3 research outputs found

    PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN IPS DIKELAS V UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MENGHARGAI JASA-JASA PAHLAWAN

    Get PDF
    Penggunaan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran IPS dikelas V untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Menghargai Jasa-Jasa Pahlawan (PTK di SDN Kamalaka Kecamatan Taktakan Kota Serang) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya antusiasme belajar siswa terhadap pembelajaran IPS di kelas. rumusan masalahnya sebagai berikut: (1) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V? Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mampu menyelesaikan masalah secara bersama-sama dengan menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran IPS di kelas V. Hasil penelitian ini antara lain (1). Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata siswa dalam Pra Siklus 24,68; pada siklus I sebesar 58,93; pada siklus II sebesar 75,53. (2) penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan aktifitas Guru dalam proses pembelajaran IPS pada konsep menghargai jasa-jasa pahlawan hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I sebesar 29,78; pada siklus II sebesar 36,17. (3) penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran IPS hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I sebesar 31,91; pada siklus II sebesar 38,29. Demikian dapat di simpulkan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan aktifitas belajar guru dan siswa

    HUBUNGAN ANTARAINDEKS MASSA TUBUHDENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN FKTP DIABETES MELITUS TIPE II DI DOKTER PRAKTIK MANDIRI K-HAKIKIYAHLAMPUNG TENGAH AGUSTUS 2019

    Get PDF
    Berat badan berlebih adalah keadaan yang hampir mendekati obesitas, di mana seseorang dapat dinyatakan berat badan berlebih apabila orang tersebut memiliki IMT ≥ 23. Timbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh penderita berat badan berlebih atau obesitas dapat mengakibatkan resistensi insulin yang berpengaruh terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus. Tanpa adanya penurunan berat badan dan modifikasi gaya hidup, orang dengan sindrom metabolik memiliki resiko bermakna untuk menjadi diabetes melitus tipe 2 sehingga perlu dilakukan pencegahan serta pengendalian untuk tidak memperburuk kondisi pasien tersebut.untuk mengetahui Apakah terdapat hubungan antaraIndeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar Trigliserida  pada pasien FKTP Diabetes Mellitus tipe II di Dokter Praktik Mandiri K.Hakikiyah Lampung Tengah Agustus Tahun 2019.Jenis penelitian ini menggunakan metode Analitik-observastional dengan pendekatan cross-sectional, yaitu cara dan pengambilan data dilakukan sekaligus tanpa pemberian perlakuan tertentu terhadap objek penelitian,Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus tipe II di Dokter Praktik Mandiri K.Hakikiyah Lampung Tengah Agustus Tahun 2019.Tehnik Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Kuota total sampling, keseluruhan populasi menjadi sampel yang berjumlah 59 orang.Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Distribusi frekuensi Indeks Massa Tubuh IMT terbanyak yaitu kategoriberlebih sebanyak 30 orang (53,6 %). Distribusi frekuensi kadar Trigliserida terbanyak yaitu kategori normal sebanyak 22 orang (39,3%). Di ketahui ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) antara kadar Trigliserida  pada pasien FKTP diabetes melitus tipe II di dokter praktik mandiri K-Hakikiyah Lampung Tengah Agustus tahun 2019 dengan nilai p-value = 0,019.Ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) antara kadar Trigliserida pada pasien FKTP diabetes melitus tipe II di dokter praktik mandiri K-Hakikiyah Lampung Tengah Agustus 2019

    Jenis dan Efek Complementary Therapy dalam Menurunkan Tekanan Intra Okular (TIO) pada Pasien Glaukoma: A Systematic Review : Types and Effects of Complementary Therapy in Reducing Intra-Ocular Pressure (IOP) in Glaucoma Patients: A Systematic Review

    No full text
    Galukoma merupakan salah satu penyebab utama kebutaan permanen diseluruh dunia dan  diprediksi akan mengalami peningkatan pada tahun 2040 menjadi 111.8 juta orang. Peningkatan TIO merupakan salah satu penyebab utama terjadinya glaukoma. Saat ini, pengobatan glaukoma berfokus pada penurunan TIO dengan terapi farmakologis dan intervensi bedah. Namun, penggunaan terapi anti-glaukoma seringkali sulit dilakukan karena membutuhkan komitmen seumur hidup serta adanya efek samping pengobatan. Intervensi Complementary therapy dapat juga mengurangi efek samping pengobatan, mengurangi stress dan berperan dalam menurunkan TIO pada pasien glaukoma. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan efek complementary therapy dalam menurunkan tekanan intra okular pada pasien glaukoma. Desain yang digunakan adalah systematic review. Pencarian menggunakan lima database PubMed, ProQuest, Ebsco, Chocrane Library dan Google Scholar, selain itu dilakukan secondary searching untuk mengidentifikasi jenis dan efek complementary therapy yang dapat menurunkan TIO pada pasien glaukoma, dipublikasikan 10 tahun terakhir (2010-2020), full text, desain studi RCT dan berbahasa Inggris. Hasil penelitian  ini ditemukan sebelas studi yang diinklusi dan direview. Dari ulasan tersebut ada tiga klasifikasi complementary therapy yang ditemukan yaitu Energy Therapy (akupuntur, akupresur dan TENS) yang bermanfaat dalam menurunkan TIO dengan menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis, Mind-Body Spirit Therapy (musik dan meditasi) yang berperan dalam menurunkan kortisol dan meningkatkan endorphin yang berkorelasi dalam penurunan TIO, Biological Based Therapies (ekstrak saffron) sebagai antioksidan dan pelindung saraf, mengurangi spesies oksigen reaktif dan menghambat kematian sel Trabecular Meshwork yang berperan dalam pengurangan TIO. Kesimpulan dari penelitian ini, Complementary Therapy dapat digunakan sebagai tambahan pengobatan konvensional dalam menurunkan TIO pada pasien glaukoma
    corecore