170 research outputs found
Emulsion Liquid Membrane Extraction Of Zr And Hf From Acid Nitric Using Extractant Topo
EKSTRAKSI EMULSI MEMBRANE CAIR Zr dan HF DALAM LARUTAN ASAM NITRAT DENGAN EKSTRAKTAN TOPO. Telah dilakukan ekstraksi larutan Zr yang mengandung Hf menggunakan extraktan TOPO. Sebagai fasa air digunakan larutan campuran ZrO(NO3)2 dan HfO(NO3)2 yang mengandung Zr 10 gr/L dan Hf 500 mg/L, sedangkan ekstraktan atau fasa organik adalah TOPO dengan variasi konsentrasi yang diencerkan dengan kerosen. Emulgator Span-80 digunakan untuk membuat membuat larutan membrane emulsi.Fasa internal yang digunakan adalah asam nitrat 3M dan fasa eksternal yang digunakan adalah asam fosfat 5M. Parameter yang diteliti yaitu konsentrasi ekstraktan, kecepatan pengadukan, waktu pengadukan, dan perbandingan fasa internal dan fasa eksternal. Untuk analisis Zr dan Hf digunakan metode X-Ray Fluorescence (XRF). Dari hasil optimasi proses ekstraksi Zr dan Hf dengan membran emulsi dengan menggunakan ekstraktan TOPO diperoleh kesimpulan sebagai berikut: waktu pembuatan fasa membran adalah dengan kecepatan pengadukan 8000 rpm, konsentrasi TOPO 5% dalam kerosen, konsentrasi internal asam nitrat 3M, konsentrasi asam fosfat 5M, waktu ekstraksi pengadukan 10 menit dengan kecepatan pengadukan tetap 500 rpm , dan perbandingan fasa membran dan fasa eksternal 1 : 1. Pada kondisi ini diperoleh faktor pisah (FP) Zr-Hf = 17,39
ANALYSIS OF TURMERONE DERIVATIVES IN VOLATILE OIL ISOLATED FROM Curcuma Longa.L
Abstrak:
Telah dilakukan analisis khromatocrafi gas-spektrometri massa (KGSM) terhadap minyak menguap yang diisolasi dari Curcuma longa,L. Pada kromatogram gas terlihat minyak menguap tersebut mengandung delapan komponen seperti terlihat dengan munculnya delapan puncak dengan waktu retensi yang berbeda. Spektra massa dari puncak-puncak 6, 7, dan 8, yang mempunyai waktu retensi masing-masing 21,01721,142dan 21,508 detik, memperlihatkan ion molekul berturut-turut pada 216, 218, dan 218. Ion molekul ini mirip dengan turunan seskuiterpen. Analisis fragmentasi massa dari puncak 6 dan 7 menegaskan bahwa senyawa tersebut berturut-turut adalah ar-turmeron dan turmeron.
Kata-kunci : Minyak menguap, Curcuma longa, ar-turmeron, turmeron
GAS CHROMATOGRAPHIC-MASS SPECTROMETRIC
ABSTRACT:
Distilasi-uap rizom Curcuma zedoaria Rosc. (salah satin dari kunir putih) menghasilkan minyak menguap yang tidak berwarna. Analisis kromatografi gas terhadap minyak ini tuenunjukkan 13 puncak waktu retensi yang berbeda. Puncak ke- l2 mempunyai intensitas tertinggiâ dengan waktu retensi 22,262 detik serta rasio area/tinggi pucak sebesar 8,316. Analisis spektroskopi-massa terhadap puncak ke-12 ini memberikan ion molekul m/z 212. Ion fragmen dari ion inolekul tersebut adalah m/z 194. 167, dan suatu puncak-dasar nvz 105. Ion molekul tersebut adalah turunan detetrahidro dari ar-turmeron.
