38 research outputs found

    Hubungan Antara Iklim Sekolah Dengan Orientasi Tujuan Performa Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim sekolah dengan orientasi tujuan performa. Iklim sekolah adalah pandangan siswa mengenai kualitas dari sekolah untuk menciptakan sarana pembelajaran yang sehat ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, serta mengenal caramengajar guru dan lingkungan di sekitar sekolah. Orientasi Tujuan Performa adalah sebuah fokus belajar siswa yang menekankan pada pencapaian hasil akhir, persaingan dan mementingkan penilaian dari orang lain, serta tidak menekankan pada pentingnya proses pembelajaran, memiliki motivasi yang besar dalam memperoleh pengakuan dari orang lain tanpa adanya USAha yang maksimal untuk meraih prestasinya tersebut. Populasi penelitian yaitu siswa kelas VII dengan total 296 siswa, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 88 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala iklim sekolah (36 aitem valid, α = 0,85) dan skala orientasi tujuan performa (20 aitem valid, α = 0,88). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan koefisien rxy = -0, 40 dengan p = 0,000 (p< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yaitu terdapat hubungan negatif dan signifikan antara iklim sekolah dengan orientasi tujuan performa. Semakin positif iklim sekolah, maka semakin rendah orientasi tujuan performa. Iklim sekolah memberikan sumbangan efektif sebesar 16,2% pada orientasi tujuan performa dan sisanya sebesar 83,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini

    Aplikasi Multimedia Pembelajaran Tentang Memori Menggunakan Adobe Flash

    Full text link
    Pembelajaran organisasi dan arsitektur komputer mengenai materi memori bagi sebagian mahasiswa cukup sulit untuk dipahami terutama dalam menentukan kecepatan memori. Pemahaman tentang materi tersebut memerlukan penalaran logika, dan kemampuan dalam mencerna bahan ajar berdasarkan buku teks yang ada. Buku teks yang ada seringkali memerlukan USAha ekstra bagi yang mempelajarinya untuk dapat memahami secara jelas dan nyata. Penyampaian materi selama ini belum menggunakan alat bantu sebagai media pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran berbasis multimedia ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi organisasi dan arsitektur komputer khususnya mengenai materi memori menggunakan mikrotik.Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan, pengumpulan data dengan menggunakan metode studi literature, dan observasi. Aplikasi disusun dengan prosedur yang mencakup identifikasi masalah, studi kelayakan, analisis kebutuhan sistem, perancangan konsep, perancangan isi, perancangan story board, implementasi system, dan pengujian sistem dilakukan dengan black box dan alpha test.Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dihasilkan sebuah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran materi memori bagi mahasiswa teknik informatika di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Bedasarkan hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran ini dapat membantu proses pembelajaran pada mahasiswa dan dapat digunakan sebagai alat bantu dosen untuk menunjang pembelajaran organisasi dan arsitektur komputer

    Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peran Ayah Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Awal

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah untuk menguji secara empiris hubungan antara persepsi terhadap peran ayah dengan pengungkapan diri pada remaja awal, serta mengetahui besaran prediksi dari persepsi terhadap peran ayah. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap peran ayah dengan pengungkapan diri pada remaja awal. Teknik sampel menggunakan cluster random sampling dengan 5 kelas sebagai sampel penelitian berjumlah 163 subjek. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala psikologi yang terdiri dari skala persepsi terhadap peran ayah dan skala pengungkapan diri. Skala persepsi terhadap peran ayah terdiri atas 36 aitem (α=0,907) dan skala pengungkapan diri terdiri dari 23 aitem (α=0,754). Analisis data dalam penelitian menggunakan metode analisis regresi sederhana dengan hasil koefisien korelasi rxy=0,218 dan p=0,003 (

    Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pelatih Dengan Ketangguhan Mental Atlet

    Full text link
    Performansi yang baik salah satunya membutuhkan aspek mental, khususnya ketangguhan mental dikembangkan melalui proses latihan dan pembinaan. Proses latihan dan pembinaan tidak terlepas dari peran pelatih yang bertugas untuk meningkatkan penampilan atlet dengan memberikan teknik-teknik dan juga saran, arahan serta motivasi sehingga membutuhkan komunikasi interpersonal yang efektif pada atlet bulutangkis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara efektivitas komunikasi interpersonal pelatih terhadap ketangguhan mental atlet PBSI Kota Semarang. Populasi penelitian berjumlah 819 atlet yang terdiri dari 31 klub, sedangkan yang digunakan menjadi sampel penelitian sebanyak 81 atlet dengan menggunakan 5 klub. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan 2 alat ukur skala psikologi yaitu skala efektivitas komunikasi interpersonal pelatih (30 aitem valid, α = 0,873) dan skala ketangguhan mental (32 aitem valid, α = 0,880). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi Rxy = 0,677 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi interpersonal pelatih dengan ketangguhan mental atlet PBSI Kota Semarang. Semakin tinggi efektivitas komunikasi interpersonal pelatih, maka semakin tinggi ketangguhan mental, demikian pula semakin rendah efektivitas komunikasi interpersonal pelatih, maka semakin rendah ketangguhan mental

