174 research outputs found

    ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

    Get PDF
    The purpose of this study is to be able to explain the various types of errors when completing the quadrilateral and triangle tests. In this study using a qualitative descriptivemethod. This study was followed by the state junior high school students of 5 Cipongkor class VIII the number of which was 24 people. The test  instrument used is in the form of 6 questions in the form of a description. The data collected in this study are tests and documentation. Based on the analysis that has been carried out the results obtained are 1) misunderstood the language quadrilaterals and triangles 2) quadrilaterals and triangle concept error 3) errors in principle. Of all kinds of errors students make more mistakes when when working on questions namely errors in understanding the language of the questions

    FENOMENA PENGGUNAAN NAMA-NAMA UNIK PADA MAKANAN DI BANDUNG : Kajian Semantik Kognitif

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji perihal nama-nama pada makanan. Namun, bukan nama-nama yang biasa, melainkan nama-nama yang tidak lazim digunakan. Biasanya, dalam menamai makanan, penggagas produk-produk makanan memberi nama makanannya berbeda-beda. Ada yang menambahkan nama pemiliknya, seperti ayam Ny. Suharti. Ada juga yang menambahkan tempat penjualan, seperti ayam goreng dan burung dara pahlawan. Ada juga nama makanan yang ditambahkan daerah asal makanan tersebut, seperti soto madura. Namun, saat ini banyak ditemukan nama-nama makanan yang tidak lazim, seperti ayam berengsek, mie mewek, oseng setan, sambal iblis, teri buto ijo, bebek perawan. Penempelan nama-nama tersebut tentu tidak sembarangan, ada alasan mengapa dipilih penamaan seperti itu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kategori satuan gramatik, makna kognitif, dan skema imej penutur terhadap nama-nama unik makanan tersebut. Untuk menjawab masalah tersebut, tahap pengumpulan data dimulai dengan mencatat leksikon nama-nama unik makanan yang diperoleh dari daftar menu makanan, internet, papan menu makanan, dan spanduk makanan yang terdapat di Bandung. Kemudian, peneliti meminta bantuan kepada responden yang berjumlah 50 orang untuk mengetahui pendapat mereka terkait nama-nama unik pada makanan yang terdapat di Bandung. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 70 leksikon, hampir semua nama-nama unik pada makanan merupakan kata majemuk karena menimbulkan makna baru. Makna baru tersebut menunjukkan bahwa makna yang terkandung dalam nama-nama makanan mengalami perubahan dari makna sebelumnya (makna leksikalnya). Dari 70 nama-nama unik makanan, leksikon penanda makna pedas paling banyak ditemukan, yakni 16 leksikon. Selanjutnya, imej penutur ketika memberikan pendapatnya cenderung pada rasa. Terdapat 37.14 % berdasarkan rasa, 2.85% berdasarkan bahan, 12.85 % berdasarkan warna, 14.28 % berdasarkan tampilan, 11.42 % berdasarkan bentuk, 5.17 % berdasarkan ukuran, 7.14 % berdasarkan porsi, 4.28 % berdasarkan proses (pembuatan), 1.42 % berdasarkan cara (makan), dan 2.85 % berdasarkan waktu (penjualan). ---------- This study examines about names in food. Name of the food that researched not the name of the usual, but the names of being unorthodox. Usually, in naming the food, the originator of food products giving the name of the food different. There are adding the name of their owners, such as Ny. Suharti. There are also adding place sales, such as ayam goreng and burung dara pahlawan. There are also the name of food that is added the places of origin of the food, such as soto madura. At present there are many found the names of the food that is not prevalent, such as ayam berengsek, mie mewek, oseng setan, sambal iblis, teri buto ijo, bebek perawan. Pasting names is certainly not haphazardly, there are reasons why chosen naming like that. This study aims to explain a unit of gramatik category, cognitive meaning, and the scheme image against the names unique of the food. To answer the problem, data collection phase begins by noting the names unique of the food obtained from a list of food menu, the internet, food menu boards, and food banners that were in Bandung. Next, researchers asked for help from respondents which totaled 50 people to know the opinion concerning names unique of the food that was found in Bandung. The study used a qualitative approach with descriptive method. The findings in this research shows that from 70 lexicon, almost all the names of unique in the food is a compound word or kompositum because of inflicting new meaning. New meaning indicated that the meaning of contained in the names of food has changed from meaning earlier (lexical meaning). From 70 lexicon names unique of the food, lexicon marker meaning spicy most numerous found, namely 16. Next, scheme image when speakers tended to give his opinion in taste. There are 37.14% based on taste, 2.85% based on material, 12.85 % based on color, 14.28 % based on look, 11.42 % based on the form, 5.17 % based on size, 7.14 % based on portion, 4.28 % based on process of making, 1.42 % based on consuming manner, and 2.85 % based on the time the sal