Key-words: C.zedoaria, kunir putih, volatile oil, ar-turmerone derivativ
More Frequent Use of Herbal Medicine Daily in Married and Divorced Women in Indonesia
Background: During the period of 2000-2006, the utilization of traditional medicine in Indonesia continued to increase. Data analysis was conducted to determine the profile of Indonesia's population using daily herbal medicine and the related factors. Methods: Analysis was conducted using the 2010 Basic Health Research Survey (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas) data covering a sub sample of people 15 years and older (179,227 people) in 33 provinces of Indonesia. Inclusion criteria limited the sub-sample to those people that use herbal medicine daily (7,847 persons) and those who have never used herbal medicine (81,415 persons). Individual level data included information on age, gender, marital status, educational attainment, employment, household expenditure per month, residence, etc. Results: Four point four percent (4.4%) of Indonesia's population uses herbal medicine daily. A larger proportion of the population buys traditional medicine products in a liquid dosage form than make herbal medicine at home, and most feel that they benefit from the use of herbal preparation. Married /divorce rather than unmarried subjects were 4.5-fold more likely to use herbal medicine daily [adjusted odds ratio (ORa)=4.42; 9% confidence interval (CI)=4.09-4.77). In term of residency, rural rather than urban residents were 2.2-fold more likely to use herbal medicine daily (ORa=2.18; CI=2.08-2.29), and female than male were 62% more likely to use herbal medicine daily (ORa=1.62; CI=1.55-1.70). Conclusion: Married or divorced, female residents were more likely to use herbal medicines daily. (Health Science Indones 2011;2:3-8
Mutant Confirmation Of Saccharopolyspora ERYTHRAEA RS-19-IBHXR And Its Valine-Content Analysis Using Pyrolysis Mass Spectrometry
Abstract:
Mutant Sacdiaropolyspora erythraea RS-19, a higher erythromycin titer mutant, has
been proved to be resistant to some valine analogs (valine hydroxamate [VHx],
^-amino-butyric acid hydroxamate [iBHx], and n-butyric hydroxamate [n-BHx]). The
^-amino-butyric hydroxamate-resistant of the mutant (Sac. erythraea RS-19-iBHxr)
showed a stable erythromycin production over ten generations compared to those of
Sac. erythraea RS-19 and Sac. erythraea RS-19-VHxr.
A Pyrolysis Mass-Spectrometric (PyMS) analysis was carried out to confirm whether the Sac. erythraea RS-19-/BHxr is a true mutant, and whether its increasing erythromycin production is caused by the increasing valine (a prae-precursor of erythromycin biosynthesis) production in the mutant.
The PCCV1-PCCV2 ordination diagram resulted by the parent (the wild type of Sac. erythraea) and the mutant showed that the mutant was significantly discriminated from the parent, either in the exponential and/or stationary phase. The PyMS spectra of Sac. erythraea RS-19-fBHxr, the parent (wild type) Sac. erythraea, and their difference, showed that the valine content of the mutant cells was much higher than that of the parent. Therefore there is a strong possibility that the increasing valine content in the mutant cells increases its erythromycin production.
