189 research outputs found

    Persepsi Petani terhadap Penggunaan Mesin Tetas pada Pembibitan Ternak Ayam Buras (Kasus di Desa Utama Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)

    Full text link
    This study aims to determine the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding. The data used in this study consisted of primary data and secondary data. The primary data obtained through interviews with domestic poultry livestock farmers use pre-prepared questionnaires, while secondary data obtained from the offices/institutions associated with the research. Respondent conducted a census of all members of the Prosperous Farmers Group, as many as 43 people who participated in the livestock reproductive technology application training organized domestic poultry in the village LPPM Galuh University in Utama Village, District of Cijeungjing District, Ciamis Regency. Perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding nature of the innovation seen from the indicators are relative advantage, compatibility, complexity, triability, and observability. Data analysis was performed using analysis of the average score. The results showed that the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding included into the category quite well. Thus the technology incubator is unacceptable and likely to be adopted by livestock farmers free-range chicken

    Peranan USAhatani Kakao Terhadap Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Petani Di Desa Wiyono, Gedong Tataan, Lampung

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomipetani, mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap besarnya tingkat pendapatanpetani dan mengetahui besarnya sumbangan pendapatan USAhatani kakao terhadappendapatan total rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode survei. observasi dan wawancara terstruktur. Teknik analisis datamenggunakan uji statistik berupa metode uji regresi berganda dan tabel frekuensi.Pendapatan yang berasal dari USAhatani kakao memberikan kontribusi yangbesar terhadap pendapatan total rumah tangga petani yaitu sebesar 91,7%. Darihasil uji regresi berganda yang dilakukan pada faktor produksi USAhatani kakaoterhadap pendapatan bersih USAhatani kakao menunjukan bahwa faktor upahtenaga kerja merupakan faktor yang paling banyak mengurangi pendapatan yangdiperoleh petani, sedangkan luas lahan kakao merupakan faktor yang palingbanyak meningkatkan pendapatan yang diperoleh petani

    Kajian Ketersediaan dan Kebutuhan Konsumsi Beras di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

    Full text link
    Beras merupakan komoditas pangan strategis di Indonesia, sehingga ketersediaan dan kebutuhan konsumsi beras perlu untuk diperhatikan. Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan luas lahan dan peningkatan jumlah penduduk. Kondisi ini berpotensi menimbulkan defisit beras di beberapa kecamatan.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketersediaan dan kebutuhan konsumsi beras, kecukupan beras, serta pemenuhan kebutuhan konsumsi beras di awal tahun 2015. Penelitian menggunakan metode kuantitatif melalui data sekunder dari instansi terkait dan dianalisis secara deskriptif-komparatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengelompokan kecamatan dengan tingkat ketersediaan dan kebutuhan konsumsi beras yang sama. Wilayah timur Kabupaten Karanganyar didominasi oleh kecamatan dengan tingkat ketersediaan beras rendah dan wilayah barat didominasi oleh tingkat tinggi. Kebutuhan konsumsi beras dapat dicukupi, meskipun terdapat tiga kecamatan yang mengalami defisit beras. Kabupaten Karanganyar mengalami defisit pada awal tahun 2015 di 13 kecamatan. Pemenuhan kebutuhan konsumsi beras dipenuhi dari stok awal tahun di tiap kecamatan dan distribusi beras dari luar kecamatan

    Preferensi Petani dalam Penentuan Varietas Benih Padi di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar

    Full text link
    Preferensi petani dalam menentukan varietas benih padi menjadi salah satu bentuk keputusan petani. Keberagaman varietas benih padi yang dipasarkan di masyarakat memberikan pilihan lebih banyak kepada para petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : 1) preferensi petani berdasarkan karakteristik tanaman; 2) produktivitas padi yang ditanam; dan 3) aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan varietas benih padi. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Penilaian tingkat preferensi dilakukan dengan metode percieved quality yang memperhatikan karakteristik tanaman. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa preferensi petani dalam menentukan varietas benih di musim tanam I, II, dan III adalah IR 64, Umbul-umbul, Mentik, dan Mentik Wangi. Produktivitas rata-rata pada musim tanam I, II, dan III secara berurutan adalah 3,56; 3,48; dan 3,60 ton/ha. Aspek-aspek yang dipertimbangkan oleh petani secara umum mencakup segi ekonomi, lingkungan, dan sosial, namun pilihan dari petani lain tidak terlalu diperhatikan

