15 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di lokasi SMA Negeri 1 Ngemplak, Cokrogaten, Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang berlangsung selama kurang lebih 9 minggu sejak tangggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesionalitas, sosial serta memberikan kesempatan untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati permasalahan di sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran pada umumnya dan pembelajran Bahasa Jawa pada khususnya. Kegiatan praktek pengalaman lapangan meliputi kegiatan praktek mengajar dan kegiatan lainya yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Praktik mengajar dimulai sejak tanggal 6 Agustus 2014 dan dilakukan di kelas dengan jumlah mengajar selama minimal 8 kali pertemuan. Adapun hasil yang dicapai selama PPL, praktikan memperoleh pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanankan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah. Praktik mengajar yang dilaksanakan dapat berjalan lancar umumnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meskipun masih terdapat hambatan yang bersiat klasikal maupun teknis. Hambatan yang ada dapat di atasi dengan berkonsultasi dengan pihak yang terkait yaitu guru pembimbing sehingga permasalahan segera dapat diselesaikan. Manfaat yang dapat diambil dari praktek pengalaman lapangan adalah mahasiswa dapat merasakan secara langsung kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan lainya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM). Kegiatan PPL ini memberikan manfaat yang sangat besar karena ilmu yang sudah diterima di kampus dapat dimanfaatkan dan dibagikan kepada para siswa serta praktikan dapat mengelola kegiatan belajar-mengajar dikelas dengan baik walaupun masih terdapat kekurangan yang ditemui selama kegiatan PPL ini berlangsung. Namun hal yang paling penting selama PPL, mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang berharga, yang terkait dengan hubungan kekeluargaan yang terjalin dengan para Guru, staff karyawan dan Siswa

    Efektivitas Enhancer Tween 60 dalam patch topikal antiinflamasi ekstrak etanol kencur (Kaemferia Galanga L.)terhadap jumlah neutofil pada mencit

    No full text
    Inflamasi atau juga disebut dengan peradangan adalah respon biologis berupa reaksi vaskuler dengan manifestasi berupa pengiriman cairan, senyawa terlarut maupun sel-sel dari sirkulasi darah menuju ke jaringan interstisial pada daerah luka. Golongan NSAIDs (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs) merupakan obat pilihan utama pengobatan inflamasi. NSAIDs yang memiliki efek terapi dalam pengobatan inflamasi, juga menimbulkan efek samping, hal tersebut didasari oleh hambatan pada sistem biosintesis PG. Efek samping yang sering terjadi adalah tukak peptik (tukak duodenum dan tukak lambung). Penggantian golongan obat dari bahan alam seperti kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu pilihan untuk meminimalkan efek samping penggunaan obat NSAID. Etil p-metoksisinamat (EPMS) (58,47 %) merupakan kandungan utama kencur yang memiliki aktifitas antiinflamasi secara selektif terhadap COX 1 dan COX 2. Dalam pembuatan patch diperlukan polimer yang digunakan sebagai matriks seperti Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC), serta enhancer yaitu zat yang digunakan untuk memfasilitasi penetrasi melalui kulit dengan cara meningkatkan permeabilitas kulit sebagai contoh Tween 60. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas Tween 60 dalam sediaan patch topikal sebagai antiinflamasi yang mengandung ekstrak kencur terhadap penurunan jumlah neutrofil darah mencit. Pengamatan Neutrofil dilakukan dengan cara hapusan darah yang kemudian diamati pada hari ke-3 dan ke-7. Hasil percobaan menunjukan enhancer Tween 60 dapat mempengaruhi penetrasi bahan aktif sehingga terjadi penurunan jumlah neutrofil pada jaringan yang inflamasi, khususnya pada kelompok enhancer dengan konsentrasi Tween 60 3% yang menunjukan nilai signifikan dibanding dengan kelompok enhancer lainnya

    Efektivitas Enhancer Tween 60 dalam patch topikal antiinflamasi ekstrak etanol kencur (Kaemferia Galanga L.)terhadap jumlah neutofil pada mencit

    Get PDF
    Inflamasi atau juga disebut dengan peradangan adalah respon biologis berupa reaksi vaskuler dengan manifestasi berupa pengiriman cairan, senyawa terlarut maupun sel-sel dari sirkulasi darah menuju ke jaringan interstisial pada daerah luka. Golongan NSAIDs (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs) merupakan obat pilihan utama pengobatan inflamasi. NSAIDs yang memiliki efek terapi dalam pengobatan inflamasi, juga menimbulkan efek samping, hal tersebut didasari oleh hambatan pada sistem biosintesis PG. Efek samping yang sering terjadi adalah tukak peptik (tukak duodenum dan tukak lambung). Penggantian golongan obat dari bahan alam seperti kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu pilihan untuk meminimalkan efek samping penggunaan obat NSAID. Etil p-metoksisinamat (EPMS) (58,47 %) merupakan kandungan utama kencur yang memiliki aktifitas antiinflamasi secara selektif terhadap COX 1 dan COX 2. Dalam pembuatan patch diperlukan polimer yang digunakan sebagai matriks seperti Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC), serta enhancer yaitu zat yang digunakan untuk memfasilitasi penetrasi melalui kulit dengan cara meningkatkan permeabilitas kulit sebagai contoh Tween 60. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas Tween 60 dalam sediaan patch topikal sebagai antiinflamasi yang mengandung ekstrak kencur terhadap penurunan jumlah neutrofil darah mencit. Pengamatan Neutrofil dilakukan dengan cara hapusan darah yang kemudian diamati pada hari ke-3 dan ke-7. Hasil percobaan menunjukan enhancer Tween 60 dapat mempengaruhi penetrasi bahan aktif sehingga terjadi penurunan jumlah neutrofil pada jaringan yang inflamasi, khususnya pada kelompok enhancer dengan konsentrasi Tween 60 3% yang menunjukan nilai signifikan dibanding dengan kelompok enhancer lainnya

    Perbedaan gambaran radiograf sinus paranasal pd teknik pemeriksaan face bone lateral dg variasi central poin.

    No full text
    corecore