14 research outputs found

    Pengaruh Ion Kalsium (Ca2+) Terhadap Aktivitas Pektinase Hasil Isolasi Dari Bacillus Firmus

    Get PDF
    Pektinase merupakan enzim hidrolase yang mampu memecah ikatan α-1,4 glikosidik pada poligalakturonat menjadi asam galakturonat. Pektinase dapat diproduksi dari berbagai macam mikroorganisme seperti Aspergillus Niger dan Bacillus firmus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ion Ca2+ terhadap aktivitas pektinase dari Bacillus firmus dan menentukan parameter kinetika. Pektinase yang digunakan berupa ekstrak kasar. Pengukuran kadar protein pektinase dilakukan menggunakan reagen Biuret dan asam galakturonat menggunakan reagen DNS secara spektrofotometer. Aktivitas pektinase diperoleh dari asam galakturonat yang terbentuk oleh pektinase setiap 1 mL per menit. Pengaruh ion Ca2+ ditentukan pada konsentrasi ion Ca2+ 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 mM, sedangkan parameter kinetika ditentukan pada variasi konsentrasi substrat 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 % (b/v). Kadar protein pektinase bebas diperoleh sebesar 1,200 mg/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion Ca2+ bertindak sebagai aktivator. Konsentrasi ion Ca2+ 10 mM dapat meningkatkan aktivitas pektinase dari 0,636 µgmL-1menit-1 menjadi 7,608 µgmL-1menit-1. Parameter kinetika pektinase dengan penambahan Ca2+ 10 mM mempunyai Vmaks sebesar 29,41 U dan KM = 1,91 %

    Transesterifikasi In situ Biji Jarak Pagar Menggunakan Kavitasi Hidrodinamik

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses produksi biodiesel dari biji jarak pagar melalui proses transesterifikasi in situ menggunakan kavitasi hidrodinamik. Transesterifikasi in situ dilakukan pada kondisi: volume metanol 800 mL, temperatur proses 50oC, katalis kalium hidroksida 2 g, kandungan air biji jarak kurang dari 3% dan ukuran partikel biji jarak 0,355-1,18 mm. Hasil penelitian menunjukkan rendemen biodiesel tertinggi sebesar 35% yang dihasilkan dari proses transesterifikasi in situ biji jarak pagar menggunakan kavitasi hidrodinamik tanpa penambahan co-solvent diperoleh pada penggunaan waktu proses 120 menit dan rasio volume metanol terhadap berat biji jarak 16 (mL/g). Penggunaan co-solvent heksana terbukti dapat meningkatkan rendemen biodiesel yang dihasilkan dimana pada penambahan volume heksana sebanyak 95 mL diperoleh rendemen biodiesel sebesar 60%. Proses transesterifikasi in situ biji jarak menggunakan kavitasi hidrodinamik menghasilkan rendemen biodiesel yang lebih besar dibandingkan proses menggunakan pengaduk mekanik. Hasil analisis gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) menunjukkan komponen terbesar dalam produk biodiesel adalah metil oleat

    Influence of Co-solvent on Reactive-extraction of Jatropha Curcas L. Seed for Biodiesel Production

    Full text link
    In this study, experimental studies have been carried out to improve the yield of biodiesel by addition of co-solvent to enhance the miscibility of the phases and speed up the reaction rate. The co-solvent used are tetrahydrofuran and hexane. The experimental result shows that the transesterification rate was improved when compared to the system without cosolvents. The biodiesel produced in the experiment was analyzed by gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), which showed that methyl oleate was the highest compound in biodiesel

    Developing social protection in Vanuatu tripartite constituents consensus policy position

    Get PDF

    Proses Pembelajaran Tematik melalui Kegiatan Kunjungan Rumah (Home Visit)kelas V Sdn 101370 Batang Pane II

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan kunjungan rumah (Home Visit) dan untuk mengetahui bagaimana respon dari siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan kunjungan rumah (Home Visit) kelas V SDN 101370 Batang Pane II. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 101370 Batang Pane II. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan penelitian ini yaitu Bapak Muji Rahayu. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi. Teknik analisis data dalam penelitian meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan (conclusion/verying). Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa SDN 101370 Batang Pane II melaksanakan pembelajaran melalui kegiatan kunjungan rumah. Pelaksanannya guru kelas mendatangi salah satu rumah siswa yang sudah ditentukan sebelumnya secara berkala misalnya dua sampai tiga kali kunjungan. Waktu pembelajaran dilakukan dengan waktu yang terbatas yaitu 2 jam mulai dari jam 9 sampai jam 11. Pelaksanaan Home Visit di SDN 101370 Batang Pane II meliputi tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan. Respon siswa kelas V dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan kunjungan rumah (home visit) dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki respon yang sangat baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Selain itu para orang tua juga memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran ini terlihat para orang tua sangat aktif memantau anak-anaknya agar tetap bisa mengikuti pembelajaran.   Kata kunci: Proses, Pembelajaran, Home, Visit &nbsp
    corecore