3 research outputs found
PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DESTINASI PARIWISATA SUPER PRIORITAS LIKUPANG
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang potensial dengan sumber daya alam yang mampu menjadi daya tarik wisata. Pariwisata menjadi andalan dalam menarik wisatawan. Dalam upaya untuk memperkenalkan kepada seluruh dunia potensi pariwisata yang di miliki Indonesia, telah ditetapkan 5 Destinasi pariwisata super prioritas, salah satunya yaitu Likupang di Provinsi Sulawei Utara. Setelah ditetapkan, Likupang mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata, namun ditemui permasalahan terkait kurangnya pemahaman dan keterlibatan dari masyarakat lokal dalam pengembangan DPSP. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk menggali dan mengkaji lebih dalam persepsi dan partisipasi dari masyarakat lokal terhadap pengembangan DPSP Likupang. Penelitian ini dilakukan di Kec. Likupang Timur, pada kawasan pariwisata pesisir di Desa Pulisan, Desa Marinsow, Desa Kinunang dan Desa Maen. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Sampel responden sebanyak 80 responden dari masyarakat lokal. Dikumpulkan dengan Teknik wawancara, kuesioner dan observasi. Setelah dilakukan analisis secara kualitatif dengan skala Likert, didapati hasil bahwa persepsi masyarakat lokal terhadap pengembangan DPSP Likupang sudah cukup baik. Selain itu didapati hasil bahwa masyarakat lokal “Sering” berpartisipasi dalam upaya pengembangan DPSP Likupang.
Kata Kunci: Pariwisata, Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Persepsi Masyarakat, Partisipasi Masyarakat
ABSTRACT
Indonesia is a potential archipelagic country with natural resources that can become a tourist attraction. Tourism is a mainstay in attracting tourists. In an effort to introduce to the world the tourism potential of Indonesia, 5 super priority tourism destinations have been set, one of which is Likupang - North Sulawesi. Once established, Likupang began to be developed as a tourist area, however, the community still lacked understanding and involvement from the local community in the development of the DPSP. For this reason, it is necessary to conduct research to explore and examine more deeply related to the perception and participation of local communities towards the development of the Likupang DPSP. This research was conducted in Kec. East Likupang, in tourism areas in Pulisan Village, Marinsow Village, Kinunang Village and Maen Village. The research method is Descriptive -Qualitative. Questionairres are distribiuted to 80 of respondents from local communities. Data also collected with interview techniques and observation. After doing the analysis, it was found that the local community's perception of the development of the Likupang DPSP was quite good. In addition, it was found that the local community “often” participated in the development of the Likupang DPSP.
Keywords: Tourism, Super Priority Tourism Destinations, Public Perception, Public Participatio
EVALUASI KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN DI KECAMATAN OBA TENGAH
Kecamatan Oba Tengah merupakan salah satu kecamatan di Kota Tidore Kepulauan yang berada di Pulau Halmahera. Kecamatan Oba Tengah yang berada pada Pulau Halmahera memiliki karakteristik yang berbeda dengan Pulau Tidore karena terpisah dengan selat. Pulau Tidore lebih memiliki karakteristik wilayah perkotaan sedangkan wilayah di Pulau Halmahera Kecamatan Oba Tengah lebih berkarakteristik perdesaan dengan potensi pada sektorpertanian. Pertanian dan perdesaan merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan. Namun pada kenyataannya sektor pertanian di daerah perdesaan belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terbukti dengan masih tingginya jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan. Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan rendahnya tingkat pelayanan infrastruktur pertanian di kawasan perdesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengedintifikasi dan mengevaluasi ketersediaan infrastruktur perdesaan berdasarkan standard dan persepsi Masyarakat di Kecamatan Oba Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan ketersediaan infrastruktur perdesaan dalam upaya pengembangan Kawasan Pertanian di Kecamatan Oba Tengah sebagian besar sudah tersedia dengan Kondisi infrastruktur yang cukup baik. Evaluasi berdasarkan standar peraturan Dinas Pekerjaan Umum, memperoleh nilai sebesar 82%, yang artinya bahwa ketersediaan infrastruktur perdesaan masuk dalam kategori baik untuk memberikan dukungan pada sektor pertanian. berdasarkan persepsi masyarakat di peroleh nilai 50,80%, yang artinya bahwa menurut persepsi masyarakat ketersediaan infrastruktur perdesaan cukup memberikan dukungan untuk pengembangan kawasan pertanian di Kecamatan Oba Tengah.Kata Kunci: Evaluasi, Ketersediaan Infrastruktur, Pengembangan Kawasan Pertanian, Kecamatan Oba Tenga