19 research outputs found

    Perbandingan Pemberian Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) dan Povidone Iodine terhadap Waktu Penyembuhan Luka Iris (Vulnus scissum) pada Mencit (Mus musculus) Galur Wistar

    Get PDF
    Kulit merupakan bagian yang paling sering terkena jejas sehingga dapat menimbulkan luka. Povidone iodine merupakan salah satu obat kimiawi yang paling sering digunakan. Secara tradisional luka dapat disembuhkan dengan mengoleskan gel lidah buaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan pemberian gel lidah buaya dengan povidone iodine dalam proses penyembuhan luka iris pada mencit. Hewan uji yang digunakan sebanyak 24 mencit yang dibuat luka iris (vulnus scissum) dan dibagi dalam 4 kelompok, kelompok I (gel lidah buaya produk 1), kelompok II (gel lidah buaya produk 2), kelompok III (povidone iodine) dan kelompok IV (akuades). Pengamatan dilakukan secara makroskopis terhadap kondisi luka dan panjang luka sampai luka sembuh sempurna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata waktu penyembuhan yang dibutuhkan kelompok I selama 3,6 hari, kelompok II 3,8 hari, kelompok III 6,6 hari, dan kelompok IV 7,8 hari. Uji ANOVA mendapatkan hasil p<0.05 yang menunjukkan ada perbedaan waktu penyembuhan luka iris yang bermakna antarkelompok dalam. Uji post hoc mendapatkan hasil p<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok gel lidah buaya dengan kelompok povidone iodine dan akuades. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sediaan gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam penelitian terbukti lebih baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka iris dibandingkan povidone iodin

    Etnofarmakologi dalam Tradisi Pengobatan Islam: Perubahan dan Keberlanjutan Peradaban

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengungkapkan perubahan dan kemungkinan keberlanjutan tradisi etnofarmakologi pengobatan Islam di Indonesia dan negara-negara muslim. Penelitian ini jenis penelitian kualitatif deskriptif mengumpulkan informasi melalui penelusuran literatur, pendekatan analisis bibliografi dan interpretasi konten, untuk membuat kesimpulan terhadap perolehan&nbsp; kajian. Hasil penggalian informasi etnofarmakologi dalam tradisi peradaban Islam, terbukti dapat dianalisis dari sisi historis, bukti arkeologis, sosiologi, antropologis, tradisi ilmu pengobatan etnik, kedokteran Islam, selain itu, hal ini menciptakan kemungkinan bagi World Health Organization &nbsp;untuk terus mendorong etnofarmakologi Islam di masa depan. Kesimpulan, eksplorasi etnofarmakologi, dengan kelanjutan pengembangan ilmiah, memberikan kesempatan kepada para ilmuwan Muslim untuk meningkatkan kecemerlangan dan spiritual peradaban Islam

    HUBUNGAN EFLUVIUM DENGAN PENGGUNA JILBAB DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

    Get PDF
    Kerontokan rambut (efluvium) adalah suatu kelainan dengan terlepasnya rambut berkisar 120 helai per hari, dengan atau tanpa penipisan yang tampak. Salah satu faktor penyebab efluvium adalah tarikan rambut. Tingkat keparahan dan keluhan kejadian efluvium lebih sering pada wanita yang berjilbab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efluvium dengan penggunaan jilbab pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Jenis penelitian analitik dengan metode cross sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh mahasiswi Kedokteran Muhammadiyah Palembang. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling adalah sebanyak 117 orang dan memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi. Data didapatkan melalui pengisian kuisioner dan dianalisis secara bivariat. Hasil penelitian menggunakan uji chi square test didapatkan terdapat hubungan efluvium dengan bahan jilbab (p value 0,006), terdapat hubungan antara efluvium dengan tarikan rambut (p value 0,036), terdapat hubungan antara efluvium dengan kepadatan rambut atau memakai dalaman jilbab (p value 0,041), terdapat hubungan antara efluvium dengan lama pemakaian jilbab (p value 0,046) dan terdapat hubungan antara efluvium dengan penggunaan jilbab yang salah (p value 0,039). Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara efluvium dengan pengguna jilbab pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

    Gambaran Keberhasilan Puskesmas Pembina Dalam Menerapkan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS Pada Pasien Tuberkulosis Paru Periode Januari 2011-Desember 2013

