18 research outputs found
Pengukuran Segmentasi Pasar Pakaian, Studi Empirik Pada Konsumen Usia Muda
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, dalam melakukan suatu pembelian produk pakaian. Yaitu dengan memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk pakaian dengan melihat dari pembagian segmen
berdasarkan karakteristik masing-masing konsumen. Penelitian ini menganalisis perbedaan orientasi belanja berdasarkan atribut yang melekat pada suatu pakaian,
serta menganalisis perbedaan antara orientasi belanja berdasarkan manfaat dari pakaian yang akan dibeli. Dengan melihat dari segmen konsumen berdasarkan karakteristik belanja secara hedonis, rasional belanja, dan harga sebagai
eksplorasi belanja. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Universiatas Muhammadiyah Surakarta Program Studi Manajemen. Sampel yang digunakan sebanyak 120 responden. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Metode yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis ANOVA. Hasil olah data dengan bantuan komputer program SPSS 11.5. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa orientasi belanja konsumen dapat
dibedakan berdasarkan atribut pakaian. Hal ini bisa dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari pada tingkat signifikansi 0.05 yaitu nilai signifikansi pada merek sebagai niat pembelian kembali sebesar 0.007 dan utilitarian atribut 0.016. Serta juga diketahui bahwa orientasi belanja konsumen dapat dibedakan berdasarkan manfaat yang didapatkan dari pakaian. Hal ini bisa dilihat dari nilai signifikansi mode sebesar 0.000, untuk nilai signifikansi nilai merek 0.02, dan dari kenyamanan sebesar 0.001. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan orientasi belanja berdasarkan atribut yang melekat pada pakaian serta dalam melakukan pembelian berdasarkan atribut yang dilihat dari konsumen yaitu dari faktor merek dan utilitarian atribut. Serta terdapat perbedaan orientasi belanja berdasarkan manfaat yang didapatkan oleh konsumen dari suatu pakaian yang dilihat yaitu dari segi mode, nilai merek, dan kenyamanan
MENENTUKAN PREDIKSI REKOMENDASI BIMBINGAN KONSELING SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MENGGUNAKAN K-NEAREST NEIGHBOR
The problem of counseling guidance is one of the problems found in schools which is one thing that is difficult to predict. Accurate predictions are needed to support decision making for those who have policy in making decisions. One of the things that can be done to make predictions in providing guidance and counseling recommendations is to use the K-Nearest Neighbor method. Of the 388 students in the school, tests or experiments can be carried out using the K-Nearest Neighbor algorithm method. The results obtained from the experiment were 96.40% with 362 students who did not have to do counseling guidance, and 62 students who had to do counseling guidance. From the experimental results, it is hoped that the quality of the education system being carried out is expected to be further improved because it will affect the quality of the school.Masalah bimbingan konseling merupakan salah satu permasalah yang terdapat pada sekolah yang merupakan salah satu hal yang sulit untuk di prediksi. Prediksi yang akurat sangat diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan bagi yang mempunyai kebijakan dalam mengambil keputusan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk melakukan prediksi dalam memberikan rekomendasi bimbingan konseling dapat menggunakan metode K-Nearest Neighbor. Dari 388 jumlah siswa yang terdapat pada sekolah tersebut dapat dilakukan pengujian atau eksperimen menggunakan metode algoritma K-Nearest Neighbor. Hasil yang diperoleh dari eksperimen tersebut adalah 96,40% dengan jumlah siswa yang tidak harus melakukan bimbingan konseling sebanyak 362 siswa, dan yang harus melakukan bimbingan konseling sebanyak 62 siswa. Dari hasil eksperimen tersebut bahwa kualitas sistem pendidikan yang dilakukan diharapkan lebih ditingkatkan karena akan mempengaruhi kualitas dari sekolah tersebu
OPTIMALISASI METODE NAIVE BAYES DAN DECISION TREE UNTUK MENENTUKAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DENGAN PENDEKATAN UNSUPERVISED DISCRETIZATION
