755 research outputs found

    The Effectiveness of The Independent Teaching Platform (PMM) in Increasing The Competency of Primary and Secondary Education Teachers

    Get PDF
    The Ministry of Education and Culture's intervention in supporting the implementation of the independent curriculum, from policy to technical matters, is carried out because the experience of implementing a top-down curriculum experienced many obstacles. Among the five forms of technical intervention carried out by the Ministry of Education and Culture which are in direct contact with teachers, both teachers at driving schools and non-moving schools, are the independent teaching platform or “Platform Merdeka Mengajar” (PMM). The extent to which the effectiveness of the independent teaching platform (PMM) can increase teacher competence in achieving learning in the classroom is the aim of this research. The methods used are the critical method, dialectical method, and scholastic method. This research is included in library research. The author tries to find data, and theories related to the issues raised in various literature or references that the author finds and then compares them using the method mentioned above. The research results show that the content of the independent teaching platform meets the dimensions and indicators that can increase teacher competence. After learning by utilizing PMM, teacher competence increases according to the indicators that have been determined, so PMM has very high effectiveness in increasing teacher competence in their learning performance

    The Impact of School Management Misconceptions on Student Encouragement of Student Acceptance in Primary Schools

    Get PDF
    The phenomenon of schools closing or being merged seems to be accepted by the public, but internally it is one of the failures of school management in maintaining the continuity of education. This research aims to explore school strategies to restore public trust through improving the quality of education. The methods used are the critical method, dialectical method, and scholastic method. This research is included in library research. The author tries to find data, and theories related to the issues raised in various literature or references that the author finds and then compares them using the method mentioned above. The research results show that management misconceptions are caused by various deficiencies ranging from lack of understanding to low managerial competence of school principals, which has an impact on the low quality of output, resulting in low public enthusiasm for the school. The efforts made by the school are expected to be comprehensive, both internal and external, including, 1) strengthening the learning community in the school. This community can be used as an effort to strengthen the competency of all human resources in the school, starting from the principal, teachers, and education staff. ; 2) creating a comfortable school ecosystem, comfortable not only for students but also for teachers and educational staff at the school; 3) collaboration with people and society, an effort that is no less important than the others, because this effort is like a double-edged sword, the context is to work together to improve the process and understanding of the quality measures of educational outcomes

    Leadership and Ability of School Principals to Utilize an Asset-Based Approach as Learning Capital for Learning Based on Student Needs Based on School Potential (Literatur Review)

    Get PDF
    Educational transformation is a phenomenon that always occurs in the dynamics of educational development. This research aims to explore school strategies for overcoming obstacles to educational transformation in schools. The methods used were the critical method, dialectical method, and scholastic method. This research was included in library research. The author tried to find data, and theories related to the issues raised in various literature or references that the author found and then compared them using the method mentioned above. The research results showed that the leadership style and use of an asset-based community approach were prospective alternatives for overcoming obstacles, especially financial limitations that exist in schools. The distributed and learning leadership style was an alternative leadership style that was a solution because this style could change the mindset of the entire school community in overcoming the obstacles that the school had been experiencing. A community-based approach had a great opportunity to overcome financial constraints through the formation and empowerment of educational communities within the school environment

    PENGARUH CYBERLOAFING TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA PERAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cyberloafing terhadap kinerja pegawai serta komitmen organisasional sebagai variabel mediasi pada kantor kecamatan lowokwaru kota malang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode sampling jenuh, dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel 38 pegawai pada kantor kecamatan lowokwaru kota malang. Penelitian ini menggunakan data primer. Pengunpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner menggunakan skala likert 5 poin. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan PLS (Partial Least Square) Ver. 3.0 dengan bantuan sofware pada komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Cyberloafing tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. 2) Cyberloafing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. 3) komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. 4) komitmen organisasi memdiasi pengaruh Cyberloafing terhadap kinerja organisasi pada Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

    PENGARUH PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER, KOMPETENSI GURU PEMBINA EKSTRAKURIKULER, DAN MOTIVASI BERPRESTASI PESERTA DIDIK TERHADAP KINERJA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SMP/MTs

