45 research outputs found

    METODE PERMAINAN “ULAR TANGGA MATEMATIKA” PADA MATERI BILANGAN PECAHAN

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk mengenalkan metode permainan “Ular Tangga Matematika” modifikasi pada materi bilangan pecahan. Bilangan pecahan adalah bagian dari cabang ilmu Teori Bilangan yang sering menjadi masalah bagi peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diberikan salah satu solusi berupa metode permainan “Ular Tangga Matematika” yang dianggap mampu menyelesaikan masalah bilangan pecahan. Metode Permainan “Ular Tangga Matematika” merupakan bentuk penyajian proses pembelajaran yang efektif, menarik, serta interaktif bagi peserta didik untuk membangun dan menguatkan penguasaan dan pemahaman konsep, prinsip, atau prosedur matematika. Metode ini juga menyenangkan sehingga peserta didik tertarik dan dapat memfokuskan energi pada pembelajaran dan akan meninggalkan kesan yang senantiasa diingat dalam jangka waktu yang relatif lama. Adapun langkah-langkah permainan “Ular Tangga matematika”, yaitu: (1) meninjau kembali pertanyaan pada tumpukan kartu permainan “Ular Tangga Matematika, (2) menjelaskan tentang prosedur dan aturan permainan pada “Ular Tangga Matematika”, (3) mengelompokkan peserta didik, (4) memulai permainan. Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa Permainan “Ular Tangga Matematika” dapat digunakan pada materi bilangan pecahan

    Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Operasi Hitung Pecahan Siswa Kelas V SDN Pengawu

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi operasi hitung pecahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan campuran (mixed methods). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pengawu dengan jumlah subjek penelitian sebesar 35 siswa. Hasil penelitian diperoleh bahwa kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu Process Skills Errors sebesar 40,25%. Selanjutnya diikuti oleh Tranformasion Errors sebesar 26,97%, Comprehension Errors sebesar 19,09%, Encoding Errors sebesar 5,39%, dan Reading Errors sebesar 4,56%, serta Careless dilakukan sebesar 3,73%. untuk operasi penjumlahan pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Process Skills Errors sebesar 49,23%. Untuk operasi pengurangan pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Tranformation Errors sebesar 52,31%. Operasi perkalian pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Tranformation Errors sebesar 27,69%. Dan untuk operasi pembagian pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Process Skills Errors sebesar 40,00%

    Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Operasi Hitung Pecahan Siswa Kelas V SDN Pengawu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi operasi hitung pecahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan campuran (mixed methods). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pengawu dengan jumlah subjek penelitian sebesar 35 siswa. Hasil penelitian diperoleh bahwa kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu Process Skills Errors sebesar 40,25%. Selanjutnya diikuti oleh Tranformasion Errors sebesar 26,97%, Comprehension Errors sebesar 19,09%, Encoding Errors sebesar 5,39%, dan Reading Errors sebesar 4,56%, serta Careless dilakukan sebesar 3,73%. untuk operasi penjumlahan pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Process Skills Errors sebesar 49,23%. Untuk operasi pengurangan pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Tranformation Errors sebesar 52,31%. Operasi perkalian pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Tranformation Errors sebesar 27,69%. Dan untuk operasi pembagian pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Process Skills Errors sebesar 40,00%

    Factors Influencing the Intention to Obtain Accountant Certifications

    Get PDF
    Abstract: Professional accountant certification has many benefits for individual accountants as well as for the accounting profession in term of upscaling and increasing competitiveness. The purpose of this study is to examine the influence of attitude, subjective norms, and perceived behavior control on ACCA, CA and CPA professional accountant certifications and to understand students’ intention to those certifications. The data were analyzed using multiple linear regression analysis. The results show that attitude and subjective norms have a positive and significant effect on students' intention to obtain the professional accountant certifications. The results also show that perceived behavior control does not have any negative and significant effect on students’ intention, and the knowledge on those certifications does not have any positive and significant effect on students' intention. This study reveals the factors influencing students’ intention to get professional accountant certifications.Abstrak: Sertifikasi akuntan profesional memiliki banyak manfaat bagi akuntan individu maupun bagi profesi akuntansi dalam hal peningkatan dan peningkatan daya saing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan pada sertifikasi akuntan profesional ACCA, CA dan CPA dan untuk memahami niat siswa untuk sertifikasi tersebut. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan norma subyektif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat siswa untuk memperoleh sertifikasi akuntan profesional. Hasilnya juga menunjukkan bahwa kontrol perilaku yang dirasakan tidak memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap niat siswa, dan pengetahuan pada sertifikasi tersebut tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat siswa. Penelitian ini mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi niat siswa untuk mendapatkan sertifikasi akuntan profesional

