29 research outputs found

    Penggunaan Sistem Inferensi Fuzzy Untuk Penentuan Jurusan Di SMA Negeri 1 Bireuen

    Full text link
    Dalam kegiatan akademik siswa SMA, penentuan jurusan sangat diperlukan untuk membantu siswa lebih fokus terhadap kemampuan yang telah dimiliki. Keputusan penentuan jurusan dibuat oleh pihak yang berkompeten di sekolah. Salah satu aplikasi logika fuzzy adalah pendukung keputusan dengan Sistem Inferensi Fuzzy Mamdani. Dalam Sistem Inferensi Fuzzy Mamdani untuk memperoleh output diperlukan empat tahap, yaitu pembentukan himpunan fuzzy, pembentukan rules, aplikasi fungsi implikasi dan inferensi aturan serta defuzzikasi. Tujuan dari skripsi ini adalah membangun Sistem Inferensi Fuzzy Mamdani dalam penentuan jurusan di SMA N 1 Bireuen. Variabel inputnya adalah NIPA, NIPS, IQ, Minat dan kapasitas kelas. Variabel outputnya adalah IPA dan IPS. Dari pengujian data output, diperoleh nilai output IPA dan IPS untuk Sistem Inferensi Fuzzy. Dari percobaan yang dilakukan terhadap data siswa kelas X tahun ajaran 2011/2012 didapat Sistem Inferensi Fuzzy dapat memberikan keputusan

    Relation of Number of Living Children and Long-Acting and Permanent Contraceptive Methods in West Nusa Tenggara Province (ICMM 2015)

    Get PDF
    Long Acting and Permanent Contraceptive Methods (LAPMs) is a highly effective contraceptive method for fertility control. The use of LAPMs in NTB is still low compared to non- LAPMs use. This study aimed to determine the correlation between the number of live children and the use of LAPMs after controlled by age, education, occupation, decision making and information exposure from health workers in NTB. This cross sectional study was conducted to all married woman aged 15-49 years, with the samples of the woman of childbearing age who use contraception, using data of Monitoring and Evaluation on Contraceptive Use in East Java and NTB Province 2015 conducted by Center for Health Research Universitas Indonesia. Data were collected through interview guidelines, and multivariate analysis was performed by binomial log regression test. The results showed that the proportion of > 2 live children was 24.9%, and the proportion of the number of live children ≤ two children was 15.2% and had a significant relationship to the use of LAPMs (p = 0.005 OR = 1.63 CI 95% = 1.118 - 1.80). Recommendations for the woman of childbearing age in NTB who have children > 2were counseled on the use of LAPMs, and for the woman of childbearing age who had live children, ≤ two children were given health promotion related to the LAPMs preference to set the number of children. Keywords: Contraception, Log Term Contraceptive Method, Number of live Childre

    Efektivitas Para Pelaku Ekonomi dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  bagaimana efektifitas para pelaku ekonomi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi diindonesia. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya tidak Dapat di pisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dari pelaku-pelaku Ekonomi yang melakukan kegiatan bisnis. Adanya pertumbuhan serta pelaku Ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat. Pelaku ekonomi sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Dalam perekonomian peran pelaku ekonomi sangatlah penting dalam arah pergerakan perekonomian Negara, karena pelaku ekonomi dalam sektor rumah tangga dapat menggerakan kondisi ekspor dan impor. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dari Miles dan Huberman yaitu, pengumpulan data, reduksi data, model data, penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Untuk mewujudkan peningkatan dalam hal pertumbuhan ekonomi di perlukan kemajuan dan kestabilan dari berbagai sektor dan aspek kehidupan, salah satu aspek yang dapat mendorong terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah para pelaku ekonom

    The Effect of the Treatment with Salve of Topical Tintir Castor Bark Extract (Jatropha Multifida L) on the Number of Fibroblast, Fibrin Formation, and Density of Collagen in the Wound Healing Process of the Rat with the Acute Injury Model

    Full text link
    The use of tradisional medicine in Indonesia is part of the culture of the nation and much utilized by society. This study aimed to determine the effect of of  the Treatment With Salve Of Topikal Tintir Castor Bark Extract (Jatropha Multifida L) on the Number of  Fibroblast, Fibrin, Formation, And Density of Collagen In The Wound Healing Process of The Rat With The Acute  Injury  Model  through excision diameter of 0.8 cm x 0.8 on the rat back. The research was conducted in the Animal laboratory of Hasanuddin University and the Education Animal Clinic(KHP), UNHAS. The method used in this research is the post-test control group design only. The sample consisted of 45 Wistar rats were divided into 3 groups: negative control (Vaseline), positive control (Oxcytetracilin 3%) and extract stem tintir distance. Data analysis using one way test anova. The study results indicated that on day 3(tree) the fibroblast showed an significant differences between groups of negative group and the tintir castro stem group of 10% (p=0.081) and there was an significant between the positive group and the tintir castro stem group of 10% (p=0.167); and on day 7(seven) and day 14, there was a difference but significant

    EKOLOGI, LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN

    Full text link
    Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ruang Lingkup Ekologi berupa : Ekologi organisme, ekologi populasi, ekologi komunitas, ekologi ekosistem, ekologi bioma dan ekologi biosfer. Membahas ekologi tidak lepas dari membahas ekosistem dengan berbagai bagian penyusunnya yaitu aspek biotik dan abiotik. Aspek biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba, sedangkan aspek abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi. Ekologi juga berkaitan erat dengan tahapan-tahapan sistem makhluk hidup yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang berupa kesatuan. Lazimnya ilmu ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari ekosistem. Secara rinci, ia juga bisa diartikan sebagai sebuah studi terhadap hubungan timbal balik di antara organisme dengan organisme lainnya serta benda-benda mati yang ada di sekitarnya
    corecore