    Get PDF
    Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2013, Indonesia berada pada peringkat ke-4 negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Upaya penanggulangan TB dilakukan dengan menggunakan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keberhasilan strategi DOTS pada pasien TB Paru di Puskesmas Pembina Palembang. Penelitian menggunakan desain deskriptif retrospektif dan jumlah sampel yaitu 149 pasien. Data diambil dari buku register TB Puskesmas Pembina Palembang periode Januari 2011-Desember 2013, kemudian data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi, diagram dan narasi. Terdapat 146 pasien (97,9%) dengan kasus baru dan 3 pasien (2,1%) kasus pindahan, dengan keteraturan berobat 100% teratur, seluruh pasien diberi pengobatan dengan obat anti tuberkulosis kombinasi dosis tetap (OAT KDT), dosis dihitung sesuai berat badan pasien. Hasil pengobatan yaitu 101 pasien (67,8%) dinyatakan sembuh dan 48 pasien (32,2%) pengobatan lengkap. Peningkatan berat badan 149 pasien (100%). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa program DOTS di Puskesmas Pembina Palembang secara umum telah terlaksana sesuai aturan. Saran kepada pelayan kesehatan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam program penanggulangan dan pengobatan TB Paru supaya keberhasilan pengobatan TB Paru terus meningkat

    Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun pada 21 Posyandu di Kota Palembang

    Get PDF
    Status gizi memiliki pengaruh pada perkembangan anak, dimana jika gizi yang dikonsumsi tidak terpenuhi dengan baik maka perkembangan akan terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 3-4 tahun di wilayah kerja Puskemas Pembina Palembang. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskemas Pembina Kota Palembang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling, besar sampel sebanyak 82 subjek. Data tinggi badan dan berat badan diambil dengan timbangan dan meteran, serta dimasukkan ke grafik WHO 2006. Skor perkembangan diambil dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Data kemudian dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menemukan 59,8 % anak mempunyai status gizi baik dan 23,8% mengalami gizi kurang. Perkembangan anak yang sesuai dengan usianya sebesar 51,2 %, meragukan 18,3 % dan mengalami penyimpangan 30,5 %. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan perkembangan anak usia 3-4 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pembina Palembang

    Peran PMO dan Analisis Tingkat Kepatuhan Menelan Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Palembang: Dampak terhadap Kesembuhan

    Get PDF
    Pulmonary tuberculosis (TB) is a chronic infection caused by Mycobacterium tuberculosis, which is one of the top 10 leading causes of death worldwide. Treating pulmonary TB using the DOTS strategy ensures the involvement of a Directly Observed Treatment (DOT) Supervisor, ensuring patient compliance and regular treatment for successful recovery. This study aims to analyze the role of the DOT Supervisor (PMO) in patient compliance and its impact on the recovery of pulmonary TB patients at Merdeka Community Health Center in Palembang. The research was designed as a cross-sectional observational quantitative study, with a sample size of 31 individuals who completed a 6-month treatment and provided complete data. The results of the study revealed that the PMO played a significant role and fulfilled their duties according to the DOTS strategy. The PMO's role was categorized as supportive in 61.3% of cases and non-supportive in 38.7% of cases. The level of compliance in taking medication among pulmonary TB patients was 74.2%, while non-compliance accounted for 25.8%. There was a significant relationship between the PMO's role and patient adherence to medication intake guidelines in pulmonary TB patients at Merdeka Community Health Center, with an R-value of 27.800. In conclusion, the research findings indicate a significant relationship between the PMO's role, medication compliance, and its impact on recovery

    Uji Efektifitas Lendir Bekicot (Achatina Fulica) Dibandingkan dengan Povidon Iodine 10% terhadap Penyembuhan Luka Sayat (Vulnus Scissum) pada Mencit (Mus musculus)

    Get PDF
    Bekicot (Achatina fullica) adalah moluska yang hidup hampir di seluruh belahan dunia. Masyarakat pedesaan sering memanfaatkan lendir bekicot sebagai obat luka. Lendir bekicot memiliki senyawa yang diduga berkhasiat sebagai penyembuh luka dan antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan lendir bekicot terhadap penyembuhan luka sayat pada mencit (Mus musculus) galur wistar dibandingkan dengan povidon iodine 10%. Desain penelitian eksperimental dengan subjek penelitian 30 ekor mencit (Mus musculus) galur wistar yang diberi luka sayat paha kanan. Subjek dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, K(-) aquades, K(+) povidone iodine 10%, K1 (100%), K2 (75%), K3 (50%). Data diambil adalah waktu penyembuhan luka sayat dan pengamatan makroskopis kriteria Nagaoka. Rata-rata waktu yang dibutuhkan penutupan luka K(-) 9,83 hari, K(+) 6,83 hari, K1 6,5 hari, K2 6 hari dan K 3 6,16 hari. Uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (p=0,05) menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi pada berbagai konsentrasi dengan kelompok povidon iodine 10% dan aquades (p<0,05), Kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc menunjukan bahwa berbagai kandungan lendir bekicot mempunyai efek yang sama dengan povidon iodine 10%. Hasil penelitian menunjukan lendir bekicot pada berbagai konsentrasi efektif mempercepat penyembuhan luka sayat dibandingkan aquadest (p<0,05) tetapi tidak berbeda signifikan jika dibandingkan dengan povidone iodine 10%. Kesimpulan, lendir bekicot mampu mempercepat penyembuhan luka sayat pada mencit