Higher Education is a place for providing education that aims to produce quality human resources and is able to face increasingly fierce job competition. Therefore, from the recruitment process or the admission process, prospective new students must consider various procedures that aim to be able to direct prospective new students in determining the study program that will be taken by prospective new students. The things that have been broken in the admission process for new students include the scores of national exam results, report cards, school test scores and the admission test for new students, as well as the admission process of the achievement path and aiming for missions. From these things, performance must be improved is a supporting factor so that the process of transforming educational science to students can be carried out properly. The purpose of this study is to obtain classification in determining the study program of prospective new students by optimizing the Naïve Bayes and Decision Tree methods with an Unsupervised Discretization Approach, as an effort to improve the internal quality assurance system, especially the standards for the admission process for new students in determining study programs at the Harapan Polytechnic with Tegal. Where in the process of accepting new students, planning, implementing, evaluating, and monitoring have been carried out as a form of implementing the Internal Quality Assurance System (SPMI). In this study, the data used was data on the results of the admission of prospective new students from all study programs. These data include data on the administrative completeness of the requirements of prospective new students, as well as data on the value of the results of the new student admission test. The data used is data for 1 academic year 2019/2020. From this data, training and testing will be carried out using Rapidminer 9, a classification of lecturer teaching performance will be obtained.Perguruan Tinggi merupakan tempat penyelenggara pendidikan yang bertujuan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat. Maka dari dalam proses rekrutmen atau proses penerimaan calon mahasiswa baru harus mempertimbangkan berbagai prosedur yang bertujuan untuk dapat mengarahkan calon mahasiswa baru dalam menentukan program studi yang akan ditempuh oleh calon mahasiswa baru. Adapun hal sudah ditembuh dalam proses penerimaan mahasiswa baru antara lain dari nilai hasil ujian nasional, nilai raport, nilai ujian sekolah dan nilah test penerimaan mahasiswa baru, serta proses penerimaan dari jalur prestasi dan bidik misi. Dari hal – hal tersebut harus ditingkatkan kinerjanya merupakan faktor penunjang agar proses transformasi keilmuan pendidikan kepada mahasiswa dapat dilakukan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan klasifikasi dalam menentukan program studi calon mahasiswa baru dengan mengoptimalkan metode Naïve Bayes dan Decision Tree dengan Pendekatan Unsupervised Discretization, sebagai upaya dalam peningkatan sistem penjaminan mutu internal khususnya standar proses penerimaan mahasiswa baru dalam menentukan program studi pada Politeknik Harapan Bersama Tegal. Dimana dalam proses penerimaan mahasiswa baru ini telah dilakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring sebagai bentuk penerapan Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI). Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data hasil penerimaan calon mahasiswa baru dari seluruh program studi. Data tersebut antara lain data kelengkapan administratif persyaratan calon mahasiswa baru, serta data nilai hasil test penerimaan mahasiswa baru. Data yang digunakan yakni data selama 1 tahun akademik 2019/2020. Dari data tersebut akan dilakukan training dan testing dengan menggunakan Rapidminer 9, maka akan didapatkan klasifikasi kinerja pengajaran dosen
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DILENGKAPI LKS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdapat empat tahapan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2014/2015. Sumber data berasal dari siswa dan guru. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kajian dokumen, angket, dan tes. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dilengkapi LKS dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2014/2015. Pada siklus I, ketercapaian aktivitas belajar siswa sebesar 52% dan pada siklus II meningkat menjadi 80%. Peningkatan prestasi belajar untuk aspek pengetahuan pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar sebesar 56% dan pada siklus II meningkat menjadi 84%, untuk aspek sikap dengan kategori sangat baik sebesar 72% pada siklus I meningkat menjadi 92% pada siklus II. Sedangkan untuk aspek keterampilan hanya dilakukan pada siklus I dengan persentase ketercapaian sebesar 100%
Left-Handed Metamaterial (LHM) Structure Stacked on a Two-Element Microstrip Antenna Array
