5 research outputs found

    Inventory of orchids in Mount Tinombala Natural Reserve, Tolitoli Regency, Central Sulawesi

    Get PDF
    The aims of the research were to inventory the flora of Sulawesi, especially orchids in the Mount Tinombala Natural Reserve and to collect the plant materials for planting as a collection plants in Bali Botanical Garden. The method used in this research was explorative method at the place with altitude more than 700 m above sea level. The result of the research was 50 collection number of orchids which was consist of 72 specimens, 19 families and 24 species found in the Mount Tinombala Natural Reserve, Tolitoli Regency, Central Sulawesi. Two numbers of them that unidentified yet called as a genus dubious. Dendrobium and Eria were the genus that dominant in the natural reserve and one species that predicted as a new collection for the Bali Botanic Garden was Macodes petola Lindl

    Multiplikasi Tunas dan Induksi Perakaran pada Perbanyakan Rhododendron Radians J.J.Sm (Ericaceae) secara In Vitro [Shoot Multiplication And Root Induction On In Vitro Propagation Of Rhododendron Radians J.J.Sm (Ericaceae)]

    Full text link
    Rhododendron radians merupakan tanaman hias yang hanya ditemukan di Sulawesi Tengah dan Utara. Perbanyakan secara massal diperlukan untuk komersialisasi tanaman tersebut. Penelitian bertujuan mendapatkan teknik mikropropagasi secara in vitro yang tepat untuk R. radians melalui percobaan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) pada media kultur. Penelitian terdiri atas dua tahap percobaan. Percobaan 1 perlakuan kombinasi ZPT untuk proliferasi tunas disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor, yaitu media (delapan kombinasi media) dengan menggunakan dua konsentrasi IAA (0,1 mg/l dan 1,0 mg/l) dan empat konsentrasi 2iP (0, 6, 7, dan 8 mg/l). Percobaan 2 adalah perlakuan IBA untuk pertumbuhan tunas dan pengakaran menggunakan lima variasi media (M1 = media WPM (kontrol), M2 = media WPM + 0,25 mg/l IBA, M3 = media WPM + 0,5 mg/l IBA, M4 = media WPM + 1 mg/l IBA, M5 = media WPM + 5 mg/l IBA). Hasil penelitian menunjukan bahwa media WPM dengan penambahan 1,0 mg/l IAA dan 7,0 mg/l 2iP merupakan media terbaik untuk induksi tunas pada R. radians, dengan jumlah tunas rata-rata 15,80 + 3,45 cm dan tinggi tunas rata-rata 2,36 + 0,25 cm, sedangkan media terbaik untuk induksi akar adalah media M4 (WPM + 1,0 mg/l IBA), dengan persentase eksplan berakar 63,33% dan panjang akar rata-rata 4,7 mm. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai acuan awal untuk melakukan perbanyakan secara massal R. radians dan diharapkan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan sampai dengan tahap aklimatisasi.KeywordsAuksin; Media; Mikropropagasi; Rhododendron radian

    Multiplikasi Tunas dan Induksi Perakaran Pada Perbanyakan Rhododendron radians J.J.Sm (Ericaceae) Secara In Vitro [Shoot Multiplication and Root Induction on In Vitro Propagation of Rhododendron radians J.J.Sm (Ericaceae)]

