18 research outputs found
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KAWAT EMAIL TEMBAGA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH
Serat kawat email temabaga merupakan kawat tembaga polos yang dilapisi Email pada permukaannya, kawat ini sering digunakan sebagai penghantar listrik dan kawat email tembaga ini juga tahan terhadap korosi. Salah satu usaha untuk memperbaiki kekuatan beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah juga dapat dilakukan dengan menggunakan serat sebagai bahan tambah dalam campuran beton yaitu dengan menambahkan serat kawat email. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kawat email tembaga pada campuran beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah. Metode dilakukan dengan cara penambahan serat terhadap berat pasir, dengan panjang serat 50 mm dan diameter serat 0,60 mm. Untuk perhitungan campuran beton (mix design) dilakukan berdasarkan (SNI 7656 â 2012) dengan mutu beton rencana fâc sebesar 20 Mpa, menggunakan semen Tipe I dengan faktor air semen dipakai 0,58. Variasi campuran serat yang digunakan adalah 0%, 0,50%, 0,75%, 1%, dan 1,50%, dengan cetakan slinder berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Masing-masing variasi memiliki 5 buah benda uji, dan pengujian dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari. Nilai rata-rata kuat tekan variasi 0% sebesar 23,88 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 0,50% sebesar 23,99 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 0,75% sebesar 24,67 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 1% sebesar 25,12 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 1,50% sebesar 26,14 MPa. Nilai rata-rata kuat tarik belah variasi 0% sebesar 3,35 Mpa, rata-rata tarik belah variasi 0,50% sebesar 3,42 MPa, rata-rata kuat tarik belah variasi 0,75% sebesar 3,75 MPa, rata-rata kuat tarik belah variasi 1% sebesar 3,34 MPa, rata-rata kuat tarik belah variasi 1,50% sebesar 3,30 Mpa. Dari hasil pengujian menggambarkan bahwa, pengaruh penambahan serat kawat email tembaga pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton, tetapi kuat tarik belah beton cenderung menurun
PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS AKSI-ADB 2020 YANG MENGIMPLEMENTASIKAN TOILET BERBASIS GENDER DAN PENTINGNYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Permasalahan ketidakadilan gender bisa ditemukan dalam beragam hal dalam keseharian, salah satunya adalah toilet. Di berbagai tempat hiburan maupun ruang publik lain seperti sekolah dan stasiun, jumlah toilet untuk perempuan bisa dibilang kurang memadai. Universitas Malikussaleh melalui proyek AKSI ADB membangun 7 gedung Fakultas masing-masing 2 lantai dengan penempatan Toilet yang sudah memasukkan unsur gender didalamnya. Permasalahan toilet perempuan ini tidak lepas dari pandangan yang responsive gender yang saat ini sedang marak di masyarakat, termasuk di kalangan ilmuwan dan akademisi. Dalam tahap awal, pandangan ini mengesampingkan fakta biologis bahwa perempuan mempunyai kebutuhan unik sehubungan dengan pengalaman mandi dan bersih menstruasi mereka. Pengalaman ini sangat berpengaruh terhadap waktu yang perempuan habiskan di toilet. Sebuah studi dari Science Daily tahun 2017 pernah menyebutkan, perempuan menghabiskan 50 persen waktu lebih lama dari laki-laki di toilet. Hal ini bisa ditambah faktor sedikitnya jumlah bilik toilet sehingga perempuan mesti mengantre lebih lama di sana. Melalui Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 48 tahun 2016 tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran, Universitas Malikussaleh membangun Toilet yang responsive gender dengan rasio perbandingan toilet 1:25 untuk perempuan dan 1:40 untuk laki-laki yang ada di dalamnya.Keywords: Gender, Rasio Toilet, Responsiv
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KAWAT EMAIL TEMBAGA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH
