23 research outputs found

    ペヘレイの性分化過程における組織学的勾配の分子機構に関する研究

    Get PDF
    東京海洋大学博士学位論文 平成29年度(2017) 応用生命科学 課程博士 甲第500号指導教員: ストルスマン C.A.東京海洋大学201

    Pengaruh Penambahan Kalsium Pada Media Kultur Salinitas Rendah Terhadap Performa Udang Vaname Litopenaeus vannamei

    Get PDF
    Kalsium merupakan salah satu makromineral yang berperan penting dalam proses pengerasan kulit udang pasca molting. Pada tambak salinitas rendah, sering mengalami kekurangan kalsium yang dapat berdampak pada kegagalan molting udang bahkan menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan rasio konversi pakan udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara pada media kultur salinitas rendah dengan penambahan konsentrasi mineral kalsium berbeda. Penelitian ini dilakukan pada media bersalinitas 5 ppt, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut berupa penambahan makromineral kalsium yang berbeda, yaitu: A (0 mg/L), B (50 mg/L), C (100 mg/L), dan D (150 mg/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kalsium yang berbeda pada media salinitas rendah berpengaruh terhadap pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan rasio konversi pakan udang vaname. Pertumbuhan terbaik terjadi pada perlakuan penambahan kalsium 0 mg/L (kontrol) yaitu sebesar 0,56±0,18 g, sementara tingkat kelangsungan hidup dan konversi pakan terbaik terjadi pada perlakuan 50 mg/L yaitu 54,3±0,38% dan 1,4±0,1.Kalsium merupakan salah satu makromineral yang berperan penting dalam proses pengerasan kulit udang pasca molting. Pada tambak salinitas rendah, sering mengalami kekurangan kalsium yang dapat berdampak pada kegagalan molting udang bahkan menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan rasio konversi pakan udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara pada media kultur salinitas rendah dengan penambahan konsentrasi mineral kalsium berbeda. Penelitian ini dilakukan pada media bersalinitas 5 ppt, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut berupa penambahan makromineral kalsium yang berbeda, yaitu: A (0 mg/L), B (50 mg/L), C (100 mg/L), dan D (150 mg/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kalsium yang berbeda pada media salinitas rendah berpengaruh terhadap pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan rasio konversi pakan udang vaname. Pertumbuhan terbaik terjadi pada perlakuan penambahan kalsium 0 mg/L (kontrol) yaitu sebesar 0,56±0,18 g, sementara tingkat kelangsungan hidup dan konversi pakan terbaik terjadi pada perlakuan 50 mg/L yaitu 54,3±0,38% dan 1,4±0,1

    MATURASI IKAN LELE MUTIARA Clarias gariepinus BETINA DENGAN ESTRADIOL-17? MELALUI PAKAN

    Get PDF
    Some problems in catfish culture are the spawning circle, female catfish begin to mature gonad at 10 months, and after 1,5 months can spawn again. The purpose of this study was to evaluate the process of accelerating maturation female mutiara catfish with the addition Estradiol-17? by oral treatments. The study was design used 3 treatments : 0 ml/kg feed, 0,4 ml/kg feed, 0,6 ml/kg feed with three individual replications. The result showed that the addition of Estradiol-17? significantly affected on reproductive performance : Gonado Somatic Index (GSI) 102,3% and eggs diameter 16,4% in female mutiara catfish compared with 0 ml/kg feed. Key words : Clarias gariepinus, Eggs Diameter, Estradiol-17ß, Gonadosomatic Index (GSI), Reproductive Performance

    Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio Harveyi secara In Vitro

    Full text link
    Penyakit Vibriosis disebabkan serangan bakteri Vibrio sp. berupa penyakit kunang - kunang khususnya V. harveyi. Penggunaan obat dan antibiotik dilarang karena membahayakan manusia dan menimbulkan sifat resisten. Buah mengkudu mengandung zat aktif antibakteria yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah mengkudu dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. Harveyi secara in vitro, pengujian dilakukan dengan dua metode yaitu metode tanam menggunakan media tumbuh TSA 2,5% NaCl dan metode sebar menggunakan media tumbuh TSB 2,5% NaCl dengan kepadatan bakteri 105 cfu/ml. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan volume uji ekstrak buah mengkudu yaitu 0,25 ml ; 0,50 ml ; 0,75 ml dan 0 ml (kontrol), tiap perlakuan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu dapat menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi secara in vitro (P < 0, 01). Perlakuan 0,5 ml dan 0,75 ml memiliki efektivitas yang sama dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi yaitu selama 48 jam waktu inkubasi. Volume optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi secara in vitro adalah 0,50 ml ekstrak buah mengkudu dengan rerata zona hambat maksimum 5, 25 ± 0, 85 mm dan daya hambat selama 48 jam waktu inkubasi

