9 research outputs found

    PENANGANAN OKLUSI PADA PENJEJAKAN OBJEK DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA PTZ

    Get PDF
    Penanganan oklusi adalah suatu cara agar objek yang terhalang oleh oklusi atau halangan dapat tetap dijejak ketika fitur dari objek sebagai target hilang. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan sistem penjejakan objek yang menggunakan kamera PTZ (Pan-Tilt-Zoom) dengan memilih sembarang objek, tetapi pada sistem penjejakan objek tersebut tidak tahan terhadap oklusi dan gangguan noise background Maka pada penelitian ini, dibangun sistem penjejakan objek yang tahan terhadap oklusi, background noise dan dapat melakukan penskalaan. Pada penelitian ini, dibangun Algoritma Improved Mean Shift,yaitu dengan mengabungkan metode Mean Shift, Corrected Background Weigthed Histogram dan Adaptive Scaling. Mean Shift digunakan untuk mendeteksi koordinat pada target yang tahan terhadap ganggunan oklusi. Metode Corrected Background Weighted Histogram ditambahkan pada metode Mean Shift untuk menghilangkan noise. Adaptive scaling ditambahkan pada metode Mean Shift, sehingga window tracking dapat beradaptasi dengan ukuran window. Hasil error dari koordinat target terhadap referensi akan digunakan sebagai input pada kontrol pergerakan kamera PTZ. Kontrol yang digunakan pada penjejakan objek adalah visual servoing. Hasil dari penelitian ini, target dapat tahan terhadap oklusi dan noise background. ============================================================ Occlusion handling is a method to track an object in the case when occlusion happens and object’s feature is lost. In previous research, object tracking system using PTZ (Pan-Tilt-Zoom) camera is realized, but this system is vulnerable to occlusion and background noise. Therefore, in this research, system that robust from occlusion, background noise and can scaling, is built. In this research, Improved Mean Shift Algorithm is proposed that combine Mean Shift, Corrected Background Weighted Histogram and Adaptive Scaling. Mean Shift is used for coordinate detection in target that robust from occlusion.Corrected Background Weighted Histogram is added to Mean Shift to reduce noise background. Adaptive Scaling is added in Mean Methods to make adaptive window for target. The error coordinate is used to for tracking using PTZ camera. Visual servoing is used ti control PTZ camera. The result from this research is robust from occlusion and background noise

    Sistem Keamanan Untuk Penyandang Tunanetra Menggunakan Internet Of Things

    Get PDF
    Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah kebutaan terbanyak di dunia setelah Ethiopia. Penyebab utama kebutaan di Indonesia disebabkan  oleh Katarak (0,78%), Glaukoma (0,12%), Kelainan Refraksi (0,14%), dan penyakit lain terkait usia lanjut (0,38%). Salah satu alat bantu untuk penyandang tunanetra yaitu menggunakan tongkat khusus berwarna putih dengan ada garis merah horisontal atau yang biasa disebut dengan the white cane. Namun tongkat tersebut hanya dapat digunakan untuk mengetahui rintangan yang ada di depan penyandang tunanetra. Oleh karena itu “Sistem Keamanan Untuk Penyandang Tunanetra Menggunakan Internet Of Things” dibuat untuk menanggulangi permasalahan yang ada. Cara kerja dari alat ini yaitu dengan input berupa sensor MPU 6050, sensor GPS dan push button SOS yang akan memproses data kemudian dikirimkan ke mikrokontroler Arduino Nano yang selanjutnya disimpan pada firebase melalui ESP 8266. Dengan adanya firebase, maka data yang ada dapat diakses sewaktu-waktu dan dikirim ke smartphone android kerabat. Sistem ini akan selalu terkoneksi dengan internet karena dilengkapi dengan mifi dan setiap satu alat yang terdapat sistem keamanan ini hanya bisa digunakan oleh satu orang penyandang tunanetra. Sistem kemanan ini telah dilakukan pengujian keseluruhan dengan rata-rata waktu pengiriman pada aplikasi 1,857 detik