    PENGGUNAAN MEDIA KARTU METODE PIRAMIDA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan penggunaan media kartu metode piramida pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII B MTs Alkhairaat Biromaru. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, pemberian tes, wawancara, observasi, dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk uraian. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VII B MTs Alkhairaat Biromaru mengalami peningkatan ketuntasan belajar klasikal, pada tes awal ketuntasan belajar klasikal 50% pada siklus I mencapai 76,92% dan pada siklus II menjadi 100%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu metode piramida dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII B MTs Alkhairaat Biromaru. Kata kunci : Media Kartu, Metode Piramida, Persamaan Linear Satu Variabel

    ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS V SDN PENGAWU DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA OPERASI HITUNG PECAHAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi operasi hitung pecahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan campuran (mixed methods). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pengawu dengan jumlah subjek penelitian sebesar 35 siswa. Hasil penelitian diperoleh bahwa kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu Process Skills Errors sebesar 40,25%. Selanjutnya diikuti oleh Tranformasion Errors sebesar 26,97%, Comprehension Errors sebesar 19,09%, Encoding Errors sebesar 5,39%, dan Reading Errors sebesar 4,56%, serta Careless dilakukan sebesar 3,73%. untuk operasi penjumlahan pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Process Skills Errors sebesar 49,23%. Untuk operasi pengurangan pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Tranformation Errors sebesar 52,31%. Operasi perkalian pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Tranformation Errors sebesar 27,69%. Dan untuk operasi pembagian pecahan, kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah Process Skills Errors sebesar 40,00%. Kata kunci :  analisis kesalahan, Newman, operasi hitung pecahanThis study aims to describe and analyze students' errors in solving problems in fractional counting operations. The type of research used is explorative descriptive research with mixed methods. The population of this study was the fifth grade students of Pengawu Elementary School with the number of research subjects amounting to 35 students. The results showed that the most mistakes made by students were Process Skills Errors of 40.25%. Then followed by Tranformasion Errors by 26.97%, Comprehension Errors by 19.09%, Encoding Errors by 5.39%, and Reading Errors by 4.56%, and Careless by 3.73%. for fractional addition operations, the most common error was Process Skills Errors of 49.23%. For fractional reduction operations, the most common error is Tranformation Errors of 52.31%. Fractional multiplication operations, the most common error is Tranformation Errors of 27.69%. And for fraction sharing operations, the most common mistake is Process Skills Errors of 40.00%. Keywords:  analysis of errors, Newman, fractional counting operations.

    PENGGUNAAN METODE “PERANG MENTAL MATEMATIKA” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

    Get PDF
    Fractions are a subset of a set of real numbers. Although the form is simple and often used in everyday, but the material about fractions especially in the addition of fraction numbers is still complicated for students. To overcome this problem, a solution is given in the form of the method of " Mathematical Mental Wars ". Mathematical Mental Wars is the presentation of a fast, interesting, and interactive way for students to practice problems with variables, equations, and answers. The steps of the method of " Mental Wars Mathematics ", namely: (1) reviewing game cards, (2) reviewing traditional war card games and explaining the rules and procedures, (3) grouping students in pairs, (4) providing each pair with The set of fractional cards to be shared equally, (5) reminds students not to open cards until the game starts and (6) starts the game. &nbsp

    PENGGUNAAN SAJAK MATEMATIKA (CINQUAINS) PADA MATERI BANGUN DATAR

    Get PDF
    Shape is a part of Geometry which is a branch of Mathematics consisting of triangles, squares, and polygon. Its application is often used in everyday. However, even though the concept is often encountered and used, there are still many students who experience difficulties in their understanding. To overcome this, the solution is given in the  method of Cinquain". In the method, students are given a clear and interesting format to organize important thoughts and information. The steps are: (1) Introducing the concept of Cinquain, (2) Providing examples of attributes or material concepts, (3) Choosing a term that is in focus, (4) Providing time to examine, (5) Asking students to make cinquan independently or in groups, (6) Showing cinquain that have been mad

    PENGGUNAAN METODE “SATU GAMBAR, SERIBU KATA” PADA MATERI SEGI EMPAT

    Get PDF
    Segiempat ialah bangun datar yang memiliki empat sisi. Meskipun kelihatan sederhana dan penggunaannya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun materi bangun segiempat masih tergolong cukup rumit bagi peserta didik. Untuk mengatasi masalah tersebut diberikan solusi berupa metode “satu gambar, seribu kata”. “Satu Gambar, Seribu Kata” ialah metode yang dibuat dalam bentuk visualisasi yang mengubah konsep abstrak menjadi gambar nyata. Adapun langkah-langkahnya yaitu: (1) Mengidentifikasi topik atau konsep matematika yang diinginkan. (2) Memodelkan cara yang mungkin, dimana konsep matematika dapat diinterpretasikan dan digambarkan secara visual. (3) Mengingatkan peserta didik bahwa gambar visual yang bermakna lebih penting daripada kemampuan artistiknya. (4) Meminta peserta didik menyampaikan dan menjelaskan hasil karya mereka bai
    corecore