3 research outputs found

    Implementasi Konsep Negara Kesejahteraan dalam BPJS Kesehatan pada Rumah Sakit Militer (Studi : Rumah Sakit Angkatan Udara dr.Esnawan Antariksa)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi konsep negara kesejahteraan dalam perlindungan sosial berupa BPJS Kesehatan pada pelayanan kesehatan. Perlindungan sosial penting untuk menentukan kebijakan yang memadai degan tujuan memastikan semua masyarakat dapat mengakses layanan kesehtan secara efektif (ILO,2020). Pada penelitian ini penulis berfokuskan pada analisis perlindungan sosial melalui BPJS Kesehatan pada Rumah Sakit Angkatan Udara dr.Esnawan Antariksa selaku institusi militer menggunakan konsep negara kesejahteraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan review literature yang didukung dengan observasi lapangan selama satu bulan dengan mengamati secara langsung proses dan fenomena yang terjadi pada pemberian pelayanan kesehatan pada rumah sakit Angkatan Udara dr.Esnawan Antariksa. Penulis beragumen bahwa pemberian pelayanan kesehatan dalam institusi militer belum bersifat ekuitas dan universal dikarenakan adanya aspek hierarki yang melekat sehingga pasien tidak mendapatkan hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Hasil dari penelitian ini adalah konsep negara kesejahteraan yang dianut oleh negara tidak berjalan sebagaimana mestinya dikarenakan negara sebagai organisasi tertinggi belum dapat memberikan intervensi yang kuat terhadap pelayanan kesehatan yang dianungi oleh institusi militer

    SOCIAL EXCLUSION IN INDONESIA MILITARY HOSPITAL

    Get PDF
    Background: In the era of the COVID-19 pandemic, one of the social protections in Indonesia that still requires special attention is the protection of public health. Aims: This study aims to analyze the principles of social protection in the Social Security Agency for Health (BPJS Kesehatan) and the implementation of inclusive health services in Indonesia Military Hospital. Methods: This study used a qualitative approach by conducting in-depth interviews and made direct observations for one month by observing the processes and phenomena that occurred at the dr. Esnawan Antariksa Air Force Hospital as a case study. Results: The root cause of social exclusion in health services in military institutions was an aspect of the inherent hierarchy that caused exclusion in the income dimension triggered by socioeconomic level, status, and background of patients so that patients did not get the same rights in obtaining health services. Conclusion: Implementing social protection through BPJS Kesehatan in military-based hospitals caused patients with specific groups to experience layered exclusion. Patients who wanted to receive healthcare at military hospitals had differences in the stages of receiving them. However, the quality of medical services doctors and other health workers provided were not discriminatory. Keywords: BPJS kesehatan, health services, military hospital, social exclusion, social protectio

    Adaptasi Revolusi Industri 4.0 pada Pelayanan Kesehatan Melalui Telemedicine Di Era Pandemi Covid-19

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana adaptasi konsultasi kesehatan online menggunakan telemedicine di era pandemi COVID-19. Pada dunia kesehatan tanpa disadari telah memasuki Revolusi Industri 4.0 di era pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 mengakibatkan keterbatasan masyarakat untuk mengakses fasilitas kesehatan. Selain karena rasa takut untuk datang ke fasilitas kesehatan, jumlah kunjungan dan jam praktek dokter juga dibatasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literature review dan aplikasi Vensim PLE sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam membuat Casual Loop Diagram (CLD). Hasil dari penelitian ini adalah telemedicine membantu masyarakat dalam akses pelayanan kesehatan di era pandemi, akan tetapi telemedicine belum dimiliki oleh semua fasilitas kesehatan. Keterbatasan teknologi dalam mendiagnosis pasien melalui telemedicine membuat beberapa kasus penyakit tidak dapat didiagnosa melalui telemedicine. Selain itu, belum meratanya jaringan internet di Indonesia dan masih banyak masyarakat yang belum mengikuti perkembangan teknologi membuat masyarakat tersebut tidak dapat mengakses pelayanan konsultasi kesehatan melalui telemedicine
    corecore