3 research outputs found

    Rancangan Model Performansi Risiko Rantai Pasok Agroindustri Susu dengan Menggunakan Pendekatan Logika Fuzzy

    Full text link
    Titik kritis dari performansi dan risiko rantai pasok agroindustri susu terletak pada karakteristik produknya yang mudah rusak. Risiko tertinggi yang teridentiļ¬kasi pada rantai ini adalah risiko susu terkontaminasi bakteri dan antibiotik. Risiko ini muncul dari rangkaian aktivitas yang terjadi mulai dari peternakan, koperasi dan Industri Pengolahan Susu (IPS) yang akan mempengaruhi performasi rantai pasok keseluruhan. Paper ini bertujuan untuk merancang model performansi dan risiko rantai pasok agroindustri susu dengan menggunakan pendekatan Fuzzy Assosiated Memories (FAMs). Logika fuzzy digunakan untuk menerjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa (linguistic). Secara umum dalam sistem logika fuzzy terdapat empat buah elemen dasar, yaitu: basis kaidah (rule base), mekanisme pengambilan keputusan (inference engine), proses fuzziļ¬kasi (fuzziļ¬cation) dan proses defuzziļ¬kasi (defuzziļ¬cation). Ada tiga komponen yang dipertimbangkan dalam rancangan model yaitu proļ¬l performansi, proļ¬l risiko dan eksposur risiko dalam ukuran waktu, biaya dan kualitas. Tahap pertama dimulai dengan menganalisis eksposur risiko yang tidak terhindarkan yang meliputi analisis karakteristik lingkungan dan konļ¬gurasi serta karakteristik rantai pasok agroindustri susu. Tahap kedua adalah menganalisis eksposure risiko yang dapat dihindari. Tahap ketiga adalah mengubah eksposur risiko ke dalam ukuran performansi waktu, biaya dan kualitas. Pada tahap kedua dihasilkan magnitude risiko, yang merupakan fungsi dari nilai probabilitas dan severity yang dilakukan dengan menggunakan Fuzzy Assosiated Memories (FAMs).Dengan model ini diharapkan dampak kerusakan dari risiko yang muncul pada rantai pasok agroindustri susu dapat terukur dan dapat diminimasi sehingga dapat meningkatkan ketangguhan (robustnes) dari rantai pasok

    Penerapan Engineering Control Dan Administrative Control Sebagai Bentuk Intervensi Ergonomi Di PT Ganding Toolsindo

    Full text link
    PT. Ganding Toolsindo,sebuah Perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri otomotif, mengalami permasalahan ergonomi berdasarkan tanda-tanda umum terjadinya permasalahan ergonomi yaitu apparent trend in accidents and injuries, incidence of CTD (cumulative trauma disorder), absenteeism & high turnover rates, employee complaints, poor quality,dan manual material handling. Permasalahan yang menjadi focus untuk diselesaikan oleh Perusahaan adalah CTD. Penelitian pada dua stasiun kerja utama yang bermasalah yaitu mesin chinfong dan ada yang menggunakan tiga tools yaitu Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Nordic Body Map dan pengukuran momen tubuh dengan software Mannequin Pro 7. Hasil dari ketiga tools ini menunjukkan perlu dilakukan intervensi ergonomi dengan pendekatan engineering control maupun administrative control. Intervensi dengan pendekatan engineering control dilakukan dengan meninggikan area kerja dan modifikasi bangku kerja, sedangkan pendekatan administrative control dilakukan dengan menerapkan rotasi kerja dan pemanasan tubuh sebelum bekerja. Hasil implementasi intervensi ergonomic menunjukkan adalanya penurunan pada skor RULA, persentasi keluhan tubuh dan penggunaan momen tubuh. Kata Kunci: CTD, intervensi ergonomi, engineering control, administrative control PT. Ganding Toolsindo, a manufacturing company engaged in the automotive industry, ergonomics problems experienced by general signs of ergonomics problems are apparent trend in accidents and injuries, incidence of CTD (cumulative trauma disorder), high absenteeism & turnover rates, employee complaints, poor quality, and manual material handling. The problems to be resolved by the company's focus for the CTD. Research on the two main work stations that are problematic and aida chinfong machine uses three tools namely Rapid Upper Limb Assessment (Rula), Nordic Body Map and measurement of body moments with Mannequin Pro 7 software. The results of all three tools show ergonomics intervention needs to be done with engineering controls and administrative approach control. Intervention by engineering control approach conducted by elevating the work area and modification work benches, while the administrative approach to control is done by implementing job rotation and heating of the body before work. The results of the implementation of ergonomic interventions showed a decrease in scores adalanya Rula, percentage of body complaints and use of body moments
    corecore