65 research outputs found

    Violent Behavior in Football (Social Phenomenon in the Fooball-Surabaya Bonek Supporters)

    Get PDF
    Football supporters act in Surabaya is another famous than football supporters act in other areas, moreover a group of teenagers who call themselves Bonek Supporters (bondo nekat). Talking about Bonek Supporters certainly can not be separated from the city of Surabaya, Surabaya has a point of psychological equation sub-culture that is temperamental and expressive. Such mental attitude allows Bonek supporters to do deviant acts, leding to violent. Observing the behavior of violent phenomenon in football all this time, we should be worried because it seems that violent behavior including in football seemed like it has become a culture in this country. All problems solved with violen, as violent is a best solution to solve various problems. The question is, do we will let the violent become culture in this country? We agreed that violet is not our culture. As clture is the result of creativity, sense and intention of the high value and benefit to the community. Keywords: Violent Behavior, Social Phenomenon, Bonek Supporter

    PERAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN NASIONALISME PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR (Di Perumahan Griya Kencana, Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik)

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam menumbuhkan nasionalisme pada anak usia sekolah dasar dan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat peran orang tua dalam menumbuhkan nasionalisme pada anak usia sekolah dasar di Perumahan Griya Kencana, Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dan jumlah informan yang digunakan sebanyak 10 orang yang terdiri dari orang tua atau kepala keluarga berlatar belakang pendidikan berbeda yaitu tingkat SD, SMP/SMA, dan PT. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menumbuhkan nasionalisme pada anak usia sekolah dasar di Perumahan Griya Kencana, Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, yaitu sebagai penyampai nilai nasionalisme dan pembimbing bagi anak-anaknya dalam mengimplemantasikan nilai nasionalisme pada kehidupan sehari-hari. Faktor yang mendukung dalam menumbuhkan nasionalisme pada anak usia sekolah dasar cukup beragam, yaitu mulai dari faktor peran orang tua itu sendiri atau pemaksimalan peran orang tua dalam menumbuhkan nasionalisme pada anak usia sekolah dasar yang dipengaruhi tingkat pendidikan atau latar belakang pendidikan orang tua, masyarakat (kegiatan di masyarakat yang mendukung dalam hal menumbuhkan nasionalisme), dan media (internet). Faktor yang menghambat dalam menumbuhkan nasionalisme pada anak usia sekolah dasar, yaitu faktor peran orang tua itu sendiri atau kurang maksimalnya peran orang tua dalam menumbuhkan nasionalisme pada anak usia sekolah dasar yang dipengaruhi tingkat pendidikan atau latar belakang pendidikan orang tua, masyarakat (kegiatan di masyarakat yang kurang mendukung dalam hal menumbuhkan nasionalisme), dan media (internet) yang membawa masuk budaya asing.Kata Kunci : Peran orang tua, nasionalisme, dan anak usia sekolah dasarAbstractResearch aims to know role parents in growing nationalism on a school-age child base and to know by factors in support and inhibitors role parents in growing nationalism on a school-age child the basis on housing Griya Kencana, Village Mojosarirejo, Sub-district Driyorejo, Regency Gresik. This type of research is qualitative, descriptive, and the number of informants used as many as 10 people consisting of parents or family educational background to head different elementary, junior/senior high school, and university. Data collection techniques used are observation, interview and documentation. The result showed that parents role in growing nationalism in elementary school children aged Griya Kencana Housing, Viilage Mojosarirejo, sub-districts Driyorejo, Gresik Regency namely as better messenger value nationalism and tutorship for his children in implementing value of nationalism in daily life. Factor supporting in growing nationalism in elementary school children aged quite varied, starting from parents role factor itself or maximizing parents role in growing nationalism in children aged elementary school education or influenced educational background parents society (activities in public support in terms of nationalism), and media (internet). Factors impeding in growing nationalism in elementary school children aged that is the factor parents itself or less maximum parents role in growing nationalism in children aged elementary school education or influenced educational background parents society (activities in societies lacking support in term of nationalism), and media (internet) bring in an unfamiliar culture. Key words: the role of parents, nationalism, and elementary school age childre

