3 research outputs found

    HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM SELF CARE (PERAWATAN DIRI) PADA PENDERITA STROKE DI WILAYAH KECAMATAN CIAMIS

    Get PDF
    Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang didiagnosis dokter menurut karakteristik bahwa gejala meningkat seiringnya bertambahnya umur, tertinggi pada umur ≥75 tahun (50,2‰). Prevalensi stroke terjadi lebih tinggi pada jenis kelamin laki – laki (11,0‰) dan pada perempuan (10,9‰). Prevalensi perkotaan lebih tinggi (12,6‰) dari pada di desa (8,8‰). Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional study, yaitu untuk menganalisis dan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian dalam self care pada pasien stroke, meliputi variable bebas dukungan keluarga dan variable terkait tingkat kemandirian dalam self care pada pasien stroke dengan diukur sekaligus dalam suatu waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 pasien mengalami stroke hemoragik 23 orang dan non hemoragik sebanyak 26 orang diwilayah Kecamatan Ciamis pada bulan februari 2020. (register RSUD Ciamis). Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner dukungan keluarga dan tingkat kemandirian dalam self care (perawatan diri) dengan menggunakan korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian dalam self care (perawatan diri) pada penderita stroke di Wilayah Kecamatan Ciamis Tahun 2020 karena nilai nilai α > ρ value (0,05 > 0,001). Hubungan ini ditunjukan dengan nilai korelasi sebesar 0.684 yang termasuk kedalam kategori kuat (0.60-0.799)

    PERMAINAN EDUKATIF BUSY BOARD: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI 1 BONE

    Get PDF
    The Busy Board is a fine motor stimulator board for intellectually disability students with three degrees of difficulty: easy, medium, and hard. This service was provided for three months at SLBN 1 Bone, with partners targeting ten students. The goal of this service is to provide a program by providing leisure-based games and fun games, as well as mentoring intellectual disability children using the Busy Board media, in order to train fine motor skills so that intellectually disability students can easily carry out daily activities without relying on others. The method of executing the Student Creativity Program in the sphere of Community Service, which was carried out at SLB Negeri 1 Bone, began with a review of the partner party to discuss the program's technical execution. The concept of the Busy Board educational game program, program objectives, types of activities, implementation duration, and expected outcomes are explained in the next step, socialization. The PKM-PM Busy Board team also researched the literature on educational games for children's fine motor abilities before continuing to develop a three-level Busy Board, namely Busy Board Easy, Busy Board Medium, and Busy Board Hard. The result of this community service activity is that intellectual disability students at SLBN 1 Bone develop fine motor skills and are able to carry out daily activities independently. --- Busy Board merupakan papan stimulator motorik halus siswa tunagrahita yang terbagi dalam tiga kategori yaitu level easy, medium, dan hard. Pengabdian ini dilakukan selama tiga bulan dengan mitra sasaran 10 siswa tunagrahita di SLBN 1 Bone. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menghadirkan program dengan memberikan permainan berbasis leisure dan fun games serta pendampingan kepada anak tunagrahita dengan media Busy Board guna melatih motorik halus sehingga siswa tunagrahita dan mudah melakukan aktivitas sehari-hari tanpa selalu bergantung pada orang lain. Metode pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di SLB Negeri 1 Bone diawali dengan melakukan peninjauan kembali ke pihak mitra untuk membicarakan terkait teknis pelaksanaan program. Tahapan selanjutnya, sosialiasi dilakukan dengan pemaparan konsep program permainan edukatif Busy Board, tujuan program, bentuk kegiatan, waktu pelaksanaan, dan luaran yang diharapkan. Selanjutnya, tim PKM-PM Busy Board mengkaji literatur terkait permainan edukatif untuk motorik halus anak dan dilanjutkan dengan pembuatan Busy Board tiga level yaitu Busy Board Easy, Busy Board Medium, dan Busy Board Hard. Selanjutnya dilaksanakan kegiatan secara luring dengan bersama mitra yang dimulai dengan pengenalan permainan Busy Board dan mengenal potensi siswa untuk menilai perkembangan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita melalui metode permainan edukatif Busy Board. Evaluasi program dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa tunagrahita di SLBN 1 Bone mengalami perkembangan kemampuan motorik halus dan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri

    Memulai usaha lenan rumah tangga

    No full text
    168 hlm. : ilus. ; 28 cm
    corecore