8 research outputs found

    Socialization of Efforts to Increase Environmental Awareness in Pangambatan Village as A Tourist Attraction in Karo Regency

    Get PDF
    This service aims to provide environmental care socialization in Pangambat village. As a tourist village, Pangambaten village has problems in dealing with environmental challenges related to environmental cleanliness, so there is a need to educate and inform the community about environmental problems. One of the commitments of the international community and government in protecting the earth from pollution and damage is through the implementation of Environmental Education, which is the key to preparing people with knowledge, expertise, values ​​and a caring attitude so that they can actively participate in solving environmental problems. The counseling on environmental care in this service program is intended as an initial step in building a character that cares about the environment in the community. This service was carried out in Pangambaten, Tanah Karo Regency, North Sumatra Province. This service is carried out in two methods, namely the interactive presentation method. This service activity is carried out in the following stages: 1) Equalization of Community Group Perceptions, 2) Group coaching, 3) Counseling on understanding about fostering environmental concern for environmental cleanliness by reviving the tradition of mutual cooperation

    PARJAMBARAN DALAM UPACARA SAUR MATUA ETNIK BATAK TOBA: KAJIAN FOLKLOR

    Get PDF
    Karya ilmiah ini yang berjudul Parjambaran Dalam Upacara Saur Matua Etnik Batak Toba: kajian folklor. masalah yang terdapat pada penelitian  ini adalah tahapan parjambaran, pesan parjambaran, dan makna pada parjambaran dalam upacara saur matua, pelaksanaan parjambaran masih dilakukan di Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang parjambaran, pesan dan makna dalam upacara kematian saur matua, susunan adat parjambaran yang terdapat dalam skripsi ini sangatlah terstruktur dan dapat sebuah acuan untuk pemahaman parjambaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggunakan teknik penelitian lapangan. 1). Adapun tahap-tahap parjambaran dalam upacara saur matua ialah a). Marhusip-husip b). tonggo raja c). Maralaman horja dan sebagainya 2). Makna parjambaran  ialah sebagai penghormatan atau kedudukan seseorang 3).pesan parjambaran adalah penting mengetahui memahami silsilah (Tarombo marga) supaya kita memahmai atau mengetahu kedudukan kita dalam paradatan khususnya upacara saur matua. Parjambaran merupakan salah satu adata istiadat yang masih dilaksanakan oleh masyarakat Batak Toba di Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba

    KEARIFAN LOKAL MANUMPAN KAPAL PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DESA SIBANDANG TAPANULI UTARA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah, mendeskripsikan tahapan-tahapan yang ada dalam manumpan kapal, pesan tahapan manumpan kapal, dan nilai kearifan lokal dalam manumpan kapal dalam masyarakat Sibandang manumpan kapal. Manumpan kapal merupakan proses pembuatan kapal mulai dari tahap awal hingga selesai. Metode yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian adalah metode kualitatif teknik model interaktif pada zaman sekarang, manumpan kapal sudah sangat jarang ditemui namun ada beberapa masyarakat Sibandang masih memepertahankan budaya tersebut. Teori yang digunakan adalah teori kearifan lokal yang dikemukakan sibarani (2014:180), menyatakan bahwa, kearifan lokal adalah kebijaksana dan pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan (3) Tahapan marmula hau,tahapan panangkohon rindang, dan tahapan maraek natio, (3) Pesan dalam marmula hau, pesan dalam panangkhon rindang, pesan dalam maraek natio, (4) nilai kearifan lokal dalam manumpan kapal. Selama proses pembuatan kapal sesuai adat yang diyakini di pulau Sibandang yang disebut manumpan kapal.penelitian ini bertujuan untuk menggunakan teori gestur dan teori kearifan lokal. Masyarakat pulau Sibandang tersebut menggunakan alat transportasi kapal sebagai alat pengangkutan antar pulau. Kapal sebagai alat transportasi tersebut dibuat oleh masyarakat Pulau Sibandang