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEREMPUAN BERPENDIDIKAN TINGGI DI DESA TEGAL : Studi Deskriptif pada Masyarakat Desa Tegal Sumedang Kecamatan Rancaekek

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi masyarakat mengenai perempuan yang berpendidikan tinggi, dimana masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa peran atau tugas perempuan hanya berkaitan dengan kebutuhan domestik, sehingga perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap perempuan berpendidikan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang diisi oleh sebagian dari masyarakat Desa Tegal Sumedang, khususnya para orang tua, sampel yang diambil dengan menggunakan teknik Random Sampling sebanyak 85 orang. Untuk pengujian uji validitas instrument menggunakan Korelasi Product Moment, dan pengujian reliabilitas menggunakan Rumus Alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan penggolongan untuk membedakannya terdapat lima kategori yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS IBM 20 for excel. Hasil penelitian ini termasuk kategori sangat baik, nilai tertinggi pada total keseluruhan 85,89% dan nilai terendah 1,18%, artinya secara keseluruhan persepsi masyarakat sangat baik terhadap perempuan berpendidikan tinggi di Desa Tegal Sumedang.;---This research is based on community assumption about high educated women, where many people still think that women's role or duty is only related to domestic needs, so women do not need to be highly educated. This study aims to determine how people's perceptions of women with high education. This research uses descriptive method with quantitative approach. Technique of collecting data using closed questionnaire which is filled by part of society of Tegal Sumedang Village, especially parent, samples taken by using random sampling technique counted 85 people. To test the validity of the instrument using Product Moment Correlation, and reliability testing using Alpha Formula. Data analysis techniques used are descriptive statistics and classification to distinguish there are five categories that strongly agree, agree, hesitate, disagree, and strongly disagree. Data processing using the help of SPSS IBM 20 for excel program. The results of this study include very good category, the highest score on the overall total of 85.89% and the lowest value of 1.18%, it means that the overall perception of the community is very good for high-educated women in Tegal Sumedang Village

    PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DENGAN MEMAHAMI DAN BEREMPATI PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk megetahui peningkatan kemampuan siswa dalam mendengarkan dengan memahami dan berempati (kebiasaan berfikir) pada konsep Pencemaran lingkungan di kelas X IPA SMA IT Fithrah Insani. Hipotesis yang penulis ajukan adalah “Terdapat peningkatan kemampuan mendengarkan dengan memahami dan berempati (kebiasaan berfikir menggunakan model pembelajaran Problem Best Learning (PBL) pada konsep Pencemaran lingkungan.” Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pra-Eksperimen dengan one group pre-test post-test design. Adapun hasil yang didapatkan penulis dari penelitian yaitu: Penilaian pada ranah kognitif mengalami peningkatan yang signifikan, hal tersebut bisa dilihat dari hasil perolehan uji normalitas pretest 0,044 dan posttest0,092 sehingga menunjukkan hasil yang signifikan. Penilaian pada ranah afektif memperoleh nilai jumlah rata-rata skor 82 dan penilaian pada ranah psikomotor memperoleh nilai rata-rata skor 77,50.Berdasarkan uraian di atas maka pengaruh model problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan dengan memahami dan berempati pada konsep pencemaran lingkungan mengalami peningkatan pembelajaran yang signifikan. Kata kunci : Problem Based Learning, Kemampuan Mendengarkan dengan Memahami dan Berempati, Konsep Pencemaran Lingkungan