Serat kawat email temabaga merupakan kawat tembaga polos yang dilapisi Email pada permukaannya, kawat ini sering digunakan sebagai penghantar listrik dan kawat email tembaga ini juga tahan terhadap korosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kawat email tembaga pada campuran beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah. Metode dilakukan dengan cara penambahan serat terhadap berat pasir, dengan panjang serat (l = 50 mm) dan diameter serat (d = 0,60 mm). Untuk perhitungan campuran beton (mix design) dilakukan berdasarkan (SNI 7656 â 2012) dengan mutu beton rencana sebesar fâc = 20 Mpa, menggunakan semen Tipe I dengan faktor air semen dipakai 0,58. Variasi campuran serat yang digunakan adalah 0%, 0,50%, 0,75%, 1%, dan 1,50%, dengan cetakan slinder berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Masing-masing variasi memiliki 5 buah benda uji, dan pengujian dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari. Nilai rata-rata kuat tekan variasi 0% sebesar 23,88 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 0,50% sebesar 23,99 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 0,75% sebesar 24,67 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 1% sebesar 25,12 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 1,50% sebesar 26,14 MPa. Nilai rata-rata kuat tarik belah variasi 0% sebesar 3,35 Mpa, rata-rata tarik belah variasi 0,50% sebesar 3,42 MPa, rata-rata kuat tarik belah variasi 0,75% sebesar 3,75 MPa, rata-rata kuat tarik belah variasi 1% sebesar 3,34 MPa, rata-rata kuat tarik belah variasi 1,50% sebesar 3,30 Mpa. Dari hasil pengujian menggambarkan bahwa, pengaruh penambahan serat kawat email tembaga pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton, tetapi kuat tarik belah beton cenderung menurun
STUDI EKSPERIMENTAL BETON NORMAL DALAM PENCAPAIAN KUAT TEKAN BETON
Rancangan campuran (mix design) merupakan upaya membuat proporsi material penyusun beton agar memenuhi mutu beton yang direncanakan.Kekuatan pada beton sangat tergantung pada komposisi dan kekuatan dari masing-masing material. Pada penelitian ini ingin melakukan eksperimental penggunaan material dengan mengurangi komposisi agregat halus dan agregat kasar namun dengan jumlah satuan yang sama dimana akan dibuat bervariasi seperti beton normal pengadukan mixer, beton normal pengadukan manual, beton normal 50% kerikil, beton normal 100% pasir dan beton normal 100% kerikil dengan umur pengujian pada saat beton berumur 7,14, 21, dan 28 hari. Benda uji berupa silinder berukuran tinggi 30 cm, diameter 15 cm untuk uji kuat tekan beton. Dari hasil penelitian diperoleh pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari untuk beton normal dengan pengadukan mixer tekan rata-rata 27.97 Mpa dan untuk beton normal dengan pengadukan manual kuat tekan beton rata-rata mencapai 22.92 Mpa hal ini menggambarkan bahwa pengadukan dengan mixer mempunyai kuat tekan lebih tinggi. Pada beton normal dengan campuran 50% kerikil kekuatan beton 11.75 Mpa, untuk beton normal dengan campuran 100% pasir kuat tekan rata-rata 10.66 Mpa, untuk beton normal dengan campuran 100% kerikil kuat tekan rata-rata 7.28 Mpa, sedangkan untuk beton dengan menggunakan semen saja kuat tekan rata-rata 25.51 Mpa hal ini menggambarkan bahwa kuat tekan beton normal campuran 50% kerikil lebih tinggi dari 100% pasir dan 100% kerikil sehingga dapat disimpulkan bahwa campuran beton normal harus menggunakan pasir dan kerikil, sementara itu pasir menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dari kerikil. Beton tanpa pasir dan kerikil mempunyai kuat tekan yang tinggi namun dalam pelaksanaannya akan mahal sebab semen mempunyai harga yang paling tinggi dibandingkan material lainny
PENGARUH SUBSTITUSI PASIR POZZOLAN SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON PASCA BAKAR DENGAN DAN TANPA PERENDAMAN
Salah satu kegagalan konstruksi beton kebakaran pada konstruksi, hal ini mempengaruhi kualitas/kekuatan struktur beton. Beton mutu tinggi merupakan beton dengan kuat tekan lebih besar dari 41,4 Mpa. Pasir pozzolan dihasilkan dari alam hasil sedimentasi gunung berapi yang mengandung senyawa silika dan alumina seperti yang terkandung di dalam semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar mutu kuat tekan beton pasca bakar dengan dan tanpa perendaman. Obyek dalam penelitian ini adalah beton segar menggunakan pasir pozzolan 10% sebagai pengganti sebagian agregat halus menggunakan superplasticizer 1,5% dari berat semen. Jumlah sampel pada penelitian ini 50 buah, 25 sampel