4 research outputs found

    EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) DI KAWASAN TRANSMIGRASI RAMBUTAN PARIT KABUPATEN OGAN ILIR

    Get PDF
    Pola migrasi ini merupakan fenomena yang rasional dan dinamis dalam mencari kesempatan yang baru guna mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. Akibatnya terjadi persebaran penduduk yang tidak merata. Secara garis besar pelaksanaan program transmigrasi dilaksanakan melalui tahapan-tahapan kegiatan mulai dari penyediaan calon lokasi transmigrasi, penyiapan pemukiman serta fasilitas umum, pengerahan dan penempatan, pembinaan masyarakat transmigrasi, kemudian diakhiri dengan penyerahan tanggung jawab pembinaan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) kepada pemerintah daerah. Di samping itu masih banyak pula kawasan-kawasan transmigrasi yang telah dibangun tetapi belum berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mempercepat terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan baru, kedepan paradigma pengembangan Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) dan Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT) dilakukan dengan pendekatan “pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM)”. Konsep pendekatan yang diterapkan adalah dengan melakukan revitalisasi pengembangan kawasan-kawasan transmigrasi yang sudah ada serta reorientasi pembangunan kawasan-kawasan transmigrasi yang baru menuju terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan dan selanjutnya disebut “Kota Terpadu Mandiri” (KTM). Adapun tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui hasil dari Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi Rambutan dan Parit Kabupaten Ogan Ilir. Bila dillihat dari jenis data dan teknik analisis yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan data dan teknik analisis kualitatif. Dalam Penelitian ini telah dilakukan dengan baik, terlihat dari pengukuran 12 indikator masih ada kekurangan dan perlu diperbaiki terhadap 2 indikator 1) kejelasan sasaran penerima program,  2) jumlah sarana prasarana secepatnya dilakukan pembangunan yang berkelanjutan.Kata Kunci : Evaluasi, Kebijakan, Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri

    Analisis Pengaruh Perubahan Jarak Node Harvester Terhadap Kinerja Wi-Fi

    Get PDF
    Pemanfaatan energi yang ada disekitar untuk menyuplai perangkat elektronik berdaya rendah semakin banyak dikembangkan, tidak terkecuali pemanfaatan energi RF yang banyak dihasilkan oleh perangkat telekomunikasi. Banyak penelitian memanfaatkan energi RF yang dihasilkan oleh perangkat Wi-Fi sebagai salah satu sumber energi alternatif. Akan tetapi pengaruh pemanfaatan energi RF yang bersumber dari Wi-Fi tidak banyak yang mengulas. Pada penelitian ini dibahas pengaruh penggunaan node harvester yang memanfaatkan energi RF yang dihasilkan oleh perangkat Wi-Fi terhadap kinerja  jaringan Wi-Fi tersebut. Pada penelitian ini dilihat pengaruh jarak 4 node harvester terhadap kinerja jaringan  Wi-Fi yang terdiri dari 1 mikrotik routerboard, 4 laptop. Parameter yang diujikan dimulai dari tegangan pada harvester, nilai throughput, delay, packet loss dan power density. Dari hasil penelitian kapasitor 470 µF menghasilkan tegangan terbesar dengan nilai ±0.4V. Nilai tegangan pada harvester akan semakin tinggi ketika didekatkan dengan Wi-Fi dan bernilai 0 di jarak ±15 m dari Wi-Fi. Hasil pengujian memperlihatkan nilai throughput yang terus menurun seiring penambahan jarak  harvester ke Wi-Fi penurunan disebabkan oleh best effort pada jaringan. Sedangkan nilai delay yang didapatkan tidak murni terpengaruh oleh penggunaan harvester dan nilai packet loss didapat 0 % . Power density mengalami penurunan nilai daya ketika harvester semakin dekat jaraknya dengan Wi-Fi dan selisih nilai daya ±2 dBm disetiap perpindahan jarak yang ditetapkan

