6 research outputs found

    IMPLEMENTASI DISCLOSING TABLET DAN SIKAT GIGI TIGA SISI DALAM MENINGKATKAN STATUS ORAL HYGIENE SISWA SEKOLAH DASAR

    No full text
    Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar Indonesia pada tahun 2018,  Prevalensi karies pada kelompok Pendidikan tamat SD/MI melebihi angka rata-rata Indonesia yaitu 89% dan mempunyai indeks pengalaman karies (DMFT) sebanyak 8,2. Angka DMFT tersebut menunjukan rata-rata anak lulusan SD/MI mempunyai pengalaman karies sebanyak 8 gigi. Jawa Barat mempunyai presentase masalah Kesehatan gigi dan mulut di atas angka nasional yaitu 58%, sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Tasikmalaya, pada Tahun 2017 menunjukkan prevalensi karies gigi pada anak SD sebesar 56,2%. Faktor etiologi karies salahsatunya yaitu akumulasi plak. Factor yang mempengaruhi pembersihan plak yang efektif yaitu tergantung pada Teknik menyikat gigi yang tepat, kepatuhan pasien, dan keterampilan motoric halus pasien. Kelompok usia kurang dari 12 tahun lebih mungkin melewatkan area menyikat gigi sehingga lebih banyak plak yang tertinggal pada permukaan gigi.8,9 Permukaan yang paling sering gagal disikat oleh anak-anak yaitu permukaan lingual. Salah satu desain yang menarik adalah sikat gigi tiga sisi yang dirancang untuk membersihkan permukaan bukal, lingual, dan oklusal secara bersamaan. Selain sikat gigi dengan rancangan kepala tiga sisi, Nagashima dkk., 2018 menemukan bahwa penggunaan disclosing solution efektif dalam meningkatkan status kebersihan gigi dan mulut anak kelas 1, 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi mitra, prioritas masalah yang dihadapi oleh mitra yaitu  Kurangnya kesadaran anak kelas V SDN 3 Sumelap dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut serta Rata-rata status oral hygiene anak kelas V SDN 3 Sumelap berkriteria buruk. Berdasarkan latar belakang tersebut, Solusi yang diusulkan atau ditawarkan dalam kegiatan ini PKM ini yaitu Mengenalkan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi menggunakan sikat gigi tiga sisi yang sebelumnya diberikan disclosing tablet sehingga anak dapat melihat secara langsung plak yang akan dibersihkan, kemudian Praktek menyikat gigi menggunakan sikat gigi tiga sisi yang sebelumnya diberikan disclosing tablet. Luaran dalam kegiatan ini yaitu jurnal nasional pengabdian kepada masyaraka

    How is the role of dental health cadres during the Covid-19 pandemic? - Patient referrals and counseling

    No full text
    Background: Health cadres are volunteers, recruited from, by, for the community. There are two kinds of cadres can play a role in the health sector, namely in the Posyandu (Integrated Healthcare Center). Objective: to determine the relationship between cadres' participation in counseling and referral of dental and oral patients with a visit to the dental polyclinic during the Covid-19 period at the Banjar Health Center 1. Method: analytical descriptive with a cross sectional design. Sample determination of 40 cadres with purposive sampling technique. Results: showed that the level of ability of cadres in dental and oral health counseling efforts with the number of visits to the dental polyclinic at Banjar 1 Health Center for a period of 2 months showed p=0.011, as well as for the measurement of dental patient referrals with visits, p= 0.011. Conclusion: there is a relationship between the participation of cadres in counseling and referral of dental and oral patients with visits to the dental polyclinic during the Covid-19 period at the Banjar 1 Health Center with statistical results p=0.011 Keywords: Role of cadres, counseling, patient referrals

