9 research outputs found

    Local Wisdom As The Ontological Foundation To Postmodern Urban-Design In A Developing Country :The case of Semarang city, Mid-Java, Indonesia

    Get PDF
    Cities in a developing country play a role as a growth-pole, with high economic activity. This role, acts as a great magnet for low income rural people - who still live in a cosmocentric ontology - to migrate to the cities. This condition becomes a real challenge to urban designers in a developing country. The rural migrants accumulate as the majority of inhabitants and if they are not considered carefully there will be many problems to the city’s life, include the emergence of slums and shanties. Semarang is the municipal of Mid-Java province in Indonesia, a developing country. A significant case among many others, Semarang can be found at the Djohar traditional market at the center of the city. The traditional market was designed by famous Dutch olden-times architect, Herman Thomas Karsten. The market was designed for ordinary lowclass people complementary to the Bojong shopping street, which was designed for the Elite Dutch class. Indonesia proclaimed its independence on August 17th 1945. About the year 2000, some investors tried to change Djohar and its surrounds into an elite shopping area. This effort failed. The low-class people still exist in this area. This tells us about a different urban planning and design solution for different communities living in a city. A specific treatment in urban planning and design in a developing country that fits the worldview of the people living in it is required: Postmodern urban planning and design, with local wisdom as the ontological foundation

    Brand dan Arsitektur Dalam Tuntutan Pasar Global

    Get PDF
    Abstract : Architecture as a function container reminds us that image is never out of a use. A strong image is able to form a strong brand as a representation of use. When brand meets architecture, the challenge lies in the economic context, competition in presenting profits. The Principles of Economics challenge the originality of quality architectural designs. However, there is a tendency for similar visual concepts to emerge due to the power of well-known brands in the world of architecture with phenomenal characteristics. Through literature study, this paper will formulate theoretical ideas in responding to these challenges to find the formulation of the initial design basis that makes the design become original and have good quality. Keywords: brand, image, architecture, economic principles Abstrak : Arsitektur sebagai wadah fungsi menjadi pengingat bahwa citra tidak pernah lepas dari guna. Citra yang kuat mampu membentuk brand yang kokoh sebagai representasi guna. Ketika Brand bertemu dengan Arsitektur maka tantangannya terletak pada konteks ekonomi, yakni persaingan dalam menghadirkan keuntungan. Prinsip Ekonomi menantang desain perancangan arsitektur yang orisinil dan berkualitas. Namun muncul kecenderungan konsep visual yang hampir serupa akibat kekuatan brand ternama di kelas arsitektur dengan ciri khas yang fenomenal. Melalui studi kepustakaan, penulisan ini akan merumuskan gagasan-gagasan teoretis dalam menjawab tantangan tersebut sehingga menemukan rumusan landasan perancangan awal yang menjadikan desain dapat orisinil dan berkualitas. Kata Kunci : brand, citra, arsitektur, prinsip ekonom

    Karakteristik Dan Tipologi Urban Sprawl Pada Kecamatan Sidorejo

    Get PDF
    Pertumbuhan pinggiran kota (urban sprawl) menjadi alternatif memecah kepadatan Kota Salatiga, pada era 20 tahunan yang lalu. Kenyataannya saat ini, keadaan ini menjadi permasalahan baru terutama terkait inefisiensi penggunaan lahan, terjadinya kemacetan akibat perencanaan sistem transportasi yang kurang terpadu, masalah kepadatan penduduk, serta terjadinya pengelompokan komunitas permukiman. Terkait dengan hal itu perlu penelitian tentang karakteristik dan tingkat/tipologi urban sprawl pada Kota Salatiga, khususnya Kecamatan Sidorejo yang merupakan kawasan urban sprawl pertama kali di Kota Salatiga, sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan rujukan untuk arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis datanya menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis spatial dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang teridentifikasi urban sprawl di Kecamatan Sidorejo Salatiga, yaitu Kelurahan Blotongan, Kelurahan Kauman Kidul dan Kelurahan Pulutan, dimana tingkat sprawl tertinggi terdapat pada Kelurahan Pulutan dan tingkat sprawl terendah terdapat pada kelurahan Blotongan

    Karakteristik Dan Tipologi Urban Sprawl Pada Kecamatan Sidorejo

    Get PDF
    Pertumbuhan pinggiran kota (urban sprawl) menjadi alternatif memecah kepadatan Kota Salatiga, pada era 20 tahunan yang lalu. Kenyataannya saat ini, keadaan ini menjadi permasalahan baru terutama terkait inefisiensi penggunaan lahan, terjadinya kemacetan akibat perencanaan sistem transportasi yang kurang terpadu, masalah kepadatan penduduk, serta terjadinya pengelompokan komunitas permukiman. Terkait dengan hal itu perlu penelitian tentang karakteristik dan tingkat/tipologi urban sprawl pada Kota Salatiga, khususnya Kecamatan Sidorejo yang merupakan kawasan urban sprawl pertama kali di Kota Salatiga, sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan rujukan untuk arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis datanya menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis spatial dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang teridentifikasi urban sprawl di Kecamatan Sidorejo Salatiga, yaitu Kelurahan Blotongan, Kelurahan Kauman Kidul dan Kelurahan Pulutan, dimana tingkat sprawl tertinggi terdapat pada Kelurahan Pulutan dan tingkat sprawl terendah terdapat pada kelurahan Blotongan

    Analisis Marfologi

    No full text
    10hlm,gbr,28c

    POSTMODERN ARCHITECTURAL PEDAGOGY

    No full text
    corecore