Pertumbuhan pinggiran kota (urban sprawl) menjadi alternatif memecah kepadatan Kota Salatiga,
pada era 20 tahunan yang lalu. Kenyataannya saat ini, keadaan ini menjadi permasalahan baru
terutama terkait inefisiensi penggunaan lahan, terjadinya kemacetan akibat perencanaan sistem
transportasi yang kurang terpadu, masalah kepadatan penduduk, serta terjadinya pengelompokan
komunitas permukiman.
Terkait dengan hal itu perlu penelitian tentang karakteristik dan tingkat/tipologi urban sprawl pada
Kota Salatiga, khususnya Kecamatan Sidorejo yang merupakan kawasan urban sprawl pertama kali di
Kota Salatiga, sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan rujukan untuk arah kebijakan
pembangunan Kota Salatiga selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik
analisis datanya menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis spatial dan analisis skoring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang teridentifikasi urban sprawl di
Kecamatan Sidorejo Salatiga, yaitu Kelurahan Blotongan, Kelurahan Kauman Kidul dan Kelurahan
Pulutan, dimana tingkat sprawl tertinggi terdapat pada Kelurahan Pulutan dan tingkat sprawl terendah
terdapat pada kelurahan Blotongan