44 research outputs found
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran berbasis masalah menggunakan metode eksperimen dan inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar siswa. (2) pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar siswa. (3) interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah menggunakan metode eksperimen dan inkuiri terbimbing dengan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi larutan penyangga.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 22. Sampel dalam penelitian adalah siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 yang diambil secara cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes verbal untuk kreativitas, metode tes objektif untuk prestasi belajar kognitif, metode angket untuk prestasi belajar afektif, dan observasi untuk prestasi belajar psikomotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada metode eksperimen dalam hal peningkatan prestasi belajar kognitif dan afektif siswa
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Dilengkapi Kartu Destinasi Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan, (1) kreativitas siswa pada materi pokok koloid di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) yang dilengkapi kartu destinasi, dan (2) hasil belajar siswa pada materi pokok koloid di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dilengkapi dengan kartu destinasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, tes siklus satu dan dua serta angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan kartu destinasi pada materi pokok koloid dapat meningkatkan kreativitas siswa. Peningkatan kreativitas siswa dapat dilihat dari kenaikan presentase siswa dengan kategori tinggi pada siklus I sebesar 52,94% menjadi 70,59% pada siklus II, (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan kartu destinasi pada materi pokok koloid dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek kognitif dan afektif. Pada aspek kognitif ketuntasan siswa pada siklus I 44,12% meningkat menjadi 82,35% pada siklus II. Dari Aspek afektif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persentase dari 74,32% pada siklus I menjadi 80,02% pada siklus II
Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Nht) Dan Make a Match (Mm) Pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif, 2) Prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek afektif. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dengan tes bentuk obyektif, aspek afektif dengan angket. Analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis uji t- pihak kanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif, dengan nilai rata-rata prestasi kognitif pada kelas yang menggungunakan metode NHT adalah 63,3333 dan kelas yang menggunakan metode MM adalah 57,7778. (2) Prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek afektif, dengan rata-rata nilai prestasi belajar aspek afektif pada kelas yang menggungunakan metode NHT adalah 80,0833 dan kelas yang menggunakan metode MM adalah 77,0833
Penerapan Metode Numbered Heads Together (Nht) Disertai Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Materi Struktur Atom, Sistem Periodik, Dan Ikatan Kimia Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan: (1) motivasi pada materi struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia kelas XI IPA4 SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 dengan penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) disertari macromedia flash, (2) prestasi belajar struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia kelas XI IPA4 SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 dengan penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) disertai macromedia flash. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 dengan 24 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan nontes (angket, observasi, dan wawancara). Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together disertai macromedia flash dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Hal ini dapat dilihat dalam siklus I yaitu persentase motivasi belajar siswa adalah 77,50% dan meningkat menjadi 79,84% pada siklus II, (2) penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together disertai macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Pada penelitian ini prestasi belajar mencakup dua aspek yaitu kognitif dan afektif. Persentase prestasi belajar kognitif pada siklus I sebesar 58,33% meningkat menjadi 87,5% pada siklus II. Persentase prestasi belajar afektif pada siklus I adalah 77,86% meningkat menjadi 78,00% pada siklus II
Penerapan Pembelajaran Cooperative Problem Solving (Cps) Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa dan prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrolisis garam melalui penerapan pembelajaran Cooperative Problem Solving (CPS). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Cooperative Problem Solving (CPS) dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrolisis garam. Pada siklus I persentase kreativitas siswa adalah 48,57% meningkat menjadi 65,71% pada siklus II. Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari aspek kognitif dan aspek afektif. Pada aspek kognitif, ketuntasan belajar siswa dari 57,14% meningkat menjadi 88,57% pada siklus II, sedangkan dari aspek afektif menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase dari 76,20% pada siklus I menjadi 82,53% pada siklus II