    REKONSTRUKSI CERITA RAKYAT GEOSITE GEOPARK TOBA HUMBANG HASUNDUTAN TAPANULI UTARA: KAJIAN TRADISI LISAN

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang rekontruksi cerita rakyat di Geosite Geopark Toba Humbang Hasundutan Tapanuli Utara. Masalah dalam penelitian ini adalah rekontruksi cerita rakyat geosite dan nilai kearifan lokal cerita rakyat di geosite. Penelitian ini bertujuan untuk mengrekontruksi dan menentukan nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat di geosite geopark Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara. Adapun geosite yang penulis rekontruksi antara lain yaitu: 1. Geosite Taman Eden 100, 2. Geosite Meat, 3. Geosite Batu Basiha, 4. Geosite Liang Sipege, 5. Geosite Air Terjun Situmurun, 6. Geosite Sipinsur, 7. Geosite Bakara, 8. Geosite Tipang, 9. Geosite Huta Ginjang, 10. Geosite Muara, 11. Geosite Sibandang. Metode yang penulis gunakan dalam menganalisis masalah penelitian ini adalah metode kualitatif dan penelitian model naratif.  Penelitian ini menggunakan teori tradisi lisan. Kearifan lokal yang terdapat di cerita rakyat di Geosite Geopark Toba masih melekat di benak masyarakat setempat dan masih dilestarikan. Nilai-nilai budaya dalam cerita rakyat di Geosite Geopark Toba yaitu: kerja keras, kesopansantunan, pikiran positif, dan kejujuran

    Efforts to Raise Local Residents Awareness of Environmental Cleanliness in Dokan Tourism Village, Karo Regency

    Get PDF
    Environmental cleanliness in tourist villages, especially in Dokan Village, is the main factor that needs to be considered to increase tourist visits. A clean environment will make visitors feel comfortable, besides that it will also create a healthy and clean environment. A tourist village is a village or area that has an unusual natural wealth, the village has natural resources that other villages may not have. The tourist village area is one of the places where environmental pollution most often occurs, which is carried out by the surrounding community and the outside community. The lack of public attention to the environment is very familiar, especially in today's era. Most of them think individually and only think about themselves. So we can see for ourselves how the impact of such a people's lifestyle on the environment in the tourist village of Dokan. Garbage that is disposed of improperly causes environmental pollution which will have a negative impact on the community itself. Therefore, environmental cleanliness also needs to be considered, not just talking about environmental cleanliness and how to overcome environmental pollution problems. So, if we can keep the environment clean and preserve the natural resources that are around us, it will certainly create a comfortable, clean, and beautiful living environment. In this case, it will be discussed about the role of the Dokan village community in implementing environmental cleanliness in the tourist village area. Environmental cleanliness in the tourist village area needs to be discussed because the area is a gathering place for people from inside and outside the village. This approach is intended so that the community has an attitude of caring about environmental cleanliness and preserving the natural resources in the surrounding villages

    ANALISIS LEGENDA LAU UMANG DESA DOKAN KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur unsur intrinsik, nilai – nilai sosiologi sastra, serta pandangan masyarakat terhadap Legenda Lau Umang. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah aspek kajian sosiologi sastra pada etnis Batak Karo, menambah pemahaman kepada pembaca dan etnis Batak Karo mengenai unsur – unsur intrinsik, nilai – nilai sosiologi sastra, serta pandangan masyarakat terhadap Legenda Lau Umang. Pada penelitian ini penulis menggunakan teori struktural yang mengkaji unsur – unsur intrinsik dalam legenda tersebut, dan teori sosiologi sastra yang mengacu pada buku Damono yang berjudul Sosiologi Sastra. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu dengan Teknik penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 unsur – unsur intrinsik, yaitu: 1) Tema, 2) Alur/Plot, 3) Latar/Setting, 4) Penokohan dan Perwatakan, serta 3 nilai – nilai sosiologi sastra menurut Zubaedi, yaitu: 1) Kasih Sayang, 2) Tanggung Jawab, 3) Keserasian Hidup yang terkandung di dalam cerita Legenda Lau Umang ini, juga pandangan masyarakat di Desa Dokan terhadap Legenda Lau Umang ini

    TRADISI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL MANGGOTIL EME PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SIGAPITON KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA : KAJIAN TRADISI LISAN

    No full text
    Skripsi ini berjudul “TRADISI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL MANGGOTIL EME PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SIGAPITON KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA : KAJIAN TRADISI LISAN”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana tradisi manggotil eme, tahapan ritual dalam pelaksanaan manggotil eme, dan kearifan lokal dalam pelaksanaan manggotil eme. Teori yangdigunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah metode interaktif. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tradisi manggotil eme dilakukan secara tradisional oleh masyarakat desa Sigapiton Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba yang dibuat oleh Raja na Opat (Raja Bius). Tahapan dan Ritual dalam pelaksanaan manggotil eme terdiri dari tahapan awal, ritual pelaksanaan, dan tahapan akhir. Serta kearifan lokal dalam pelaksanaan manggotil eme ini adalah kearifan lokal gotong royong (marsiadapari)
    corecore