    Antena Broadband Untuk Aplikasi TV, Seluler, dan Wifi

    Get PDF
    The antenna is an instrument that is important in a communication system radio.antena turn the tide terbimbing into waves free in the air and in contrast between free space with a guide can include ( coaxial cable or a / waves a waveguide ) used to meggerakkan electromagnetic energy from the source of the transmitter to or from an antenna to antenna. recipientsThe antenna have diverse forms with the dimensions and of diverse characteristics, anyway one of the antenna that attracts many research is mikrostrip. antennaThe antenna mikrostrip has several advantages of them simple forms, a compact, lightly, and cheap.On this research used antenna mikrostrip with the frequency of mhz broadband at band of frequencies 500 to 2500 Mhz.The substrate material to be used is rt duroid 5880, with dielectric constant ( εr) 2.2 and thickness ( h ) 1.57 mm. Antenna mikrostrip made using circular patches .The measurement result shows performance of returnloss antennae < -10 db at the frequency of 605 Mhz to 6677 Mhz , with bandwidth 6072 Mhz .Polaradiasi mikrostrip shaped omni directional antenna .Gain the measurement result mikrostrip antenna on the highest frequency of 650 Mhz to gain 3.3 db and at the frequency of 1800 Mhz with gain 3.4 db . The antenna received microstrip has a higher than conventional antenna which is at the frequency of Mhz 650 power accept antenna mikrostrip -33.08 dbm bigger than conventional 59.90 dbm antennaAntena merupakan instrumen yang penting dalam sistem komunikasi radio.Antena mengubah gelombang terbimbing menjadi gelombang bebas di udara dan sebaliknya antara ruang bebas dengan pemandu (dapat berupa kabel koaksial atau pemandu gelombang/waveguide) yang digunakan untuk meggerakkan energi elektromagnetik dari sumber pemancar ke antena atau dari antena ke penerima. Antena memiliki bentuk yang beragam dengan dimensi dan karakteristik yang beragam pula, salah satu antena yang menarik banyak penelitian adalah antenna mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki beberapa kelebihan diantaranya bentuk yang sederhana, compact, ringan, dan murah. Pada penelitian ini digunakan antenna mikrostrip dengan frekuensi Broadband pada pita frekuensi 500 MHz – 2.5 MHz. Bahan substrat yang akan digunakan adalah RT duroid 5880, dengan konstanta dielektrik (εr) 2.2 dan ketebalan (h) 1.57 mm. Antena mikrostrip yang dibuat menggunakan patch circular. Hasil pengukuran emnunjukkan kinerja returnloss antena < -10 dB pada frekuensi 605 MHz hingga 6677 MHz, dengan bandwidth 6072 MHz. Polaradiasi antena mikrostrip berbentuk omni direksional. Gain antenna mikrostrip hasil pengukuran tertinggi pada frekuensi 650 MHz dengan gain 3.3 dB dan pada frekuensi 1800 MH dengan gain 3.4 dB. Daya terima antena microstrip memiliki daya lebih  tinggi dari antena konvensional yaitu pada frekuensi 650 Mhz daya terima antena mikrostrip -33.08 dBm lebih besar dari antena konvensional 59.90 dB

    Pengaruh Ketebalan Material Terhadap Shielding Effectiveness pada Frekuensi Rendah

    Get PDF
    Today, the need for electronic devices with smaller and more compact dimensions integrating many functions is increasing. At the same time, the need for ubiquitous processor speed, clock, data rate, and wireless connectivity is also increasing. This increase in demand also results in an increase in electromagnetic interference (EMI) in the environment. Although rare, High-Impact, Low-Frequency (HILF) events have the potential to have a deleterious impact on the electric power system. In this study, an analysis of shielding effectiveness (SE) was carried out at low frequencies when the thickness of the shielding material was varied. The materials used in this research are aluminum sheet and aluminum foil, and they combine their thickness through a single layer or double layer scheme. The thickness of the shielding material affects the value of shielding effectiveness; as evidenced when the thickness of the material is increased to 2 times, an increase in the value of shielding effectiveness reaches 207%. The use of double layers shows an increase in shielding effectiveness which is better than increasing the thickness of the material.Sekarang ini, kebutuhan akan perangkat elektronik dengan dimensi yang lebih kecil dan lebih ringkas, mengintegrasikan banyak fungsi semakin meningkat. Pada saat yang sama, kebutuhan akan kecepatan prosesor, clock, kecepatan data dan konektivitas nirkabel yang ada di mana-mana juga semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan ini juga mengakibatkan peningkatan electromagnetic interference (EMI) dilingkungan. Walaupun jarang terjadi,peristiwa High-Impact, Low-Frequency (HILF) yang berpotensi menimbulkan dampak yang merusak pada sistem tenaga listrik.  Pada penelitian ini dilakukan analisis shielding effectiveness (SE) pada frekuensi rendah  saat ketebalan dari material shielding divariasi. Material yang digunakan pada penelitian ini adalah aluminium sheet dan aluminium foil, dan mengkombinasikan ketebalannya melalui skema single layer maupun double layer. Ketebalan material shielding mempengaruhi nilai shielding effectiveness, terbukti saat ketebalan material ditingkatkan menjadi 2 kali, didapatkan kenaikan nilai shielding effectiveness mencapai 207%. Penggunaan double layer menunjukkan peningkatan shielding effectiveness yang lebih baik daripada meningkatkan ketebalan material
    corecore