    STRATEGI KOMUNITAS BONEK GREENNORD’27 DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEKELUARGAAN PADA ANGGOTANYA

    Get PDF
    Abstrak   Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan  strategi komunitas Green Nord dalam menumbuhkan sikap kekeluargaan pada anggotanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Capo, Pengurus, dan anggota Green Nord sebagai informan utama. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang dilakukan oleh Capo dan pengurus kepada anggotanya dalam menumbuhkan sikap kekeluargaan terdapat 3 indikator yakni kebersamaan, solidaritas, dan loyalitas. Sebagaimana bentuk kebersamaan untuk menghindari permusuhan dan perpecahan, meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan dalam hal mendukung tim sepak bola kesayangan, dan dapat menjalin hubungan yang harmonis, aman, dan tentram. Solidaritas sebagai rasa saling membantu antar sesama, rasa peduli atau tolong menolong antar suporter atau suporter lain. Dan yang terakhir loyalitas adalah sebagai bentuk perasaan setia dan pengabdian yang di lakukan untuk tim kebanggaan serta kepada teman seperjuangan, hal ini juga direalisasikan dalam  kegiatan meliputi: kopdar, songgo bareng, dan pengabdian. Kata Kunci: Strategi, Komunitas GreenNord’27, dan Sikap Kekeluargaan Abstract The purpose of this study is to describe the strategy of the GreenNord community in growing family attitudes towards its members. This research uses descriptive qualitative research methods. The informants in this study are Capo, Management, and GreenNord members as the main informants. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The validity of the data used is data triangulation. Data analysis techniques in this study include: data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions or verification. The results showed that the strategy undertaken by Capo and the board to its members in growing family attitudes were three indicators namely togetherness, solidarity, and loyalty. As a form of togetherness to avoid enmity and division, increase the spirit of unity and unity in terms of supporting favorite soccer teams, and can establish harmonious, safe, and peaceful relationships. Solidarity as a sense of mutual assistance between people, a sense of caring or help to help between supporters or other supporters. And the last is loyalty as a form of loyalty and devotion that is done for the team of pride and friends in arms, this is also realized in terms of activities include: Kopdar, Songgo bareng, dan Pengabdian. Keywords: Strategy, GreenNord’27 Community, and Family Attitude &nbsp

    STRATEGI GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNADAKSA DI SEKOLAH SEMESTA LHUAR BIASA KABUPATEN MOJOKERTO

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam membentuk karakter anak tunadaksa di Sekolah Semesta Lhuar Biasa Desa Kedungmaling Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Semesta Lhuar Biasa Desa Kedungmaling Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Informan penelitian ini ada 5 orang. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai informan kunci yang selanjutnya adalah guru yang terlibat langsung mengajar anak tunadaksa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data di analisis menggunakan model interaktif dengan  cara mengumpulkan data, reduksi data atau pengolahan data, penyajian data, pemaparan, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan:  strategi guru dalam membentuk karakter anak tunadaksa adalah memberikan keteladanan yang baik agar dapat menjadi contoh bagi anak tunadaksa, memberikan pembiasaan, dengan adanya pembiasaan di sekolah maka anak tunadaksa akan terbiasa dengan yang di ajarkan, menjalin komunikasi yang baik, memberikan nasihat dan teguran kepada anak tunadaksa yang berbuat tidak baik, memberikan hadiah atau reward bagi siswa yang berprestasi.   Kata kunci: Strategi Guru, Membentuk Karakter, Anak tunadaksa   Abstract This research about to describe the strategy of teachers in shaping the character of children with physical disabilities in the school of Semesta Lhuar Biasa kedungmaling village Sooko districts Mojokerto regency. This research is qualitative. The location of this research is in the school of Semesta Lhuar Biasa kedungmaling village Sooko districts Mojokerto regency. The informants in this research were the principal as the next key informants are involved directly teachers who teach children with physical disabilities. This type of research is descriptive qualitative. Data were collected by using interview, observation and documentation. The data was analyzed using an interactive model by collecting data, data reduction or data processing, data presentation, presentation, and drawing conclusions. The results showed: the strategy of teachers in shaping the character of children with physical disabilities is to provide exemplary, giving habituation of children with physical disabilities, establish good communication, giving advice and warning to children with physical disabilities who do no good, give a gift or reward for students who excel.Keywords: Strategy Teacher, Shaping Character,  Child quadriplegic