    Get PDF
    Rhododendron radians merupakan tanaman hias yang hanya ditemukan di Sulawesi Tengah dan Utara. Perbanyakan secara massal diperlukan untuk komersialisasi tanaman tersebut. Penelitian bertujuan mendapatkan teknik mikropropagasi secara in vitro yang tepat untuk R. radians melalui percobaan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) pada media kultur. Penelitian terdiri atas dua tahap percobaan. Percobaan 1 perlakuan kombinasi ZPT untuk proliferasi tunas disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor, yaitu media (delapan kombinasi media) dengan menggunakan dua konsentrasi IAA (0,1 mg/l dan 1,0 mg/l) dan empat konsentrasi 2iP (0, 6, 7, dan 8 mg/l). Percobaan 2 adalah perlakuan IBA untuk pertumbuhan tunas dan pengakaran menggunakan lima variasi media (M1 = media WPM (kontrol), M2 = media WPM + 0,25 mg/l IBA, M3 = media WPM + 0,5 mg/l IBA, M4 = media WPM + 1 mg/l IBA, M5 = media WPM + 5 mg/l IBA). Hasil penelitian menunjukan bahwa media WPM dengan penambahan 1,0 mg/l IAA dan 7,0 mg/l 2iP merupakan media terbaik untuk induksi tunas pada R. radians, dengan jumlah tunas rata-rata 15,80 + 3,45 cm dan tinggi tunas rata-rata 2,36 + 0,25 cm, sedangkan media terbaik untuk induksi akar adalah media M4 (WPM + 1,0 mg/l IBA), dengan persentase eksplan berakar 63,33% dan panjang akar rata-rata 4,7 mm. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai acuan awal untuk melakukan perbanyakan secara massal R. radians dan diharapkan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan sampai dengan tahap aklimatisasi.KeywordsAuksin; Media; Mikropropagasi; Rhododendron radiansAbstractRhododendron radians is an ornamental plant that found only in Sulawesi (Central and North). Commercialization of this species requires mass propagated plant materials. This study aimed to determine the proper technique for R. radians micropropagation in vitro. This study used two stages of treatment i.e (1) treatment of IAA on shoot proliferation R. radians arranged in completely randomized design with one factor (eight medium combination), the concentration of plant growth regulators IAA which consisted of two levels: 0.1 mg/l, and 1 mg/l and concentration of growth regulators 2iP consisting of four levels (0,6, 7, and 8 mg / l); (2) IBA treatment on shoot growth and rooting using five variations of the medium (M1 = WPM (control), M2 = WPM + 0.25 mg/l IBA, M3 = WPM + 0.5 mg/l IBA, M4 = WPM + 1 mg/l IBA; M5 = WPM + 5 mg/l IBA). The results showed that the WPM added with 1 mg/l IAA and 7 mg/l 2iP was the best medium for shoot induction initiated from seed culture, with the average number of shoots 15. 80 ± 3.45 cm and an average shoot height of 2.36 ± 0.25 cm. While the best medium for root induction was M4 (WPM + 1 mg / l IBA), with a percentage of 63.33% rooted explants and the average root length of 4.7 mm. The results of this study can be used as a starting point to conduct mass propagation R. radians

    The effect of modified medium on the growth of Begonia imperialis and Begonia ‘Bethlehem Star’

    No full text
    The aim of the research was to know the effect of modified medium on the growth of Begonia imperialis and Begonia ‘Bethlehem Star’. The design of the research used was Experimental by Factorial Cluster Random Sampling, by using types of media (I=soil (control); II=soil:sand:compost; III=soil:sand:’kompenit’; IV=soil:sand:humus; V=soil:sand:manure) and the material (B. imperialis and B. ‘Bethlehem Star’). Sampling time (three replicated) was chosen in-groups. Observed parameters were plants tall, root, the numbers of shoots and the environmental factors (temperature and humidity). Analysist of variant showed that ‘kompenit’ is the best medium to support on the propagation of B. imperialis and B. ‘Bethlehem Star’

    INVENTARISASI, DISTRIBUSI, DAN POLA PENYEBARAN Rhododendron EPIFIT DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI

    Get PDF
    Epiphytic Rhododendrons is an important component in an ecosystem, but there is not much information and studies related to its ecology. This research aims to inventory and study the distribution and distribution patterns of Rhododendron populations that grow naturally in Eka Karya Botanic Gardens Bali (KREK). Random sampling method was employed to census the host trees especially old ones (more than 20 years) that overgrown with Rhododendrons. The results showed that there is one species of epiphytic Rhododendron identified in the KREK, namely Rhododendron javanicum. It is found typically in thin substrate thickness with moderate light intensity, mostly in zone III and IV. There were five host species, namely Bischofia javanica Blume, Dacrycarpus imbricatus (Blume) de Laub., Glochidion rubrum Blume, Prunus sp., and Syzygium polyanthum (Wight) Walp. with a total number of 31 trees. The results of this study would provide considerations for KREK managers to conserve, develop and utilize policies of epiphytic Rhododendron species.Rhododendron epifit merupakan salah satu komponen yang penting dalam ekosistem, tetapi belum banyak informasi dan studi terkait ekologinya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mempelajari distribusi dan pola sebaran populasi Rhododendron yang tumbuh alami di Kebun Raya Eka Karya Bali (KREK). Pohon yang berperan sebagai pohon inang dipilih secara acak terutama pohon yang berumur lebih dari 20 tahun dan sudah ditumbuhi Rhododendron. Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi diketahui terdapat satu jenis Rhododendron yang tumbuh epifit di wilayah KREK yaitu Rhododendron javanicum. Jenis ini ditemukan hidup pada ketebalan substrat tipis dengan intensitas cahaya sedang, dan terbanyak pada zona III dan zona IV. Jumlah pohon inang dari R. javanicum tercatat sebanyak 31 pohon yang terdiri atas lima jenis, yaitu Bischofia javanica Blume, Dacrycarpus imbricatus (Blume) de Laub., Glochidion rubrum Blume, Prunus sp., and Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengelola Kebun Raya Eka Karya Bali dalam hal kebijakan konservasi, pengembangan, dan pemanfaatan jenis Rhododendron epifit
    corecore