22 research outputs found

    PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DI BIDANG TIK BAGI GURU SD NEGERI LESENG MOYO HULU

    Get PDF
    Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan sangatlah penting apalagi pandemi Covid 19 saat ini, karena  guru dihadapkan dengan pembelajaran daring yang memaksa guru untuk menguasai teknologi. Saat ini kemajuan ilmu dan teknologi sangat berjalan sangat pesat, oleh karena itu, setiap guru dapat mengambil manfaat sangat besar dari kemajuan TIK tersebut. Dengan demikian, peningkatan TIK bagi para pendidik merupakan salah satu aspek mendasar dalam menyiapkan guru yang mampu menguasai TIK untuk meningkatkan proses pendidikan di sekolah. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan pendampingan dalam bidang TIK bagi guru SD Negeri Leseng Moyo Hulu. Metode dalam penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 6 November 2020 dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mendapatkan respon positif dari guru di SD Negeri Leseng hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan semua guru dan antusiasme guru yang luar biasa dalam mengikuti kegiatan dan juga peningkatan kompetensi guru dalam menguasai TIK khususnya software aplikasi seperti Microsof office word, Exel dan Powepoint

    PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM KARANGAN (NATIONAL CONFERENCE PAPER)

    No full text
    Penilaian digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran sebagai dasar pengambilan keputusan. Penilaian tradisional menjadikan guru sebagai penilai/evaluator, sedangkan siswa tidak dilibatkan dalam proses penilaian. Penilaian portofolio justru melibatkan siswa untuk menilai dirinya sendiri bersama guru. Penilaian portofolio merupakan bagian dari penilaian berbahasis kelas dan penilaian otentik. Tujuan penilaian portofolio, yaitu mendokumentasikan proses pembelajaran, perkembangan, dan prestasi siswa

    MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDEKATAN PROSES DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI PERGURUAN TINGGI

    No full text
    Academic writing is one of the competencies that must be mastered by students in college. Nevertheless the results of several studies indicated that students' writing was inadequate. It happened because of the inadequate student learning motivation and the students were lack of the opportunity to practice writing. For that, learning to write scientific papers should use the learning model of the students center. One of the learning models presented to the students was the learning model of Prosain. The term prosain was an acronym of the process word and scientific word in the scientific process. The Prosain model was developed on scientific processes and approaches

    Identifikasi Cerita Rakyat Sumbawa

    No full text
    Selama ini pemerintah tampaknya hanya berusaha untuk memajukan kebudayaan nasional. Padahal pemerintah diharapkan juga menggali dan memperkenalkan kekayaan khasanah kebudayaan lokal khususnya cerita rakyat Sumbawa. Tidak mengherankan, banyak budaya lokal di Sumbawa yang kemudian sedikit demi sedikit hilang, bahkan ada yang punah. Tradisi lisan memiliki peranan penting dan strategis dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena tradisi lisan sebagai salah satu bentuk budaya lokal memeliki fungsi untuk menguatkan ketahanan budaya bangsa. Hanya saja, seiring perkembangan zaman, kian banyak tradisi lisan dan tulis seperti cerita rakyat disumbawa yang mulai memudar, untuk melestarikan cerita-cerita rakyat Sumbawa perlu melakukan identifikasi cerita rakyat yang ada di kabupaten Sumbawa yang terdapat di beberapa kecamatan. Adapun Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui bentuk-bentuk cerita rakyat lisan dan tulis yang ada di kabupaten Sumbawa, 2) apa saja jenis-jenis cerita rakyat yang ada di kabupaten sumbawa. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis model interaktif (interactive model of analysis). Analisis model interaktif ini meliputi tiga komponen penting yang selalu bergerak, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan simpulan (conclusion drawing). Hasil identifiasi cerita rakyat Sumbawa ditemukan 12 judul cerita diantaranya berjudul Paruma Ero bentuk cerita lisan berjenis mite, Ai Mangkung bentuk cerita tertulis, Lalu Krekure bentuk cerita tertulis, Batu Tengkok bentuk cerita lisan, Lalu Buntar bentuk cerita tertulis, Batu Pampang bentuk cerita tertulis, Ai Beleng bentuk cerita tertulis yang berjenis cerita Legenda, dan Lala Make Serep bentuk cerita tertulis, Bola Sabale bentuk cerita tertulis, Jin dan Kera bentuk cerita tertulis, Kera dan Manusia bentuk cerita tertulis, Rusa dan Kera bentuk cerita tertulis yang berjenis cerita Dongeng