    STRATEGI UNIT KEGIATAN KEROHANIAN HINDU DALAM MENINGKATKAN JIWA NASIONALISME PADA ANGGOTA DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi, kendala, dan upaya yang harus dilakukan UKKH dalam meningkatkan jiwa nasionalisme pada anggotanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Penelitian Deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil angket yang disebarkan pada pengurus UKKH diketahui bahwa strategi UKKH tersebut berdampak positif dalam meningkatkan nasionalisme anggotanya. Hal tersebut terbukti dari hasil persentase dari angket yang disebarkan pada siswa yakni: pengetahuan tentang UKKH yakni 91% atau sangat baik, strategi UKKH yakni 84% atau sangat baik dan kendala yakni 77% atau baik artinya tidak mejiwa kendala tersebut buakanlah suatu hambatan untuk mengikuti kegiatan UKKH, Oleh sebab itu maka hendaknya strategi Penguatan peran lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dalam ikut membangun semangat nasionalisme dan patriotisme terutama di kalangan generasi muda, Penguatan semangat nasionalisme dan patriotisme pada masyarakat yang hidup di daerah rawan pangan (miskin), rawan konflik, dan rawan bencana alam, dan Peningkatan apresiasi terhadap anggota atau kelompok masyarakat yang berusaha melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa tersebut dilaksanakan secara terus menerus sehingga anggota dapat meningkatkan nasionalismenya melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan UKKH. Kata kunci: Strategi UKKH dan nasionalism

    Praktik Nilai-Nilai Religius sebagai Upaya Meminimalisir Tindak Kenakalan Peserta Didik di SMA Negeri 1 Ngoro

    Get PDF
    This study describes the practice of religious values ​​to minimize student delinquency at SMA Negeri 1 Ngoro. This study aims to (1) describe the practice of religious values ​​as an effort to minimize student delinquency at SMAN 1 Ngoro, (2) identify any obstacles in the practice of religious values ​​as an effort to minimize student delinquency in SMAN 1 Ngoro. This research method uses a qualitative approach, with a descriptive research design. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The theory used in this research is Thomas Lickona's character education theory. The results showed SMA Negeri 1 Ngoro had practiced religious character education through daily activities such as the obligation to pray dhuha, morning apples and youth prayer activities. The first obstacle that arises in the practice of religious values ​​is the lack of awareness from students so that there are still many who underestimate the activities provided. Second, the number of students who came late so they could not take part in the activities with the most reason being that the departure time was too early. Third, the obstacles experienced are in the process of maintaining the activities that have been given, because with the response from students who are few, SMA Negeri 1 Ngoro often changes concepts in implementing religious character education. Keywords: Religious Character Education, Student  Delinquency    Penelitian ini menjelaskan tentang praktik nilai-nilai religius untuk meminimalisir kenakalan peserta didik di SMA Negeri 1 Ngoro. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan praktik nilai-nilai religius sebagai upaya meminimalisir tindak kenakalan peserta didik di SMAN 1 Ngoro, (2) mengidentifikasi hambatan apa saja dalam praktik nilai-nilai religius sebagai upaya meminimalisir tindak kenakalan peserta didik di SMAN 1 Ngoro. Metode penelitian ini menggunakan pendekekatan kualitatif, dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang  digunakan dalam penelitian ini teori pendidikan karakter Thomas Lickona. Hasil penelitian menunjukkan SMA Negeri 1 Ngoro telah melakukan praktik pendidikan karakter religius melalui kegiatan sehari-hari seperti kewajiban sholat dhuha, apel pagi dan kegiatan remaja mushola. Hambatan yang muncul dalam praktik nila-nilai  religius yang pertama masih kurangnya kesadaran dari peserta didik sehingga masih banyak yang menyepelehkan dari kegiatan yang diberikan. Kedua, banyaknya peserta didik yang datang terlambat sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan dengan alasan terbanyak adalah jam berangkat yang terlalu pagi. Ketiga, kendala yang dialami yaitu dalam proses mempertahankan kegiatan yang sudah diberikan, karena dengan respon dari peserta didik yang sedikit yang membuat SMA Negeri 1 Ngoro seringkali berganti-ganti konsep dalam menerapkan pendidikan karakter religius. Kata Kunci: Pendidikan Karakter Religius, Kenakalan Peserta Didik. &nbsp

    STRATEGI ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DEMOKRATIS REMAJA PUTUS SEKOLAH DI WILAYAH PESISIR PANTAI KLAYAR LAMONGAN

