30 research outputs found

    Model Pembelajaran Kimia Organik Terintegrasi Dengan Kemampuan Generik Sains

    Full text link
    Learning Models of Organic Chemistry Subject Integrated with Science Generic Skills. The aim of the study is to investigate how Organic Chemistry and Generic Science Skills Teaching Model can be developed for prospective chemistry teachers. This research and development study involves 79 stu­dents of Chemistry Education Department of Sema­rang State University. The data are collected using a test of organic chemistry concepts and generic science skills, a questionnaire, and an observation sheet and then analyzed using N-gain test. The result shows that the OCGSSM teaching model improves the pro­spective chemistry teachers' generic science skills in high and medium category. The high achieving stu­dent group has better comprehension of generic skills in logical consistency, observation, abstraction, symbolic language, sense of scale, and logical frame aspects than low achieving student group. Abstrak: Model Pembelajaran Kimia Organik Terintegrasi Kemampuan Generik Sains. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran kimia organik terintegrasi kemampuan generik sains. Penelitian dan pengembangan melibatkan 79 mahasiswa Pendidikan Kimia Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang. Data dikumpulkan dengan tes penguasaan konsep kimia organik terintegrasi kemam­puan generik sains, angket, dan lembar observasi, dan dianalisis dengan uji N-gain. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan MPKOKG meningkatkan penguasaan kemampuan generik sains calon guru kimia dengan taraf pencapaian tinggi dan sedang. Mahasiswa kelompok prestasi tinggi memiliki penguasaan kemam­puan generik sains konsistensi logis, pengamatan, abstraksi, bahasa simbolik, kesadaran tentang skala serta logical frame lebih baik dibandingkan kelompok prestasi rendah

    Kemampuan Generik Sains Kesadaran Tentang Skala Sebagai Wahana Mengembangkan Praktikum Kimia Organik Berbasis Green Chemistry

    Full text link
    : Science Generic Performance of a Sense of Scale as a Media to Develop Organic Chemistry Practicum-Based Green Chemistry. The sense of implementing the principle of green chemistry in the community does not go well. Therefore this research is aimed to reveal the role of the generic science performance of the sense of scale as a media to develop Organic Chemistry practicum-based Green Chemistry. The research data was gathered using performance tests of generic science in integrated scale sense of Organic Chemistry concepts, interview, and questionnaire to find out the students' scale sense in using chemical substance in the chemistry organic practicum. It also reveals the logical result of the effect in using chemical substances to the environment and the way to develop the practicum activity-based green chemistry. The result shows that the prospective chemistry teachers have the generic ability of the sense of scale in the average category based on the N-gain rate. The students are able to understand the logical result of inappropriate use of chemical substances and its effect to the environment, and they are also able to develop the Chemistry Organic practicum-based green chemistry. It can be recommended to develop the practicum activity using micro scale of chemical substance that is environmentally friendly

    Pemetaan Rumah Tradisional Melayu Riau

    Full text link
    Setiap daerah memiliki arsitektur tradisional yang khas, sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di daerah tersebut. Demikian juga di daerah Riau yang dikenal dengan Tanah Melayu. Didaerah Riau terdapat tiga macam rumah tradisional yaitu; rumah atap lipat, rumah atap lontik dan rumah atap limas. Adanya tiga macam bentuk ini tidak lepas dari adat istiadat yang dijalankan oleh masyarakat Melayu Riau. Berdasarkan literatur, adat didaerah Riau berasal dari dua pucuk adat yaitu adat Perpatih dan Adat Ketemanggungan. Kenyataan dilapangan menunjukkan adat yang dianut oleh masyarakat berpengaruh juga pada bentuk rumah tradisional mereka. Disamping faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi bentuk arsitektur.Untuk mendapatkan gambaran tentang bentuk arsitektur tersebut, dilakukan penellitian dengan mendatangi pusat-pusat permukiman tradisional yang ada di daerah Riau. Berdasarkan data yang ada, terlihat bahwa selain adat istiadat terdapat faktor pengaruh daerah yang bertetangga terhadap bentuk aritektur. Terlihat juga bahwa hampir seluruh permukiman tradisional berada di pinggir sungai. Oleh karena itu jika melihat pola Perubahan bentuk arsitektur akan lebih jelas jika berdasarkan aliran sungai. Berdasarkan analisa secara kwalitatif, dapat dibuat sebuah peta tentang bentuk arsitektur Melayu pada tiap-tiap daerah. Karena terbatasnya waktu belum semua permukiman tradisional dapat masuk dalam peta. Beberapa tempat yang jauh belum bisa didapatkan data secara lengkap. Kecuali melalui data dari media internet yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Demikian juga hal yang dibahas terbatas pada bentuk arsitekturnya.Hasil dari kajian ini diharapkan dapat menjadi landasan awal untuk penelitian lanjutan untuk menentukan kaitan adat istiadat dengan tata ruang ataupun melihat perkembangan atau morfologi arsitektur. Kebetulan bahwa pengumpulan data untuk penelitian ini telah dilakukan selama puluhan tahun sehingga ada kemungkinan data berupa rumah tinggal yang tercantum kini seudah tidak ada lagi