    Pemanfaatan Cerita Rakyat Sumbawa Sebagai Bahan Literasi Siswa Sekolah Dasar

    No full text
    Cerita rakyat Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat merupakan cerita rakyat yang tumbuh dan berkembang secara lisan dan menyebar secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Pewarisan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Sumbawa sangat arif dalam melestarikan cerita rakyat di daerahnya. Kearifan tersebut mencerminkan bahwa masyarakat sangat apresiatif terhadap kebudayaan di daerahnya. Apresiasi masyarakat terlihat pada kegiatan-kegiatan tradisi di desanya masing-masing. Selain itu, cerita rakyat seringkali di apresiasikan dalam kegiatan karnaval budaya atau yang disebut dengan festival Moyo dalam memperingati ulang tahun kota Sumbawa pada setiap tahunnya yang diselenggarakan oleh dinas Pariwisata. Selain itu juga cerita-cerita rakyat yang ada di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat perlu adanya diinventarisasi, diteliti, dan dibukukan, karena berisi kisah masa lalu yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan sehingga dapat digunakan sebagai materi alternatif dalam pembelajaran membaca di Sekolah Dasar. Adapun Tujuan penelitian ini adalah 1) jenis cerita rakyat Sumbawa yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan bagi siswa Sekolah Dasar. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis model interaktif (interactive model of analysis). Analisis model interaktif ini meliputi tiga komponen penting yang selalu bergerak, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan simpulan (conclusion drawing). Hasil pemanfaatan cerita rakyat Sumbawa dipilih 4 cerita rakyat yang sesui dengan nilai nilai karekter siswa sekolah dasar dalam pembelajaran membaca yaitu cerita rakyat yang berjudul Paruma Ero ditemukan berbentuk cerita lisan dan tulisan berjenis cerita mite bersumber dari Kecamtan Lape, berikutnya cerita rakyat yang berjudul Bola Sabale ditemukan berbentuk cerita lisan dan tulisan berjenis cerita dongeng bersumber dari Kecamtan Lape, berikutnya cerita rakyat yang berjudul Batu Tengkok ditemukan berbentuk cerita lisan dan tulis berjenis cerita Legenda bersumber dari Kecamtan Empang dan cerita rakyat yang berjudul Lala Make Serep ditemukan bentuk cerita lisan dan tulisan berjenis cerita dongeng bersumber dari Kecamtan Alas

    PENDAMPINGAN TERHADAP GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGIDENTIFIKASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

    No full text
    Memperbaiki kualitas hasil belajar siswa merupakan salah satu hal penting yang semestinya dikerjakan oleh guru. Untuk dapat melakukan hal tersebut, guru seharus memiliki kemampuan dan kemauan melakukan identifikasi masalah belajar siswa. Namun, kenyataanya tidak semua guru memiliki kemampuan dan kemauan tersebut. Oleh karena itu, bentuk pengabdian masyarakat berupa pendampingan mengidentifikasi masalah belajar siswa salah satu program yang sangat dibutuhkan oleh guru terutama di SMP Negeri 4 Badas khususnya guru Bahasa Indonesia. Kegiatan ini dilakasanakan pada awal bulan Juli sampai akhir Agustus 2017 Bentuk pendampingan identifikasi kesuliatan yang diterapkan dalam pendampingan dengan tiga hal utama, yaitu identifikasi berdasarkan hasil kerja siswa, identifikasi berdasarkan observasi kelas, dan identifikasi berdasarkan aspirasi siswa. Berdasarkan hasil kegiatan pendampingan, dapat digambarkan kegiatan program ini dapat dikatakan berhasil. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi kemampuan guru mencapai 85% terhadap materi dan kemapuan mengidentitifikasi kesuliatan belajar siswa. Selain itu, Adanya respon yang positif dari peserta mengingat kegiatan pengabdian ini merupakan kebutuhan guru dalam rangka peningkatan profesionalitasnya dan meningkat kualitas belajar siswa

    PENDAMPINGAN TERHADAP GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGIDENTIFIKASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

    No full text
    Memperbaiki kualitas hasil belajar siswa merupakan salah satu hal penting yang semestinya dikerjakan oleh guru. Untuk dapat melakukan hal tersebut, guru seharus memiliki kemampuan dan kemauan melakukan identifikasi masalah belajar siswa. Namun, kenyataanya tidak semua guru memiliki kemampuan dan kemauan tersebut. Oleh karena itu, bentuk pengabdian masyarakat berupa pendampingan mengidentifikasi masalah belajar siswa salah satu program yang sangat dibutuhkan oleh guru terutama di SMP Negeri 4 Badas khususnya guru Bahasa Indonesia. Kegiatan ini dilakasanakan pada awal bulan Juli sampai akhir Agustus 2017 Bentuk pendampingan identifikasi kesuliatan yang diterapkan dalam pendampingan dengan tiga hal utama, yaitu identifikasi berdasarkan hasil kerja siswa, identifikasi berdasarkan observasi kelas, dan identifikasi berdasarkan aspirasi siswa. Berdasarkan hasil kegiatan pendampingan, dapat digambarkan kegiatan program ini dapat dikatakan berhasil. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi kemampuan guru mencapai 85% terhadap materi dan kemapuan mengidentitifikasi kesuliatan belajar siswa. Selain itu, Adanya respon yang positif dari peserta mengingat kegiatan pengabdian ini merupakan kebutuhan guru dalam rangka peningkatan profesionalitasnya dan meningkat kualitas belajar siswa

