9 research outputs found

    Kajian Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Komponen Wisata di Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Kajian Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Komponen Wisata di Pantai Pasir Padi” dengan dilatar belakangi, Pantai Pasir Padi merupakan salah satu objek wisata unggulan di Kota Pangkalpinang, dimana jumlah kunjungan ke objek wisata Pantai Pasir Padi yang setiap tahunnya semakin meningkat, peningkatan kunjungan ini membuat penyediaan fasilitas pariwisata serta komponen-komponen wisata lainnya semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kualitas pelayanan yang di lihat dari tingkat kepuasan dan tingkat kepentigan pengunjung terhadap komponen pariwisata di Objek Wisata Pantai Pasir Padi yang meliputi daya tarik wisata, fasilitas wisata, akomodasi, aksesbilitas, transportasi dan jas a wisata berdasarkan persepi pengunjung. Persepsi pengunjung ini akan menghasilkan penilaian terhadap kualitas pelayanan komponen wisata yang dilihat dari sisi kepuasan dan kepentingan/harapan pengunjung. Metoda penelitian yang telah dilakukan dengan mengunakan metoda pengambilan sample yang menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah sample dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan kuesioner dan observasi di lapangan. Data selanjutnya di analisis dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dimana teknik analisis ini merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel-varibal kinerja penting apa yang menjadi prioritas peningkatan Dari hasil studi yang telah dilakukan, maka teridentifikasinya tingkat kepuasan dan kepentingan komponen wisata yang digambarkan dalam diagram katesius, yang ditunjukan pada kuadran 1 yang menjadi prioritas peningkatan kinerja, dan diketahuinya tingkat kepuasan pengunjung yang dibuktikan dengan nilai Customer Satisfaction Idex (CSI) yang diperoleh sebesar 72.60 % dengan kriteria pua

    Experimental Inoculation of Juvenile Rhesus Macaques with Primate Enteric Caliciviruses

    Get PDF
    Tissue culture-adapted Tulane virus (TV), a GI.1 rhesus enteric calicivirus (ReCV), and a mixture of GII.2 and GII.4 human norovirus (NoV)-containing stool sample were used to intrastomacheally inoculate juvenile rhesus macaques (Macaca mulatta) in order to evaluate infection caused by these viruses. METHODOLOGY & FINDINGS: Two of the three TV-inoculated macaques developed diarrhea, fever, virus-shedding in stools, inflammation of duodenum and 16-fold increase of TV-neutralizing (VN) serum antibodies but no vomiting or viremia. No VN-antibody responses could be detected against a GI.2 ReCV strain FT285, suggesting that TV and FT285 represent different ReCV serotypes. Both NoV-inoculated macaques remained asymptomatic but with demonstrable virus shedding in one animal. Examination of duodenum biopsies of the TV-inoculated macaques showed lymphocytic infiltration of the lamina propria and villous blunting. TV antigen-positive (TV+) cells were detected in the lamina propria. In most of the TV+ cells TV co-localized perinuclearly with calnexin--an endoplasmic reticulum protein. A few CD20+TV+ double-positive B cells were also identified in duodenum. To corroborate the authenticity of CD20+TV+ B cells, in vitro cultures of peripheral blood mononuclear cells (PBMCs) from healthy macaques were inoculated with TV. Multicolor flow cytometry confirmed the presence of TV antigen-containing B cells of predominantly CD20+HLA-DR+ phenotype. A 2-log increase of viral RNA by 6 days post inoculation (p<0.05) suggested active TV replication in cultured lymphocytes.Taken together, our results show that ReCVs represent an alternative cell culture and animal model to study enteric calicivirus replication, pathogenesis and immunity

    KAJIAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PENGUNJUNG BERDASARKAN KOMPONEN WISATA DI PANTAI PASIR PADI KOTA PANGKALPINANG