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini menganalisis strategi orang tua dalam pembentukan karakter demokratis remaja putus sekolah. Substansi ini dicermati dari teori pendidikan karakter Thomas Lickona bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini terdapat 4 informan dengan meggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian data dianalisis dengan model analisis data Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa strategi yang telah dilakukan oleh orang tua dalam membangun karakter demokratis terdapat empat strategi. (1) Menjaga hubungan dengan baik antara orang tua dan anak. (2) Memberikan stimulus kepada anak yang dimaksud stimulus dalam strategi ini adalah menuruti keinginan anak namun tidak semua keinginan anak dipenuhi, orang tua akan mempertimbangkan sisi positif dan negatif.(3) Memberikan motivasi kepada anak. (4) Mendorong anak agar bergaul dengan teman, hal ini berguna agar anak mendapatkan pengetahuan yang luas. Hambatan-hambatan yang dialami oleh orang tua ketika strategi membangun karakter demokratis dilakukan yaitu, (1) Hambatan internal yaitu dari remaja putus sekolah itu sendiri yang bersikap acuh dan tidak perduli. (2) Hambatan eksternal yaitu di luar dari remaja putus sekolah yaitu dari orang tuanya yang terbatas dalam pengetahuan. Kata Kunci: karakter demokratis, orang tua, remaja putus sekolah.   Abstract The study analyzed parental strategies in the formation of democratic characters of dropout teenagers. This substance is observed from Thomas Lickona's character education theory that character education is a deliberate (conscious) effort to realize virtue, namely the quality of humanity that is good objectively, not only good for individual individuals, but also good for society as a whole. Character relates to moral concepts (moral knonwing), moral attitudes (moral felling), and moral behavior (moral behavior). This study uses qualitative approach with case study research design. In this study there were 4 informants using snowball sampling techniques. The data collection techniques used in this study were interviews, observations and documentation and then the data was analyzed with miles and huberman data analysis models. From the results of research that has been done that the strategy that has been done by parents in building democratic character there are 4 strategies. (1) Maintain a good relationship between parents and children. (2) Providing stimulus to the child in question is to obey the wishes of the child but not all the wishes of the child are fulfilled, the parents will consider the positive and negative side. (3) Provide motivation to the child. (4) Encourage childern to hang out with friends, this is useful so that childern gain broad knowledge. The obstacles experienced by parents when the strategy of building a democratic character is carried out, namely, (1) Internal obstacles that are from the teenagers who are indifferent and do not care. (2) External barriers are outside of the dropout teenagers i.e. from his parents who are limited in knowledge. Keywords: democratic character, parents, teen dropout

    PERBEDAAN PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA DI SMP NEGERI 4 BOJONEGORO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku antisosial remaja ditinjau dari pola asuh orang tua di SMP Negeri 4 Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Bojonegoro dengan jumlah sampel 110 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner perilaku antisosial remaja yang terdiri dari 28 item dengan reliabilitas 0,945; kuesioner pola asuh orang tua yang terdiri dari 30 item yang meliputi 10 item pola asuh otoriter dengan reliabilitas 0,722; 10 item pola asuh demokatis dengan reliabilitas 0,682; dan 10 item pola asuh permisif dengan reliabilitas 0,744. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik analisis 1-jalur (ONEWAY), dengan bantuan program statistik SPSS versi 18.0. Dari hasil analisis data penelitian, nilai F sebesar 4,570. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,012 pada perhitungan ANAVA 1-jalur yang berarti nilai signifikansi sebesar 0,012 lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas 0,050 (p<0,050), hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku antisosial remaja ditinjau dari pola asuh orang tua di SMP Negeri 4 Bojonegoro. Kata Kunci: Perilaku Antisosial, Remaja, Pola Asuh Orang Tu

    Strategi Komunitas Bonek G-Evolution Surabaya Dalam Menumbuhkan Kesadaran Hukum Berlalu Lintas Anggotanya

    Get PDF
    Abstrak Olahraga sepak bola tidak hanya berbicara mengenai teknik bermain di lapangan, namun terdapat para suporter yang setia mendukungnya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi komunitas Bonek G-Evolution dalam menumbuhkan kesadaran hukum berlalu lintas anggotanya beserta hambatannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui model analisis data Miles dan Huberman. Jumlah informan yang dipilih yaitu 5 informan. Informan kunci dipilih dari ketua pusat komunitas Bonek G-Evolution dan dipilih beberapa pengurus dan anggota yang dianggap mengetahui permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunitas Bonek G-Evolution dalam menumbuhkan kesadaran hukum berlalu lintas anggotanya yaitu (1) Melakukan sosialisasi tentang peraturan berlalu lintas terhadap anggotanya (2) Memberikan sanksi terhadap anggota yang melanggar peraturan berlalu lintas (3) Menerapkan Role Model, yaitu ketua komunitas Bonek G-Evolution dan Capo memberikan contoh atau teladan terhadap anggotanya untuk selalu patuh terhadap peraturan berlalu lintas. Adapun hambatan yang dialami komunitas Bonek G-Evoluiton yaitu berasal dari hambatan internal, dimana setiap anggota memiliki kesibukan masing-masing sehingga sulit untuk diajak berkumpul. Hambatan eksternal yaitu bonek-bonek lain melakukan provokasi terhadap anggota komunitas Bonek G-Evolution agar tidak mematuhi peraturan berlalu lintas. Kata Kunci : Strategi, Komunitas Bonek G-Evolution, Lalu Lintas.                                                                           Abstract                                                  Football is not only about playing techniques on the field, but there are loyal supporters who support it. The purpose of this study is to describe the strategy of the Bonek G-Evolution community in growing awareness of the traffic law of its members and their obstacles. The approach used in this research is a qualitative approach with a descriptive design. Data were collected through observation, interview and documentation techniques, then analyzed through Miles and Huberman's data analysis model. The number of selected informants is 5 informants. Key informants were selected from the head of the Bonek G-Evolution community center and selected several administrators and members who were considered to know the research problem. The results show that the Bonek G-Evolution community strategy in growing awareness of traffic laws for its members is (1) Conducting socialization about traffic regulations to its members (2) Giving sanctions to members who violate traffic regulations (3) Applying Role Model, namely the chairman Bonek G-Evolution and Capo communities provide examples or role models for their members to always obey traffic rules. The obstacles experienced by the Bonek G-Evoluiton community came from internal obstacles, where each member had their own busy lives so it was difficult to get together. The external obstacle is that other dolls provoke members of the G-Evolution Bonek community to disobey traffic regulations. Keywords : Strategy, Bonek G-Evolution Community, Traffic