    UPAYA GURU MENUMBUHKAN SIKAP TOLERANSI BAGI ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Abstrak: Masalah penelitian dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Upaya Guru Menumbuhkan Sikap Toleransi bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Town For Kids Pontianak Tenggara?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan informasi tentang Upaya guru menumbuhkan sikap toleransi melalui pendidikan multicultural bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Pontianak Tenggara. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif  menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Perencanaan pembelajaran dalam menumbuhkan sikap toleransi  bagi anak Usia Dini, termuat dalam RKH. 2) Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RKH yang dibuat guru. Pengenalan menumbuhkan sikap toleransi  bagi anak Usia Dini dilakuan dengan pembiasaan. 3) Sikap toleransi  bagi anak Usia Dini. Belum sesuai dengan harapan karena masih ada yang tidak bersikap toleransi. 4) Kendala guru  dalam mengenalkan menumbuhkan  sikap toleransi pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak  Town For Kids Pontianak Tenggara membutuhkan waktu yang cukup dan kerja sama dengan orang tua anak. Kata Kunci: Sikap Toleransi Abstract: The problem in this research is "How to Grow Teacher Attitudes Tolerance Efforts for Early Childhood at Kindergarten Town For Kids South East Pontianak?". The purpose of this study is to provide an overview and information on the efforts of teachers foster multicultural tolerance through education for Early Childhood at Kindergarten South East Pontianak. This research was conducted by descriptive study using qualitative research approach. The results of this research are: 1) Planning learning in growing tolerance for Early Childhood, contained in RKH. 2) Implementation of learning refers to RKH made teachers. Intro to cultivate an attitude of tolerance for Early Childhood was done by habituation. 3) The attitude of tolerance for Early Childhood. Does not meet expectations because there is not to be tolerated. 4) constraints of teachers in introducing foster tolerance in Early Childhood at Kindergarten Town For Kids South East Pontianak takes considerable time and working with parents of children. Keyword : Attitude of Tolerance

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang COVID-19 dengan Kesadaran Masyarakat dalam Menggunakan Masker

    Get PDF
    Latar Belakang: Dunia saat ini tengah waspada dengan penyebaran virus corona (COVID-19). Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. WHO merekomendasikan penggunaan masker sebagai salah satu pencegahan COVID-19. Penggunaan masker diperlukan bagi setiap orang agar tidak saling menulari virus corona. Namun, sebagian besar masyarakat masih belum sepenuhnya memahami tentang COVID-19. Hal tersebut dapat mempengaruhi dari kesadaran masyarakat dalam meggunakan masker. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dengan kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 54 responden. Pemilihan sampel menggunakan consecutive sampling. Data diambil menggunaan kuesioner dan dianalisis menggunakan Kendall-Tau. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat mayoritas baik sebanyak 37 orang (68,5%) dan mayoritas kesadaran masyarakat tinggi dalam penggunaan masker sebanyak 34 orang (63,0%). Hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan kesadaran dalam menggunakan masker dengan nilai signifikan p value 0,000

    Selected Aspects of Age Management as a Challenge for Polish Entrepreneurs

    Get PDF
    The process of demographic aging is not only a long-term threat to the maintenance of social security systems, but also a major challenge for the companies in terms of the HR function implementation. It is necessary that employers take a more responsible attitude to the problems of an aging population in order to provide the proper functioning not only of these organisations, but also of the whole society and economy. This paper presents some aspects of age management in the context of the perception of this problem by Polish employers. The main objective of this elaboration was to determine whether and how Polish organisations view the problem of aging of labour force

    Assessment of Leadership of a Superior in Polish Enterprises

    Get PDF
    Changes taking place in today's globalised world force enterprises to focus more attention on the quality of leadership resulting mainly from actions and decisions taken by superiors, heads or managers of organisations. Striving to strengthen their market position and achieve success, enterprises concentrate on looking for solutions that will allow them to stimulate employees to make changes and develop in order to increase the quality of the functioning of human capital, and thus implement the strategy of the organisation. Effectiveness and quality of leadership depend to a large extent on competences of employees in an organisation, in particular the competences of the managerial staff. The paper presents results of a survey conducted in January 2015 on a group of employees of Polish enterprises. The aim of the paper is to indicate the main characteristics of a superior and their leadership skills in the area of managing employees. It also points out relationships between selected characteristics and the scale and profile of a company's activity, how long it has been functioning on the market and the period of employment of those surveyed

    PROFIL TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN KARAKTERISTIK SCREEN TIME TINGGI

    Get PDF
    This study aims to find out the profile physical fitness level of elementary school student with high screen time characteristics. This study is a descriptive research, and the research design used is a survey. The research instruments used in this study are the Physical Fitness Test for Indonesian Children (TKJI) and the Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). The population of this study consisted of fifth-grade students from SD Negeri in, Bandung City, with a total of 66 students. The sampling technique employed in this study was purposive sampling, selecting respondents with high levels of screen time activity. The results showed that the overall screen time level of the students was in the high category, thus all students were included as samples. Descriptive statistical analysis techniques were used to analyze the data. The results indicated that the physical fitness level of students with high screen time characteristics was categorized as inadequate, with the following percentages: 0% in the excellent category, 4.5% in the good category, 21.2% in the moderate category, 60.6% in the inadequate category, and 13.6% in the very inadequate category. Key Word: Physical Fitness, Elementary School, Screen Tim
    corecore