5 research outputs found
ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMA NEGERI 1 NARUMONDA KABUPATEN TOBASA
Pengabdian ini menganalisis kesulitan belajar bahasa Inggris siswa SMA Negeri 1 Narumonda Siantar, kabupaten TOBASA. Fokus pengabdian ini adalah menemukan kesulitan siswa dalam menguasai kompetensi bahasa Inggris. Pengabdian ini menggunakan pendekatan klasik dan individual dalam mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Prosedur yang digunakan konteks, input, proses, dan produk / CIPP-Model Evaluasi untuk manfaatnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Data dianalisis dengan menggunakan McDonough & McDonough Model, yaitu .: (1) eksplorasi pada kedua proses belajar siswa dan hasilnya; (2) menganalisis hasil eksplorasi melalui kuesioner, wawancara dengan siswa; (3) melakukan peer-debriefing, yaitu wawancara dengan guru lain yang terkait dengan, metode, konten silabus, apakah mereka telah sesuai dengan kebutuhan siswa. Temuan menunjukkan bahwa siswa belajar bahasa Inggris kesulitan untuk: (1) rasa dipaksa; (2) penguasaan rendah pada konsep dasar / intake; (3) kurang dukungan dari lingkungan mereka; (4) lupakan faktor; (5) memiliki lebahasa Inggrish sedikit kesempatan untuk berlatih. Sehubungan dengan temuan tersebut, disarankan agar guru dan lembaga harus memfasilitasi dan memberikan motivasi tinggi untuk proses belajar bahasa Inggris siswa mereka
CREATIVITY TEACHING AND CLASS MANAGEMENT SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA KABUPATEN TOBA
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas guru dalam mengelola kelas untuk mengatasi kejenuhan belajar di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Kab. Toba, dan juga untuk mengetahui gejala kejenuhan belajar yang dihadapi oleh siswa. Jenis pengabdian masyarakat ini merupakan pengabdian lapangan dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Subyek pengabdian masyarakat ini adalah 4 guru dan juga 36 siswa yang diambil secara acak (random). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa kreativitas guru dalam mengelola kelas untuk mengatasi kejenuhan belajar siswa di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Kab. Toba, yaitu: 1) pengecekan situasi dan kondisi siswa guna untuk memahami dan memastikan bahwa para siswa nyaman dan senang dalam mengikuti pembelajaran, 2) guru juga memanfaatkan media pembelajaran dengan baik dalam pembelajaran, 3) guru menata lingkungan belajar dengan baik, 4) mengembangkan strategi pengajaran, 5) dan strategi pemberian motivasi. Pengabdian ini dapat memberikan sumbangsi kepada guru-guru untuk meninjau ulang kembali terhadap keadaan dan kondisi yang dialami siswa saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung dalam menangani kelas
MOTIVASI INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL GURU – GURU PAUD KB BANDAR HINALANG KECATAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN
Pengabdian ini adalah untuk mengetahui motivasi, inovasi dan kreativitas guru dalam mengelola kelas untuk mengatasi kejenuhan mengajar guru di PAUD KB Bandar Hinalang Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun dan juga untuk mengetahui gejala kejenuhan belajar yang dihadapi oleh siswa - siswa PAUD KB Bandar Hinalang, Kab Simalungun. Jenis pengabdian ini adalah pengabdian lapangan dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Subyek pengabdian ini adalah guru PAUD Se – Kecamatan Purba, Kab Simalungun. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa motivasi,inovasi dan kreativitas guru dalam mengelola kelas untuk mengatasi kejenuhan guru mengajar di PAUD KB Bandar Hinalang Kecamatan Purba, Kab Simalungun ada tiga point temuan, yaitu:1) Guru memiliki persamaan dan perbedaan perilaku/karakter sehingga memiliki kemampuan dan metode mengajar yang berbeda, 2) Kesuksesan dalam mengajar tergantung pada motivasi guru, 3) guru harus inovatif dan kreatif dalam merancang media pembelajaran. Pengabdian ini dapat memberikan sumbangsi kepada guru-guru untuk meninjau ulang kembali motivasi, inovasi dan kreativitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
Developing Speaking Skill at SMP Negeri 8 Pematang Siantar by English Club
Bahasa Inggris sangat penting bagi kita saat ini. Pada dasarnya pengembangan keempat keterampilan tersebut terintegrasi, namun sebagian orang beranggapan bahwa berbicara adalah keterampilan yang paling sulit. Pertanyaan penelitian dari penelitian ini adalah: Apakah English Conversation Club meningkatkan kemampuan berbicara siswa? dan Apa pengaruh Klub Percakapan Bahasa Inggris bagi siswa?. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menyelidiki apakah klub berbicara meningkatkan kemampuan berbicara siswa, 2. Untuk mengetahui pengaruh Klub Percakapan Bahasa Inggris bagi siswa. Untuk pernyataan nomor 1, kegiatan English Conversation Club dapat meningkatkan rasa percaya diri responden. Ada 55 responden (55%) dan 23 responden (23%) yang sangat setuju dan setuju dan tidak ada yang memilih tidak setuju atau sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan di klub berbicara efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam bahasa Inggris, serta meningkatkan kemampuan berbicara mereka
ANALISIS KERUMITAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA SMP SWASTA ALWASLIYAH 40 BANDAR HULUAN
Pengabdian ini menganalisis kesulitan belajar bahasa Inggris siswa SMP Swasta Alwasliyah 40 Bandar Huluan. Fokus Pengabdianini adalah menemukan kesulitan siswa dalam menguasai kompetensi bahasa Inggris siswa SMP Swasta Alwasliyah 40 Bandar Huluan. Peneliti menggunakan pendekatan individual dalam mengumpulkan data kualitatif . Prosedur yang digunakan melalui pemanfaatan Media dan Strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Data dianalisis dengan menggunakan pre – test dan post test, yaitu: (1) eksplorasi pada kedua proses belajar siswa dan hasilnya; (2) menganalisis hasil eksplorasi melalui wawancara dengan siswa. Temuan menunjukkan bahwa kesulitan siswa belajar bahasa Inggris: (1) rasa dipaksa; (2) penguasaan rendah pada konsep dasar / intake; (3) kurang dukungan dari lingkungan mereka; (4) memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berlatih. Sehubungan dengan temuan tersebut, disarankan agar guru dan sekolah harus memfasilitasi dan memberikan motivasi tinggi untuk proses belajar bahasa Inggris siswa mereka