    SISTEM DETEKSI KELAINAN JANTUNG BERDASARKAN ELEKTROKARDIOGRAF SECARA OTOMATIS

    Get PDF
    Di Indonesia angka pengidap stroke tiap tahunnya terus bertambah. Salah satu penyebab utamanya adalah gangguan irama jantung. Hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang mengenali irama jantungnya. Pada dunia medis gangguan irama jantung dapat dipanatau dengan menggunakan perangkat elektrokardiograf(EKG), namun dikarenakan alat tersebut masih membutuhkan dokter untuk menghitung interval dan heart rate pasien. Oleh karena itu, “Sistem Deteksi Kelainan Jantung Berdasarkan Elektrokardiograf Secara Otomatis” diusulkan untuk menanggulangi permasalahan yang ada. Alat Ini bekerja dengan menangkap sinyal jantung melalui elektroda, kemudian sinyal dikuatkan dan difilter pada rangkaian instrumentasi serta diproses pada mikrokontroler dan Delphi7 untuk memperoleh parameter yang dibutuhkan untuk mendiagnosis kelainan irama jantung menggunkan metode Pan-Tompkins. Metode Pan-Tompkins digunakan untuk mendeteksi segmen kompleks QRS. Dari Kompleks QRS terdiri parameter Heart rate, QRS width dan RR interval. Dari parameter tersebut sistem dapat mendiagnosis adanya kelainan pada jantung seperti kelainan Bradycardia dan tachycardia. Berdasarkan hasil pengujian dengan membandingkan alat EKG yang dibuat dengan Alat ECG tipe BTL-08 SD3 terdapat error sebesar 3%

    SISTEM DETEKSI KELAINAN JANTUNG BERDASARKAN ELEKTROKARDIOGRAF SECARA OTOMATIS

    Get PDF
    Di Indonesia angka pengidap stroke tiap tahunnya terus bertambah. Salah satu penyebab utamanya adalah gangguan irama jantung. Hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang mengenali irama jantungnya. Pada dunia medis gangguan irama jantung dapat dipanatau dengan menggunakan perangkat elektrokardiograf(EKG), namun dikarenakan alat tersebut masih membutuhkan dokter untuk menghitung interval dan heart rate pasien. Oleh karena itu, “Sistem Deteksi Kelainan Jantung Berdasarkan Elektrokardiograf Secara Otomatis” diusulkan untuk menanggulangi permasalahan yang ada. Alat Ini bekerja dengan menangkap sinyal jantung melalui elektroda, kemudian sinyal dikuatkan dan difilter pada rangkaian instrumentasi serta diproses pada mikrokontroler dan Delphi7 untuk memperoleh parameter yang dibutuhkan untuk mendiagnosis kelainan irama jantung menggunkan metode Pan-Tompkins. Metode Pan-Tompkins digunakan untuk mendeteksi segmen kompleks QRS. Dari Kompleks QRS terdiri parameter Heart rate, QRS width dan RR interval. Dari parameter tersebut sistem dapat mendiagnosis adanya kelainan pada jantung seperti kelainan Bradycardia dan tachycardia. Berdasarkan hasil pengujian dengan membandingkan alat EKG yang dibuat dengan Alat ECG tipe BTL-08 SD3 terdapat error sebesar 3%

    PELATIHAN PENGELASAN APLIKATIF BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN “DARUL ULUM” MAGETAN

    Get PDF
    Teknologi pengelasan merupakan teknologi terapan, yang mana teknologi ini dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam produk, baik produk dalam skala besar maupun skala kecil. Penerapan teknologi pengelasan dapat dilakukan didunia pendidikan maupun masyarakat, didunia pendidikan dapat dilakukan dengan pendidikan formal sedangkan dimasyarakat dapat dilakukan dengan pelatihan. Pelatihan pengelasan dimasyarakat kami lakukan dengan program pengabdian yaitu pengabdian pelatihan pengelasan aplikatif bagi santri Pondok Pesantren. Pendidikan agama disebuah pesantren mengarah ke pembentukan afektif dan sikap, yang akan menimbulkan penambahan jumlah SDM kurang terampil. Melihat kondisi seperti diatas maka salah satu langkah yang perlu diambil adalah dengan memberikan pelatihan pengelasan bagi santri Pondok Pesantren. Pelatihan ini menerapkan teknologi pengelasan hingga menghasilkan produk. Pelatihan dimulai dari pengenalan, teknik pengelasan hingga aplikasi pengelasan untuk membuat produk, produk yang dihasilkan berupa meja belajar lipat yang digunakan untuk santri Pondok Pesantren. Pelatihan ini telah memberikan dampak positif bagi santri Pondok Pesantren, yang mana sebelumnya belum begitu dapat memahami teknologi pengelasan, pelatihan ini bisa menguasai keterampilan pengelasan. Dengan penguasaan keterampilan pengelasan maka masyarakat alumni pondok pesantren juga memiliki keterampilan dan bisa mengembangkan wirausaha

