7 research outputs found

    Credit Demand Factors on Commercial Banks in Indonesia on The Period 2001 - 2010

    Get PDF
    The research aims to know the factors that affect demand for working capital and investment loan on commercial banks in Indonesia on the period 2001 -2010. The dependent variable in this research is demand of bank credit, and the independent variables are interest rate, inflation, Capital Adequacy Ratio (CAR), and Operational Cost Ratio (OCR).Data used in this research are secondary data obtained from Indonesian Bank on the period 2001 -2010, which used multiple linear regression analysis method. The results shows that CAR has significant affects on credit demand. Interest rate, Inflation, and OCR have no significant affect on credit demand

    PERBANDINGAN AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR DAN TEH HIJAU SERTA KOMBINASI SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT

    Get PDF
    Daun kelor dan daun teh hijau telah terbukti berkhasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat terhadap  S. aureus dan P. acne. Kandungan yang berkhasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat pada daun kelor adalah kuersetin dan pada daun teh hijau adalah katekin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan P. acne pada berbagai konsentrasi ekstrak daun kelor dan teh hijau serta kombinasi ekstrak daun teh hijau dan kelor dengan rasio 1:2, 1:1 dan 2:1. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi kinetic menggunakan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar sumuran. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus menunjukan bahwa KHM ekstrak daun kelor dan daun teh hijau berturut-turut adalah 2.5% dan 1.25% dengan zona hambat 8 mm dan 7 mm dan KHM ekstrak daun kelor dan daun teh hijau berturut-turut 2.5% dan 1.25% terhadap P. acne adalah dengan zona hambat 9 mm dan 5 mm. Aktivitas antibakteri terbaik kombinasi ekstrak daun teh hijau dan kelor pada rasio 1:2 terhadap bakteri S. aureus dan P. acne dengan zona hambat berturut-turut 16 ±  0,471 mm dan 16 ± 0,942 mm. Kontrol positive yang digunakan Mediklin® dengan zona hambat 50 mm

    Pengukuran Kadar Hormon Progesteron dan Deteksi Birahi pada Sapi Perah yang Disinkronisasi dengan CIDR (Controlled Internal Drug Release)

    Get PDF
    Deteksi birahi dan program perkawinan merupakan cara yang tepat untuk dapat mengoptimalkan performa reproduksi pada sapi perah. Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest-postest design. Terdiri dari empat macam perlakuan yaitu P1C1, P1C2, P2C1, dan P2C2, masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Faktor yang diujikan adalah faktor P: usia korpus luteum 15 hari (P1) dan 10 hari (P2), faktor C: pencabutan atau pelepasan implan progesterone pada hari ke-9 (C1) dan pada hari ke-13(C2). Hasil yang diperoleh dengan uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perbedaan usia korpus luteum dengan perbedaan waktu pencabutan atau pelepasan implan controlled internal drug release (CIDR) (p>0.05). Dari total sampel 16 ekor sapi perah, 13 sampel menunjukkan tanda birahi tiga hari setelah implan controlled internal drug release (CIDR) dilepaskan. Persentase total dari keseluruhan sampel yang menunjukkan tanda birahi adalah 81.25%

    Valorization of Banana Stumps with Polyol and Chitosan as Bioplastic Raw Materials

    No full text
    Bonggol pisang yang melimpah namun masih kurang dimanfaatkan merupakan salah satu limbah dari proses pemanenan pisang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bonggol pisang mengandung hingga 76%  pati. Untuk mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan plastik sekali pakai, kami menggunakan pati dari bonggol pisang sebagai bahan baku bioplastik. Untuk meningkatkan kinerja bioplastik, dilakukan percobaan dengan penambahan gliserol, sorbitol, dan kitosan. Spektrum FTIR dari kedua film bioplastik menunjukkan bahwa aditif tidak mengubah gugus fungsi bioplastik karena memberikan daerah serapan yang sama dengan intensitas yang bervariasi. Hasil analisis termogravimetri menunjukkan bioplastik gliserol lebih cepat hancur (231,85oC) dibandingkan bioplastik sorbitol (278,75oC). Tes penyerapan air mengungkapkan bahwa bioplastik gliserol lebih tahan air daripada bioplastik sorbitol. Berdasarkan hasil uji biodegradasi, bioplastik sorbitol lebih cepat terurai dibandingkan bioplastik gliserol. Uji kuat tarik bioplastik berbasis sorbitol menghasilkan nilai 2,233 N/m2, lebih besar dari nilai bioplastik berbasis gliserol sebesar 1,830 N/m2. Hasil ini menunjukkan potensi bonggol pisang sebagai bahan baku pembuatan bioplastik.  Banana stumps, which are plentiful yet still underutilized, are one of the waste products of the banana harvesting process. Recent research indicates that banana stumps contain up to 76 percent starch. To address environmental issues brought on by the use of disposable plastics, we used starch from banana stumps as bioplastics feedstock. To enhance the performance of bioplastics, experiments with the addition of glycerol, sorbitol, and chitosan were conducted. FTIR spectra of the two bioplastic films indicate that additives do not alter the functional groups of bioplastics because they give equal absorption areas with just varying intensities. The result of the thermogravimetric analysis showed glycerol bioplastics disintegrated more quickly (231.85oC) than sorbitol bioplastics (278.75oC). The water absorption test reveals that glycerol bioplastics are more water-resistant than sorbitol bioplastics. According to the results of the biodegradation test, sorbitol bioplastics break down more quickly than glycerol bioplastics. The tensile strength test of sorbitol-based bioplastics yielded a value of 2.233 N/m2, which is greater than the glycerol-based bioplastics' value of 1.830 N/m2. These results show the banana stump's potential as a feedstock for the manufacturing of bioplastics
    corecore