    Kajian Tipologi Morfologi Rumah Vernakular Di Daerah Teratak Buluh

    Full text link
    Pada masa lalu, Teratak Buluh adalah merupakan jalur perdagangan hasil bumi seperti rempah-rempah dari Sumatera Barat melalui sungai Kampar, kemudian sampai di Teratak Buluh menuju ke Pekanbaru melalui jalan darat. Dari Pekanbaru, hasil perdagangan dibawa ke Selat Melaka melalui sungai Siak. Kondisi Teratak Buluh sebagai jalur perdagangan, mengakibatkan daerah ini berkembang. Tumbuh pemukiman-pemukiman dengan bentuk arsitektur lokal. Bentuk arsitektur umumnya adalah rumah panggung beratap limas. Satu atau dua rumah penduduk ada juga yang menggunakan rumah dengan atap lontiok yaitu rumah dengan atap melengkung keatas seperti rumah Minangkabau. Hal ini dapat dimaklumi karena daerah Teratak Buluh pernah menjadi dareah Kerajaan Andiko nan 44 Kampar. Adanya perkembangan zaman, menyebabkan rumah panggung dengan atap limas juga berkembang. Perkembangan kebutuhan seperti adanya pemilikan kendaraan bermotor membutuhkan ruang-ruang baru. Juga adanya pertambahan keluarga sehingga membutuhkan adanya rumah baru bagi keluarga. Semua ini membentuk morfologi ruang rumah tradisional Teratak Buluh. Pola perkembangan ini dicoba untuk diamati dan dianalisa oleh peneliti, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pola perkembangan tersebut serta apa akibatnya pada bentuk arsitektur dan pola lingkungannya

    Isolasi Dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura)

    Full text link
    Daun kersen mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid yang merupakan senyawa obat dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antimikroba ekstrak daun kersen terhadap Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan adalah mengisolasi senyawa flavonoid dari daun kersen dengan menggunakan larutan etanol dan metanol. Identifikasi flavonoid dilakukan dengan menggunakan IR dan UV-Vis. Selanjutnya sifat antibakteri flavonoid diujikan pada bakteri Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak hasil isolasi daun kersen merupakan senyawa flavonoid berupa auron, flavonol, dan flavon. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya puncak pada spketrum UV-Vis di daerah panjang gelombang 382 nm, 350 nm dan 323 nm serta diperkuat dengan munculnya serapan khas C=O dan –OH pada spektrum IR. Ekstrak hasil isolasi daun kersen dengan pelarut etanol dan metanol memiliki daya hambat terhadap bakteri yakni terbukti mempunyai sifat antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kersen semakin tinggi pula daya hambatnya terhadap bakteri. Ekstrak yang paling efektif menghambat bakteri adalah pada ekstrak dengan konsentrasi 96% dengan pelarut metanol. Cherry leaves can be used as a drug because it contains of flavonoid compounds, which contain antioxidant, antibacterial, and anti-inflammatory. The study was aimed to determine the antimicrobial strength of cherry leaf extract against Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, and Staphylococcus aureus. This research used flavonoid compound from cherry leaves isolation method by using ethanol and methanol solvent. IR and UV-Vis was used to identify flavonoid, then flavonoid antibacterial properties was tested to Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, and Staphylococcus aureus bacteria. The result showed that isolation of cherry leaf extract containing flavonoid compounds of auron, flavonols, and flavones. This was shown from the peak presence in UV-Vis spectrum of 382 nm, 350 nm,  and 323 nm wavelength and the appearance of absorption characteristic of C=O and –OH in IR spectrum. It turns out that cherry leaf isolation extract with ethanol and methanol has inhibitory capacity and antibacterial characteristics towards Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, and Staphylococcus aureus bacteria. So, the higher concentration of cherry leaf extracts the higher inhibition of bacteria, while the most effective extract concentration with methanol solvent is 96%

    Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional Menjadi Sains Ilmiah Dalam Proses Produksi Jamu Tradisional

    Get PDF
    Transformation of the traditional sciences into a scientific knowledge of traditional jamu production by local community of Cilacap, Center Java, has been studied. The research was intended to transfrom the original science of Jawa community into scientific knowledge. The output of the research is a set of scientific kenowledge as a result of reconstruction of the original sciences of Jawa community, i.e. in processing traditional Jamu, and it can be used by science teachers as a learning source or a contextual model of teaching in a classroom activities. This research is a descriptive-qualitative research, and the researchers were involved directly in collecting data, i.e. observation, interview, discussion, and collection of informations and documents. The data were analysed, verified, transformed into scientific knowledge, and interpreted to obtain the meaningful information. Focus of the research is a tradition of Cilacap community in producing traditional Jamu, including the production process, types of jamu and its effect to human health. The research concludes that traditional science producing traditional jamu can be transformed into a set of scientific knowledge

    Penataan Koridor Jalan Sulaiman- Pasar Tengah Kota Pekanbaru

    Full text link
    Pasar Tengah merupakan salah satu pasar yang berpengaruh pada perkembangan awal Kota Pekanbaru. Pasar lainnya adalah Pasar Bawah dan Pasar Pusat. Bentuk pasar cukup uniik karena sitenya berbentuk linear sepanjang jalan Sulaiman Kota Pekanbaru. Selain itu Pasar tengah melayani kebutuhan sehari-hari warga Tionghoa yang non Muslim disamping juga warga kota Muslim. Di jalan inilah bertempat semua kegiatan jual beli, baik halal maupun tidak. Kondisi Pasar Tengah dalam kapasitas sejarah perkembangan kota dan pelayanan umum, membutuhkan penataan khusus. Penelitian mencoba menemukan konsep yang tepat bagi penataan Pasar Tengah sesuai kaidah-kaidah arsitektur kota
    corecore