    BUDIDAYA JAHE DI PESANTREN AULIA CENDIKIA

    Get PDF
    Pemberdayaan lahan kosong yang dimanfaatkan untuk budidaya jahe diselenggarakan di Pondok Pesantren Aulia Cendekian Palembang. Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan bagi santri Pondok Pesantren Aulia Cendekian Palembang dalam budidaya jahe serta pembuatan produk minuman berupa jahe instan secara praktek langsung. Acara pelatihan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen – dosen lintas disiplin ilmu yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Aulia Cendekia Palembang. Manfaat pelatihan pelatihan ini adalah berupa transfer ilmu pengetahuan kepada seluruh santri Pondok Pesantren Aulia Cendekian Palembang agar dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman mengenai cara budidaya jahe dan memanfaatkannya sebagai produk minuman berupa jahe instant

    Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Konsumsi Obat Tanpa Resep Dokter di Apotek Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang Tahun 2013

    Get PDF
    Obat yang tidak aman, tidak bermutu dan tidak digunakan dengan benar dapat menimbulkanberbagai masalah bagi kesehatan. Tingkat pengetahuan dan sikap mempengaruhi perilakupengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahuihubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku mengkonsumsi obat tanpa resep dokter padapengunjung apotek di Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Metode penelitian adalah deskriptifanalitik dengan pendekatan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di apotek diwilayahKecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang. Pengambilan data dilakukan secara consecutivesampling dengan jumlah sampel sebesar 90 orang. Data diambil dengan menggunakan instrumenpenelitian berupa kuesioner yang telah valid dan reliabel. Data dianalisa secara univariat danbivariat dilanjutkan dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adahubungan antara pengetahuan terhadap perilaku responden dengan nilai p value 0,000 danhubungan antara sikap dan perilaku responden dalam mengkonsumsi obat tanpa resep dengannilai p value 0,000. Saran, dilakukan penelitian lanjutan dengan desain berbeda, perbaikan alatukur yang digunakan, serta lebih banyak lagi sampel yang dilibatkan dalam penelitian

    Implementasi Terapi DOTS (Directly Observed Treatment Short- Course) pada TB Paru di RS Muhammadiyah Palembang

    Get PDF
    Tuberkulosis adalah`penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Basil Tahan Asam (BTA) Mycobacteriumtuberculosis, lebih dari 80% menyerang paru-paru. Pengobatan dan pengendalian TB di Indonesia menerapkanmanajemen operasional stratedi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui implementasi terapi TB Paru strategi DOTS di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) danmengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong dan menghambat implementasi DOTS, guna perbaikan danperencanaan strategi DOTS selanjutnya. Penelitian dilakukan deskriptif retrospektif dengan desain pendekatanevaluatif. Data diambil dari buku register TB Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dari bulan Januari 2011–Desember 2011. Data sekunder dari rekam medis berupa pencatatan, pelaporan, dokumentasi program DOTSRSMP. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus TB yang diberi OAT strategi DOTS di RSMP tahun 2011 adalh117 pasien, kasus terbanyak laki-laki (68,37%), dan pada kelompok usia 25-44 tahun. Berdasar tipe pasien 109(93,2%) kasus baru dengan hasil pemeriksaan sputum BTA (+) sebanyak 48 pasien (41,03%). Seluruh pasiendiberikan pengobatan OAT-KDT dengan kategori I untuk TB Paru baru dan Kategori II untuk pasien TB Parukambuh. 117 pasien yang dinyatakan sembuh 76,92% (90 pasien) dan putus berobat (6 pasien). Kesimpulan bahwastrategi DOTS di RSMP telah dilaksanakan sesuai pedoman pengendalian dan penanggulangan TB Nasional.Sistem pencatatan dan pelaporan TB/DOTS RSMP belum berjalan maksimal. Implementasi strategi DOTS diRSMP dilaksanakan dengan dukungan mitra penyedia layanan TB Care oleh ormas Aisyiyah dengan fasilitasipenuh oleh Dinas Kesehatan Kota PAlembang. Masih perlu penyempurnaan pencatatan dan pemenuhan kebutuhanSDM terlatih mengenai strategi DOTS di RSMP
    corecore