Antenna can be one of the largest components in a
wireless device; therefore antenna miniaturization can reduce the overall size
of wireless devices. One method used to reduce the element size of an antenna is by using meta material structures. This
paper discusses a Left-Handed Meta material (LHM) structure stacked on a two-element microstrip antennas array for miniaturization and gain enhancement at a frequency of 2.35 GHz. To observe the impact of the LHM
structure on the antenna, first this paper discuss the design of a
conventional rectangular shape microstrip antenna without a LHM structure, then a design of the LHM structure
which shows both negative permittivity and negative permeability. This LHM
structure is then implemented on a
conventional single element microstrip antenna and on a two-element microstrip antennas array. Results and discussion of implementation of the LHM
structure on the conventional microstrip antenna is provided in this paper. The
results show that good agreement between simulated and measured results has
been achieved. The simulation results show that the antenna works at a frequency of 2.29–2.42 GHz with a bandwidth of 128 MHz (5.4%) and a gain of 8.2 dBi, while the measurements show that the antenna works at a frequency of 2.26–2.41 GHz with a bandwidth of 146 MHz (6.21%) and a gain of 8.97 dBi. In addition, by comparing the substrate
dimension for the two element array antennas, with and without the LHM
structure, shows a 39% reduction is achieved
The analysis of Bokoharjo digital marketing communication media in promoting its potential
Bokoharjo village is located at a strategic tourist destination including Boko Temple, Banyunibo Temple, Barong Temple, Ijo Temple, Breksi Hills, and Obelix Hills which requires to be developed. The development of Bokoharjo Village as a tourist village can be realized through digital marketing communication to introduce its potential products and attractions to the wider community so that the economic sector in Bokoharjo Village can grow. This research aims to: (1) identify the existing digital marketing communication media in Bokoharjo Village (2) analyze the need for digital marketing communication media in Bokoharjo Village, and (3) identify the potential and attractions of Bokoharjo village to be promoted. This research was conducted at Bokoharjo employing descriptive-qualitative methods. This initial research provided useful insight for the development of digital marketing communication media which comform to the needs and potential of Bokoharjo Village to advance Bokoharjo as a tourism village. The research results show that the digital marketing communication media in Bokoharjo include website, Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp which are not well managed. The media needed by Bokoharjo is an integrated media platform which contains the typical potential of Bokoharjo. The Bokoharjo potentials that can be promoted consist of Banyunibo Temple, Banyunibo Cliff, and Shibori Batik, Agricultural Commodity, and Orchid.
Keywords: Media, Communication, Marketing, Digital, Bokoharjo
PELATIHAN KREASI KONTEN MEDIA SOSIAL UNTUK PROMOSI DUSUN KRAPYAK IX SEGEYAN SLEMAN
Pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi suatu keharusan dalam memajukan wilayah pedesaaan. Peran Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melekat pada profesi dosen salah satunya diimplementasikan dalam program peningkatan kreativitas warga masyarakat. Pada pengabdian masyarakat ini, tim dosen UNY melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berfokus pada peningkatan keterampilan pembuatan konten media sosial untuk promosi desa. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan baik teori maupun praktik kepada warga masyarakat dalam memajukan kawasan Dusun Krapyak IX Seyegan melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan konten media sosial untuk promosi Desa. Program pengabdian dilaksanakan di Dusun Krapyak IX, Seyegan, Sleman melalui empat tahap yakni: a) need analysis, b) pelaksanaan pelatihan, c) pendampingan dan praktik, dan 4) evaluasi. Adapun metode pelatihan meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik. Hasil pelaksanaan pengabdian ini adalah masyarakat mampu menigkatkan kemampuannya dalam mengembangkan konten media sosial untuk promosi desa secara digital. Peserta antusias dalam mengikuti pelatihan dan pendampingan. Selain itu, peserta mampu menghasilkan konten promosi Desa di media sosial Instagram, facebook, dan twitter.