    Dependesi Efek Undang-Undang ITE Terhadap Sikap Berbahasa Mahasiswa Dalam Menggunakan Jejaring Sosial

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis depedensi efek kogntif, afeksi, dan behavior Undang-Undang ITE terhadap sikap berbahasa mahasiswa dalam menggunakan jejaring sosial. Untuk mengetahui dependensi efek tersebut, digunakan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif. Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samawa. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, jenis jejejaring sosial yang pernah digunakan oleh mahasiswa FKIP yakni, facebook, WhatsApp, Instagram, Line, Path, BBM, dan Yotube. Selanjutnya, dependensi efek kognitif UU ITE terhadap sikap berbahasa dalam menggunakan jejaring sosial dengan rata-rata tingkat pengetahuan sebesar 3,14 dengan kategori baik, dependensi afeksi dengan rata-rata 2,89 dengan kategori kurang baik, sementara dependensi behavior dengan rata-rata 2,31 dengan kategori kurang baik. Berdasarkan ketiga dependensi efek tersebut tercemin pada sikap berbahasa mahasiswa. Kecendrungan mereka kurang menggunakan efek kognitif UU ITE saat mengirim status/komentar atau meneruskan infromasi dari pengguna jejering sosial. Hal ini terlihat pada respon mahasiswa menjawab tidak pernah 1%, yang menjawab kadang-kadang 25%, menjawab sering 50%, dan yang menjawab sangat sering 20% terhadap pertanyaan pengiriman statatus/komentar atau meneruskan informasi dari orang lain tanpak mempertimbangkan adanya pelanggaran UU ITE. Sehingga peneliti menyarankan perlu adanya kegiatan sosialisasi UU ITE oleh pihak terkait untuk membentuk mahasiswa yang bijak berkomunikasi dengan menggunakan jejaring sosial.Kata Kunci: Defendensi Efek,UU ITE, Sikap Berbahasa, Jejaring Sosia

    IDENTIFIKASI PROBLEMATIKA WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS SAMAWA

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar dalam perkulihan analisis wacana secara tekstual dan kontekstual mahasiswa semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoesnia Universitas Samawa. Identifikasi kesulitan belajar dilakukan dengan melihat latar belakang mahasiswa, dosen pengampu matakuliah serta dokumen-dokumen yang digunakan dalam perkulihan. Adapun target luaran dalam peneltian ini adalah publiksi hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan dijadikan sebagai bahan ajar dalam matakuliah analisis wacana. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNSA sedangkan waktu pelaksanaan peneltian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Desember 2018. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi beberapa teknik yaitu perekaman, wawancara, dan pencatatan, analisis dokumen. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis model interaktif (interactive model of analysis). Analisis model interaktif ini meliputi tiga komponen penting yang selalu bergerak, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan simpulan (conclusion drawing). Hasil identifiasi masalah pembelajaran menganalisis wacana secara tekstual dan kontestual melalui wawancara adalah rencana pelaksanaan pembelajaran tidak sesui KKNI, materi  perkuliahan yang sulit untuk dipahami, kemampuan menganalisis mahasiswa masih rendah, kurang berkonstrasi dalam mengikuti perkuliahan, referensi buku, kurangnya motivasi dalam belajar, pengelolaan kelas, jadwal perkuliahan yang kurang efektif, metode pembelajaran, assessment penilaian. &nbsp

    STUDI EKSPLORASI PROSES PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH DI PERGURUAN TINGGI

    No full text
    This study aims to obtain a description of the process of learning to write academic papers on the subjects of Academic Writing. This research was descriptive research with subject of 8 lecturers of academic writing and 16 students in 5 institutions of higher education. Data collection was done by using interview technique and document analysis. Testing the validity of data was done by doing crosscheck data between sources and inter-mode. The data analyzed used interactive models by Milles & Huberman. The results showed that from 40 department spread in 5 higher education, only 7 department that program subjects of writing academic. Most of the lecturers did not have the RPS document of Scientific Writing Technique course. Lecturers conducted explanation, discussion, question and answer, and task method in learning. Lecturers did not use scientific and processes approached in learning to write academic papers. Lecturers did use the assessment rubric when correcting student papers. This means that the lecturer did not do the learning on the subjects of Academic Writing Works well
    corecore