6 research outputs found

    Aplikasi Media Terkondisi Sel Punca Mesensimal dalam Terapi Penyakit Degeneratif dan Penyembuhan Luka

    Get PDF
    Penyakit degeneratif seperti stroke, jantung, hipertensi, dan diabetes merupakan penyakit yang banyak dialami seseorang seiring dengan bertambahnya usia. Terapi dengan obat-obatan maupun dengan operasi telah banyak digunakan Namun pada beberapa kasus, hasilnya belum maksimal. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sel punca juga dikembangkan sebagai terapi regeneratif, tidak hanya untuk pengobatan penyakit degeneratif namun juga untuk penyembuhan luka akibat trauma fisik maupun penyakit yang lain. Salah satu macam sel punca yang banyak digunakan adalah sel punca mesensimal (SPM). Meskipun sel punca memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai terapi penyakit degeneratif dan penyembuhan luka, namun proses diferensiasinya dalam tubuh belum terkontrol dengan maksimal, sehingga banyak peneliti mengembangkan penggunaan media terkondisi sel punca mesensimal (MT-SPM) sebagai terapi alternatif. MT-SPM yang merupakan medium cair tempat tumbuh SPM terbukti memiliki efek serupa dengan SPM, sehingga dapat digunakan dalam terapi penyakit stroke, jantung, diabetes, dan penyembuhan luka

    Pelatihan dan Pendampingan Prapanen, Panen dan Pascapanen kepada Petani Jahe Area Paroki Boro, Kabupaten Kulon Progo

    Get PDF
    Paroki Santa Theresia Lisieux (STL) Boro terletak pada area pengembangan pariwisata sehingga berpotensi menjadi desa wisata dengan amenitas khas berupa jahe emprit. Produksi jahe pada area ini memiliki keterbatasan kuantitas, kontinuitas, dan kualitas karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penanaman dan pemeliharaan tanaman serta pengolahan rimpang jahe menjadi produk jadi. Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberikan pelatihan dan pendampingan untuk memperbaiki pengetahuan dan ketrampilan petani jahe di area Paroki STL Boro. Pelatihan dan pendampingan dibagi menjadi tujuh kali pertemuan yang terdiri dari sosialisasi dan evaluasi pengetahuan dalam bentuk kuesioner, dilanjutkan dengan pelatihan tentang prapanen, panen, pascapanen primer dan sekunder, serta yang terakhir adalah evaluasi berupa diskusi dan kuesioner. Topik pertemuan pascapanen sekunder terdiri dari pembuatan produk kesehatan (serbuk jahe instan) dan produk kosmetik (lulur jahe). Hasil analisis data kuesioner secara semikuantitatif menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan petani sebesar 75% antara sebelum dan sesudah pelatihan. Dengan adanya pelatihan, petani di Paroki STL Boro mampu menghasilkan produk jahe instan yang telah dipasarkan secara terbatas

    Pengaruh Media Terkondisi Sel Punca Mesensimal (MT-SPM) terhadap Histopatologi Pankreas Tikus Model DM Tipe 2

    Get PDF
    Diabetes mellitus tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi. Berbagai macam terapi telah digunakan untuk menangani DM (Diabetes Mellitus) tipe 2, namun masih terdapat keterbatasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh MT-SPM terhadap histopatologi pankreas dan jumlah sel normal Langerhans pada tikus model diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan desain Posttest Control Group. Sebanyak 27 ekor tikus Sprague Dawley jantan dibagi menjadi 3 kelompok: kontrol normal (K(-)) yaitu 9 tikus sehat, kontrol diabetes (K(+)) yaitu 9 tikus yang diinduksi DM tipe 2 dengan 60 mg/kg BB STZ (i.p) dan 120 mg/kg BB NA (i.p), dan kelompok perlakuan (P) yaitu 9 tikus yang diinduksi DM tipe 2 dan diberi perlakuan dengan 0,1 ml/200 g BB (i.p) setiap 3 hari selama 10 kali. Pada hari ke-30 setelah perlakuan, tikus dikorbankan dan diambil jaringan pankreasnya untuk diuji histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Hasil tersebut dianalisis dengan program Image J. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perbaikan pada profil histopatologi pankreas dan terdapat peningkatan jumlah sel normal di islet Langerhans pada kelompok perlakuan yang diberi MT-SPM dibandingkan kelompok kontrol positif