    PELAKSANAAN CHILD RIGHTS PROGRAMMING SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ANAK DAMPINGAN DI YAYASAN ALIT SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Perlindungan anak dapat dijadikan tolak ukur peradaban suatu bangsa. Demi kebaikan masa depan dan peradaban bangsa, perlu dilakukan usaha perlindungan anak sesuai dengan kemampuan masing-masing. Oleh sebab itu, perlindungan anak harus diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan baik bernegara maupun bermasyarakat. Yayasan ALIT Surabaya dalam upaya mewujudkan perlindungan anak adalah melalui salah satu programnya bernama Child Rights Programming. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dari Child Rights Programming sebagai upaya mewujudkan perlindungan terhadap hak anak dampingan di Yayasan ALIT Surabaya. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan Merilee S. Grindle. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Child Rights Programming Yayasan ALIT Surabaya berlangsung dengan baik melalui beberapa proses atau tahapan, (1) Tahap pengorganisasian modul kegiatan (2) Tahap sosialisasi kegiatan dilakukan dengan reach out kepada target grup (3) Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan kegiatan edukasi dan pelatihan kepada target grup (4) Tahap monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan dengan intervensi kepada target grup dan evaluasi setelah kegiatan berlangsung. Yayasan ALIT Surabaya dapat merealisasikan Child Rights Programming melalui kegiatan edukasi dan pelatihan yang bertujuan untuk membantu anak dampingan memeroleh hak mereka diantaranya hak untuk mendapatkan perlindungan melalui pelatihan Perlina (Perlindungan Anak), hak untuk berpartisipasi melalui kegiatan Kelas Merdeka Belajar, hak untuk tumbuh dan berkembang melalui kegiatan pengembangan life skills serta minat bakat, dan hak untuk mendapatkan kelangsungan hidup melalui kegiatan forum orang tua anak dampingan. Kata Kunci: Program Hak Anak, Perlindungan Anak, Anak Dampingan Yayasan Alit Abstract Child protection can be the benchmark for a nation’s civilization. For the good of the future and nation civilization, it is necessary to protect children according to their respective abilities. Therefore, child protection must work in various fields of life, both in the state and society. Surabaya ALIT Foundation’s effort to realize child protection is through a program called Child Rights Programming. This study aims to determine the implementation of the Child Rights Programming effort to obtain the protection rights of assisted children at the Surabaya ALIT Foundation. This research uses Merilee S. Grindle’s theory of policy implementation. The method in this study is a qualitative method with a descriptive approach. The results showed that the implementation of the Child Rights Programming of the Surabaya ALIT Foundation went well through several processes and stages, (1) The activity module organizing stage (2) The activity socialization phase was carried out by reaching out to the target group (3) The activity implementation phase was carried out with educational and training to the target group (4) The monitoring and evaluation phase of activities is carried out with intervention to the target group and evaluation after activity takes place. Surabaya ALIT foundation can realize Child Rights Programming through educational and training activities aimed at helping children obtain their rights include the right to protection through training of Perlina (Child Protection), the right to participate through Independent Learning Class activities, the right to grow and develop through life skills development activities and talent interests, and the right to survival through assisted children parents forum activities. Keywords:  Child Rights Program, Child Protection, Alit Foundation’s assisted children  &nbsp
    • …
    corecore