    PELATIHAN DALAM MENYUSUN PERANGKAT PELATIHAN DENTAL HOMECARE ORANG TUA TUNAGRAHITA MELALUI VIRTUAL LEARNING

    No full text
    Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut anak tunagrahita yang bisa dilakukan di rumah. Peserta dari kegiatan ini yaitu 30 orang tua anak tunagrahita yang berasal dari SLBN Tamansari. Virtual learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas maya yang berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet. Media pembelajaran yang digunakan yaitu zoom meeting/ google meet dan grup whatsapp. Pelaksanaan zoom/ google meet dilaksanakan dalam membahas teori pada sesi pertama yang isinya membahas mengenai cara mendeteksi penyakit yang sering muncul pada anak tunagrahita dengan media yang digunakan adalah Power Point (PPT).  Pelaksanaan Kegiatan selama 7 (tujuh) Bulan dari mulai bulan April sampai dengan Nopember  2022. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut anak tunagrahita yang bisa dilakukan di rumah atau dental homecare. Virtual learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas maya yang berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet. Media pembelajaran yang digunakan yaitu zoom meeting dan grup whatsap

    MODEL D-PARE SEBAGAI MEDIA EDUKASI DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA REMAJA

    No full text
    Latar Belakang: Kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan secara umum. Menurut RISKESDAS tahun 2018, berdassarkan usia proporsi karies usia 5-9 tahun sebesar 67,3% dan usia 10-14 tahun sebesar 55,6%. Berbagai program layanan kesehatan gigi terus dikembangkan untuk mengurangi permasalahan kesehatan gigi dan mulut diantaranya dengan meningkatkan kualitas media yang digunakan. Media yang relevan digunakan saat ini adalah media yang berbasis teknologi.Tujuan: Menghasilkan model augmented reality sebagai media edukaasi dalam meningkatkan perilaku pencegahan penyakit gigi dan mulut pada remajaMetode: Jenis penelitian ini yaitu mix method. Metode yang digunakan yaitu Research and Development serta desain penelitian yang digunakan yaitu Quasy experiment Pretest-Posttest group design. Variabel pada penelitian ini: Pengetahuan, sikap, tindakan serta debris indeks. Sukjek penelitian sebanyak 2 kelompok: Intervensi 40 orang diberikan Model D-Pare dan Kontrol 40 orangdiberikan media video animasi. Data diuji menggunakan Wilcoxon dan Mann?Whitney. Kriteria kemaknaan ujihipotesis menggunakan p-value dari nilai delta (?)Hasil: Model D-Pare layak sebagai media edukasi kesehatan gigi dengan hasil validasi ahli 87% dan p-value 0,000 serta hasil uji tidak berpasangan menyatakan penerapannya efektif meningkatkan pengetahuan (?5,33), sikap (?8,64), tindakan (?2,70) serta penurunan skor debris indeks (?0,587) dibandingkan dengan kelompok kontrol.Kesimpulan: Model D-Pare terbukti layak dan penerapannya efektif sebagai upaya meningkatkan perilaku pencegahan penyakit gigi dan mulut serta penurunan skor debris indeks pada remaja dibandingkan dengan kelompok kontrol

    OPTIMALISASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DAN PENTINGNYA VAKSINASI COVID-19

    No full text
    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya pelaksanaan protokol Kesehatan dan vaksinasi sebagai upaya preventif dari penyebaran COVID-19.  Sehingga harapannya dengan pengetahuan dan informasi yang diberikan dapat langsung diaplikasikan utamanya di dalam keluarga dan bisa disampaikan kepada masysrakat yang ada di lingkungan rumah.  Solusi permasalahan yang akan diambil dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat bina wilayah yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, berupa pemberian edukasi atau penyuluhan mengenai pentingnya penerapan Protokol Kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Penyuluhan akan diberikan secara bertahap yaitu sebanyak tiga kali kunjungan dengan menggunakan media Power Point. Peserta kegiatan sebanyak 165 orang yang berasal dari kelurahan tanjung kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada Bulan September tahun 2022. Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai vaksinasi Covid-19 adalah salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam memberikan edukasi tentang penanggulangan Covid-19 yang saat ini telah menjadi pandemic melalui protokol kesehatan lainnya yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Vaksinasi Covid-19 akan memiliki dampak baik lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan yang terpenting adalah memutus rantai penularan Covid-19. Penyuluhan kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk kesediaan mengikuti vaksinasi Covid-19. Responden yang berhasil diberikan penyuluhan yaitu sejumlah 165 responden
    corecore