2 research outputs found

    Evaluasi Program Inisiasi Menyusu Dini oleh Bidan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

    Full text link
    Sesuai target Millenium Development Goals (MDGs) (AKI) di Indonesia sampai 2015 adalah 102 per 100.000. Dalam rangka mengatasi masalah AKI dan AKB, Departemen Kesehatan mengeluarkan kebijakan yang mengacu kepada intervensi strategis dalam upaya safe motherhood yang salah satunya yaituInisiasi menyusu dini. Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang merupakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi yang melakukan program IMD. Data tahun 2010 terdapat 43,1% persalinan normal dengan IMD dan tahun 2011 sebanyak 34.6%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 3 ibu bidan diketahui bahwa 2 dari 3 pelaksana IMD belum melaksanakan IMD sesuai dengan pedoman pelaksanaan IMD dan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang belum melaksanakan evaluasi selama 5 tahun terakhir. Tujuan penelitian untuk mengukur pelaksanaan program IMD oleh bidan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Penelitian dilaksanakan di ruang bersalin dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan 8 informan utama dan 11 informan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview serta teori system Azrul Azwar digunakan sebagai kerangka konsep dengan analisis data secara induktif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bidan sudah cukup berkulitas dan berkompeten dalam pelaksanaan IMD, sarana dan prasarana sudah cukup baik namun tidak tersedia Klinik Laktasidan KP-ASI sebagai sarana pendukung program, IMD, perencanaan anggaran IMD sudah cukup yaitu diperoleh dari rumah sakit dan dikelola oleh TIM RSSIB, protap IMD sudah tersedia di rumah sakit dan disahkan oleh Direktur sebagai petunjuk kerja IMD, perencanaan kegiatan IMD sudah cukup baik yaitu perencanaan tenaga IMD, dana dan sarana dan prasarana. Pelaksanaan kegiatan IMD belum cukup baik, bidan tidak melaksanakan IMD sesuai dengan protap IMD, dan pengawasan dilakukan oleh TIM RSSIB yaitu melakukan monitoring pelaksanaan program IMD di ruang VK. Dapat disimpulkan bidan belum mematuhi protap IMD sehingga perlunya diberikan motivasi kepada bidan pelaksana IMD agar bidan melaksanakan IMD sesuai dengan protap IMD dan evaluasi keseluruhan program IMD oleh Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semaran

    EVALUASI PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI OLEH BIDAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

    Get PDF
    Sesuai target Millenium Development Goals (MDG’s) angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sampai 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Dalam rangka mengatasi masalah AKI dan AKB, Departemen Kesehatan mengeluarkan kebijakan yang mengacu kepada intervensi strategis dalam upaya safe motherhood yang salah satunya yaitu Inisiasi Menyusu Dini. Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang merupakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi yang melakukan program IMD. Data tahun 2010 terdapat 43,1% persalinan normal dengan IMD dan tahun 2011 sebanyak 34.6%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 3 ibu bidan diketahui bahwa 2 dari 3 pelaksana IMD belum melaksanakan IMD sesuai dengan pedoman pelaksanaan IMD dan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang belum melaksanakan evaluasi selama 5 tahun terakhir. Tujuan penelitian untuk mengukur pelaksanaan program IMD oleh bidan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Penelitian dilaksanakan di ruang bersalin dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan 8 informan utama dan 11 informan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview serta teori sistem Azrul Azwar digunakan sebagai kerangka konsep dengan analisis data secara induktif yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh kemudian dikembangkan menjadi hipotesis. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bidan sudah cukup berkulitas dan berkompeten dalam pelaksanaan IMD,sarana dan prasarana sudah cukup baik namun tidak tersedia Klinik Laktasi dan KP-ASI sebagai sarana pendukung program, IMD,perencanaan anggaran IMD sudah cukup yaitu diperoleh dari rumah sakit dan dikelola oleh TIM RSSIB, protap IMD sudah tersedia di rumah sakit dan disahkan oleh Direktur sebagai petunjuk kerja IMD, perencanaan kegiatan IMD sudah cukup baik yaitu perencanaan tenaga IMD,dana dan sarana dan prasarana. Pelaksanaan kegitan IMD belum cukup baik, bidan tidak melaksanakan IMD sesuai dengan protap IMD, dan pengawasan dilakukan oleh TIM RSSIB yaitu melakukan monitoring pelaksanaan program IMD di ruang VK. Dapat disimpulkan bidan belum mematuhi protap IMD sehingga perlunya diberikan motivasi kepada bidan pelaksana IMD agar bidan melaksanakan IMD sesuai dengan protap IMD dan evaluasi keseluruhan program IMD oleh Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Kata Kunci: Kata kunci : Evaluasi, Bidan, Program IM
    corecore