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi capaian prestasi kegiatan ekstrakurikuler SMP/ MTs di Kecamatan Subah Kabupaten Batang yang belum maksimal. Hal tersebut menunjukkan kinerja kegiatan ekstrakurikuler  belum sesuai harapan. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan tanpa pengelolaan yang baik, guru pembina ekstrakurikuler tidak berkompeten, dan rendahnya motivasi peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler, (2) pengaruh kompetensi guru pembina ekstrakurikuler terhadapa kinerja kegiatan ekstrakurikuler, pengaruh motivasi berprestasi peserta didik terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler, dan (3) pengaruh pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler, kompetensi guru pembina ekstrakurikuler dan motivasi berprestasi peserta didik secara bersama-sama terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler SMP/ MTs di Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan sampel 118 guru yang dipilih secara proporsional random sampling. Pengujian penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = 30,098 + 0,533X1; kekuatan korelasi sebesar 0,558 dengan kontribusi 31,2%; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh kompetensi guru pembina ekstrakurikuler terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = 92,851 + 0,201X2 ; kekuatan korelasi sebesar 0,207  dengan kontribusi 4,3%; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh motivasi berprestasi peserta didik terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = 47,969 + 0,574X3 ; kekuatan korelasi sebesar 0,594  dengan kontribusi 35,3%; (4) ada pengaruh signifikan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler, kompetensi guru pembina ekstrakurikuler dan motivasi berprestasi peserta didik terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = - 0,044 + 0,250 X1 + 0,169 X2+ 0,450 X3  dengan kontribusi variabel independen sebesar 45,9 %. Saran pada penelitian ini adalah guru pembina ekstrakurikuler hendaknya memotivasi peserta didik dan meningkatkan kompetensi diri. Kepala sekolah hendaknya mengikutsertakan guru pembina ekstrakurikuler dalam program pendidikan dan pelatihan dan menjamin sarana prasarana. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya  mensosialisaikan dan menyiapkan penyelenggaraan program pelatihan dan pendidikan bagi guru pembina ekstrakurikuler.Kata kunci: Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler, Kompetensi Guru Pembina Ekstrakurikuler, Motivasi Berprestasi Peserta Didik, Kinerja Kegiatan Ekstrakurikule

    PENGARUH PERAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah kenyataan yang menunjukkan rendahnya kinerja guru SD di Kecamatan Ngawen. Peran kepala sekolah merupakan faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ex post facto. Populasi penelitian adalah semua guru sekolah dasar di Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora berjumlah 293 guru. Jumlah sampel penelitian 169 guru. Analisis penelitian ini meliputi analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji liniearitas, dan uji multikolinearitas. Uji hipotesis meliputi uji korelasi, uji Anova, uji Summary, dan uji koefisien regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif peran kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 34,6%. Perlu pembinaan untuk meningkatkan peran kepala sekolah agar kinerja guru juga meningkat

    PENGARUH PERAN KOMITE SEKOLAH, PERAN KEPALA SEKOLAH, DAN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH SMP DAN MTs

