6 research outputs found

    Perbedaan Jumlah Koloni Candida Albicans Pada Media Sabouraud Dextrose Agar (Sda) Yang Menggunakan Pelarut Akuades Dan Air Minum Dalam Kemasan (Amdk)

    Get PDF
    Background : To culture Candida albicans colonies, the most common culture medium is Sabouraud Dextrose Agar. According to the Ministry of Health Regulation, Number of 43, year of 2013, the most commonly-used solvent on microbiology medium is distilled water. However, the price of distilled water is relatively expensive and only a small amount of laboratory has a distillation equipment to produce distilled water. Therefore, this research tried to substitute the use of distilled water with bottled-drinking water as a solvent on microbiology medium. Method : The research was categorized as a true experiment with Posttest Only Design. The specific Candida albicansw hich had fulfilled the inclusion and exclusion criteria were chosen as the sample. To investigate the effect of the solvent of colonies growth, Sabouraud Dextrose Agar was dissolved with distilled water and bottled-drinking water. After dissolving the culture medium, Candida albicanswas growth on specific Sabouraud Dextrose Agar with spread plate method and incubated at 25°C for 48 hours. The growth-colonies was then calculated and parametrically analyzed using Paired t-test with 95% of confidence level. Result : The result represented the number of Candida albicans colonies and the experimental research has been repeated for 16 times to prove the repeatable result. The results showed that the average numbers of colonies on Sabouraud Dextrose Agar dissolved by distilled water are 31,25, while the other culture medium dissolved by bottled-drinking water only 28,75 colonies on average. According to Paired Sample T-Test which shows p = 0,104 > 0,05, there is no significant effect of solvent on Candida albicans colonies growth. Conclusion : The research proved that there is no significant different number of Candida albicans colonies growth on Sabouraud Dextrose Agar which is dissolved by distilled water and bottled-drinking water

    Buku ajar kegawatdaruratan maternitas pada ibu hamil, bersalin, nifas

    No full text
    xii, 246 hl

    PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASIONAL PENJUMLAHAN DAN PENGURUGAN SISWA DENGAN BENDA KONGKRIT

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan dengan bantuan benda-benda kongkrit. Mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas terhadap Siswa kelas I SD Inpres 28 Kabupaten Sorong sebanyak 20 siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi pengamatan diskusi dan evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan dari kegiatan pratindakan, siklus I dan siklus II. Dalam penelitian pratindakan siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 33,3 % setelah dilakukan tindakan dengan alat bantu benda-benda kongkrit. Ketuntasan belajar siswa dalam siklus I naik menjadi 66,6 % dilanjutkan siklus selanjutnya seluruh siswa mengalami ketuntasan belajar. . Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran dalam siklus I dengan standart nilai terrendah 75, siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 33,3% siswa atau kurang lebih 97 % sedangkan hasil evaluasi pada siklus II dengan standart nilai yang sama, semua siswa memperoleh nilai 75 atau 100  Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa benda-benda kongkrit dapat membantu siswa dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan pada pembelajaran Matematika Kelas I, sehingga prestasi belajar mengalami kemajuan. Temuan yang lain siswa menjadi senang, percaya diri dalam melakukan proses pembelajaran yang menggunakan benda kongkrit. Dengan menggunakan benda kongkrit mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengeoperasikan penjumlahan dan penguruangan.Kata Kunci : Penjumlahan, Pengurangan, Kongkri

    Buku ajar kegawatdaruratan maternitas pada ibu hamil, bersalin, nifas/ Setiyaningrum

    No full text
    xii, 245 hal.: ilus.; 24 c
    corecore