6 research outputs found

    Pembentukan Sel-sel Mesin Untuk Mendapatkan Pengurangan Jarak Dan Biaya Material Handling Dengan Metode Heuristik Di PT. Bengkel Cokro Bersaudara

    Full text link
    Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik dengan memanfaatkan luas seoptimal mungkin guna menunjang kelancaran proses produksi. Tata letak fasilitas pada PT. Cokro Bersaudara diatur berdasarkan process layout dimana segala jenis mesin / fasilitas produksi lainnya yang memiliki tipe atau jenis yang sama ditempatkan dalam satu tempat. Dengan layout seperti itu Perusahaan memperoleh keuntungan berupa fleksibilitas dalam memproduksi produk yang memiliki tingkat variasi yang tinggi, namun sebagai akibatnya Perusahaan menghadapi permasalahan berupa tingginya kebutuhan material handling. Cellular Manufacturing System adalah aplikasi dari Group Technology yang merupakan metode pengaturan fasilitas-fasilitas produksi yang dibutuhkan untuk memproses suatu part family tertentu kedalam sel manufaktur. Dengan menerapkan Cellular Manufacturing System dapat diketahui pengurangan jarak antar mesin dan biaya material handling. Berdasarkan pengolahan data menggunakan algoritma heuristik yaitu Bond Energy Algorithm (BEA), Rank Order Clustering (ROC), dan Rank Order Clustering 2 (ROC 2) disimpulkan bahwa metode terpilih adalah metode BEA, dengan mengelompokkan 6 mesin (M) dan 6 komponen (P) kedalam 2 sel manufaktur, dimana sel 1 (M4, M6, M1, M2, P2, P5, P6, P1) dan sel 2 (M4, M6, M1, M3, M5, P3, P4). Dengan Perubahan layout ini didapatkan pengurangan total jarak material handling sebesar 428,06 meter dan pengurangan biaya material handling sebesar Rp. 2.111.316,058 / bula

    Pengaruh Arang Aktif Bambu terhadap Karakteristik Pematangan dan Sifat Mekanik Karet Peredam Goncangan Kendaraan Bermotor

    Get PDF
    The research on the utilization of bamboo activated charcoal as a filler for sport damper has been done. This study aims to obtain the best formula of motor vehicle sport damper with bamboo activated charcoal filler and to examine the characteristics of the resulting sport damper. The design is Completely Randomized Design (RAL) non factorial, each treatment repeated three times, by treatment of B1 (activated charcoal concentration 20 phr), B2 (activated charcoal concentration 30 phr), B3 (activated charcoal concentration 40 phr ), B4 (activated charcoal concentration 50 phr) and B5 (activated charcoal concentration 60 phr). The parameters observed were characteristic of vulcanization of rubber compound sport damper, ie optimum vulcanization rate (t90), pravulcanisation time (ts2) and torsion modulus (ML and MH) and mechanical characteristics, ie tear resistance and compression set. The results showed that all treatments had a significant effect on the characteristics of vulcanization and mechanical characteristics of sport damper. The best treatment of motor vehicle sport damper obtained of B3, B4 and B5, with characteristics characteristic is fulfill of commercial sport damper. The bamboo activated charcoal can be used as a filler for rubber products and can be used as an alternative to commercial fillers

    Pengaruh Suhu Vulkanisasi terhadap Vulkanisat Karet Seal Radiator dengan Bahan Pengisi Pati Singkong Modifikasi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu vulkanisasi dan bahan pengisi pati singkong modifikasi terhadap sifat mekanik vulkanisat karet dan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik penambahan pati singkong modifikasi sebagai bahan pengisi dalam pembuatan vulkanisat seal radiator. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, setiap perlakuan diulang 3 (tiga) kali. Faktor pertama perlakuan variasi suhu vulkanisasi (140 oC, 150 oC dan 160 oC) dan faktor kedua variasi konsentrasi pati singkong modifikasi (45 phr dan 55 phr). Parameter yang diamati meliputi kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek dan pampatan tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu vulkanisasi dan konsentrasi pati singkong modifikasi berpengaruh terhadap sifat mekanik vulkanisat seal radiator. Perlakuan terbaik yang memenuhi persyaratan karet seal radiator komersil adalah perlakuan suhu vulkanisasi 150 oC dan pati singkong modifikasi konsentrasi (45 dan 55 phr), dengan nilai kekerasan (65 Shore A dan 68 Shore A), tegangan putus (138 Kg/cm2 dan 142 Kg/cm2), ketahanan sobek (38 Kg/cm dan 43 Kg/cm) dan pampatan tetap (35,01% dan 33,6%)

    Pengembangan Limbah Karet Skim dan Arang Tempurung Kelapa untuk Produk Karet Bantalan Kaki Sepeda Motor

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kompon karet bantalan kaki sepeda motor yang menggunakan Karet Skim dan Arang Tempurung Kelapa (ATK) sebagai bahan pengisi penguat. Pengaruh penggunaan ATK dipelajari dengan memvariasikan konsentrasi arang tempurung kelapa masing masing 50 phr, 40 phr dan 30 phr. Pengujian mutu karakteristik kompon karet dilakukan untuk uji visual, kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan pampatan tetap, nilai hasil uji dibandingkan dengan SNI 06-7032-2004 Bantalan Kaki Sepeda Motor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai karakteristik fisik kompon bantalan kaki sepeda motor terbaik terdapat pada formula 2 dimana arang tempurung kelapa yang digunakan 40 phr, dengan nilai hasil uji yaitu uji visual tidak cacat, kekerasan 63 shore A, tegangan putus 176,4 kg/cm2, perpanjangan putus 570% dan pampatan tetap 8.92%, dan memenuhi SNI 06-7032-2004 untuk Bantalan Kaki Sepeda Motor, kecuali pampatan tetap yang tidak dipersyaratkan di SNI tersebut

    Pemanfaatan Arang Bambu sebagai Filler dalam Pembuatan Karet Roll Conveyor

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari filler dengan memanfaatkan bambu bekas pada pembuatan produk karet roll conveyor. Tahapan penelitian ini antara lain : pembuatan arang bambu, pembuatan vulkanisat karet dengan memvariasikan konsentrasi arang bambu yaitu formula A = 0 phr, formula B = 20 phr, formula C = 40 phr, formula D = 60 phr dan formula E = 80 phr. Berdasarkan pengujian karakteristik vulkanisat diperoleh hasil uji vulkanisat karet dengan perlakuan terbaik didapat pada formula B (Variasi konsentrasi arang bambu 20 phr dan carbon black 80 phr, dengan nilai hasil uji yaitu uji visual tidak ada cacat, kekerasan 80 shore A, tegangan putus 11,8 MPa, perpanjangan putus 130% dan ketahanan sobek 27,2 kN/m. Hasil uji untuk variasi lain tidak berbeda signifikan, dengan demikian, penggunaan arang bambu dapat digunakan sebagai substitusi carbon black
    corecore