Keywords:Saccharopolyspora erythraea RS-19-iBH/- PyMS -PC-CV Analysi
Kajian Implementasi Kebijakan Warung Obat Desa (Wod): Faktor Pendukung dan Penghambat
Warung Obat Desa (WOD) based on SK Menkes No. 983/Menkes/VIII/2004 about WOD implementation guide. The objective of this study was to assess the implementation of WOD policy and to find the supporting factor and constraint of the success of WOD implementation. The assessment was based on kualitatif method at community in 7 districts, Tangerang, Subang, Temanggung, Banjar, Lombok Barat, Konawe Selatan, and Denpasar Selatan. The data collected by indepth interview, health district manager and primary health care manager as information resources; the teacher, a community figure, a religion figure, a seller of medicine, cadre of health as information resources of Focussed Group Discussion, and observation of WOD activity. Data analysis was done by triangulasi. The results shown that the supporting factor of WOD were long distance from Primmary health care, drug seller and health services. In general the WOD implementation was implemented un successfully, WOD policy was not optimally, either in organizing, an organizer, management of medicine, medicine distribution, readinese of medicine, recording and reporting. We recommend that policy maker must have commitment, must supervise intensively, and consistent of the WOD programs
Variasi Kecepatan Alir Gas Pada Proses Pelapisan Kernel Uo2 Dengan Computational Fluid Dynamic (Cfd)
VARIASI KECEPATAN ALIR GAS PADA PROSES PELAPISAN KERNEL UO2 DENGAN COMPUTATIONALFLUID DYNAMIC (CFD). Pelapisan kernel UO2, merupakan salah satu tahap dalam pembuatan bahan bakarnuklir yang sangat menentukan terhadap hasil akhir bahan bakar reaktor suhu tinggi. Kernel hasil prosessintering, yang merupakan partikel bulat UO2 diameter sekitar 0,8 mm, dikenakan proses pelapisan pirokarbondan silika karbida secara chemical vapor deposition (CVD). Aspek utama yang ditinjau dalam fluidisasi adalahmekanika fluida yang menggambarkan apa yang terjadi dalam proses fluidisasi. Kemampuan untukmemprediksi awal terjadinya fluidisasi sangat penting di dalam proses fluidisasi. Hal ini dilakukan untukmemperoleh hasil operasi yang bagus, life time tinggi, penentuan kecepatan minimum fluidisasi dan kecepatanmaksimum fluidisasi. Cairan atau gas apabila dilewatkan dari bawah ke atas pada partikel padat padakecepatan rendah, maka partikel tidak bergerak dan apabila kecepatan ditambah, pada titik tertentu partikelmulai bergerak. Kecepatan alir ini disebut sebagai kecepatan minimum fluidisasi. Dalam fluidisasi apabilakecepatan fluida yang melewati partikel dinaikkan maka perbedaan tekanan di sepanjang reaktor akanmeningkat pula. Partikel-partikel ini akan bergerak-gerak dan mempunyai perilaku sebagai fluida. Keadaanseperti ini dikenal sebagai partikel terfluidisasi (fluidized bed). Reaksi kimia yang terjadi dalam fluidisasi jugaberpengaruh terhadap kondisi proses dan terjadi perpindahan massa selama fluidisasi. Dalam penelitian initelah dilakukan modeling proses pelapisan pirokarbon dan silika karbida dengan Computational Fluid Dynamic(CFD) Fluent 6.3. Pelaksanaan penelitian, pertama-tama digambar reaktor dengan program Gambit 2.2.30 dandijalankan dengan program Fluent 6.3. Proses fluidisasi dihitung dengan model multiphase Eulerian dengan gassebagai fase primer dan kernel sebagai fase sekunder. Model dipilih untuk proses unsteady dan aliran laminar.Teori Syamlal-Obrien digunakan untuk perhitungan interaksi antar fase. Dari perhitungan Fluent 6.3, ternyatakecepatan alir gas masuk 8 m/dt masih ada kernel yang jatuh ke bawah, sehingga ini sesuai denganperhitungan menggunakan persamaan kecepatan minimum fluidisasi yang terhitung = 8,6 m/dt. Pada percobaanmenggunakan reaktor gelas juga diperoleh data pada kecepatan 9,49 m/dt sudah terjadi fluidisasi yang baikdibandingkan dengan fluidisasi pada kecepatan 7,11 m/dt masih terlihat ada kernel yang jatuh ke penampung.Data perhitungan nantinya bisa digunakan untuk operasi reaktor fluidisasi alat pelapisan kernel bahan bakar diPTAPB BATAN Yogyakarta
Neural Wiener Based MPC(NWMPC) for MTBE Catalytic Distillation (Creators without family name connot save)
Reactive distillation of MTBE has strong interaction between the variables and is highly nonlinear process. Here, nonlinear MPC was proposed to tackle the nonlinearity and the interaction in controlling tray temperature of MTBE reactive distillation. To improve the performance of the MPC, advanced nonlinear block oriented model known as Neural Wiener
- …