    No full text
    Penelitian ini berjudul “Kajian Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Komponen Wisata di Pantai Pasir Padi” dengan dilatar belakangi, Pantai Pasir Padi merupakan salah satu objek wisata unggulan di Kota Pangkalpinang, dimana jumlah kunjungan ke objek wisata Pantai Pasir Padi yang setiap tahunnya semakin meningkat, peningkatan kunjungan ini membuat penyediaan fasilitas pariwisata serta komponen-komponen wisata lainnya semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kualitas pelayanan yang di lihat dari tingkat kepuasan dan tingkat kepentigan pengunjung terhadap komponen pariwisata di Objek Wisata Pantai Pasir Padi yang meliputi daya tarik wisata, fasilitas wisata, akomodasi, aksesbilitas, transportasi dan jasa wisata berdasarkan persepi pengunjung. Persepsi pengunjung ini akan menghasilkan penilaian terhadap kualitas pelayanan komponen wisata yang dilihat dari sisi kepuasan dan kepentingan/harapan pengunjung. Metoda penelitian yang telah dilakukan dengan mengunakan metoda pengambilan sample yang menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah sample dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan kuesioner dan observasi di lapangan. Data selanjutnya di analisis dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dimana teknik analisis ini merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel-varibal kinerja penting apa yang menjadi prioritas peningkatan Dari hasil studi yang telah dilakukan, maka teridentifikasinya tingkat kepuasan dan kepentingan komponen wisata yang digambarkan dalam diagram katesius, yang ditunjukan pada kuadran 1 yang menjadi prioritas peningkatan kinerja, dan diketahuinya tingkat kepuasan pengunjung yang dibuktikan dengan nilai Customer Satisfaction Idex (CSI) yang diperoleh sebesar 72.60 % dengan kriteria puas Kata Kunci : Objek Wisata Pantai Pasir Padi, Komponen Wisata, Persepsi Pengunjung

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU MELALUI METODE EKSPERIMENTAL PADA SISWA KELAS IV SDN 1 KERTARAHARJA KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG

    No full text
    The learning outcomes of students\u27 science content are still low. The minimum completeness criteria (KKM) of 70 is not met by most students who take the class IV test. This is because students do not want to participate in learning because learning activities are still dominated by lectures. The purpose of the study was to improve the learning outcomes of science material on changes in the form of objects based on the problem. Data from 27 fourth grade students were collected and presented using an experimental approach. There were two cycles when the research was conducted in the even semester of the 2022/23 academic year. Planning, implementing, observing, and reflecting are part of the research procedure. In terms of pre-cycle learning results, the average benefit of learning outcomes reached 60 or 33%, the first cycle benefited the average learning outcomes reached 72 or 67% of students mastered the learning completely while the second pattern increased. student learning outcomes increased to 83 or 92.5% of students achieved learning authority. Therefore, the material changes in the form of objects in class IV SDN 1 Kertaraharja can be improved by the experimental method.Hasil belajar muatan IPA siswa masih rendah. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 tidak dipenuhi oleh sebagian besar siswa yang mengikuti tes kelas IV. Hal ini disebabkan siswa tidak mau berpartisipasi dalam pembelajaran karena kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh ceramah. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan bentuk benda berdasarkan masalah. Data dari 27 siswa kelas IV dikumpulkan dan disajikan dengan menggunakan pendekatan eksperimen. Terdapat dua siklus pada saat penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/23. Perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi merupakan bagian dari prosedur penelitian. Dari segi hasil belajar prasiklus rata-rata kemanfaatan hasil belajar mencapai 60 atau 33%, siklus I kemanfaatan rata-rata hasil belajar mencapai 72 atau 67% siswa menguasai pembelajaran tuntas sedangkan pada pola kedua meningkat. hasil belajar siswa meningkat menjadi 83 atau 92,5% siswa mencapai kewibawaan belajar. Oleh karena itu, materi perubahan bentuk benda di kelas IV SDN 1 Kertaraharja dapat diperbaiki dengan metode eksperimen
    corecore