    WIRST REHABILITATION ROBOT USING IMU SENSOR

    No full text
    Pasien pasca stroke sangat membutuhkan proses terapi untuk memulihkan kembali fungsi motoriknya. Namun hingga saat ini penggunaan alat untuk membantu proses terapi masih sangat terbatas khususnya untuk pemulihan pasca stroke pada pergelangan tangan dan proses terapi sangat sulit dilakukan secara mandiri. Oleh karena itu dilakukan pengembangkan wirst rehabilitation robot yang mampu membantu proses active rehabilitation pasien pasca stroke pada pergelangan tangan yang mencangkup gerakan flexion, extension, abduction, dan adduction. Serta dilengkapi dengan sistem monitoring proses rehabilitasi berbasis IoT (Internet of Things) yang dapat mempermudah fisioterapi dalam memonitoring perkembangan dari pasien. Pada sistem monitoring menggunakan sensor IMU yang telah diaplikasikan dengan metode complementary filter. metode complementary filter digunakan untuk mengurangi noise yang terjadi pada proses monitoring. Serta pada proses pengiriman data menggunakan metode parsing data untuk mengurangi terjadinya delay pada proses pengiriman. Hasil dari penelitian ini adalah perangkat rehabilitasi mampu membantu proses active rehabilitation dan melakukan monitoring proses rehabilitasi menggunakan smartphone.Kata kunci : active rehabilitation, IoT, pasca stroke.

    GELANG BAGI TUNARUNGU BERBASIS INTERNET OF THINGS

    No full text
    Tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan pendengaran. Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia berjumlah 17 juta orang. Tunarungu tidak mampu untuk mendengarkan suara dengan jelas melalui indera pendengarannya. Sebaliknya, tunarungu mampu merasakan dengan indera perasanya. Oleh karena itu, “Gelang Bagi Tunarungu Berbasis Internet of Things (IOT)” diharapkan mampu menanggulangi permasalahan tersebut. Pada penelitian ini terdapat dua perangkat yaitu gelang dan node sensor. Gelang digunakan sebagai tampilan notifikasi dan node sensor digunakan untuk membaca nilai kondisi lingkungan sesuai dengan fungsi masing-masing sensor. Prinsip kerja sistem ini yaitu setiap node sensor akan mengirimkan data kondisi lingkungan ke gelang. Gelang akan menampilkan notifikasi pada saat node sensor mendeteksi kondisi yang ditentukan, notifikasi yang ditampilkan yaitu peringatan ada tamu, peringatan hujan, peringatan kebakaran, dan peringatan ada pencuri. Dengan adanya internet of things nantinya node sensor dapat mengirim dan memperbarui secara realtime. Alat ini diharapkan dapat memberikan informasi keadaan sekitar khususnya pengguna tunarungu.Kata kunci : iot, notifikasi, node, gelang, tunarungu

    MONITORING SUARA JANTUNG PHONOCARDIOGRAPH BERBASIS ANDROID

    No full text
    Kelainan jantung adalah salah satu penyakit tidak menular paling tinggi di Dunia dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Biaya pengobatan yang mahal menjadi masalah yang serius bagi masyarakat. Banyak metode monitoring suara jantung yang berkaitan dengan ketidaknormalan katup jantung, salah satunya adalah teknik auskultasi dengan stetoskop. tetapi Teknik ini bersifat subyektif, informasi yang diperoleh dapat menghasilkan kesimpulan yang berbeda oleh dokter lainnya. Oleh karena itu, “Monitoring suara jantung Phonocardiograph berbasis Android” diharapkan mampu menanggulangi permasalahan tersebut. PCG yang dibuat pada penelitian ini memperoleh hasil bahwa Pre-Amp Mic yang terpasang pada stetoskop berfungsi dengan baik. Untuk LPF Orde 4 dengan frekuensi cut-off 500Hz terjadi selisih Vout secara teori dan terukur yaitu rata error sebesar 0,37V. Untuk HPF Orde 4 dengan frekuensi cut-off 20Hz terjadi selisih Vout secara teori dan yang terukur dengan rata Error sebesar 0,28V. Sedangkan koneksi instrumentasi PCG dengan Android via Bluethooth hanya mampu terkoneksi maksimal 5 meter.Kata kunci : Android, Suara Jantung, Phonocardiograph.
    corecore