korelasi keduanya. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen laboratorium pada  72 benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 10 x 15 cm yang dibentuk secara manual sesuai proses pembuatannya di lapangan. Benda uji diletakkan di area terbuka untuk proses pengeringan selama variasi waktu 7, 14, 21, 28 hari. Tiga kategori campuran benda uji dibuat yaitu 1PC : 3PS (A), 1PC: 4PS (B), dan 1PC : 5PS (C) pasir untuk dua jenis pasir dengan Faktor Air Semen (FAS) 0.45. Nilai rata-rata hasil pengujian terdiri dari 3 buah sampel uji dari pengujian menggunakan mesin uji kuat tekan. Mutu rencana penelitian ini merujuk pada SNI 03-0349-1989 tentang kategori bata beton untuk pasangan dinding. Hasil pengujian kuat tekan memperlihatkan bahwa kuat tekan bata beton untuk material CPP mencapai maksimum 28 hari pada campuran A dengan nilai sebesar 151.77 kg/cm² sedangkan  material CPB pada campuran A dengan nilai 161.10 kg/cm². Korelasi kedua material CPP dan CPB menggambarkan relasi tinggi sebesar R²=0.9738 pada campuran

    ANALISIS EKSPERIMEN PADA KOROSI PELAT BAJA YANG MENGALAMI BEBAN TEKUK

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sisa kapasitas kekuatan korosi pelat baja yang terlihat pada bagian struktur baja yang mengalami beban tekuk agar tetap pada kondisi layak digunakan, hingga perlu pebaikan atau rekonstruksi pada waktu yang tepat. Pelat baja ini diperoleh dari potongan girder jembatan yang mengalami korosi karena adanya reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya selama bertahun-tahun dan mereduksi ketebalannya serta membentuk permukaannya menjadi irreguler. Kemudian, spesimen uji tersebut dibentuk sesuai standar specimen pengujian Japanese Industrial Standard JIS No. 5 dan dianalisis secara eksperimen untuk mengevaluasi sisa kapasitas kekuatannya. Parameter yang diperhitungkan pada pengujian ini yaitu nilai ketebalan minimum, permukaan irregular korosi baja dan eksentrisitasnya. Dari hasil pengujian korosi pelat baja yang mengalami beban tekuk kompresi ini dapat disimpulkan bahwa konfigurasi permukaan dan eksentrisitasnya menurunkan kemampuan korosipelat baja dalam memikul beban
    corecore