    FORMULASI LOTION EKSTRAK METHANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI (Lotion Formulation of Moringa Leaves (Moringa Oleifera) Methanol Extract with Antibacterial Activity)

    No full text
    ABSTRACTThe skin has an important function in the body's first line of defense. Lotion is used to maintain skin health, one of which is from microorganism infection by the presence of antibacterial substances in the formula. One of the plants that has antibacterial activity is Moringa (Moringa oleifera). The aim of this study was to make a lotion formula containing methanol extract of Moringa leaves which has antibacterial activity. The research was carried out from the extraction stage, phytochemical assay, lotion formulation, and antibacterial activity assay of the extract and lotion. Based on the results of phytochemical assay, methanol extract of Moringa leaves contains saponins, flavonoids, tannins, alkaloids and steroids, but does not contain triterpenoids. Moringa leaves extract has antibacterial activity against E. coli, S. aureus, and P. aeruginosa, where the activity increases along with increasing extract concentration. The lotion formula with 3% extract content is the optimum formula with the best antibacterial activity compared to other formulas, lotion base, and positive control with very strong antibacterial activity, seen from the inhibition zone diameter of more than 20 mm against E. coli, S. aureus, and P. aeruginosa. Keywords: kelor (Moringa oleifera), antibacterial activity, lotion ABSTRAK Kulit memiliki fungsi penting dalam pertahanan pertama tubuh. Lotion digunakan untuk menjaga kesehatan kulit salah satunya dari infeksi mikroorganisme dengan adanya kandungan zat antibakteri dalam sediaan. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri adalah kelor (Moringa oleifera). Tujuan penelitian ini adalah membuat formula lotion dengan kandungan ekstrak methanol daun kelor yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian dilakukan mulai dari tahap ekstraksi, uji kandungan fitokimia ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak, pembuatan formula lotion dan uji aktivitas antibakteri lotion. Berdasarkan hasil uji fitokimia, ekstrak methanol daun kelor mengandung saponin, flavonoid, tanin, alkaloid dan steroid, namun tidak mengandung triterpenoid. Ekstrak methanol daun kelor memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli, S. aureus, dan P. aeruginosa, dimana aktivitasnya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Formula lootion dengan kandungan ekstrak sebesar 3% merupakan formula optimum dengan aktivitas antibakteri paling baik dibandingkan formula lain, basis lotion, maupun kontrol positif dengan aktivitas antibakteri sangat kuat, dilihat dari diameter zona hambat lebih dari 20 mm terhadap bakteri E. coli, S. aureus, and P. aeruginosa. Kata kunci: kelor (Moringa oleifera), aktivitas antibakteri, lotio

    PENGARUH MEDIA TERKONDISI SEL PUNCA MESENSIMAL TERHADAP EKSPRESI GEN TRANSCRIPTION FACTOR 7-LIKE 2 (TCF7L2) TIKUS MODEL DIABETES MELITUS TIPE 2

    No full text
    Diabetes mellitus type 2 is the most common type of diabetes. This study was conducted to determine the effect of Mesenchymal Stem Cell-Conditioned Medium (MSC-CM) in Homeostatic Model Assessment of β-cell function (HOMA-β) value, normal Langerhans cells, and Transcription Factor 7-Like 2 (TCF7L2) gene expression in type 2 diabetic rats model. As many as 27 male Sprague Dawley rats were divided into 3 study research groups: normal control (9 normal rats), diabetic control (9 type 2 diabetic rats, induced by 60 mg/kg BW Streptozotocin and 120 mg/kg BW Nicotinamide i.p.), and treatment (9 type 2 diabetic rats treatment with 0.1 ml/200g BW MSC-CM i.p.). On day 30 after therapy, the expression of TCF7L2 gene was performed with real time-quantitative PCR (RT-qPCR). The HOMA-β value were calculated based on Fasting Insulins (FINs) levels and Fasting Blood Glucose (FBG) levels data from other research team members. Based on results, MSC-CM increases the HOMA-β value and amount of normal Langerhans cells of treatment group that indicates amelioration effect of MSC-CM, but there was no significant difference in TCF7L2 gene expression level between diabetic control and treatment group. 
    corecore