    Hubungan Antara Konformitas Dengan Intensi Perilaku Seksual Pada SMP Negeri X

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan intensi perilaku seksual pada siswa SMP Negeri X. Konformitas adalah kesediaan individu untuk mengubah perilakunya yang bersifat negatif sebagai akibat dari tekanan kelompok yang nyata maupun yang dipersepsikan dengan tujuan agar bisa selaras dengan anggota kelompok lainnya.Intensi perilaku seksual adalah keinginan seseorang untuk melakukan tindakan yang didorong oleh hasrat seksual, mulai dari perasaan tertarik sampai perilaku berkencan, bercumbu, dan bersanggama (hubungan seksual) dengan lawan jenisnya. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri X dengan total 597 siswa yang terdiri dari 17 kelas, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 138 siswa yang terdiri dari 4 kelas. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala konformitas (21 aitem valid, α = 0,851) dan skala intensi perilaku seksual (42 aitem valid, α = 0,936). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ialah korelasi Pearson atau Product Moment Correlation (rxy). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy= 0,352 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara konformitas dengan intensi perilaku seksual. Semakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi intensi perilaku seksual, demikian pula sebaliknya semakin rendah konformitas, maka semakin rendah intensi perilaku seksual

    Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua-anak Dengan Intensi Merokok

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efektivitas komunikasi orang tua-anak dengan intensi merokok pada siswa SMK “X” Semarang dan mengetahui sumbangan efektif variabel efektivitas komunikasi interpersonal orang tua-anak terhadap intensi merokok.Populasi penelitian ini adalah siswa laki-laki SMK “X” Semarang dengan sampel penelitian sebanyak 162 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu Skala Intensi Merokok dan Skala Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua-Anak. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil analisis data menunjukkan nilai rxy = -0,394 dengan nilai p = 0,000 (p &lt; 0,01). Artinya terdapat hubungan negatif antara efektivitas komunikasi interpersonal orang tua-anak dengan intensi merokok pada siswa laki-laki SMK “X” Semarang. Sumbangan efektif variabel efektivitas komunikasi interpersonal orang tua-anak adalah sebesar 15,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa intensi merokok 15,6 % ditentukan oleh efektivitas komunikasi interpersonal orang tua-anak. Sedangkan 84,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain

    Hubungan Antara Motivasi Berkompetisi Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMA Negeri 1 Salatiga

    Full text link
    Credit Semester System give opportunity for students to finish their study faster than usual. For finish all of task greatly, the students should manage times really good to do not academic procrastination. Which one factor that influence academic procrastination is motivation. The purpose of this research is to know the relation between competing motivation with academic procrastination in students of 1 Senior High School Salatiga City which had using Credit Semester System, and how much competing motivation give effective contribution to academic procrastination. Population research is students of 1 Senior High School Salatiga who had use Credit Semester System as long as their study, numbered 451 in 17 classroom. The sampling technique is done by cluster random sampling. Collecting data on this research is using academic procrastination scale (29 item α = 0,917) and competing motivation (29 item α = 0,889). Data analysis performed by simple regression analysis, Based on analysis of data obtained is the correlation coefficient value (rxy) -0,657 with p = (

    Pengalaman Menjadi Pemain Wayang Orang Ngesti Pandowo

    Full text link
    Budaya pewayangan merupakan bentuk kesenian tradisional yang amat mengakar pada masyarakat Indonesia. Penanaman nilai-nilai budaya disebut dengan internalisasi, yaitu proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri orang yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan gambaran mengenai pengalaman pemain wayang orang dalam menjalankan tugasnya yaitu berperan menjadi tokoh dalam cerita wayang. Penelitian menggunakan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA), pendekatan IPA dipilih karena memiliki prosedur analisis data yang terperinci. Prosedur tersebut bertitik fokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek melalui kehidupan pribadi dan sosialnya. Dari eksplorasi pengalaman subjek terhadap kehidupan, akan memunculkan makna dalam peristiwa unik yang dirasakan oleh subjek. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah latar belakang ketiga subjek dalam pengambilan keputusan menjadi pemain wayang orang karena mencintai kesenian wayang, dan keinginan untuk berkarya. Pencapaian dalam berkesenian wayang adalah ketika mampu menghayati perannya sehingga mampu menggambarkan tokoh yang diperankannya diatas panggung. Nilai-nilai yang terkandung dalam seni wayang diterapkan untuk menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai positif dalam wayang. Upaya dalam mencapai pengalaman berperan dilakukan melalui nilai berkarya, nilai penghayatan dan nilai bersikap
    corecore