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi capaian prestasi akademik dan non akademik  SMP dan MTS yang masih kurang maksimal  yang ditandai dengan hasil nilai ujian sekolah masih standar Ketuntasan Minimal, belum mampu meraih berbagai kejuaraan dalam lomba akademik dan non akademik baik tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional, masih terdapat siswa lulusan SMP dan MTs yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan berikutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh komite sekolah terhadap mutu sekolah, (2) pengaruh peran kepala sekolah terhadap mutu sekolah, pengaruh pembiayaan sekolah terhadap mutu sekolah, dan (3) pengaruh komite sekolah, peran kepala sekolah dan pembiayaan sekolah secara bersama-sama terhadap mutu sekolah di SMP dan MTs zona Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan sampel 118 guru yang dipilih secara proporsional random sampling. Pengujian penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan komite sekolah terhadap mutu sekolah dengan persamaan Ŷ = 115,628 + 0,306X1; kekuatan korelasi sebesar 0,633 dengan kontribusi 14,0%; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh peran kepala sekolah terhadap mutu sekolah dengan persamaan Ŷ = 53,962 + 0,629X2 ; kekuatan korelasi sebesar 0,567 dengan kontribusi 32,1%; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh pembiayaan sekolah terhadap mutu sekolah dengan persamaan Ŷ = 85,909 + 0,565X3 ; kekuatan korelasi sebesar 0,565  dengan kontribusi 31,9%; (4) ada pengaruh positif dan signifikan komite sekolah, peran kepala sekolah dan pembiayaan sekolah terhadap mutu sekolah dengan persamaan Ŷ = 28,570 + 0,164 X1 + 0,385 X2+ 0,293 X3  dengan kontribusi variabel independen sebesar 43,2 %. Saran pada penelitian ini adalah guru hendaknya meningkatkan kompetensinya untuk lebih memahami tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat menghantarkan peserta didik meraih prestasi dalam upaya peningkatan mutu sekolah. Kepala sekolah hendaknya menguasai kompetensi manajerial, kewirausahaan dan supervisi agar dapat menjalankan peran dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya meningkatkan mutu sekolah. Dinas Pendidikan hendaknya memberi fasilitas berupa workshop dan pelatihan kepada guru, kepala sekolah maupun komite sekolah tentang manajemen berbasis sekolah sebagai salah satu upaya peningkatan mutu sekolah. Kata kunci: Komite Sekolah, Peran Kepala Sekolah,Pembiayaan Sekolah Mutu Sekola

    PENGARUH PROFESIONALISME GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu sekolah dasar di Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian ex post facto. Populasi penelitian ini 386 kepala sekolah dan guru dan sampel penelitian 196 kepala sekolah dan guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Analisis data penelitian ini meliputi analisis uji normalitas, uji uji linieritas, uji multikolinearitas dan uji homogenitas.Uji hipotesis pada penelitian ini meliputi uji korelasi, uji F (anova), uji R2 (summary), dan uji t (koefisien regresi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara profesionalisme guru terhadap mutu sekolah dasar sebesar 0,819, termasuk dalam kategori kuat dengan pengaruh sebesar 67,1%

    Spring 2015

    Get PDF
    Notes from the dean; Family theory drives alumna\u27s career in health information management; Strategic alliances garner interest in SNL; Tangaza University College celebrates religious leaders at SNL\u27s penultimate commencement ceremony; ePortfolios chart student learning across the university; The buzz; SNL\u27s Rosalind Franklin cohort enhances the Alliance for Health Science

    MANAJEMEN PROMOSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SMK NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

    Get PDF
    ABSTRAK                                                         Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persaingan antar sekolah dalam mencari siswa baru. Hal ini menuntut sekolah untuk menemukan dan menerapkan formula jitu promosi efektif sekolah. SMK Negeri 1 Kandeman Batang adalah salah satu sekolah yang memiliki formula tersebut. Data PPDB tiga tahun terahir di SMK Negeri 1 Kandeman yaitu 2019-2022 pendaftar selalu meningkat dari sebanyak 1003 menjadi 1230 dan 1200 sedangkan kuota hanya 500. Dari data tersebut terlihat jelas, jika SMK Negeri 1 Kandeman merupakan sekolah dengan jumlah peminat yang tinggi. Terlebih, diantara pendaftar tersebut, baik yang diterima ataupun tidak, merupakan calon siswa dari luar daerah yang memang sengaja berniat bersekolah di SMK Negeri 1 Kandeman.Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif dengan pendekatan case study. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Kandeman dengan melibatkan ketua PPDB, ketua tim promosi sekolah, ketua BKK, kepala sekolah, guru, dan siswa. Penelitan ini dimulai pada bulan Agustus 2022 hingga Januari 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi promosi di SMK Negeri 1 Kandeman dilakukan dengan mix metode, yaitu metode konvensional humanis dan berbasis IT. Ada empat metode menejemen promosi yang digunakan di SMK Negeri 1 Kandeman, yaitu: Manajemen periklanan, manajemen personal selling, manajemen publishitas, dan manajemen promosi penjualan.Walaupun hasil dari penelitian ini menunjukkan efektifitas strategi promosi yang efektif, tetapi kami menyarankan jika para praktisi untuk mengkaji, mengembangkan, dan mensesuaikan potensi-potensi yang ada di daerah masing-masing.Kata kunci: Manajemen, Promosi, Penerimaan Peserta Didik Baru, SM
    corecore