    Penggunaan Suhu Dan Dosis Propolis Yang Berbeda Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Guppy (Poecilia Reticulata)

    Get PDF
    Guppy (Poecilia reticulata) is one of undifferentiated sex species that can direct to produce male during embryogenesis and larvae phase. Temperature is relevant environment factors that affect to gonad differentiation in fish. Propolis is a material from honeybees that has potential to be used in sex reversal to replaced 17α-metiltestosteron. Propolis contains chrysin and galangin with the function inhibited testosteron to estradiol conversion. The aim of this research is to determine the best treatment among different ambient temperature and propolis on different dose. The research was conducted in factorial randomize design, using twelve treatments. The treatments were given to pregnant guppy brood stock for 24 hours that were immersed in interaction of ambient temperature 28; 30 and 32oC with propolis on different dose 0; 25; 75 and 100 µl/l. The result showed that interaction between temperature and propolis showed significant difference in producing male guppy (P0.05)

    MATURASI LELE MUTIARA Clarias gariepinus BETINA MELALUI PENAMBAHAN HORMON OODEV DAN ESTRADIOL-17ß PADA PAKAN

    Get PDF
    The problem in Mutiara strain of North African catfish Clarias gariepinus culture is that the production of both larvae and seeds is still inhibited by the seasonal reproductive cycle where the catfish only spawn once during the spawning season.  The purposes of this study were to evaluate the effect of administration of oodev and estradiol-17ß on the maturity process and to determine the best doses in accelerating the maturion of female Mutiara strain. This study used a Completely Randomized Design with 5 treatments and 3 individual replications. The treatments were combination between dose Oodev (PMSG and Anti-Dopamine) and dose Estradiol-17ß in feed (both doses in ml/kg feed):A(0+0), B(0.5+0), C(0+0.6), D(0.5+0,6), E(1+1). The results of this study showed that the administration of Oodev and Estradiol-17ß significant affect on gonadal maturity index about 82.21% compared to control and acclerating maturation of female mutiara strain with doses the best is the treatment E (oodev 1 ml/kg feed+estradiol-17ß 1 ml/kg feed).Key words: Clarias gariepinus, dose, estradiol-17ß, maturation, oode

    PRODUKSI MONOSEKS GUPPY (Poecilia reticulata) JANTAN DENGAN PERENDAMAN INDUK BUNTING DAN LARVA DALAM PROPOLIS BERBAGAI ARAS DOSIS

    Get PDF
    Produksi populasi monoseks guppy (Poecilia reticulata Peters, 1859) sebagai solusi untuk mengatasi masalah fekunditas rendah dan mempermudah pemasaran benih sebagai salah satu ikan hias. Tujuan penelitian untuk mencari perlakuan terbaik untuk memproduksi populasi jantan guppy dengan merendam induk bunting dan larva umur 2 hari setelah menetas dalam propolis dan 17?-metiltestosteron (MT). Rancangan percobaan yang digunakan adalah perlakuan dosis propolis (50, 100, dan 150 ?L/L), dosis MT 2000 ?L/L, dan kontrol (tanpa penambahan propolis atau MT), dengan pengulangan 3 kali. Percobaan pe-rendaman induk bunting dan larva umur dua hari dalam setiap perlakuan selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman induk bunting dan larva umur dua hari setelah lahir dalam larutan propolis memberikan pengaruh terhadap persentasi populasi jantan guppy dibandingkan dengan kontrol (P<0,05). Persentase populasi jantan guppy relatif lebih tinggi pada perlakuan perendaman larva sebesar 67,13% dibandingkan dengan perendaman induk bunting 64,88%; keduanya dicapai pada dosis 100 ?l/L. Persentase interseks lebih tinggi dicapai pada perlakuan menggunakan MT (20,19% dan 10,12%) dibandingkan perlakuan menggunakan propolis (16,74 % dan 8,42%), pada perendaman larva dan induk bunting berturut-turut. Propolis memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan metiltestosteron untuk memproduksi populasi jantan guppy.
    corecore