    Hubungan Alih Fungsi Lahan Pertanian Sawah dengan Ketersediaan Pangan di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa YOGYAKARTA

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alih fungsi lahan pertanian sawah dan faktor yang mempengaruhinya, mengetahui ketersediaan pangan, dan mengetahui hubungan alih fungsi lahan pertanian sawah dengan ketersediaan pangan di Kabupaten Sleman dan Bantul. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan periode pengamatan tahun 2004-2013. Metode yang dipergunakan adalah analisis pertumbuhan, perhitungan ketersediaan pangan, analisis crosstab, dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Sleman dan Bantul selama sepuluh tahun (2004-2013) mengalami alih fungsi lahan pertanian sawah sebesar 632 hektar dan 608 hektar. Faktor jumlah penduduk, dan faktor fasilitas sosial dan ekonomi dengan alih fungsi lahan pertanian sawah di Kabupaten Sleman dan Bantul memiliki hubungan yang tidak saling mempengaruhi. Kecamatan yang memiliki surplus ketersediaan pangan tertinggi adalah Kecamatan Pakem di Kabupaten Sleman dan Kecamatan Jetis di Kabupaten Bantul. Berdasarkan uji Korelasi Product Moment didapatkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara alih fungsi lahan pertanian sawah dengan ketersediaan pangan di Kabupaten Sleman dan Bantul

    Valuasi Ekonomi Museum Karst Indonesia di Kawasan Geopark Gunungsewu, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

    Full text link
    Penelitian mengenai valuasi ekonomi Museum Karst Indonesia dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai ekonomi baik nilai guna maupun nilai bukan guna museum, serta melakukan valuasi ekonomi dengan menghitung nilai-nilai tersebut. Metode untuk mengetahui nilai-nilai ekonomi museum adalah dengan analisis deskripstif dan perhitungan matematis dengan metode biaya perjalanan, kontingensi dan keuntungan ekonomis. Hasil penelitian menunjukkan nilai guna dari Museum Karst Indonesia berupa nilai guna langsung adalah sebagai tempat wisata, nilai guna tidak langsung sebagai peluang ekonomi masyarakat sekitar dan nilai guna pilihan adalah sebagai sarana edukasi. Nilai bukan guna berupa nilai warisan adalah biaya untuk perawatan dan pelestarian museum sedangkan nilai keberadaan adalah sebagai media promosi bagi objek wisata disekitarnya. Hasil valuasi ekonomi Musuem Karst Indonesia yang telah dilakukan, diketahui nilai ekonomi total museum adalah sebesar Rp 17.585.685.775,50 per tahun dengan kontribusi terbesar dari nilai guna langsung sebesar Rp 12.239.637.293,00

    Kearifan Lokal Masyarakat Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul

    Full text link
    Perkembangan wilayah seiring waktu seperti industrialisasi, majunya teknologi informasi, dan Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi keberlanjutan praktek kearifan lokal oleh masyarakat Desa Bedoyo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Bedoyo, mengetahui bentuk-bentuk kearifan lokal yang dipraktekkan maupun tidak, dan menganalisis keterkaitan antara kondisi sosial ekonomi dengan keutuhan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan data primer untuk mengetahui berbagai bentuk kearifan lokal yang masih dipraktekkan maupun tidak di Desa Bedoyo, dan data sekunder untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat secara terkini. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipatif dan wawancara. Metode pengolahan data yang digunakan adalah dengan tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Penduduk di Desa Bedoyo dominan usia tua, mayoritas tingkat pendidikannya tamat sekolah dasar (SD) serta lebih banyak bergantung pada sektor pertanian. Sudah mengakar pada mereka bahwa kearifan lokal sangat penting untuk dilestarikan, namun keutuhan kearifan lokal dalam pengelolaan SDA masih minim dilihat dari pengetahuan mereka terhadap keberadaan dan kondisi SDA di Bedoyo. Kondisi sosial ekonomi masyarakat memiliki keterkaitan yang bervariasi terhadap keutuhan kearifan lokal
    • …
    corecore