Beton Normal dan 25 sampel Beton Pozzolan. Pengujian kuat tekan beton normal dan pasca bakar tanpa perendaman dilakukan pada umur 28 hari, sedangkan pada beton pasca bakar dengan perendaman dilakukan setelah 42 hari perendaman. Dari hasil penelitian diperoleh kuat tekan beton optimum mengunakan substitusi pasir pozzolan pasca bakar 200â°C dengan perendaman sebesar 45,10 Mpa, sedangkan mutu beton yang terendah terdapat pada beton pasca bakar 400â°C tanpa perendaman sebesar 31,97 Mpa. Penggunaan substitusi pasir pozzolan sebagai agregat halus terhadap beton pasca bakar dengan dan tanpa perendaman dapat meningkatkan mutu beton yang dibakar dengan suhu 200â°C dan 400â°C dibandingkan dengan beton normal pada perlakuan yang sam
Reaction mechanism and mechanical property improvement of Poly(Lactic Acid) reactive blending with Epoxy Resin
Polylactic acid (PLA) was melt-blended with epoxy resin to study the effects of the reaction on the mechanical and thermal properties of the PLA. The addition of 0.5% (wt/wt) epoxy to PLA increased the maximum tensile strength of PLA (57.5 MPa) to 67 MPa, whereas the 20% epoxy improved the elongation at break to 12%, due to crosslinking caused by the epoxy reaction. The morphology of the PLA/epoxy blends showed epoxy nanoparticle dispersion in the PLA matrix that presented a smooth fracture surface with a high epoxy content. The glass transition temperature of PLA decreased with an increasing epoxy content owing to the partial miscibility between PLA and the epoxy resin. The Vicat softening temperature of the PLA was 59 °C and increased to 64.6 °C for 0.5% epoxy. NMR confirmed the reaction between the -COOH groups of PLA and the epoxy groups of the epoxy resin. This reaction, and partial miscibility of the PLA/epoxy blend, improved the interfacial crosslinking, morphology, thermal properties, and mechanical properties of the blends
Studi Ekperimental Kuat Lentur Beton Serat Sisal
Beton adalah salah satu material konstruksi yang paling diminta karena harganya relatif murah dan dapat dicetak dalam bentuk apapun, meskipun kekurangannya adalah mempunyai nilai kuat tarik dan kuat lentur yang rendah. Pengunaan serat alam berupa serat sisal dalam campuran beton diharapkan dapat meningkatkan nilai kuat tarik dan kuat lentur beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat sisal dalam campuran beton. Metodologi yang digunakan adalah campuran beton yang ditambahkan serat sisal dengan variasi 0%, 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25% dan 1,5% dicetak dalam bentuk balok dengan ukuran 15x15x60 cm yang selanjutnya dibebani secara melintang dengan dua titik pembebanan untuk mendapatkan nilai kuat lentur. Pada balok tersebut juga dipasang strain gauge untuk mengukur nilai regangan beton terhadap beban yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serat sisal dalam campuran beton menyebabkan penurunan nilai kuat lentur beton. Sementara untuk hubungan beban dam regangan pada beton yang campurannya ditambahkan serat sisal menunjukkan peningkatan tingkat daktilitas beton yang semakin baik.Beton adalah salah satu material konstruksi yang paling diminta karena harganya relatif murah dan dapat dicetak dalam bentuk apapun, meskipun kekurangannya adalah mempunyai nilai kuat tarik dan kuat lentur yang rendah. Pengunaan serat alam berupa serat sisal dalam campuran beton diharapkan dapat meningkatkan nilai kuat tarik dan kuat lentur beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat sisal dalam campuran beton. Metodologi yang digunakan adalah campuran beton yang ditambahkan serat sisal dengan variasi 0%, 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25% dan 1,5% dicetak dalam bentuk balok dengan ukuran 15x15x60 cm yang selanjutnya dibebani secara melintang dengan dua titik pembebanan untuk mendapatkan nilai kuat lentur. Pada balok tersebut juga dipasang strain gauge untuk mengukur nilai regangan beton terhadap beban yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serat sisal dalam campuran beton menyebabkan penurunan nilai kuat lentur beton. Sementara untuk hubungan beban dam regangan pada beton yang campurannya ditambahkan serat sisal menunjukkan peningkatan tingkat daktilitas beton yang semakin baik