3 research outputs found

    Pembentukan Komunitas Pengelola Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat

    Get PDF
    Sebagian besar warga Dusun Gesikan Kelurahan Panggungharjo Sewon Bantul memperlakukan sampah dengancaradibakar atau dibuang ke sungai. Cara-cara ini akan menimbulkan permasalahan lingkungan. Pembentukan komunitas pengelola sampah terpadu berbasis masyarakat di Dusun Gesikan bertujuan untuk mengurangi permasalahan lingkungan karena sampah.Mitra yang terlibat dalam program ini adalah warga RT. 04 Dusun Gesikan Panggungharjo Sewon Bantul. Metode yang digunakan dalam kegiatan antara lain dengan penyuluhan/edukasi, pelatihan, dan pendampingan. Komunitas dibentuk melalui serangkaian kegiatan yaitu: 1) koordinasi dengan pengurus RT, pedukuhan, dan tokoh masyarakat; 2) sosialisasi dan edukasi tentang pengelolaan sampah dan bank sampah; 3) edukasi dan pemberian fasilitas pemilahan sampah; 4) pelatihan pembuatan kompos, pembuatan aneka kreasi daur ulang dari sampah plastik, dan pembuatan lilin dari minyak jelantah. Hasil yang dicapai berupa terbentuknya “Kompaster Gestari”, yang merupakan kependekan dari Komunitas Pengelola Sampah Terpadu, Gesikan Resik Tertata dan Asri.  Masyarakat yang bergabung dalam komunitas ini secara bertahap digiring untuk melakukan pengelolaan sampah secara sadar dan mandiri, menerapkan 6 M dan 2 TM yakni: mengurangi potensi sampah, memanfaatkan sampah, mendaur ulang sampah, memilah sampah, menabung sampah, meminimalkan sampah residu masuk ke TPA, tidak membuang sampah ke sungai, dan tidak membakar sampah. Produk utama Kompaster Gestari adalah Bank Sampah Gestari yang dibentuk pada tanggal 15 September 2019.Hasil produk daur ulang sampah seperti tatakan gelas, bunga dari kresek, dan lilin minyak jelantah telah dipamerkan di acara lomba desa Panggungharjo.Kompaster Gestari telah mendapat tawaran kerjasama dari Bumdes Panggungharjo, Bank Sampah “Gemah Ripah” Badegan Bantul, Butik Daur Ulang Project B Indonesia untuk pemasaran produk dan hasil tabung sampah

    Transport Sedimen Melayang di Telaga Jambeanom, Banjaran, Karangasem, Paliyan, Gunungkidul

    Get PDF
    Telaga Jambeanom adalah salah satu telaga yang berada di Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan. Telagaini masih digunakan untuk sumber air di daerah tersebut untuk mencuci, mandi, dan lainnya. Telaga ini terbentuksecara alami dan dikelilingi oleh lereng dan bukit yang digunakan untuk bercocok tanam sehinggamemungkinkan ketika turun hujan sedimen akan terbawa masuk ke telaga. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui seberapa besar sedimen melayang yang masuk ke telaga ketika ada aliran masuk ke telaga. Metodeyang digunakan dengan melakukan pengukuran debit aliran saat hujan dengan rentang waktu penelitian mulaidari 10 Maret – 24 April 2021 dan mengambil sampel aliran air, kemudian dianalisis secara matematis. Hasilyang didapatkan adalah Q1 dengan curah hujan 26 mm memiliki Qs puncak sebesar 0,00191615 mg.m3/L.s.Sedangkan Q2 dengan curah hujan 42 mm memiliki Qs puncak 0,01456176 mg.m3/L.s. Sedimen melayang yangmasuk menyebabkan air menjadi keruh ketika digunakan oleh masyarakat dengan kekeruhan sebesar 31,14-67,7NTU, sehingga mempengaruhi penggunaan air tersebut.Kata Kunci: Curah Hujan; Sedimen Melayang; Transpor

    Contaminated Groundwater by Nitrate in Sidoarum Village, Godean District, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta

    No full text
    Sidoarum Village, Godean District, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta become one of the developing areas for getting influenced by Yogyakarta City center which is only 8 kilometers away. Population growth has occurred from 2010 to 2019 which has led to land use changes from agricultural areas to residential areas. Land use change, population growth, incorrect space using, excessive use of fertilizers, agricultural activities, and industrial waste disposal affects the groundwater quality resources, especially nitrate (NO3) compound. This research was aimed to determine the distribution of groundwater quality based on nitrate parameters and to analyze the relationship between land use changing and nitrate concentrations in groundwater. This mixed-method research used to survey and mapping methods to collect the data. The analysis was conducted by laboratory tests and spatial analysis method using Arc GIS software. The sampling of groundwater was carried out by purposive sampling method based on differences in land use. The results indicated that most of the groundwater in Sidoarum Village has been contaminated by nitrate due to activity in agricultural areas like intense fertilizer application and farming in household-scale in densely populated areas, especially with the bad sanitation system. The distribution of nitrate contaminated groundwater was correlated to the types of land use. The monitoring of land use change is needed especially from the agricultural areas to residential areas due to excessive population growth
    corecore